Kaisar bertanya kepada Su Wen mengenai proses
perekrutan tabib. Dan Su Wen menjawab bahwa sampai saat ini sudah banyak tabib
yang mendaftar, dan mereka masih terus berdatangan. Lalu dia telah mengirimkan
seseorang untuk menyelidiki latar belakang setiap tabib tersebut. Dan hari ini
para tabib tersebut sudah mulai bisa mengobati Wu Mei.
“Bagus,” kata Kaisar merasa cukup puas.
Kaisar kemudian berbicara kepada Jing Yuan. Dia
meminta Jing Yuan untuk mengirimkan surat ke bangsa Bei Yu. Dan mendengar itu,
Jing Yuan merasa heran.
Luo Jing berjalan- jalan bersama dengan Xiu
Wen untuk menikmati pemandangan dan menghirup udara segar. Menurut Luo Jing ini
bagus untuk dilakukan supaya Xiu Wen bisa cepat sembuh. Tapi Xiu Wen membalas
bahwa dia tidak ingin cepat sembuh, karena jika dengan dia terluka maka dia
bisa berada di sisi Luo Jing, maka dia lebih memilih untuk terluka selama
hidupnya.
“Kamu bodoh. Bukankah aku sudah bilang,
setelah kamu sembuh aku akan kembali ke Persia denganmu,” kata Luo Jing
mengingatkan. Dan mendengar itu, Xiu Wen tersenyum.
“Xiao Jing. Aku…”
Perkataan Xiu Wen terputus, ketika ada dua
pejalan kaki yang melewati mereka berdua sambil membicarakan tentang Wu Mei
yang terluka. Mendengar pembicaraan itu, Luo Jing menghentikan kedua orang
pejalan kaki tersebut dan bertanya.
“Tidakkah kamu tahu? Permaisuri Yang Mulia
Yuan Zheng menghilang. Dan untuk menyelamatkannya, Yang Mulia Yuan Zheng
terluka serius, dan belum sembuh. Aku dengar itu adalah racun yang berbahaya,
tidak satupun tabib kerajaan yang bisa mengobatinya,” jelas si Pejalan kaki
tersebut.
“Itu benar. Jika ada yang bisa
menyembuhkannya, mereka akan dihadiahi 10.000 keping emas dan diberikan gelar
bangsawan,” kata temannya. Dan lalu mereka berdua pergi.
Luo Jing merasa sangat terkejut mendengar hal
tersebut. Melihat itu, Xiu Wen mengulurkan tangannya untuk menyentuh Luo Jing
dan menghiburnya, tapi dia tidak sanggup untuk menyentuh Luo Jing.
Dan tanpa menyadari hal itu, Luo Jing berjalan
pergi begitu saja meninggalkan Xiu Wen dibelakangnya.
Luo Jing mengingat kenangan bahagia nya
bersama dengan Wu Mei, dan menangis. “Zhong Wu Mei. Ini adalah apa yang terjadi
padamu. Aku baru mengetahui tentang itu sekarang. Kelihatannya, aku benar-
benar seorang wanita yang bodoh,” gumam Luo Jing menyesal.
Saat mendengar hal itu, Xiu Wen yang berdiri
tepat di belakangnya. Dia menundukan kepalanya, dia tampak sedih.
Ketika menyadari keberadaan Xiu Wen di
dekatnya, Luo Jing bingung harus berkata apa. Tapi tanpa dia perlu mengatakan
apapun, Xiu Wen sudah mengerti.
“Xiao Jing. Aku juga seorang Pria. Aku bisa
egois, tapi aku tidak bisa melihat mu terluka karena orang lain. Itu mengapa,
tidak peduli apapun keputusanmu, aku akan selalu menghormati keputusan mu,”
kata Xiu Wen dengan tegas dan pengertian.
“Dia terluka karena mencoba untuk
menyelamatkan ku. Tidak peduli apa, aku harus pulang untuk membalas
kebaikannya,” kata Luo Jing, memutuskan.
Xiu Wen merasa cemas, bila Luo Jing pulang dan
bertemu dengan Wu Mei, maka mereka akan kembali bersama. Namun Luo Jing
langsung membalas bahwa dia telah berjanji untuk kembali ke Persia bersama dengan
Xiu Wen, jadi dia pasti akan menepatinya. Namun dia tidak bisa membiarkan dan
melihat Wu Mei mati karena menyelamatkannya.
“Baiklah. Kemudian aku akan menunggumu
kembali,” kata Xiu Wen.
“Kamu tidak akan pulang bersama denganku?”
tanya Luo Jing, terkejut.
Xiu Wen menjelaskan bahwa dia telah memutuskan
untuk tinggal bersama dengan Luo Jing, dan melupakan segalanya dari masa lalu.
Jadi jika dia kembali dan bertemu dengan teman lamanya, maka pasti ada banyak
hal yang akan terjadi.
“Itu benar. Jika aku pulang dan menunjukan
wajahku sekarang. Bahkan jika Ayahku tidak mencoba untuk membunuhku. Tapi masih
ada orang berpakaian hitam yang ingin mengirimkanku ke kematian,” gumam Luo
Jing berpikir.
Luo Jing kemudian mendapatkan sebuah ide
bagus, yaitu jika mereka kembali ke Sheng Jing menggunakan masker yang menutupi
wajah mereka, maka pasti tidak akan ada seorang pun yang bisa mengenali mereka.
Lalu setelah nantinya mereka berhasil menyembuhkan Wu Mei, maka mereka bisa
pergi dengan selamat.
“Aku berharap kamu pulang bersama denganku,”
pinta Luo Jing dengan pandangan berharap. Dan Xiu Wen pun menganggukan
kepalanya dengan pelan, walaupun sebenarnya dia masih ragu untuk kembali ke
Sheng Jing.
Luo Jing meminta Shang untuk ikut dengannya ke
Sheng Jing dan menyelamatkan Wu Mei. Mendengar permintaan tersebut, Shang
tertawa dan bertanya kepada Xiu Wen, apakah Xiu Wen yakin mau menyelamatkan
kekasih lama Luo Jing.
Dan Xiu Wen mengiyakan. Selama itu adalah
keinginan Luo Jing, maka dia akan mendukungnya sepenuh hati. Dan dia tidak ada
masalah juga, karena menurutnya hubungan Wu Mei dan Luo Jing adalah masa lalu.
Mendengar itu, Luo Jing menundukan kepalanya.
Shang tertawa dan menjelaskan bahwa ada
berbagai macam jenis racun di dunia ini. Dan Luo Jing memohon agar Shang mau
mencoba menyembuhkan Wu Mei, karena Wu Mei terluka saat mencoba untuk
menyelamatkannya. “Aku mohon padamu untuk menyelamatkannya. Selama kamu setuju
untuk menyelamatkannya. Xiao Jing akan melakukan apapun,” bujuk Luo Jing.
“Dari cara mu berbicara, mengobati dan menyelamatkan
orang seperti itu adalah tanggung jawab tabib ini,” komentar Shang. Dan Luo
Jing merasa sedikit tidak enak hati. Namun Shang langsung melanjutkan
perkataannya, “Ini sudah lama sejak aku meninggalkan masalah dunia. Aku cukup
penasaran tentang kota Sheng Jing sekarang, dan bagaimana perubahannya.”
Mendengar itu, Luo Jing tersenyum senang,
karena itu tandanya Shang setuju untuk membantunya menyelamatkan Wu Mei.
“Hanya saja… hanya saja…” kata Shang tiba-
tiba. Dan melihat itu, Luo Jing langsung mengambilkan buah anggur untuknya.
“Selama kamu mengatakan ‘iya’ kepadaku, maka
aku akan membuatkan banyak makanan enak,” kata Luo Jing berjanji. Dan Shang
langsung setuju.
“Baiklah. Baiklah. Sejak kalian berdua meminta
ku untuk menyelamatkan nya. Maka aku akan mengatakan ‘iya’ kepada mu,” kata
Shang, setuju. Dan Luo Jing dengan perhatian mengambilkan lebih banyak buah
anggur untuk Shang.
Xiu Wen yang sedari tadi hanya berdiam diri
saja. Dia tampak murung, ketika mendengar
Shang memberikan jawaban ‘iya’ pada Luo Jing.
Tags:
Unique Lady