Network
: Fuji TV, FOD
Hana menghubungin Eiji. Dan bertemu
dengannya di café. Disana dengan tegas serta penuh percaya diri, Hana
memberikan jawaban atas keputusannya. Yaitu dia tidak akan kabur dari Takane, dan tidak akan memutuskan
perjodohan mereka. Jika Takane takut pada yang diatas, dan ingin mengakhiri
perjodohan dengannya, maka itu adalah hak dan keputusan Takane. Dan jika itu
terjadi, maka dia tidak akan komplain, karena itu adalah keputusan Takane
sendiri.
“Jadi aku tidak mau mengakhiri
perjodohan ku!” tegas Hana.
“Bahkan jika status nya terancam?”
balas Eiji.
“Tidak ya, tidak! Itu perasaan ku.”
Eiji terdiam dan tersenyum kecil. Lalu
dia membalas bahwa dia mengerti. Dan karena pembicaraan mereka telah selesai,
maka dia pun pamit untuk pergi. Mendengar itu, Hana merasa sedikit heran.
“Mengapa kamu pikir aku datang
memberitahukan ini padamu? Aku pikir kamu akan mundur dengan mudah, tapi aku
salah. Permisi,” jelas Eiji. Lalu dia pergi.
Hana duduk kembali di tempatnya. Dan
dia memandangin gantungan hadiah dari Takane yang terpasang di tasnya.
Hana menceritakan masalahnya kepada
kedua temannya, karena kepalanya terasa pening memikirkan itu. Dia bertanya2
apa harusnya dia mengatakan sesuatu yang berbeda. Dan dia bertanya2 apa Takane
akan baik2 saja. Karena mungkin yang ‘diatas’ bisa memarahi Takane sekarang.
Dan jika Takane sampai dipecat, maka itu bisa menjadi salah nya.
“Apa yang harus ku lakukan? Apa yang
harus ku lakukan?” jerit Hana, merasa sangat cemas. Dan kedua temannya berusaha
memintanya agar tenang.
Dikantor. Takane bertanya kepada rekannya
dimana Eiji, karena sedari tadi dia tidak ada melihat Eiji. Dan rekannya
(Saito) menjawab bahwa setahunya Eiji sedang berada diruangan Direktur. Karena
itu, maka Takane pun pergi ke sana, tapi sebelum dia akan mengetuk pintu, tiba2
saja dia mendengar suara Aiba yang berteriak pada Eiji didalam ruangan. Jadi
dia pun tidak jadi mengetuk pintu.
Aiba memarahi Eiji yang memberikan info
tidak berguna. Dan Eiji langsung membungkuk meminta maaf. Tapi Aiba tidak
terima dan membanting dokumen yang Eiji berikan. “Tidak mungkin tidak ada yang
terjadi!”
“Nonomura-san mempunyai reputasi yang
bagus di perusahaan dan tetangga nya. Tidak ada yang mengkhawatirkan
tentangnya. Atau lebih tepatnya, sejak dia bertemu dengannya, efisiensi
kerjanya meningkat dua kali lipat,” jelas Eiji, membela keluarga Hana.
*Nonomura itu nama Ayah Hana.
Mendengar itu dari luar, Takane
tersenyum dan merasa senang sekali.
“Tidak mungkin aku mempercayai itu!
Kamu belum melupakan tugas mu kan? Ketahuilah tempatmu. Kamu harus mengikuti
perintah yang kuberikan dan menyelesaikan nya. Jika kamu tidak bisa melakukan
itu. Kemudian mengapa aku harus membiarkan mu disini? Wanita itu tidak berguna!
Tidak peduli apa. Temukan informasi untuk menyingkirkannya! Apa kamu tahu apa
yang ku katakan?!” teriak Aiba di dekat telinga Eiji dengan keras.
Takane yang mendengar itu semua
langsung masuk ke dalam ruangan, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dan
melihat kedatangannya, maka mereka berdua langsung terdiam karena terkejut.
“Apa asisten ku ada melakukan
kesalahan, Direktur?” tanya Takane, berpura- pura tidak tahu apa yang mereka
bicarakan.
Dengan gugup, Aiba pun beralasan bahwa
dia hanya sedang mengobrol biasa saja dengan Eiji. Lalu dia menanyakan, ada apa
Takane datang menemuinya, karena itu hal yang sangat jarang sekali.
“Aku datang kesini karena, dia perlu
ikut dengan ku sekarang,” kata Takane untuk menyelamatkan Eiji.
“Jika begitu, maka kamu bisa pergi,”
balas Aiba sambil tersenyum. Dan Takane membungkuk meminta maaf, karena telah
mengganggu pembicaraan penting mereka berdua. Lalu dia berbalik untuk pergi.
Melihat itu, Eiji berdiam diri ditempat
nya dengan takut. Tapi tanpa disangka olehnya, Takane berhenti berjalan dan
berbicara untuk membela nya. “Kirigasaki berdedikasi untuk membantu mu dengan
urusan pribadi mu kan? Kamu mungkin tidak ingin melepaskannya. Tapi terima
kasih, karena kamu mengirim nya kepadaku sebagai asisten ku.”
Mendengar itu, Aiba menatap tajam ke
arah Takane dengan marah. Sementara Eiji yang tidak tahu harus perbuat apa, dia
hanya bisa mengatakan, “Ummm…” untuk menghentikan Takane agar jangan pergi.
“Apa yang kamu lakukan? Cepat, ayo!”
kata Takane, lalu dia keluar dari dalam ruangan. Dan dengan senang, Eiji
mengiyakan.
Sebelum ikut keluar dari dalam ruangan
juga, Eiji dengan tegas berbicara kepada Aiba. “Misi saya adalah untuk membantu
Takaba Grup dengan seluruh kemampuan saya. Permisi,” katanya, lalu dia keluar
dari dalam ruangan.
Dengan marah Aiba membanting dokumen
yang sedang dipegangnya.
Eiji berlari pelan mengejar Takane.
Lalu dia menanyakan apa Takane memang sudah mengetahui segalanya. Dan dengan
sikap ketus seperti biasa, Takane menjawab bahwa dia tentu saja tidak tahu sama
sekali kalau Eiji adalah spy (mata2). Dan Eiji kemudian membungkuk dan meminta
maaf sedalam-dalamnya.
“Kamu sudah menyelidiki segalanya, kan?
Kamu tahu tentang Hana juga,” kata Takane dengan nada yang lebih lembut.
“Ya. Saya sudah melaporkan segalanya.
Apa yang akan Anda lakukan jika saya mengatakan itu?” balas Eiji.
Takane menjawab bahwa dia tidak akan
melakukan apapun. Lalu dia menjelaskan bahwa dia ingin mendapatkan perusahaan ini
ke depannya sehingga mereka tidak akan bisa mengatakan apapun. Jadi jika dia
hanya bicara saja, maka bagaimana mungkin dia bisa tetap bersama dengan Hana.
Intinya Takane ingin membukti kan
kemampuannya, dan menggunakan kemampuannya sendiri untuk mendapatkan perusahaan
ke depannya. Bukan hanya berbicara saja, dan tidak ada melakukan apapun.
Eiji teringat perkataan Hana yang
terdengar begitu percaya diri juga. Sama seperti apa yang Takane katakan
sekarang. “Kalian berdua kuat. Dan cocok,” komentar Eiji. Lalu dia menceritakan
kepada Takane tentang apa yang sudah di katakannya pada Hana.
Mengetahui itu, Takane merasa kesal.
Dan Eiji pun membungkuk meminta maaf lagi. “Jika kamu punya waktu bebas untuk
meminta maaf padaku, lebih baik bekerjalah!” kata Takane. Lalu dia berlari
pergi.
Melihat itu, Eiji merasa heran. Dan
Takane menjelaskan kalau dia harus pergi ke suatu tempat sekarang. Jadi masalah
pekerjaan, dia akan menyerahkannya kepada Eiji, karena Eiji adalah asistennya.
Dan dengan senang, Eiji pun menjawab bahwa dia mengerti.
Hana sedang duduk merenung di dekat
sungai. Lalu ketika tiba2 ada pesan masuk dari Takane yang menanyakan dimana
dirinya. Hana merasa ragu untuk membalas.
Takane berhasil menemukan Hana. Dia
berlari mendekati Hana sambil berteriak memanggil nama Hana, tapi Hana tampak
suram sekali. “Kamu bertemu Kirigasaki, kan? Mengapa kamu diam tentang itu?
Mengapa kamu tidak memberitahu ku apapun?” tanya Takane dengan cepat.
“Tidak apa. Permisi,” balas Hana, lalu
dia mau pergi.
Takane memegang tangan Hana, dan menahannya.
Takane meminta agar Hana jujur dengannya, dan jangan memperlakukan nya seperti
orang bodoh. Dan Hana pun menceritakan segalanya mengenai apa yang Eiji katakan
padanya.
Takane lalu menarik Hana ke dalam
pelukannya, dan memeluknya dengan erat. “Mari akhiri perjodohan ini!” kata
Takane dengan keras. Dan mendengar itu, Hana tampak sedih. Tapi sebenarnya,
Takane tidak serius mengatakan itu.
“Akan lebih baik, jika kamu hanya
mendengarkan apa yang ku katakan,” kata Takane. Lalu dia melepaskan pelukannya,
dan menatap Hana. “Aku pasti tidak akan melepaskan mu pada orang lain selain
aku!” tegas Takane. Lalu dia meminta maaf, karena membiarkan Hana menderita
serta menangis.
“Apa yang kamu katakan? Aku tidak
menangis! Akulah yang telah diam mengenai itu. Jadi tidak ada alasan untukmu
meminta maaf. Jangan salahkan dirimu sendiri! Jika kamu meminta maaf padaku,
maka aku perlu meminta maaf juga. Maaf karena sudah diam mengenai ini,” jelas
Hana.
“Itu benar. Kamu lah yang salah! Jika
kamu tidak menyimpan segalanya sendirian. Ini tidak akan jadi begitu rumit Aku
tidak akan minta maaf!” balas Takane dengan sikap yang sombong seperti biasa.
Dan mendengar itu Hana merasa sedikit kesal.
Tapi Takane lalu menyentuh kepalanya,”
Aku bercanda,” katanya. Dan lalu dia mengajak Hana untuk pulang.
Hana berjalan mengikuti Takane, dan
menanyakan mengenai pekerjaan Takane. Dan Takane menjawab bahwa dia
meninggalkan segalanya kepada Spy Megane (Mata2 berkacamata, yaitu Eiji).
“Kamu tahu bahwa cara berbicara mu sangat
keren. ‘Aku pasti tidak akan melepaskan
mu pada orang lain selain aku!’ . Biasanya orang akan malu mengatakan itu,”
kata Hana sambil menertawakan Takane. Dan Takane dengan kesal membalasnya, tapi
Hana mengabaikannya dan berjalan duluan sambil tertawa.
Ketika melihat sebuah tas berwarna
merah dengan gambar yang unik di etalase toko. Takane membayangkan tentang
betapa senangnya Hana menerima itu nanti. Jadi dia pun masuk ke dalam toko dan
membelinya. Tapi tanpa diduga, semua kartunya tidak bisa digunakan.
Didalam kelas. Dijam pelajaran. Secara
sembunyi2, Hana mengirimkan pesan kepada Takane sambil tersenyum. Kami ada kari malam ini, kamu bisa datang dan makan
jika kamu suka. Tapi tiba2 saja, guru memanggilnya, sehingga karena
terkejut, Hana pun tanpa sengaja menjatuhkan buku dan penanya.
Takane menjatuhkan semua kartu kredit
nya dengan pandangan syok. “Semua kartu ku di bekukan,” gumamnya. Lalu dia
berubah menjadi boneka kecil yang meneteskan air mata, dan tertendang oleh
pejalan kaki.
Tags:
Takane To Hana
Reki
ReplyDeleteSeru eon,tlg lanjut sampe tamat ya semangat sekalian mau tanya donwlod j-dorama di situs mana ya?
Sekian terimakasih
@majlis . Ketik ajaa 'download Takane To Hana eng sub' di pencarian google, lalu pilih situs dramacool kak. Utk yang sub indo saya tidak tahu dimana .
ReplyDelete