Krong Karm Episode 3 – part 6
Network : Channel 3
Asa mengantarkan pesanan Renu. Asa kemudian
menceritakan mengenai Atong yang sama sekali tidak berani untuk memberikan
tambahan, karena takut kepada Yoi yang terus memperhatikan mereka berdua. Dan
mendengar itu, Renu tertawa, karena sebenarnya dia sama sekali tidak masalah
tidak mendapatkan tambahan, sebab Yoi mau menjual padannya saja dia sudah
bersyukur.
Asa lalu memberikan uang kembalian kepada Renu.
Dan sebuah radio, dengan tujuan supaya Renu tidak kesepian ketika tinggal
sendiri. Menerima itu, Renu merasa sangat berterima kasih kepada Asa.
“Oh. Mengapa kamu memesang begitu banyak barang?”
tanya Asa, sedikit penasaran.
“Seseorang memesan dessert padaku kemarin. Untuk
melayanin biksu dan tamu- tamu di pesta pernikahan,” jawab Renu, memberitahu.
Dan Asa turut merasa senang, lalu dia pun pamit dan pergi dari sana.
Distasiun kereta. Si datang mengkagetkan Wanna
dari belakang, dan dengan kesal Wanna pun meminta agar Si menjauh darinya. Tapi
dengan usil, Si malah mengambil tiket kereta yang Wanna pegang.
“Apa kamu akan ke Chum Saeng lagi? Kali ini ada
urusan apa?” tanya Si.
“Menjauhlah dariku. Jika orang melihat kita,
mereka mungkin akan menggosipkan kita,” balas Wanna tidak mau menjawab. Lalu
dia ingin merebut tiketnya. Tapi Si mengelak dan tidak membiarkannya.
“Beritahu aku dulu,” kata Si pelan, di dekat
telinga Wanna.
Dengan kesal, Wanna pun mengambil kopernya, lalu
dia ingin pergi. Tapi Si memegang tangannya dan menahannya, “Kita kan teman,”
kata Si.
“Kembalikan tiket ku!” kata Wanna tegas sambil
mengulurkan tangannya.
“Aku akan mengembalikannya pada mu di dalam
kereta. Aku akan ke Chum Saeng juga,” balas Si. Dia memasukan tiket itu ke
dalam saku baju nya. Dan Wanna pun diam, karena tidak bisa perbuat apapun.
Sesampainya di Chum Saeng. Si terus mengikuti
Wanna. Sambil berjalan bersama, Si membahas mengenai gosip yang beredar,
tentang tetangga nya yang sedang mencari seorang gadis untuk ikut kontes
kecantikan. Dan dia mendengar bahwa sepertinya Wanna adalah gadis itu.
Si kemudian mengambil kamera nya untuk memotret
Wanna. “Izinkan aku mengambil foto Miss kecantikan. Jika kamu menjadi terkenal,
aku mungkin tidak akan bisa bertemu dengan mu.”
“Gila. Aku tidak mau!” balas Wanna sambil menutupi
wajahnya. Tapi Si tetap memotret Wanna.
Namun tidak puas sambil di situ, kali ini Si
sedikit memaksa Wanna dengan cara menahannya. Dan karena Si begitu bersikeras
padanya, maka Wanna pun tersenyum kecil, dan membiarkan Si untuk memotretnya.
“Cukup!” kata Wanna dengan cemberut, ketika Si
telah memotretnya.
“Tunggu aku,” kata Si, mengikuti Wanna yang
berjalan dengan cepat.
Renu memasak. Lalu disaat itu, Wanna datang, dan
menyapa nya. “Wanginya begitu enak, tersebar di sekitar penggilingan padi,
P’Renu.”
“Oh. Bagaimana kamu sampai disini?” tanya Renu.
“Aku datang menaiki kereta, P’,” jawab Wanna.
“Yah. Aku tahu kamu pasti nya tidak akan mungkin
berjalan dari Pak Nam Pho,” balas Renu.
Setelah selesai memasak. Renu memberikan beberapa
kue buatannya kepada Wanna. Lalu sambil makan, Wanna memberitahukan tujuannya
datang menemui Renu, itu adalah karena ada sesuatu yang ingin dia diskusi kan
dengan Renu. Dan tanpa dia sangka, setelah dia selesai bercerita, ternyata Renu
sama sekali tidak menyuruhnya untuk berhenti dan jangan mengikuti kontes
tersebut. Sehingga dia merasa heran.
“Jika kamu memenangkan kompetisi itu dan menjadi
terkenal. Itu bagus untuk masa depanmu. Jika kamu menjalankan toko pakaian mu
sendiri suatu hari nanti, pelanggan pasti mempercayai kamu,” kata Renu.
“Dan… tidakah kamu berpikir, orang lain mungkin
berpikiran buruk tentang kontes itu?” tanya Wanna, khawatir.
“Jangan khawatirkan orang lain. Ketika seseorang
memberikan kamu kesempatan. Mengapa kamu tidak mengambilnya?” jelas Renu.
“Aku sedikit percaya diri sekarang,” kata Wanna
sambil tersenyum senang.
Tags:
Krong Karm
Lanjut.....
ReplyDelete