Hari Pernikahan Wu
Mei. Semua tamu undangan telah hadir, dan kemudian Wu Mei serta Ru Yu di
panggil untuk memasuki ruangan. Dan sambil tersenyum Ru Yu masuk ke dalam
ruangan. Sementara Wu Mei sama sekali tidak bisa tersenyum.
Wu Mei terus
memandang ke arah Luo Jing. Dan Luo Jing balas memandangnya. Jiang menyadari
hal tersebut, dan memandang ke arah Luo Jing. Dan melihat hal tersebut, Tang
Meng merasa cemburu.
“Jiang- gege. Aku
tidak bisa membiarkan kamu dipikat olehnya,” kata Tang Meng penuh
tekad didalam hatinya.
Kaisar memberikan
tanda agar Su Wen memulai acara pernikahan. Dan Su Wen pun menjalankan tugasnya
sebagai pembawa acara. Dia memberitahukan apa yang Ru Yu serta Wu Mei lakukan.
Dan dengan senang hati, Ru Yu melakukan semua tahapan yang diberitahukan sambil
tersenyum bahagia. Sementara Wu Mei, tidak.
“Upacara pernikahan
selesai. Silahkan memasuki kamar pengantin,” kata Su Wen, mengumumkan kepada
semuanya.
Mendengar itu, Luo
Jing memalingkan dan menunduk kan wajahnya dari Wu Mei yang menatap ke arahnya.
Ru Yu tiba- tiba saja
terjatuh lemas. Dan melihat itu, Kaisar langsung berdiri dengan cemas dan
bertanya ada apa. Shang kemudian maju dan memeriksa nadi Ru Yu. Kemudian
setelah selesai, dia melaporkan kepada Kaisar bahwa Ru Yu hanya bekerja terlalu
keras, tidak ada yang perlu dicemaskan.
“Kaisar, Putri-ku
pasti sangat capek menyulam untuk Yang Mulia Yuan Zheng,” kata Shan’er, memberitahu
Kaisar yang cemas pada Ru Yu.
“Menyulam?” tanya
Kaisar, tidak paham.
“Jawab Yang Mulia.
Putriku menemukan bahwa Sheng Jing memiliki tradisi. Untuk suaminya, istri
harus menyulam sepasang bantal, jadi mereka bisa hidup bersama dalam
keharmonisan,” jawab Shan’er, menjelaskan.
“Zhong Wu Mei.
Memiliki seorang Permaisuri yang mencintai kamu sebanyak ini, kamu pasti merasa
sangat bahagia kan?” tanya Luo Jing didalam hatinya, sambil
memandang ke arah Wu Mei dengan pandangan mata sayu.
Dan melihat tatapan
itu, Wu Mei memalingkan wajahnya dari Luo Jing.
Wan Er memuji betapa
berdedikasi nya Ru Yu.
Shang menyarankan
agar Ru Yu beristirahat selama beberapa hari, setelah itu Ru Yu akan puli
kembali. Dan Wu Mei pun membantu Ru Yu untuk berdiri.
“Wu Mei. Bawa Permaisuri
mu beristirahat,” perintah Kaisar. Dan Wu Mei pun mengiyakan, dia menemanin dan
menopang Ru Yu.
Fei Yu memandang
tajam ke arah Wu Mei serta Ru Yu.
Luo Jing memandang
sedih ke arah Wu Mei yang pergi bersama dengan Ru Yu.
Sebelum benar- benar
meninggalkan ruangan, Wu Mei menoleh sebentar ke belakang dan melihat ke arah
Luo Jing. Setelah itu, barulah dia pergi keluar dari dalam ruangan.
Luo Jing berniat
pergi. Dan melihat itu, Tang Meng pun langsung mendekatinya dan menarik lepas
kain masker yang menutupi wajah Luo Jing.
Melihat wajah Luo
Jing, semua orang merasa terkejut. Dan suasana menjadi sangat heboh serta riuh,
karena setahu mereka seharusnya Luo Jing telah meninggal, tapi mengapa sekarang
Luo Jing bisa hadir ditempat ini.
Dengan panik, Luo
Jing pun berusaha untuk menutupi wajahnya.
Kaisar memberikan
tanda kepada Su Wen. Dan Su Wen pun segera menyampaikan kepada semuanya, dia
menjelaskan bahwa karena acara pernikahan telah selesai, maka semua orang
dipersilahkan ke ruang makan.
Mengerti maksud
Kaisar, maka semua orang yang tidak berkepentingan pergi meninggalkan ruangan.
Dan Fei Yu ingin mengikuti mereka. Tapi Su Wen segera memintanya agar menunggu
sebentar ditempat ini.
Kaisar mempertanyakan
apa maksud semua ini kepada Fei Yu. Dan mendengar pertanyaan itu, Fei Yu
langsung berpikir keras. “Jika aku mengakui
dia sebagai Xiao Jing sekarang, maka itu akan menyebabkan yang lain menjadi
curiga dan menuduh ku. Sekarang bukan waktunya.”
“Yang Mulia. Putri
ku, Lin Luo Jing telah meninggal sejak lama. Gadis ini pastinya bukanlah
Putriku. Kebetulan saja dia tampak seperti Putriku, atau dia secara sengaja menyamar
dengan motive tersembunyi,” jelas Fei Yu, mengkambing hitam kan Luo Jing demi
melindungin dirinya sendiri.
Mendengar itu, Luo
Jing merasa terkejut. Dan menatap tajam Fei Yu.
Kaisar
mempertanyakan, apakah perkataan Fei Yu adalah benar. Dan dengan yakin, Fei Yu
membenarkan perkataannya. Fei Yu menjelaskan bahwa mayat Putrinya telah
ditemukan dibawah laut Sheng Jing, dan oleh dirinya sendiri telah dikuburkan.
Jadi Gadis tersebut pasti nya bukanlah Putrinya.
“Siapa kamu? Bicara
apa tujuanmu memasuki Istana?” tanya Kaisar dengan tegas kepada Luo Jing.
Luo Jing bingung
harus menjawab apa. “Jika aku
mengakuinya sekarang, bagaimana aku akan menjelaskan identitasku? Jika aku
tidak mengakuinya, kemudian Ayah ku ini akan menggunakan kesempatan untuk
membunuhku.”
“Bicara. Apa
tujuanmu?” tanya Fei Yu, mendesak. Dan Luo Jing hanya bisa diam.
“Yang Mulia. Gadis
ini tidak mengatakan satu katapun, jadi pasti ada sesuatu yang
disembunyikannya. Mengapa tidak biarkan saya untuk mengintrogasi nya?” tanya
Fei Yu langsung pada Kaisar. Saat Luo Jing hanya bisa diam.
Jiang menghentikan
Fei Yu. Dan berbicara kepada Kaisar. “Yang Mulia, masalah ini belum jelas.
Tidak bisa sembarangan memutuskan. Saya juga sudah mencari di sungai Sheng
Jing, tapi saya tidak pernah menemukan mayat Permaisuri.”
“Tuan Muda Jiang.
Saya tahu kamu adalah teman lama Putriku, jadi aku berharap kamu tidak menerima
seorang musuh begitu mudah,” balas Fei Yu.
“Benar. Jiang-gege.
Aku takut kamu tidak beristirahat dengan baik, jadi kamu bingung akibat
kelelahan,” kata Tang Meng, ikut berbicara untuk memojokan Luo Jing.
Kaisar memanggil
pengawal untuk menangkap Luo Jing. Dan karena itu, maka Luo Jing pun langsung
membuka suara.
“Saya Lin Luo Jing.
Karena Zhong Wu Mei, saya harus menyembunyikan wajah. Saya meminta Tabib Shang
untuk kembali ke kota dan mengobati Wu Mei. Saya meminta keadilan dari Yang
Mulia,” jelas Luo Jing, dengan tegas. Sambil memandang berani kepada Fei Yu.
Fei Yu takut, jadi
dia menuduh Luo Jing berbicara omong kosong. Kemudian dia memperlihatkan tangan
Luo Jing yang tidak memiliki tanda lahir. Dan Luo Jing pun membalas bahwa demi
menyembunyikan identitasnya, dia meminum obat dari Shang untuk menghilangkan
tanda lahirnya.
“Jawab Yang Mulia.
Masalah identitas nya yang disembunyikan, itu benar- benar ide Saya,” jelas
Shang kepada Kaisar.
Fei Yu tidak terima.
Dia menjelaskan kepada Kaisar bahwa perkataan Luo Jing serta Shang tidak dapat
dipercayai. Dan mendengar itu, Luo Jing merasa sangat kesal.
Wu Mei masuk ke dalam
ruangan. “Aku bisa membuktikan bahwa dia benar- benar adalah Lin Luo Jing,”
kata Wu Mei dengan tegas. Mendengar itu, Luo Jing langsung menatap tidak
menyangka. Sementara Fei Yu merasa gugup serta takut.
Wu Mei menyentuh bahu
Jiang, dan memberitahukan bahwa ini adalah masalah keluarganya. Dan mengerti
akan hal itu, maka Jiang pun pergi meninggalkan ruangan dengan menarik tangan
Tang Meng untuk mengikutinnya.
Wu Mei mendekati Fei
Yu, dan mengatakan bahwa Luo Jing adalah permaisurinya, jadi dia jelas bisa
mengenali Luo Jing dengan baik. Kemudian Wu Mei menuduh Fei Yu sebagai orang
yang tidak memiliki perasaan.
“Xiao Jing adalah
putriku, mengapa aku tidak akan merindukan nya? Kamu jangan berani mengakui dia
sebagai Lin Luo Jing,” bentak Fei Yu dengan suara keras. Karena Wu Mei seperti
memojokannya.
“Itu karena, dia
bukan putri kandungmu!” balas Wu Mei.
Mendengar hal
tersebut, Luo Jing merasa sangat terkejut.
Fei Yu tertawa. Dia
menuduh bahwa seperti nya Wu Mei terlalu banyak minum- minum sehingga Wu Mei
berbicara dalam keadaan mabuk sekarang.
“18 tahun lalu,
sebuah keluarga diluar kota melahirkan seorang anak perempuan, tapi seluruh
garis keturunan mereka dengan kejam dihabisi oleh orang lain. Orang yang berada
dibelakang semua itu adalah kamu. Dan anak yang cukup beruntung untuk bertahan
hidup adalah dia,” jelas Wu Mei dengan tegas. Sambil menunjuk ke arah Luo Jing
yang berdiri di belakang Fei Yu.
“Apa? Aku juga
memiliki identitas ini?” pikir Luo Jing, terkejut serta heran.
Wu Mei meminta Kaisar
untuk menghakimin dengan adil. Dan Kaisar pun menanyakan, apakah Wu Mei ada
memiliki bukti.
“Bukti. Xiao Jing
menemukan beberapa bisnis mu, jadi kamu mengirimkan seseorang untuk
membunuhnya. Perdana mentri, apa rahasia yang kamu miliki sehingga kamu berani
menghabisi Putrimu sendiri?!” teriak Wu Mei, bertanya kepada Fei Yu.
“Omong kosong! Begitu
disayangkan aku memperlakukan kamu sebagai menantu, kamu berani membahayakan
ku?” balas Fei Yu.
Fei Yu menjelaskan
kepada Kaisar bahwa segala yang Wu Mei katakan adalah kebohongan, dan dia
meminta Kaisar menegak kan keadilan baginya. Namun dengan santai, Kaisar
menikmati minumannya, dan dia bertanya sekali lagi kepada Wu Mei, apakah Wu Mei
memiliki bukti.
Tanpa menjawab, Wu
Mei memandang ke arah Jing Yuan. Dan Jing Yuan pun membuka suara, berbicara
kepada Kaisar.
“Saya punya ide.
Izinkan saya bertanya kepada Perdana Mentri,” kata Jing Yuan, meminta izin
kepada Kaisar. Lalu dia mengajukan pertanyaan kepada Fei Yu. “Apa kamu berani
untuk melakukan tes darah?” tanya nya.
Fei Yu merasa gugup,
dan terdiam untuk sesaat. Kemudian dia pun membuat alasan kepada Kaisar. Hari
ini adalah acara yang menyenangkan, jadi mereka tidak boleh menggunakan darah
untuk mencemarinya.
“Jika kamu tidak
berani, maka pasti ada sesuatu,” kata Jing Yuan.
Dengan tegas, Kaisar
pun langsung berteriak memanggil pengawal untuk melakukan tes darah langsung
pada Fei Yu serta Luo Jing, sehingga segalanya bisa jelas hari ini. Dan dengan
takut, Fei Yu pun langsung berlutut memohon ampun.
“Saya tidak bermaksud
untuk menyembunyikannya dari Yang Mulia. Hanya saja, 18 tahun lalu, Istriku
hamil, semua pejabat mengetahui tentang ini. Itu karena aku tidak merawat
dengan baik, jadi Istriku tercinta keguguran. Menyebabkan bahaya untuk
kesehatannya dan tidak bisa melahirkan lagi. Yang Mulia baru saja naik tahta
saat itu, Istriku juga adalah adik angkat mu. Jadi semua penjabat fokus pada
masalah ini. Lalu Saya takut mengecewakan Yang Mulia, jadi aku datang dengan
rencana ini,” jelas Fei Yu panjang sekali. Membuat alasan.
Wan Er memperhatikan
Fei Yu dengan perasaan cemas.
“Kamu membiarkan
seseorang yang tidak berhubungan darah denganmu menjadi Permaisuri Yuan Zheng?”
tanya Kaisar.
“Saya hanya
memikirkan keluarga bangsawan,” balas Fei Yu, membuat alasan lain.
Dengan kesal, Wu Mei
mengatai bahwa itu bukan karena keluarga bangsawan, tapi lebih karena Fei Yu
memang begitu. Kemudian Jing Yuan pun menambahkan bahwa mengenai Luo Jing yang
jatuh ke dalam laut, tampaknya tidak perlu di jelaskan lagi. Dan Kaisar
tersenyum seperti setuju kepada mereka berdua.
Melihat itu, Fei Yu
diam membeku. Tidak tahu harus mengatakan apa.
Tags:
Unique Lady