Sinopsis Lakorn : Krong Karm Episode 4 - part 6



Krong Karm Episode 4 – part 6
Network : Channel 3

Dalam perjalanan pulang. Asa sengaja berhenti di toko Je untuk mencari, dan melihat Jantra. Tapi malah Je yang keluar dari toko dan  menghampirinya. Lalu dengan gugup Asa pun mengatakan bahwa dia datang untuk membeli lilin. Mendengar itu, Je merasa heran.

“Toko mu menjual ukuran kecil seperti ini juga kan. Mengapa kamu membelinya disini?” tanya Je. Dan Asa langsung beralasan bahwa dia butuh cepat, karena mau di bawa ke tempat penggilingan, tapi dia malas pulang ke toko untuk mengambilnya.



Je pun mengambilkan lilin yang Asa inginkan. Dan selama itu, Asa terus melihat ke dalam toko, dan dia menemukan Jantra yang sedang makan bersama dengan Chinnakorn serta Ama. Melihat Jantra, Asa tersenyum lebar.


Setelah Je mengambil lilin, Jantra menghampirinya dan membantu nya untuk membungkus kan itu. Lalu Je menanyakan, apakah Asa akan membayar tunai sekarang atau nanti. Dan sambil cengegesan, Asa menjawab bahwa dia akan membayar nya nanti.

“Baiklah. Bungkuskan itu,” kata Je, lalu dia masuk ke dalam toko.



Ketika telah selesai membungkus kan lilin tersebut, Jantra memberikannya kepada Asa. Dan sambil tersenyum lebar, Asa mengucapkan terima kasih. Lalu dia memberikan sebuah tiket nonton film baru, dan meminta Jantra untuk memberikan itu kepada Je.

“Je akan membawa ku malam ini. Terima kasih ya,” kata Jantra, lalu dia masuk ke dalam. Dan memberikan tiket itu kepada Je.



Melihat kedekatan Je serta Jantra dengan Chinnakorn, Asa tampak merasa sedikit iri. Lalu dia menaiki sepedanya, dan mau pergi.



Tepat sebelum Asa mengayuh sepedanya. Asi yang ternyata melihat semua itu, dia datang secara tiba- tiba dan duduk di boncengan sepeda. Lalu Asi menggodanya, “Aku melihat semuanya!”

“Jangan beritahu siapapun,” balas Asa, cepat.


Sesampainya dirumah. Sebelum ikut makan bersama dengan Ayah dan Ibu nya di meja makan, Asa serta Asi pergi mencuci tangan terlebih dahulu di belakang. Dan ketika itu, Yoi tanpa sengaja melihat bungkusan yang Asa tinggalkan diatas meja. Lalu ketika melihat apa isi bungkusan itu, dia langsung mengambil Asa dan menanyakan dimana Asa mengambil lilin ini.

Dengan gugup Asa berbohong, dia mengatakan bahwa lilin itu diambilnya dari toko mereka. Tapi Yoi tidak percaya, karena bungkusannya berbeda. Lalu Yoi dengan tegas menyuruh Asa untuk mengembalikan lilin itu dan mengambil uang mereka kembali, karena itu pemborosan.


“Lebih baik mengaku, Hia. Ini sudah sampai di tingkat ini loh,” goda Asi sambil tersenyum. Lalu dia memberitahu Yoi, dimana Asa membeli lilin itu.

Asa menatap tajam pada Asi agar diam. Lalu dia menyimpan lilin tersebut. Dan kemudian dengan tenang mengambil makanan. Tapi Asi yang memang jail sifatnya malah tertawa dan mengatakan. “Bicaralah.”



Melihat sikap aneh Asi tersebut, Yoi jadi merasa curiga ada sesuatu. Lalu setelah berpikir sejenak, dia salah paham, dia mengira Asa menyukai Je. Dan Yoi pun mengomeli Asa. Mendengar itu, Asi tertawa.

“Oh, ma. Je Mui Nee itu baru 40 tahun. Lebih mudah beberapa tahun daripada kamu,” kata Asi dengan usil pada Yoi.



“Diam,” balas Yoi. Lalu dengan serius dia bertanya pada Asa. “Apa kamu jatuh cinta dengannya atau dia menggoda mu? Beritahu aku..”

“Tidak ada, ma. Asi cuma asal bicara saja tuh,” balas Asa.

Asi dengan usil terus menggoda Asa. Sehingga Yoi menepuk kepalanya agar tetap diam. Lalu Asa melemparkan nasih pada Asi, dan memberikan tatapan kode agar Asi diam.



Dalam gelap. Renu duduk di sudut kamar. Dia mengingat perlakuan kasar dan tidak sopan Yoi kepadanya. Dia mengingat perkataan Tim yang menyaran kan padanya agar menggunakan cara kotor supaya bisa mendapatkan hati Yoi.

Post a Comment

Previous Post Next Post