Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 21 – Part 2
Network : KBS2
Network : KBS2
Pagi hari. Melihat Yeon Seo yang sudah
bangun, Kim Dan langsung menanyakan bagaimana perasaan nya, dan apakah Yeon Seo
bisa bangun. Tapi Yeon Seo tidak menjawab, dan bertanya balik, dia menanyakan
apakah Kim Dan menemaninya sepanjang malam disini, karena apa yang terjadi
kemarin.
“Yeon Seo. Dengarkan baik- baik. Kemarin
kamu …” kata Kim Dan dengan gugup.
“Apa yang terjadi?” tanya Yeon Seo,
tidak mengingat apapun.
Yeon Seo bangun, dan menjelaskan bahwa
hal terakhir yang diingatnya adalah pergi ke taman bersama Kim Dan. Mendengar
itu, Kim Dan merasa heran, dan bertanya apakah Yeon Seo sungguh tidak ingat
apapun sama sekali. Dan Yeon Seo menganggukan kepalanya.
“Tubuhku terasa sakit. Tapi selalu sakit
setiap pagi. Katakan. Apa yang terjadi?” tanya Yeon Seo. Benar- benar tidak
ingat apapun. Dan Kim Dan, diam dengan gugup.
Ny. Jung berteriak memanggil Yeon Seo.
Mendengar itu, Yeon Seo pun teringat akan janjinya semalam dan bertanya apakah
Kim Dan ada menghubungin Ny. Jung semalam. Dan Kim Dan mengiyakan dengan pelan.
“Tunggu aku diluar. Aku akan mandi lalu
keluar,” kata Yeon Seo. Dan dengan segera, Kim Dan membantu Yeon Seo untuk
berdiri.
“Jangan perlakukan aku seperti anak
kecil hanya karena aku pingsan,” kata Yeon Seo dengan malu- malu. Dan sambil
tersenyum gugup, Kim Dan memberitahu bahwa dia akan menunggu Yeon Seo di luar.
Kim Dan keluar dari dalam kamar. Dan
berpikir keras, karena dia merasa heran dengan apa yang terjadi pada ingatan
Yeon Seo.
Didalam kamar. Yeon Seo tersenyum
senang, karena Kim Dan tampak sangat mengkhawatirkan dirinya. Lalu saat tanpa
sengaja dia melihat bekas ikatan di tangannya, dia merasa bingung.
Ny. Jung mempekerjakan beberapa anggota
Tim Keamanan baru untuk menjaga Yeon Seo. Dan melihat hal tersebut, Yeon Seo
merasa bingung.
“Aku sudah memutuskan untuk memperkuat
keamanan. Mereka akan berjaga 24 jam sehari dalam 3 shift,” kata Ny. Jung,
menjelaskan.
Yeon Seo merasa kesal dan malas, dia
tidak ingin diawasi seharian. Dan Ny. Jung membalas bahwa dia tidak punya
pilihan, karena Yeon Seo membiarkan dirinya menunggu di tengah hujan dan bahkan
tidak mengangkat telpon darinya.
“Kim Dan memberitahuku bahwa dia
menelponmu,” kata Yeon Seo, heran.
“Benar. Sangat terlambat. Dan hal
pertama yang dia katakan adalah memperkuat keamanan,” jelas Ny. Jung.
Yeon Seo meminta Ny. Jung agar tidak
mendengarkan Kim Dan, sebab Kim Dan bereaksi terlalu berlebihan. Tapi Ny. Jung
tetap mau memperkuat keamanan, karena daripada menyesal nantinya lebih baik
mereka berhati- hati.
“Mari lakukan untuk sementara. Satu
minggu saja, ya?” bujuk Kim Dan.
“Aku ingat semuanya. Aku tahu apa yang
terjadi kemarin,” balas Yeon Seo.
Mendengar hal tersebut, Ny. Jung
langsung memberikan tanda agar semua anggota Tim Keamanan boleh pergi. Lalu
dengan gugup, Kim Dan pun mengajak Yeon Seo untuk masuk dan berbicara didalam.
“Balon merah. Kamu memegangnya di
seberang jalan. Saat itulah aku pingsan, ‘kan? Aku hanya ingat sampai bagian
itu. Aku pingsan pada saat itu,” kata Yeon Seo. Ternyata masih tidak mengingat
apa yang terjadi.
Ny. Jung kemudian menatap bingung ke
arah Kim Dan.
“Apa dia mengingat sesuatu yang bahkan tidak terjadi? Jangan-
jangan …” pikir Kim Dan, cemas.
Yeon Seo meminta Kim Dan untuk tidak
perlu terlalu khawatir, karena dia hanya pingsan dan dia hanya membutuhkan Kim
Dan saja.
“Bisikan hal manis ditelinganya, saat
kalian berdua. Kim Dan hanya satu, jika kamu ingin dia disisimu, kita
membutuhkan orang lain untuk mengawasi rumah,” jelas Ny. Jung menasehati dengan
tegas. Lalu dia memutuskan agar Tim keamanan mulai berpatroli hari ini.
Yeon Seo memberikan tatapan memelas pada
Kim Dan agar membantunya. Tapi Kim Dan hanya bisa diam saja.
Pagi hari. Ny. Choi menanyakan dimana Ni
Na. Dan Ru Na menjawab bahwa Ni Na sudah pergi berlatih dari subuh. Ny. Choi
kemudian mengomentari bahwa Ni Na pasti menangis sepanjang malam, dan Ru Na
malah membiarkan Ni Na pergi berlatih.
“Ini belum selesai. Dia perlu berlatih,”
kata Ru Na, dengan yakin.
“Gimana kamu bekerja? Kenapa kita bisa
kalah 2 suara, padahal kamu mendapatkan 13 suara?” tanya Ny. Choi, kesal.
“Aku bilang tidak bisa dijamin,” balas
Ru Na.
“Apa kamu bilang kita harus menyerah
atas yayasan dan posisi Prima Balerina? Tidak, aku tidak akan membiarkan itu.
Berlaku juga untuk Ni Na. Penari yang sudah merasakan sorotan tidak akan pernah
bisa kembali menjadi bayangan,” kata Ny. Choi, penuh dengan sikap egois dan
serakah.
“Dia akan berhasil. Dia akan tampil
untuk ‘Giselle’. Aku harus mencari cara. Tapi untuk hari ini, ayo bersiap- siap
untuk bertemu Giselle baru kita,” balas Ru Na dengan tenang dan percaya diri.
Lalu dia pergi.
Tags:
Angels Last Mission Love