Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 08-2
Images by : Hunan TV
Yu Zhi pergi ke sebuah hotel, dan begitu pintu
kamar di bukakan, Yu Zhi segera menyudutkan pria yang membuka pintu dan
bertanya dimana Yu Guanghua (ayahnya)? Saat itu, Guang Hua muncul dan menyuruh
Yu Zhi untuk melepaskan pria itu. Dengan bangga, Guang Hua memperkenalkan Yu
Zhi pada para preman yang ada di dalam kamar itu. Yu Zhi kesal karena ayahnya
masih terus membuat masalah. Dia memberikan kantong kertas yang berisi uang
kepada para preman tersebut.
Para preman segera menghitung uang yang di bawa Yu
Zhi, dan setelah itu, mereka melepaskan Guang Hua untuk pergi. Sebelum itu,
para preman itu memuji Guang Hua yang beruntung karena selalu memiliki orang
yang dapat menolongnya. Guang Hua punya istri yang cantik dan baik (Zi Yun) dan
juga putra yang baik hati.
“Diam! bagaimana bisa kau menyebut Mu Zi Yun
sebagai istri yang baik? Dia hanyalah wanita tua berusia 40-an. Tidak ada
gunanya sama sekali. Beraninya dia mengabaikanku kali ini. Aku akan buat
perhitungan dengannya setelah aku pulang,” omel Guang Hua.
Yu Zhi langsung menegur Guang Hua untuk tidak
membuat keributan dan pulang saja ke rumah.
--
Zi Yun bertemu dengan seorang pria, Zhao Yue, di
tempat minum teh. Dia bertanya, berapa lama Zhao Yue akan tinggal di China
sebelum kembali lagi ke Inggris? Zhao Yue menjawab dia tidak tahu juga. Mereka
berbincang dengan sangat akrab. Mereka sepertinya adalah teman sekolah, karena
Zi Yun berkata kalau Zhao Yue masih tidak berubah seperti masa sekolah.
Zhao Yue kemudian berkomentar kalau sepertinya Zi
Yun menyukai tempat minum teh tersebut, apa dia harus membelinya? Zi Yun
terkejut dan menyebut kalau Zhao Yue bercanda kan?
“Aku tidak bercanda. Aku tidak punya banyak
pekerjaan setelah kembali ke China. Tidak lebih dari makan dan bertemu teman. Kau
dapat bersantai di kedai teh ini sesekali. Sepertinya bagus.”
“Kamu masih sama seperti sebelumnya. Melakukan
apapun yang muncul di benakmu. Tidak ada yang berubah darimu,” komentar Zi Yun.
Zhao Yue membenarkan, dia tidak pernah berubah.
Bagaiamana dengan Zi Yun? Dia ingin mendengar kisah hidup Zi Yun. Zi Yun
menghela nafas panjang dan mulai bercerita. Beberapa tahun ini, dia mengalami
masa sulit di Rui Hua dan juga di keluarga Yu. Dia bekerja keras untuk mencapai
posisinya sekarang, tapi bocah brengs** (Yu Zhi) itu memiliki posisi lebih
tinggi dariku.
“Kenapa bisa begitu?” tanya Zhao Yue.
“Kau tahu Cilian? Itu adalah merk perhiasan yang
terkenal secara international. Anak tiriku berencana bekerja dengan Wu Xiaoci.
Itu tindakan terang-terangan untuk menyabot kekuatanku. Baru-baru ini,
keponakan ku, Gao Jie, ikut dalam kompetisi Desain Kreatif. Putri Wu Xiaoci
juga mengikuti lomba itu. Karena aku tidak ingin bertemu mereka, aku bahkan
tidak datang ke kompetisi untuk mendukungnya.”
“Gao Jie. Aku sudah pernah mendengar namanya
sebelumnya darimu.”
“Aku tidak punya anak. Jadi, aku menjaganya seolah
dia anakku. Dia sama seperti ibunya dan memiliki bakat alami dalam mendesain.
Sayang sekali ibunya… Kita bicarakan saja mengenai hidupku. Aku tidak tahu
apakah keputusanku menikah dan masuk ke keluarga Yu adalah pilihan yang benar
atau salah. Saat ini, aku harus membersihkan kekacauan yang di buat Yu Guang
Hua setiap hari. Yu Zhi terus berpikir aku berutang padanya sepanjang waktu.
Tidak peduli apapun yang ku lakukan, dia selalu berpikir aku punya niat buruk. Kelihatannya,
aku harus berhutang seumur hidup pada keluarga itu.”
“Zi Yun, sebagai orang luar, ada beberapa hal yang
seharusnya tidak ku katakan. Tetapi, setelah mendengarkan apa yang kau
ceritakan, aku merasa kau tidak bahagia. Apa yang di miliki Yu Guang Hua? Dia
punya hutang di luar negeri. Mengapa kau yang harus membayarkan hutangnya?”
komentar Zhao Yue.
Zi Yun hanya tersenyum. Dan baru juga di
bicarakan, Guang Hua sudah menelponnya. Tapi, Zi Yun memilih untuk
mengabaikannya.
--
Di Fansi
Wendy berkumpul dengan rekan kerja yang lain
sambil menggosipkan Gao Jie. Dia menjelek-jelekan desain Gao Jie dan juga
menyebut Gao Jie tidak bisa bekerja sama dengan baik dengan team pengrajin. Sudah
nggak bisa melakukan hal yang baik, Gao Jie masih berani berkeliaran menemui
juri. Dia merasa itu sangat memalukan Fansi.
Gao Jie yang datang ke kantor, mendengar gosip
mereka itu. Tapi, Wendy yang kurang ajar, malah dengan sengaja membesarkan
volume suaranya, berkata kalau Gao Jie tidak punya kemampuan untuk mengikuti
kompetisi tersebut. Si Cheng kebetulan lewat dan mendengar perkataannya
tersebut.
“Kalian punya waktu untuk menertawakan orang lain.
Lebih baik kalian memikirkan cara untuk meningkat kemampuan kalian itu. Aku
harap tidak akan mendengar ucapan tidak berguna semacam itu lagi di
perusahaan,” tegur Si Cheng.
Wendy kesal mendengarnya dan kembali ke mejanya.
Si Cheng menyuruh Gao Jie untuk mengikutinya. Mereka
berdua menghadap dir. Zhou. Begitu melihat Gao Jie, dir. Zhou langsung
menyindir Gao Jie yang tidak bisa membuat tablet lilin dengan baik tapi masih
berani untuk terus lanjut babak berikutnya. Gao Jie membela diri, kalau dir
Zhou seharusnya tidak menyindirnya seperti itu. Tablet lilin yang rusak kan
bukan salahnya, dan dia juga kan membawa nama perusahaan. Dia yakin tablet
lilin tersebut di rusak, dan seharusnya perusahaan kan membantunya mencari tahu
kebenarannya.
Dir. Zhou malah tidak peduli dan berkata kalau Gao
Jie hanya membuat alasan. Dia dengan tegas berkata kalau Gao Jie yang tidak
memahami perhiasan, jadi jangan menyalahkan orang lain.
Si Cheng langsung menengahi. Dia datang menemui
dir. Zhou karena besok adalah babak terakhir kompetisi. Jadi, dia ingin dir.
Zhou mempersiapkan ruby darah merpati untuk Gao Jie di kompetisi besok. Mereka
kan ada mendapatkan ruby darah merpati saat lelang di Thailand (episode 01).
“Ruby darah merpati? Ruby itu membuatku
menghabiskan banyak waktu hanya untuk membelinya. Karena Gao Jie membuat
masalah besar, aku jadi tidak yakin memberikan ruby darah merpati padanya. ku
rasa, kita seharusnya tidak menyia-nyiakan ruby yang berharga ini.”
“Dir. Zhou, jangan lupa. Gao Jie adalah orang yang
di pilih oleh Presdir Ju untuk mengikuti kompetisi ini. Kompetisi masih belum
berakhir. Tidak ada yang tahu siapa yang akan menang. Tetapi jika Presdir Ju
tahu hal itu karena kau tidak ingin menyerahkan ruby darah merpati pada Gao Jie
dan membuanya kalah, maka aku tahu akan seperti apa akhirnya,” jelas Si Cheng,
sedikit mengancam.
Tapi, dir. Zhou malah membalas kalau dia tidak
tahu dengan ancaman Si Cheng. Si Cheng tidak gentar dan menyuruh dir. Zhou
memikirkan semuanya baik-baik. Pada akhirnya, dir. Zhou berkata kalau dia akan
memberikan batu ruby itu pada Gao Jie. Tapi, batu ruby itu sedang berada di
kota lain dan dia akan meminta seseorang mengantarkannya untuk Gao Jie. Dia
janji kalau batu ruby itu akan tiba di tangan Gao Jie besok.
Gao Jie dengan tulus berterimakasih atas bantuan
Dir. Zhou. Dan setelah itu, dir. Zhou menyuruh mereka untuk keluar dari
ruangannya jika tidak ada urusan lain lagi. Dia akan menelpon orangnya untuk
mengantarkan batu ruby tersebut.
Tapi, setelah Si Cheng dan Gao Jie keluar, dir.
Zhou tidak menelpon siapapun.
--
Yu Zhi mengantar ayahnya pulang. Dan Guang Hua
langsung memuji Yu Zhi sebagai anak baik, dan karena itu berharap Yu Zhi
mengajaknya makan besar dulu sebelum pulang. Tapi, Yu Zhi mengabaikan
permintaannya tersebut.
Di depan pintu, mereka bertemu dengan Zi Yun.
Begitu melihat Zi Yun, Guang Hua langsung marah karena ZI Yun mengabaikan
teleponnya tadi. Dia mengingatkan Zi Yun yang adalah istrinya, dan telah masuk
ke dalam keluarga Yu, maka Zi Yun harus bersikap sepantasnya seorang istri.
Bagaimana? Melayani suami dan melahirkan anak. Tapi, lihatlah, Zi Yun malah
membuat anaknya terluka hingga di kirim keluar negeri, dan bahkan Zi Yun tidak
melahirkan anak untuknya sapmpai sekarang.
“Saat ini kau hanya penjaga gerbang rumah kami.
Apa kau mengerti?!” ujar Guang Hua (keterlaluan!)
Zi Yun tentu marah mendengar perkataannya
tersebut. Dia hendak memukul Guang Hua, namun berusaha menahan diri. Yu Zhi
sendiri hanya memperhatikan perkelahian mereka. Zi Yun masih terus bersikap
lembut dan bicara sopan pada Guang Hua. Namun, Guang Hua semakin kesal dan langsung
masuk ke dalam rumah.
“Aku selalu ingin bertanya hal ini padamu.
Bagaimana rasanya berada bersama pria tidak berguna dan berusaha sebaik-baiknya
dengan penuh perhatian selama sepuluh tahun atau lebih? Kau tidak
menyesalinya?” tanya Yu Zhi, mengejek.
“Pasangan muda sepertinya selalu bersama. Hubungan
pasangan yang sudah lama menikah seperti kami adalah sesuatu. Kau, generasi
muda, tidak akan bisa mengerti.”
Yu Zhi bertepuk tangan mendengar jawaban Zi Yu,
“Persepsi dir. Mu sangat tinggi, lebih dari yang bisa ku raih,” ujarnya dan
kemudian kembali ke mobilnya, pergi dari sana.
Zi Yun tampak jelas sangat-sangat marah. Dia tidak
hanya di hina oleh Guang Hua tapi juga Yu Zhi.
--
Malam hari,
Gao Jie menunjukkan desainnya lagi pada kakek, dan
kakek mengomentari desain Gao Jie yang lebih bagus karena bisa mengurangi waktu
pencetakan. Dan yang paling penting, desain ini akan sangat sulit di bagian
peletakan batunya. Apa pekerja di perusahaan Gao Jie cukup terampil?
Gao Jie menjawab kalau dia sudah bicara dengan
mereka, dan mereka bilang tidak ada masalah. Jadi, seharusnya semua baik-baik
saja. Kakek lega mendengarnya. Kakek sebenarnya ingin datang mendukung Gao Jie
besok, tapi dia tidak bisa meninggalkan Pan Yue seorang diri di rumah, karena
takut terjadi sesuatu nantinya. Gao Jie menyuruh kakek tidak khawatir, dia
sudah dewasa dan yang paling penting adalah menjaga ibunya. Di tambah itu,
kakek harus percaya padanya. Dia pasti akan sukses.
Kakek kemudian memberikan nasehat pada Gao Jie.
Ini semua hanyalah kompetisi. Kalah dan menang itu biasa. Yang paling penting
adalah Gao Jie membuat sesuatu yang berharga bagi Gao Jie. Jadi, walaupun Gao
Jie kalah, dia dan Pan Yue akan tetap bangga pada Gao Jie.
--
Hari Kompetisi, Tahap Akhir
Si Cheng dan Gao Jie menunggu dengan cemas di
pintu luar kompetisi. Mereka menanti batu ruby merah darah merpati yang dir.
Zhou janjikan, tapi belum juga tiba.
Gao Hui yang baru datang dengan Ny. Wu langsung
menghampiri mereka. Dan seperti biasa, Gao Hui menyombongkan batu ruby-nya yang
berkualitas dan Gao Jie tidak akan mungkin bisa menang darinya. Ny. Wu menyuruh
Gao Hui untuk tidak lagi bicara dan masuk ke dalam. Dia juga meminta maaf pada
Gao Jie dan meminta Gao Jie tidak tersinggung dengan perkataan putrinya.
Setelah Ny. Wu dan Gao Hui masuk, Gao Jie tambah
panik. Pas saat itu, Dir. Zhou tiba. Dan dengan wajah sok merasa bersalah, dia
meminta maaf pada Gao Jie karena batu yang di kirimkan salah dan batu ruby yang
benar baru saja di kirim hari ini. Dan kebetulan sekali, lalu lintas sedang
sangat macet. Dia bahkan menawarkan diri untuk bicara pada penyelenggara agar
memberikan waktu lebih pada Gao Jie.
Setelah dir. Zhou pergi, Gao Jie bicara pada Si
Cheng. Dia merasa kalau dia terlihat sangat memalukan. Bekerja keras pagi
sampai malah untuk menggambar konsep desainnya, mengedit ratusan kali dan
akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi. Namun, saat lomba, tablet
lilin-nya malah rusak. Dia berusaha yang terbaik untuk menyelesaikan segalanya,
dan berpikir di babak terakhir dia bisa membalikkan situasi. Namun, dia saja
tidak mempunyai batu ruby untuk kompetisi ini. Dan itu artinya, dia di paksa
untuk mengaku kalah.
“Gao Jie, kamu harus tetap tenang. Kau
menghabiskan banyak upaya, jadi kau tidak bisa menyerah sekarang. Mengenai batu
ruby, aku bisa menelpon teman pembuat perhiasan ku sekarang dan melihat apakah
dia dapat meminjamkan aku batunya,” ujar Si Chen.
“Tapi, kompetisi akan segera di mulai. Apa mereka
bisa tiba tepat waktu?” ragu Gao Jie.
“Pasti bisa. Tunggu aku,” yakin Si Cheng dan
langsung pergi sambil menelpon.
Gao Jie menghela nafas, berharap masih ada
kesempatan untunya bertanding.
--
Gao Hui bicara dengan Ny. Wu. Dia merasa kalau Gao
Jie tidak akan bisa menyelesaikan perhiasannya melihat kondisinya sekarang ini.
ny. Wu berkomentar kalau dari semua pesaing, hanya Gao Jie yang berkualitas,
tapi posisi Gao Jie sekarang membuat semuanya mejadi mudah untuk Gao Hui.
Gao Hui tersenyum dan dengan sombong berkata kalau
dia adalah putri dari Wu Xiaoci, jadi tidak mungkin bisa kalah. Dia juga
sedikit menggerutu mengenai Ny. Wu yang awalnya terlihat sangat khawatir pada
Gao Jie, apa ibu mengira Gao Jie lebih berbakat daripadaku?
“Tentu saja tidak! Putriku akan selalu menjadi
yang terbaik.”
Gao Hui senang mendengar ucapan ibunya tersebut.
Ny. Wu menyuruhnya untuk segera masuk ke ruang kompetisi.
“Pan
Yue, dulu kau kalah dariku. Sekarang, putrimu pasti akan kalah dari putriku.”
--
Gao Jie masih berada di depan pintu dan menunggu
Si Cheng. Seorang staff menghampirinya dan memberitahu kalau kompetisi sudah
akan segera di mulai. Gao Jie meminta di beri waktu sebentar karena batu
permatanya belum tiba. Staff mulai mengomel karena semua kontestan lain sudah
menyiapkan semuanya sebelumnya, bagaimana bisa perusahaan besar seperti Fansi
belum menyiapkan batu ruby?!
Pas sekali, Yu Yi dan Yu Zhi yang baru tiba di
sana, mendengar ucapan staff itu pada Gao Jie. Yu Zhi langsung menyuruh Yu Yi
untuk masuk dulu karena dia ingin bicara sebentar dengan Gao Jie.
“Jangan buat masalah,” peringati Yu Yi sebelum
pergi.
Setelah Yu Yi pergi, Yu Zhi langsung menghampiri
Gao Jie dan bertanya apa Gao Jie masih menunggu batu ruby? Gao Jie yang melihat
Yu Zhi, langsung menjawab dengan ketus kalau Yu Zhi pasti sudah mendengar
perkataan staff tadi kan. Permata utama untuk perhiasannya tidak ada. Dan
sekarang, dia hanya bisa menunggu keajaiban terjadi.
“Ruby jenis apa yang kau butuhkan? Aku akan
membantumu menemukan beberapa,” ujar Yu Zhi.
“Aku khawatir kau tidak akan bisa. Aku membutuhkan
ruby darah merpati. Karena desainnya, ukurannya harus spesifik. Bahkan jika kau
memilikinya, apakah kau bersedia memberikannya padaku?” tanya Gao Jie dengan
sinis. Yu Zhi tersenyum. “Jangan khawatir. Si Cheng sudah mencarinya untukku.”
“Baguslah. Pria itu lagi,” kesal Yu Zhi. “Karena
kau sudah memiliki pahlawan yang menolongmu, aku tidak akan ikut campur.”
-Bersambung-
Tags:
Nice To Meet You