Krong Karm Episode 3 – part 5
Network : Channel 3
Asa memberikan obat yang telah di belinya kepada
Renu. Dan menerima obat itu, Renu mengucapkan terima kasih. Lalu Asa menanyakan
bagaimana keadaan Renu. Dan Renu menjawab bahwa dia merasa sudah lebih membaik.
“Apa kamu yakin Renu? Kamu tidak mau pergi periksa
ke dokter di rumah sakit?” tanya Ayah.
“Ini cuma keguguran saja. Tidak apa, Tia,” jawab
Renu.
“Ini bukan masalah kecil. Itu bayi mu. Jika Achai
mengetahui ini, dia akan sangat sedih. Aku juga sedih,” kata Ayah, perhatian.
Dan Renu berterima kasih padanya.
Asa dan Ayah kemudian pergi meninggalkan Renu yang
mengatakan ingin beristirahat. Lalu setelah mereka berdua pergi, Renu menangis
tanpa suara.
Malam hari. Saat makan malam, Asa serta Ayah sama
sekali tidak nafsu makan. Dan merasa heran ada apa dengan mereka, maka Yoi pun
bertanya. Atong yang juga penasaran, menantikan jawaban mereka berdua.
“Renu keguguran, Yoi. Dia terpeleset siang ini,”
kata Ayah, memberitahu. Dan mendengar itu, Atong merasa terkejut. Sementara Yoi
malah merasa senang.
“Apa dia yang memberitahu mu? Apa kamu mempercayai
nya? Jalang itu bagus dalam berbohong. Seandainya dia tidak hamil, dia tidak
akan keguguran,” kata Yoi, sinis.
Asa membela Renu, dia mengatakan bahwa dia melihat
dengan mata kepala nya sendiri kalau Renu terpeleset dan lalu berdarah. Ayah
juga ikut membela Renu, karena bagaimana pun juga bayi Chai yang dikandung oleh
Renu adalah cucu mereka. Tapi Yoi sama sekali tidak peduli, dan dia tidak
menggangap bayi yang keguguran itu adalah bayi Chai.
“Kapan kamu akan berhenti melawan Renu?” tanya
Ayah. Dan Yoi tidak menjawabnya.
Renu menuliskan surat untuk Chai.
Untuk Chai ku
yang tercinta. Aku memiliki kabar buruk untuk diberitahukan kepada mu dalam
surat ini. Aku keguguran. Aku sedih bayi kita meninggalkan dunia ini tanpa
memiliki kesempatan untuk melihatnya. Aku tahu kamu sedih sama seperti aku.
Bila nanti kamu
kembali dari camp militer. Aku ada membuat kue dessert dan mengangkat ke pasar
untuk di jual setiap hari. Penjualannya bagus. Aku menjual habis setiap hari.
Aku berniat mengumpulkan uang untuk masa depan kita.
Aku sangat
merindukan mu. Aku ingin bertemu kamu. Aku ingin bertemu kamu setiap hari, dari
pagi sampai malam. Tapi aku hanya bisa bertemu kamu di dalam mimpiku. Yang
mencintai dan merindukan mu, P’Chai. Renu.
Ditoko pakaian. Wanna membantu menjahitkan
beberapa bagian di baju pengantin Philai. Dan setelah itu, pemilik toko serta
Pikhul memuji kecantikan Philai. Tapi dengan raut tidak senang, Philai mengeluh
lengan baju nya ke pendekan. Mendengar itu, Pikhul memberikan nasihat agar Philai
menerima saja, karena kemarin Philai sendiri yang mengeluh ke panjangan, serta
mereka sudah tidak memiliki waktu untuk mengubah baju pengantinnya.
“Tapi aku hanya akan menikah sekali, mom.
Segalanya harus sempurna, kan?” keluh Philai. Kemudian dia masuk kembali ke
kamar ganti, untuk melepaskan baju pengantinnya.
Pemilik toko mengobrol bersama Pikhul. Dia memuji-
muji betapa cantiknya Philai serta betapa beruntung nya Pria yang menikah
dengan Philai. Dan senang mendengar itu, Pikhul pun langsung dengan bersemangat
menceritakan tentang keluarga calon menantu nya.
“Dia tampan dan kaya. Dia anak kedua, tapi orang
tuanya menyanyangin dia lebih daripada anak pertama. Bahkan anak pertama sudah
memutuskan hubungan keluarga, karena Istrinya yang seorang pelacur. Jadi semua
kekayaan akan menjadi milik anak kedua dan putri ku,” kata Pikhul bercerita
dengan senang.
“Beruntung nya ya,” balas Pemilik Toko, memuji.
Selesai berganti pakaian, Philai langsung mengeluh
bahwa tempat ini sangat panas, dan dia pun langsung pergi. Lalu dengan buru-
buru, Wanna pun segera membungkus kan pakaian Philai. Kemudian setelah itu, dia
dan pemilik toko menyusul Philai yang sedang membeli buah diluar toko, dan
mereka memberikan pakaian pengantin milik Philai kepada Pikhul.
Kakak Ipar pemilik toko datang. Dia mengatakan
bahwa dia sedang mencari seorang gadis untuk diikut kan nya pada kontes
kecantikan. Dan jika gadis yang dibawa nya berhasil menang, maka toko nya serta
toko si Pemilik pasti akan terkenal. Lalu disaat itu, Wanna datang membawa kan
teh untuk mereka.
Melihat postur tubuh Wanna yang tampak sempurna,
Kakak Ipar pun merasa tertarik kepadanya. Dia menanyakan berapa umur Wanna. Dan
kemudian si pemilik toko, menanyakan apa Wanna ingin mengikuti kontes
kecantikan.
Mendengar itu, Wanna merasa terkejut. Tapi juga
senang. Namun dia belum bisa menjawab, apa dia mau ikut kontes tersebut atau
tidak.
Atong serta Asa mengambilkan barang- barang yang
di pesan oleh Renu. Dan melihat itu, Yoi pun memarahi mereka, lalu menanyakan
mana uang nya. Dan Asa pun memberikan uang yang di berikan oleh Renu kepada
nya.
“Jangan beri dia tambahan! Jangan biarkan aku tahu
bahwa ada yang memberi nya tambahan lebih!” kata Yoi dengan tegas. Lalu dia
mengambil uang nya, dan duduk di meja kasir.
Asa tersenyum dan memberikan kode kepada Atong.
Lalu dia menaruh tepung yang telah di ambilnya ke atas timbangan. “Ini tepat 1
kg, ma!!” teriak Asa, berbohong. Karena sebenarnya, berat tepung itu hampir
mencapai 2 kg.
“Baiklah!” balas Yoi yang tidak memeriksa. Dan Asa tersenyum.
Tags:
Krong Karm