Sinopsis C-Drama : Unique Lady Episode 22 - part 3


Network : iQiyi iQiyi
“Xiao Jing,” panggil Wu Mei. Dan Luo Jing pun menoleh menatapnya. Lalu dengan tegas, Wu Mei memberikan tanda agar Luo Jing segera berbicara.
Dan Luo Jing melakukannya. “Yang Mulia. Saya tidak berani untuk menyembunyikan penampilan saya. Hanya saja itu karena saya takut, Ayah saya akan mencoba untuk membunuh saya lagi,” jelas Luo Jing.

Luo Jing kemudian mengeluarkan buku biru yang dimilikinya. Buku itu berisikan daftar rincian semua urusan Fei Yu dengan pejabat yang berbeda- beda. Buku tersebut didapatkan Luo Jing dari Xiu Wen dulu.
Dan melihat buku tersebut, Kaisar menganggukan kepalanya dengan pelan.

Wu Mei kemudian mempertanyakan, apakah ada hal lain lagi yang ingin Fei Yu katakan. Dan Fei Yu tertawa, lalu dia berdiri dan mengakui semuanya.
“Aku tidak percaya. Aku, Lin Fei Yu, yang memimpin kehidupan yang cermelang jatuh ketangan orang- orang seperti kalian hari ini. Tapi ada sesuatu yang aku tidak mengerti, kalian berdua tidak pernah akur sebelumnya. Bagaimana bisa hari ini kalian begitu akur?!” tanya Fei Yu sambil menunjuk Jing Yuan serta Wu Mei.

Mendengar hal tersebut, Jing Yuan serta Wu Mei saling berpadangan sambil tersenyum kecil.

Flash back
Wu Mei menolak keras untuk menikahi Ru Yu. Dan malam hari nya, didalam kamar, Wu Mei menyendiri serta terus minum- minum sambil mabuk. Lalu kemudian disaat itu, Jing Yuan datang mengunjungin nya.

“Apa yang kamu lakukan disini? Apa kamu datang untuk menertawaiku?” tanya Wu Mei dengan tidak ada semangat. 
“Wu Mei. Aku tahu kamu dan aku memiliki kesalah pahaman. Kakak (Kaisar) mengabaikanmu karena dekat denganku. Tapi satu- satunya yang paling dia khawatirkan adalah kamu,” kata Jing Yuan, menjelaskan dengan baik.

Dan dengan sikap tidak percaya, Wu Mei tertawa. Lalu dia bertanya, apakah ada hal lain lagi yang ingin Jing Yuan bicarakan.
“Apa kamu tidak ingin tahu, apa identitas asli Lin Luo Jing?” tanya Jing Yuan. Dan mendengar itu, Wu Mei mulai tertarik untuk mendengarkan Jing Yuan berbicara.

“Dalam kasus itu, kakak akan menggunakan Putri pejahat (Luo Jing) untuk menghakimin nya (Fei Yu). Tapi jika kita bisa membuktikan bahwa Luo Jing bukan anak kandung Perdana Mentri, akankah kakak memiliki alasan menuduh dia melakukan kejahatan?” tanya Jing Yuan, menjelaskan.

Wu Mei berhenti minum, dia berdiri dan menanyakan apakah Jing Yuan ada memiliki sebuah rencana. Dan Jing Yuan membenarkan, tapi agar semua dapat berjalan sukses, maka Wu Mei harus berakting bersamanya.
Flash back end

“Aku tidak menyangkan bahwa semua tindakan dingin Zhong Wu Mei adalah kebohongan. Dia melakukan sebanyak itu karena untuk melindungin ku. Aku benar- benar tidak mencintai orang yang salah,” pikir Luo Jing sambil tersenyum bahagia menatap Wu Mei.

Fei Yu tertawa, karena telah berhasil ditipu oleh mereka semua. Dan Kaisar pun membuka suara, berbicara kepadanya. Jika Fei Yu mau mengakui semua kejahatan hari ini, maka dia akan membiarkan Fei Yu hidup.
“Zhong Shi Li,” kata Fei Yu sambil menunjuk Kaisar dengan berani. “Siapa yang membantu mu duduk di tahta mu dengan aman? Itu adalah aku. Aku telah melakukan begitu banyak untukmu. Kamu memujiku diluar, dan secara diam- diam mencari semua cara untuk mengontrol ku. Membuatku tidak bisa berdiri dengan nyaman disini. Segalanya hari ini, adalah apa yang kamu paksa aku melakukannya,” bentak Fei Yu.

Kaisar marah dan memanggil pengawal.
Fei Yu mengeluarkan token yang pernah dicurinya ditempat Wu Mei. Dan dia mengangkat token itu tinggi- tinggi. “Siapa yang berani untuk menyentuhku?!” teriaknya. Dan melihat token tersebut, semua pengawal langsung berlutut dihadapannya. 
“Bagaimana token itu bisa ada ditanganmu?” tanya Kaisar, terkejut.

“Terima kasih pada menantu ku. Jika bukan karena dia sangat mempercayaiku, bagaimana bisa aku mendapatkan token mendiang kaisar begitu cepat? Yang mulia, sekarang setiap orang didalam dan diluar kota adalah orang- orangku,” jelas Fei Yu dengan bangga. 
Wu Mei merasa kesal, karena selama ini Fei Yu selalu menggunakan nama Ibu nya untuk mengambil kesempatan darinya. Dan Fei Yu tersenyum senang, dia menjelaskan bahwa karena itulah dia bisa mendapatkan kesempatan bagus begitu cepat.

“Tuan Perdana mentri, benar- benar memiliki rencana yang bagus,” puji Wu Mei. Dan Fei Yu tersenyum bangga.
Tapi senyum Fei Yu segera menghilang, ketika Wu Mei mengeluarkan token yang asli. Dan melihat itu, Wan Er ikut terkejut seperti Fei Yu.


Flash back
Sebelum Fei Yu mencuri token mendiang kaisar dari tempatnya. Wu Mei sudah curiga kepadanya, dan Wu Mei telah menukar token yang asli dengan token yang palsu. Dibantu oleh Zhang Ji. (Baca ep. 17)
Flash back end

“Semua Pengawal kerajaan dengarkan perintahku, tangkap pemberontak Lin Fei Yu,” kata Wu Mei dengan tegas memerintah semua pengawal.
Dengan ketakutan, Fei Yu berteriak bahwa tokennya adalah yang asli. Kemudian dia berniat untuk kabur. Tapi semua pengawal langsung menahannya.

“Berhenti berteriak. Pasukan mu telah dikelilingin oleh tentara Bei Yu di luar kota,” kata Kaisar, memberitahu.

Flash back
Kaisar menanyakan, apakah Jing Yuan sudah memberitahukan kepada Wu Mei tentang ini. Dan Jing Yuan membalas bahwa dia telah melakukan segala yang Kaisar instrusikan kepadanya. (Baca ep. 21)
Instruksi dari Kaisar, yaitu berbicara pada Wu Mei, dan mengajaknya untuk bekerja sama bersama dalam berakting.
Flash back end

“Aku tidak pernah membayangkan bahwa selama beberapa tahun ini, aku menggunakan semua fokus ku, tapi karena satu kesalahan, aku kalah padamu,” kata Fei Yu dengan geram, ketika mengetahui semua itu.
“Kamu kalah karena dirimu sendiri. Karena ambisi liar mu, kamu jatuh ke dalam jebakan ini. Aku perintahkan, dia di penggal,” kata Kaisar, memberikan perintah.

Wan Er maju, dan meminta Kaisar untuk mempertimbangkan semua kebaikan yang pernah Fei Yu lakukan dan mengampunin hidup Fei Yu sekali ini. Mendengar itu, Kaisar berdiri dengan marah dan membanting semua barang yang ada di meja.
“Yang Mulia. Keluarga Lin adalah darah pertama. Wan’er bersumpah untuk mati menggantikan tempat kakak sepupu. Tolong yang Mulia menwujudkannya,” pinta Wan Er, sangat memohon.

“Permaisuri, beraninya kamu menggunakan hidupmu sebagai ancaman? Dia ingin membunuhku!” bentak Kaisar, marah.
Wan Er berlutut memohon. Dan melihat itu, Kaisar pun berjalan mendekatinya. Kaisar menjelaskan bahwa jika itu orang lain, maka tidak apa- apa. Tapi Fei Yu telah melakukan begitu banyak kesalahan, jadi dia bisa membunuh nya.

“Yang Mulia, apa yang Anda katakan?” tanya Wan Er, terkejut mendengar itu.
“Tidak jelaskah itu? Baiklah. Seseorang masuk! Bawa benda itu kesini!” kata Kaisar.
Mendengar itu, Wan Er serta Fei Yu tampak sangat terkejut dan takut.

Su Wen membawa masuk benda yang Kaisar minta. Benda tersebut adalah tusuk rambut kayu yang diberikan oleh Fei Yu kepada Wan Er.

Flash back
Saat Fei Yu serta Wan Er bertemu secara diam- diam. Dan Fei Yu memberikan tusuk rambut kayu tersebut kepada Wan Er.

Saat Fei Yu berbicara berdua dengan Wan Er diatas kapal. Dan berpegangan tangan.

Saat Wan Er memperhatikan tusuk rambut dari Fei Yu dengan pandangan penuh cinta.
Kaisar mengetahui semua itu.
Flash back end

Kaisar memarahi Wan Er, karena telah berselingkuh dan menghancurkan image nya. Semua orang yang baru mengetahui hal tersebut merasa kaget.
“Kamu menyelidiki ku?” tanya Wan Er. Dan Kaisar mengiyakan. “Jadi kamu tidak pernah mempercayaiku selama ini.”

Kaisar mendekati Wan Er, dan memegangin wajahnya. “Bagaimana kamu menginginkan ku untuk mempercayai mu?” tanya Kaisar, kecewa.


“Tuan Lin dan aku adalah kekasih sejak kecil. Tapi karena satu kata ‘suka’ dari Yang Mulia pada tahun itu, untuk keuntungannya sendiri, Ayahku memisahkan kami sepasang kekasih ini. Yang Mulia, pernahkah kamu merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang kamu cintai? Pernahkah kamu merasa sakit mencintai, tapi tidak bisa bertemu?” tanya Wan Er, menangis.
Mendengar itu, Wu Mei menundukan kepala karena merasa bersimpati. Dan Luo Jing menatap ke arah Wu Mei.

“Tahun itu, Ayahmu mengatakan kamu murung. Dan dia menginginkan mu masuk ke dalam istana untuk menikmati kekayaan dan kemewahan. Aku juga ingin kamu menjadi bahagia setiap hari. Bahkan sejak kamu memasuki Istana, aku tidak pernah memperhatikan siapapun yang lain. Hanya kamu saja. Namun kamu pergi dan melakukan sesuatu seperti ini,” kata Kaisar, marah.

Wan Er menyesali perbuatan nya yang tidak bisa terbayarkan. Wan Er tahu bahwa sejak pertama bertemu, Kaisar sudah menyukainya. Tapi sayangnya, dia sudah memiliki seseorang didalam hatinya yang tidak pernah bisa dihapuskan. Jadi semua ini adalah kesalahan Yang Mulia karena telat bertemu dengan nya.

Wan Er kemudian mengambil tusuk rambut kayu tersebut, dan menggunakan itu dia menusuk jantungnya sendiri.

“Permaisuri ku! Wan Er!” teriak Kaisar terkejut.

Post a Comment

Previous Post Next Post