Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 09-2
Images by : Hunan TV
Saat tiba di kantor, Gao Jie harus menerima kabar
buruk. Ada artikel yang tersebar yang menyebutnya membuat konflik saat
kompetisi dan dengan sengaja melukai juri Nn. Lin. Dan karena itu, dir. Zhou
langsung memarahi Gao Jie yang telah mencemari nama Fansi, karena kan Gao Jie
mengikuti kompetisi itu sebagai perwakilan dari perusahaan Fansi. Dia tidak mau
mendengarkan apapun penjelasan Gao Jie, bahkan walaupun Gao Jie berkata bahwa
berita itu tidak benar.
Si Cheng berusaha membela Gao Jie. Dia merasa
kalau ada seseorang yang telah dengan sengaja menjebak Gao Jie dan menulis
artikel bohong. Tapi percuma saja, apapun penjelasan Si Cheng, dir. Zhou tetap
menyalahkan Gao Jie. Dia bahkan menuduh Si Cheng yang membela Gao Jie, karena
mereka berdua memiliki hubungan lebih dari rekan kerja.
“Atas nama perusahaan, mulai hari ini, Gao Jie,
kau di berhentikan,” tegas dir. Zhou.
Gao Jie jelas tidak terima. Tapi, Dir. Zhou terus
menekankan bahwa Gao Jie telah di pecat. Si Cheng protes, bagaimana bisa Gao
Jie di pecat tanpa di lakukan penyelidikan terlebih dahulu mengenai kebenaran
berita tersebut? Si Cheng bahkan berkata kalau dia akan memberitahukan masalah
ini pada Presdir Ju.
Dir. Zhou tertawa sinis karena dia tidak takut.
Dia malah balik berkata kalau Si Cheng
lah yang harus takut, karena dia yang membuat Presdir Ju memilih Gao Jie
mewakili Fansi, tetapi Gao Jie malah kalah dan malah membuat masalah yang
mencemarkan nama baik perusahaan. Ditambah lagi, HRD juga setuju dengan
keputusannya. Jika Si Cheng tidak setuju, ya udah, ikut keluar saja bersama Gao
Jie.
Si Cheng masih hendak terus protes dan menuntut
keadilan untuk Gao Jie, tapi Gao Jie menghentikannya.
“Baik, aku akan berhenti. Aku akan membuktikan
bahwa semua nya adalah kebohongan. Dir. Zhou, perusahaan harusnya malu
mempunyai karyawan sepertimu yang tercela dan tidak mampu melakukan apapun,”
ujar Gao Jie dan keluar dari ruangan dir. Zhou.
Dir. Zhou senang karena Gao Jie akhirnya berhenti.
Tapi, dia masih berkata pada Si Cheng, kalau Gao Jie adalah orang kurang ajar
karena menyebutnya orang yang tercela. Si Cheng benar-benar marah, tapi dia
tidak bisa melakukan apapun lagi.
--
Di rumah,
Ny. Wu melihat piala kemenangan Gao Hui dengan
senyum lebar. Dia memuji Gao Hui yang sangat hebat dan karyanya sangat
mengesankan. Gao Hui tidak terlihat senang dengan kemenangannya, karena artikel
mengenai dirinya sangat sedikit jika di bandingkan dengan Gao Jie. Ny. Wu
menyuruhnya untuk tidak khawatir dan abaikan saja semua artikel itu dan fokus
bekerja saja. Yang penting, dia tidak akan pernah membiarkan siapapun
menghalangi jalan kesuksesan Gao Hui.
“Di berita online, di katakan Gao Jie mendorong
juri Nn. Lin. Apa mama yang merencanakan itu?” curiga Gao Hui.
“Berhentilah bertanya. Nikmati saja kemenanganmu,”
hindar Ny. Wu.
“Tentu saja, aku yang menang. Amatir seperti itu
yang beruntung mengikuti kompetisi, tidak pantas bersaing denganku. Ma, aku
tidak mengerti. Dia hanya seseorang yang bisa di abaikan begitu saja, kenapa
ibu sangat khawatir padanya?”
“Berhentilah bertanya. Hanya ada satu hal yang
harus kau tahu, semua yang ibu lakukan adalah untuk kebaikanmu. Gao Jie tidak
pantas bersaing denganmu,” tegas Ny. Wu.
Lagi asyik berbincang, bel rumah mereka berbunyi.
Jadi, Ny. Wu keluar untuk membuka pintu. Yang datang adalah Gao Jie. Melihat
Gao Jie, Ny. Wu langsung bersikap baik dan menanyakan tujuan kedatangan Gao
Jie.
Gao Jie datang untuk meminta Ny. Wu menjadi
saksinya. Ny. Wu kan ada di sana ketika Nn. Lin terjatuh. Dan jelas jatuhnya
Nn. Lin tidak ada hubungannya dengannya.
Ny. Wu terus tersenyum ramah dan berkata kalau dia akan membantu Gao Jie
menjelaskan hal itu pada media. Dan juga, dia menasehati Gao Jie untuk tidak
menyerah karena kriikan orang-orang. Seorang desainer harus cukup kuat untuk
menerima semua kritik.
“Terimakasih, guru.”
“Meskipun kau bersaing dengan putriku, aku
mengagumi potensi-mu sebagai seorang seniormu,” ujar Ny. Wu masih berpura-pura
baik dan ramah.
Tapi, setelah Gao Jie pergi, wajahnya berubah.
--
Hari sudah malam, ketika Gao Jie pulang ke rumah.
Dan ternyata, Yu Zhi sudah menunggunya di jalan dekat rumah Gao Jie. Melihat Yu
Zhi, Gao Jie langsung dengan ketus berkata, “Kenapa kau tidak merayakan
kemenangan bersamanya?”
“Karena aku ingin melihatmu.”
“Aku pencundang. Tidak ada yang bisa di lihat,”
jawabnya dan lanjut jalan.
Yu Zhi menahannya, “Gao Jie, setiap kali aku ingin
bicara denganmu, kau selalu melindungi diri seperti landak. Aku melihat kau
berada dalam suasana hati yang buruk, jadi aku ingin menemanimu.”
“Terimakasih atas perhatianmu. Aku baik-baik saja.
Aku hanya perlu waktu untuk menenangkan diri sendiri.”
Yu ZHi kemudian membahas mengenai berita Gao Jie
dan Nn. Lin, dia yakin kalau Gao Jie tidak akan melakukan hal seperti yang di
tuduhkan tersebut. Dan dia akan membantu Gao Jie untuk menghilangkan rumor
tidak benar itu.
“Membantuku? Bagaimana caranya? Sama seperti apa
yang kau lakukan pada Gao Hui, bisa kau beri aku beberapa batu ruby?”
“Kau sekarang ini marah atau cemburu?’ bingung Yu
Zhi, melihat sikap Gao Jie.
“Kau terlalu berpikir berlebihan. Aku hanya
mengatakan fakta. Kau mengambil resiko untuk menemukan batu ruby untuknya di
Asia Tenggara. Kau membantunya memenangkan kompetisi. Aku khawatir bantuan yang
begitu besar hampir tidak dapat di hindarkan dari yang lain.”
Yu Zhi berusaha menjelaskan kalau Gao Jie sudah
salah paham. Dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Gao Hui seperti yang Gao
Jie pikirkan. Tapi, Gao Jie tidak mau mendengarkan penjelasan Yu Zhi. Dia
bahkan dengan kejam berkata kalau tidak ada hubungan apapun di antara mereka.
Yu Zhi kesal karena Gao Jie tidak bisa mengerti
pikirannya. Gao Jie dengan tegas berkata kalau dia tidak perlu mengerti apapun.
“Izinkan aku bertanya satu hal padamu. Kau bilang
semua orang punya pilihan sendiri. Apakah aku pilihan pertamamu?” tanya Yu Zhi.
“Tentu saja tidak,” jawab Gao Jie dan langsung
pergi.
Yu Zhi tidak lagi menahannya, dan tampak jelas
dari wajahnya kalau dia merasa sangat kecewa.
--
Yu Yi dan Yu Zhi menemui Nenek di kantornya.
Mereka menyerahkan kontrak kerja sama antara Cilian dan Rui Hua, yang telah
berhasil mereka dapatkan. Yu Yi juga menjelaskan sedikit mengenai kontrak
tersebut.
Nenek melihat kontrak itu, dan menasehati mereka
untuk tidak puas dulu, karena jalan di depan masih panjang. Yu Yi langsung
menggoda nenek untuk tidak menahan pujiannya terhadap mereka, dia tahu kalau di
dalam hati Nenek pasti ingin memuji mereka. Nenek tersenyum ramah dan akhirnya
berkata kalau mereka telah melakukan semuanya dengan baik.
Nenek bahkan mengizinkan Yu Zhi untuk mulai
bekerja di Rui Hua besok. Dia memberikan posisi manager asosiasi di departemen
Inlay (tatahan). Yu Zhi setuju.
Yu Yi kemudian memberitahu Nenek, kalau besok
mereka akan melakukan konferensi pers untuk mengumumkan kerja sama antara
Cilian dan Rui Hua. Jadi, dia ingin sekalian mengumumkan bergabungnya Yu Zhi di
perusahaan pada konferensi pers besok. Nenek setuju saja, karena Yu Yi kan
sudah merencanakan semuanya.
--
Zi Yun kaget melihat Yu Zhi yang berada di
kantornya. Yu Zhi pamer kalau dia sudah berhasil bekerja sama dengan Cilian dan
juga akan mulai bekerja di perusahaan. Jadi, dia dan Zi Yun akan menjadi kolega
kerja.
Zi Yun berusaha tetap tenang, dan menyuruh Yu Zhi
untuk lebih banyak belajar. Mereka saling sindir menyindir satu sama lain.
Yu Zhi kemudian berkata kalau dia sudah
mengirimkan undangan via email kepada Zi Yun mengenai konferensi pers besok.
Dia harap, Zi Yun bisa datang. Dan tentu saja, Nenek juga tahu mengenai hal
itu.
Setelah Yu Zhi keluar dari ruangan Zi Yun, Yu Yi
menghampirinya. Dia mengingatkan Yu Zhi untuk tidak membiarkan urusan dan
perasaan pribadi mempengaruhi bisnis mereka. Dan dia menunjukkan sebuah video
pada Yu Zhi.
Video itu adalah rekaman interview Ny. Wu, yang di
tanya mengenai pendapatnya mengenai kompetisi desainer kreatif tahun ini, dan
juga mengenai berita Gao Jie yang berselisih dengan juri.
“Sepertinya, kontestan muda saat ini, mendambakan
kesuksesan yang cepat. Meskipun aku pernah muda, tapi aku rasa usahanya (Gao
Jie) berada di arah yang salah,” ujar Ny. Wu, yang semakin memojokkan Gao Jie.
Yu Zhi menutup video tersebut tanpa menyelesaikan
menontonnya. Dia menyuruh Yu Yi untuk tidak khawatir karena dia tidak akan ikut
campur urusan Gao Jie mulai dari sekarang. Yu Yi jelas senang mendengarnya,
karena itu lah yang di harapkannya. Dia mengingatkan Yu Zhi, kalau seorang pria
harus mendahulukan karir.
--
Gao Jie juga melihat rekaman interview Ny. Wu. Dan
di interview itu, Ny. Wu berkata kalau Nn. Lin terluka parah dan masih
memberikan penjurian di kompetisi akhir. Yang akibatnya, sekarang Nn. Lin harus
terbaring di ranjang dan tidak bisa bergerak sama sekali. Dia merasa sedih
karena Nn. Lin terluka tiba-tiba.
Gao Jie sangat marah melihat hasil interview itu.
Kenapa Ny. Wu berbohong? Kenapa dia berbicara menyudutkannya?
“Guru Wu telah membohongiku,” sadar Gao Jie.
--
Esok hari,
Konferensi pers Cilian dan Rui Hua. Zi Yun juga
hadir dan menatap Ny. Wu yang sedang melakukan wawancara.
“Wu
Xiaoci, perhatian yang kau terima berasal dari manipulasi,” ujar Zi Yun dala hati melihat Ny. Wu.
Yu Zhi melihat Zi Yun, dan menghampirinya. Dan
seperti biasa, mereka terus saling menyindir satu sama lain dengan kata-kata
manis.
Gao Jie ternyata datang ke gedung konferensi pers.
Dia hendak menemui Ny. Wu, tapi tentu saja dia tidak di izinkan masuk oleh
satpam karna dia tidak memiliki undangan. Gao Jie terus memohon, tapi percuma
saja.
Untunglah saat itu Zi Yun melihatnya. Dia segera
memberitahu satpam kalau Gao Jie adalah tamunya, apa masih perlu pakai
undangan? Dan satpam langsung mengizinkan Gao Jie untuk masuk ke dalam.
Zi Yun memarahi Gao Jie karena datang kemari. Gao
Jie menjelaskan kalau apa yang Ny. Wu katakan mengenainya dalam interview
adalah bohong. Dia jelas bilang akan membantunya membersihkan nama karena dia
melihat sendiri Nn. Lin jatuh sendiri dari tangga, tapi dia tidak mengatakannya
di interview. Ny. Wu telah menjebaknya.
“Bagaimana bisa kau percaya pada perkataannya? Dia
hanya akan melukaimu dan tidak akan pernah membantumu,” marah Zi Yun.
“Kenapa? Hanya karena aku bersaing dengan Gao Hui?
Jadi, dia sengaja menjebakku? Dia adalah orang terkenal dalam dunia perhasan
dengan reputasi baik dan posisi tinggi. Apakah perlu baginya untuk menekan
orang baru seperti ini? Aku harus menanyakannya dengan jelas!”
Zi Yun langsung mencegahnya, “Itu bukan karenamu
tapi karena ayahmu.”
“Apa? Ayahku?” kaget Gao Jie sekaligus bingung.
“Suaminya saat ini adalah ayahmu,” beritahu Zi
Yun.
“Bukankah ayahku sudah meninggal?” Gao Jie masih
tidak percaya.
“Kakekmu berbohong padamu. Dia tidak ingin kau tau
masalah orangtua-mu. Dia hanya ingin kau tumbuh dengan sehat dan bahagia.”
“Tidak mungkin,” Gao Jie masih terus berusaha
menyangkal.
Zi Yun mengerti kalau Gao Jie pasti sulit
menerimanya. Tapi, Gao Jie harus tahu masalah ini sekarang. “Bahkan jika kau
tidak ingin menyakiti orang lain, kau tidak dapat mencegah orang lain
menyakitimu. Karena ayahmu, Wu Xiaoci dan putrinya tidak kompatibel denganmu!”
“Ayah. Wu Xiaoci. Jadi, ayahku meninggalkan ibuku
dan aku untuk bisa bersama dengan Wu Xiaoci. Bagaimana dengan Gao Hui?”
“Dia adalah saudara tirimu. Mereka tidak akan
pernah bisa menjadi keluarga dengamu. Kekejaman mereka terhadap kau berada di
luar bayanganmu.”
Gao Jie tidak tahu harus bereaksi seperti apa
mengenai kebenaran yang tiba-tiba ini. Dia hanya bisa menangis, mengetahui
kenyataan kejam nya telah di sembunyikan bertahun-tahun ini darinya.
--
Zi Yun dan Gao Jie duduk berdua. Zi Yun
menjelaskan semuanya dan menasehati Gao Jie untuk tetap kuat.
“Selama ini, aku mengira aku tidak punya ayah.
Ketika aku masih kecil, aku iri dengan teman sekelasku yang mempunyai ayah. Sekarang,
aku tahu ayahku masih hidup. Tapi… tapi dia telah meninggal ibu dan aku selama
bertahun-tahun. Dan dia telah menjadi suami Wu Xiaoci. Aku hanya tidak
mengerti. Kesalahan macam apa yang aku dan ibu lakukan hingga pantas dia
meninggalkan kami?! Kami berdua putrinya. Apakah dia hanya peduli dengan Gao
Hui? Mengapa dia tidak mengujungiku selama ini, bahkan sekali saja?”
-Bersambung-
Tags:
Nice To Meet You