Sinopsis Angel’s Last
Mission : Love Episode 6 – Part 1
Network : KBS2
Network : KBS2
Kang Woo meminta maaf, karena pernah menanyakan ‘apa Yeon Seo di
campakan saat matahari terbenam’. Dan lalu dia berterima kasih juga, sebab
sekarang dia mulai memiliki harapan, karena dia menyadari bahwa ternyata Yeon
Seo bisa mencintai juga.
“Cinta?”
“Ya. Yang membuat jantungmu berdebar, yang membuatmu terus
tertawa, dan merasa gelisah karena kamu sangat bahagia,” jelas Kim Dan.
Mendengar itu, Yeon Seo mengomentari bahwa Kim Dan telah berada di
jalur yang salah, dan dia tidak paham dengan selera aneh Kim Dan. Tapi
untungnya, dia tidak memecat orang karena itu. Jadi Yeon Seo berharap Kim Dan
bisa berhenti bereaksi berlebihan.
“Aku akan membantumu. Kamu bisa melakukannya,” kata Kim Dan dengan
yakin.
“Berhenti bicara omong kosong. Memangnya kamu siapa?” balas Yeon
Seo, tidak mengerti.
“Seseorang yang ada hanya untukmu. Biarkan aku jujur. Tujuan
hidupku... adalah kamu,” jelas Kim Dan, jujur. Tapi Yeon Seo menganggapnya
seperti bercanda dan gila.
Hujan tiba2 turun, jadi Kim Dan pun kembali masuk ke dalam gedung
untuk mengambilkan payung. Dan Yeon Seo yang menunggu di luar, dia memikirkan
apa yang sebenarnya Kim Dan bicarakan barusan.
Setelah meminjam payung, dengan gembira Kim Dan ingin kembali ke
tempat Yeon Seo menunggu. Tapi tiba2 saja dia teringat bahwa dia tidak boleh
terkena hujan. Sehingga karena itu, maka dia pun menjadi bingung dan di lema
sendiri.
“Astaga. Bagaimana ini? Kenapa harus hujan?” keluh Kim Dan.
Yeon Seo mengulurkan tangannya ke arah hujan. Lalu Kang Woo yang
datang membawa payung, dia mengingatkan bahwa Yeon Seo bisa terkena flu.
Kemudian Kang Woo mengajak Yeon Seo untuk kembali ke dalam mobil bersama. Tapi
Yeon Seo menolak, karena dia sedang menunggu Kim Dan.
“Kalian berdua pasti sangat dekat ya. Aku belum pernah melihat
seorang sekretaris berbicara dengan santai kepada majikannya,” komentar Kang
Woo.
“Itu terjadi begitu saja. Bagaimanapun, dia bagus dalam
pekerjaannya,” balas Yeon Seo.
Kang Woo kemudian menutup payungnya, dan memutuskan untuk menunggu
bersama dengan Yeon Seo. Namun karena Yeon Seo sama sekali tidak ada berbicara
lagi, maka Kang Woo pun menanyakan apakah Yeon Seo ingin melihat sesuatu yang
menarik. Hanya satu menit saja. Lalu Kang Woo pergi.
Kang Woo kembali dengan membawa proyektor. Dia menjelaskan bahwa
dia menyiapkannya, karena dia ingin menunjukannya pada Yoen Seo. Tapi Yeon Seo
bahkan tidak mau meluangkan waktu selama 30 menit saja.
Kang Woo kemudian membuka video di hapenya. Dan video itu
terpantul di dinding melalui proyektor. Lalu dia menjelaskan, “Moskow, 2006.
Swanhilda dari ‘Coppelia’.Dewa balet
mencintai seorang gadis muda, Oriental.”
Video selanjutnya. “Berlin 2007. ‘Romantic Etude’.Seorang gadis berambut hitam melayang ke
langit.”
Video selanjutnya. “London, 2008. ‘The Nutcracker’. Tarian Peri Plum Gula. Ratu mimpi memikat.’
Video selanjutnya. “Lausanne, 2019. ‘Don Quixote- Kitri’.
Fantastis, fantatis, fantantis,” kata Kang Woo memuji gadis balet di dalam
video. Lalu tiba2 saja dia mengatakan,”Aku menyukaimu,” katanya kepada Yeon
Seo.
Kang Woo berdiri di hadapan Yeon Seo. “Aku sangat menyukaimu sampai
gila. Harusnya kamu tidak hanya berjalan di darat memakai sepatumu. Kamu harus
berjingkrak di awan, dan berlari disurga selestial. Biarkan aku membantumu
memulai balet sekali lagi,” kata Kang Woo dengan percaya diri, memberikan
penawaran pada Yeon Seo.
Didalam mobil. Kang Woo mengeluhkan Kim Dan yang pergi mengambil
payung saat hujan, dan kembali saat hujan berhenti, sehingga karena itu mereka
bisa sampai dirumah saat tengah malam. Dan Kim Dan membalas bahwa setidaknya
karena itu, mereka tidak akan mengemudi di tengah hujan.
Tiba2 saja di tengah jalan tampak sesuatu, sehingga Kang Woo
segera memutar stir dengan kencang. Dan karena itu, Yeon Seo teringat lagi
mengenai kecelakaan yang menimpa dirinya dan Tn. Jo. Dengan kesakitan, Yeon Seo
memegang kepalanya.
Melihat itu, Kang Woo segera memegang tangan Yeon Seo dan
menenangkannya. “Kamu baik2 saja sekarang. Semuanya baik2 saja. Aku disini, Lee
Yeon Seo –ssi.”
Yeon Seo teringat tentang orang yang memegang tangannya, dan
mengatakan ‘Aku ada disini Lee Yeon Seo –ssi’. Mengingat hal itu, Yeon Seo
memandang Kang Woo dan bertanya,”Hari itu… kamu… pada hari kecelakaan itu?”
Kang Woo mengambil sebuah kotak kecil, dan memberikannya kepada
Yeon Seo.
Isi kotak itu adalah liontin milik Yeon Seo yang terjatuh, saat
Yeon Seo akan dibawa masuk kedalam ambulans. Dan Kang Woo memungutnya.
“Apa kamu yang memanggil ambulans, dan memegang tanganku? Apa itu
kamu?” tanya Yeon Seo. Dan Kang Woo mengiyakan. “Kenapa kamu tidak beri tahu
aku sejak awal?”
“Itu bukan sesuatu yang bisa dibangggakan,” jawab Kang Woo. Lalu
dia meminta maaf karena telah mengejutkan mereka, dan berjanji akan mengemudi
lebih hati2.
Kim Dan merasa terkejut, dan mengingat mengenai perkataan Hoo. Manusia menyebut itu takdir.
Sesampainya dirumah. Yeon Seo mengucapkan terima kasih, karena
telah mengemudi seharian ini. Dan Kang Woo balas berterima kasih, karena Yeon
Seo telah meluangkan waktu untuknya. Lalu Kang Woo memberikan hadiah untuk Yeon
Seo, dan mengatakan bahwa dia ingin mengenal sekretaris Yeon Seo lebih lagi.
Dan mendengar itu, Kim Dan merasa sangat heran.
“Aku membelinya kemarin, tapi sudah hancur. Tapi aku selalu bisa
membeli lebih banyak. Ini. Aku harap kita bisa saling mengenal satu sama lain,”
kata Kang Woo memberikan cake cokelat yang dibelinya pada Kim Dan.
Tn. Choi mengembalikan surat penguduran milik Won il, dan
memintanya untuk melupakan semua. Tapi Won il menjawab bahwa dia tidak bisa,
sebab jelas semua sudah terjadi. Dan Tn. Choi menanyakan kenapa.
“Aku terus melihatnya dalam mimpiku. Aku sangat takut,” jawab Won
il.
Flash back
Setiap kali ada donor yang cocok, ada seseorang yang selalu
menghubungi duluan. Dan sesudah panggilan berakhir, donor dibatalkan. Tn. Jo
mengatakan itu kepada Won il, dan dengan bersalah Won il mengakui bahwa itu
adalah kesalahannya.
Dan Tn. Jo tahu, dia menebak bahwa pasti ketua yang memerintahkan
Won il. Karena mengetahui itu, maka dia pun merasa kecewa kepada Won il.
“Untuk mencari nafkah, aku harus melakukan apa yang diperintahkan,”
jelas Won il sambil memegang tangan Tn. Jo. Seperti memohon pengertian dan
pengampunan.
“Meski begitu, kamu hanya akan berakhir mengotori tanganmu
sendiri. Sebelum dia melakukan sesuatu yang lebih buruk, katakan padanya untuk
meninggalkan Fantasia diam2,” balas Tn. Jo melepaskan tangan Won il. Lalu dia
pergi.
Flash back end
Won il menceritakan bahwa dia tidak menganggapnya sebagai masalah
besar. Tapi kemudian dia mengetahui bahwa rem di mobil Tn. Jo terputus, seolah-
olah seseorang sengaja memotongnya. Dan dia pergi menghancurkan mobil itu,
karena ketua menyuruhnya untuk melakukan itu.
Mengingat perkataan Won il tersebut, dengan gontai Tn. Choi
berjalan kembali ke kantornya. Dan sesampainya dia didepan pintu kantor, dia
melihat Istrinya yang sedang memarahi seseorang. Jadi karena mendengar itu,
maka Tn. Choi pun tidak jadi masuk kembali ke dalam kantor.
Ny. Choi sedang memarahi kepala keamanan yang kemarin di pecat
Yeon Seo karena insiden lampu jatuh. Saat itu dia meluapkan kekesalannya,
karena takut ketahuan oleh Yeon Seo yang terus mengintimidasi nya.
Dan sekarang Ny. Choi memarahinya. Dia menanyakan apakah Yeon Seo
ada menghubungin polisi, dan apakah kamera CCTV merekam nya. Dan si Kepala
keamanan tersebut menjawab bahwa dia tidak tahu, karena dia takut ketahuan bila
dia berada terlalu lama di rumah Yeon Seo.
“Lalu bagaimana dengan dokumen yang dikumpulkan Tn. Jo?” tanya Ny.
Choi.
“Kami diberitahu bahwa Lee Yeon Seo memiliki kunci ke kamar itu,”
jawabnya.
“Kamu melewati semua itu hanya untuk dipecat dengan tangan
kosong?” teriak Ny. Choi dengan kesal. Dan si Kepala meminta maaf.
Mendengar semua pembicaraan itu, Tn. Choi menundukan kepalanya dan
berjalan pergi darisana.
Yeon Seo masuk ke dalam kamar Tn. Jo. Dia memperhatikan semua
berkas milk Tn. Jo selama bertahun- tahun tentang dirinya. Dan Yeon seo
kemudian mengambil salah satu berkas yang ada, dan membacanya.
Berkas itu berisikan artikel tentangnya, dan balet. Lalu disalah
satu halaman, dia menemukan foto Kang Woo dalam artikel. Dan Yeon Seo kemudian mengingat pembicaraannya
dengan Kang Woo di gedung rumah duka tadi.
Flash back
“Biarkan aku membantumu memulai balet sekali lagi.”
“Tidak. Aku melakukan setiap tarian yang kuinginkan sebagai
balerina. Dan aku memiliki semua kebanggaan sebagai balerina juga. Aku tidak
menyesal. Maka, berhenti mencari tubuhku,” kata Yeon Seo, menolak tawaran Kang
Woo.
“Kamu bisa lebih tinggi dari ini. Dan kamu harus. Sekali ini saja.
Tolong percayai aku sekali ini,” pinta Kang Woo.
Namun Yeon Seo tetap menolak, serta dia tidak mempercayai Kang
Woo. Perkataan seperti, ‘Percayalah padaku’, ‘Aku berbeda’, ‘Aku sungguh2’, itu
perkataan klise yang sering Yeon Seo dengar saat dia menjadi anak yatim di usia
17 tahun.
Flash back end
Kang Woo tersenyum mengingat itu. Lalu dia membuka sebuah kotak
musik kecil yang tidak berbunyi lagi. “Apa yang harus aku lakukan untuk membuat
jantung Lee Yeon Seo berdetak lagi?” gumamnya. Kemudian dia memutar video
latihan tari balet seorang wanita, dan dia tersenyum menonton itu. “Kamu,
Matil.”
Sebuah email masuk, dan Kang Woo membukanya. Email tersebut
berisikan informasi tentang Kim Dan, tapi tidak ada yang special dari nya
sehingga Kang Woo pun merasa heran. “Apa mereka menjadi dekat karena dia mudah
di dekati?"
Tags:
Angels Last Mission Love