Images by : Hunan TV
Gao Hai datang lagi untuk menemui Pan Yue. Begitu
melihat Pan Yue keluar rumah untuk menggambar kupu-kupu seperti biasa, Gao Hai
malah tidak berani bertemu dan malah pergi. Sialnya, Pan Yue melihatnya dan
langsung berlari mengikuti Gao Hai.
Gao Jie yang ingin mengantarkan cemilan untuk Pan
Yue, terkejut karena Pan Yue menghilang. Dia segera berlari dengan panik
mencari ibunya.
Pan Yue mengejar Gao Hai hingga terjatuh dan
meminta Gao Hai untuk bermain dengannya. Gao Hai mengangguk. Saat itu, Gao Jie
melihatnya. Dia segera memanggil ibunya. Gao Hai yang melihat Gao Jie langsung
beranjak pergi begitu saja.
“Apa kau ingin pergi tanpa mengucapkan selamat
tinggal lagi?” tanya Gao Jie, sinis.
“Kau tahu?” sadar Gao Hai.
Dan Wu Xiaoci melihat semua hal itu.
--
Kakek sedang melayani pelanggan. Gao Hai membantu
Gao Jie untuk membawa pulang Pan Yue. Begitu sampai, mereka segera mengobati
luka lecet di kaki Pan Yue.
“Mengapa kau harus meninggalkan kami dulu? Apa
yang sebenarnya terjadi saat itu? Kenapa kau meninggalkanku dan ibuku?”
“Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Itu
hanya karena ke egoisanku. Itu semua salahku.”
“Aku telah mencari informasi. Aku tahu kau adalah
seorang pelukis terkenal. Kau di hormati. Tapi, tahukah kau, aku tidak peduli
apakah ayahku adalah orang pria terkenal atau tidak. Tumbuh bersama, aku hanya
berharap hal itu. Aku bisa seperti teman sekelasku, di temani oleh ayahku. Jika
ada yang menggangguku, aku bisa meminta ayahku untuk membantuku. Ayahku bisa
datang ke pertemuan orang tua di sekolah. Ketika aku lelah, aku bisa mengandalkan
ayahku.”
Gao Hai merasa sangat bersalah pada Gao Jie. Dan
dia sadar, apapun yang dia katakan dan lakukan, hal itu tidak akan bisa menebus
perbuatan yang telah di lakukannya. Tapi, dia tidak pernah melupakan mereka.
Kakek yang telah selesai melayani pelanggan,
terkejut karena Gao Hai ada di halaman rumahnya. Dia merasa marah karena Gao
Hai bahkan bicara dengan Gao Jie. Dia segera mengusir Gao Hai. Gao Jie berkata
pada kakek kalau dia yang membawa Gao Hai karena ingin tahu alasan Gao Hai
meninggalkannya. Mendengar itu, kakek semakin mengusir Gao Hai pergi.
Pan Yue yang melihat kakek memarahi Gao Hai,
langsung merengek menyuruh agar tidak bertengkar. Kakek berusah menenangkan Pan
Yue sembari masih terus mengusir Gao Hai. Dan setelah itu, kakek menutup
gerbang rumah dengan rapat.
“Xiao Jie, iya, dia yang menyakiti ibumu dan
melukai keluarga kita. Dia tidak pantas menjadi ayahmu. Dia bukan ayahmu! Dia
adalah bajingan, sepotong sampah!” tegas kakek. “Xiao Jie, jika kau masih
menganggapku sebagai kakekmu, ingat apa yang kakek katakan. Kau tidak punya
ayah. Ayahmu sudah mati. Kau tidak di izinkan melihatnya. Kau bahkan tidak di
perbolehkan bicara dengannya! Kau janji padaku.”
“Aku tahu. Aku tahu. Kakek jangan marah.”
--
Gao Hai tiba di rumah, dan masuk ke dalam kamar
kerjanya. Dia mengeluarkan sebuah kotak yang dia sembunyikan di lemari. Kotak
itu berisi barang-barang kenangannya dengan Pan Yue dulu. Melihat barang-barang
itu dan foto mereka, membuat Gao Hai semakin merasa bersalah dan menangis penuh
kesedihan.
Ny. Wu yang datang ke ruang kerja Gao Hai, melihat
hal itu dan merasa sangat kesal.
“Jika kau sangat merindukan mereka, pergi dan cari
mereka. Kenapa kau masih kembali ke rumah ini?!”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Apa kau masih mau terus berpura-pura? Kau terus
ke Chang Le dua hari ini. Bilang, apa yang terjadi antara kau dan Pan Yue?”
“Apa kau mengikutiku?” marah Gao Hai.
“Jika kau tidak melakukan sesuatu yang buruk,
kenapa kau tahu seseorang mengikutimu?”
Tapi, Gao Hai tidak mau membahas hal itu. Jelas,
Ny. Wu semakin marah. Dan akhirnya, Gao Hai mengakui kalau dia pergi bertemu
Pan Yue. Tapi, Pan Yue sekarang dia sudah gila. Jadi, dia harap Ny. Wu tidak
akan membahas masalah ini lagi.
“Pan Yue sudah gila? Kapan ini terjadi?” tanya Ny.
Wu.
“Tahun itu, setelah aku pergi bersamamu, dia
mengalami kecelakaan. Dia menderita luka serius di kepalanya. Sekarang, IQ-nya
kurang dari anak berusia 8 tahun. Dia tidak bisa mengingat semua orang dan
peristiwa di masa lalu, termasuk aku. Aku tidak bisa menghindari tanggung jawab
dari dia menjadi seperti sekarang.”
“Kau bukan orang yang mencelakainya. Apa
hubungannya denganmu apakah dia benar-benar gila atau tidak? jangan salahkan
dirimu lagi.”
Gao Hai berusaha memberi pengertian pada Ny. Wu
kalau dia sekarang ini hanya berusaha melakukan kompensasi atas perbuatannya
dulu pada Pan Yue dan Gao Jie. Dan tentu saja, Ny. Wu tidak bisa
mengizinkannya. Dia mengingatkan Gao Hai, kalau Gao Hai lah yang dulu, duluan
mendekatinya dan mengejarnya hingga keluar negeri. Dan bukankah mereka sudah
berjanji, jika Gao Hai akan memutuskan semua hubungan dengan Pan Yue setelah
resmi berpisah? Dan setelah bertahun-tahun, kenapa Gao Hai masih peduli pada
Pan Yue?
“Ku peringatkan. Jangan gunakan alasan ini untuk
menemui mantan istrimu.”
“Xiao Ci, aku mengerti kau dengan sangat baik. Aku
tahu kau seorang wanita yang lembut dan berbudi luhur. Kau pasti memiliki
sedikit simpati.”
Ny. Wu tidak bisa. Dia bahkan meminta Gao Hai
berjanji tidak akan pernah pergi menemui Pan Yue lagi. Gao Hai diam, tidak
mampu berjanji. Seolah mengerti dengan jawaban Gao Hai, Ny. Wu langsung keluar
dengan penuh amarah.
--
Gao Jie memberikan obat untuk di minum kakek. Setelah
meminum obat, mereka lanjut berbincang. Kakek sudah agak tenang dan mulai
menjelaskan alasan kenapa dia tidak memberitahu Gao Jie mengenai Gao Hai. Dia
tidak ingin Gao Jie terluka, mengetahui ayahnya pergi meninggalkan mereka. Saat
Gao Hai pergi, Gao Jie masihlah berusia 2 tahun. Gao Hai sangat tidak
berperasaan karena memilih Xiao Ci yang bisa membawanya keluar negeri. Dia
bukan manusia, dan tidak layak menjadi ayah Gao Jie.
“Bukannya aku ingin ayah seperti itu, itu hanya
karena aku merasa sakit hati untuk ibu. Di dalam hati, apa mungkin dia masih
menyimpan harapan?”
“Tidak. Aku khawatir, sejak Gao Hai muncul,
suasana hati ibumu menjadi tidak stabil. Aku benar-benar takut dia akan akan kambuh. Dan Wu Xiao Ci… dia
adalah orang yang kejam. Jika dia tahu bahwa Gao Hai telah datang ke rumah
kita, dan melihatmu dan ibumu, aku benar-benar takut. Takut padanya. Takut dia
akan membuat semacam masalah lagi.”
“Kakek, kau benar. Keluarga kita 3 orang, akan
menjalani hidup kita dengan baik di masa depan. Kita tidak perlu memikirkan
masalah lain. Aku juga tidak akan memikirkan masalah ayah lagi. Aku hanya tahu,
anggota keluarga terdekatku adalah kakek, ibu dan bibi.”
“Xiao Jie. Kau sudah dewasa. Kau bisa mengerti
kakek sekarang.”
--
Yu Zhi pergi ke climbing indoor dan memanjat
seperi kesetanan. Yan Kai dapat merasakan kalau perasaan Yu Zhi sedang kacau.
-Bersambung-
Tags:
Nice To Meet You