Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 15 - part 3


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 15 – Part 3
Network : KBS2

“Apa yang baru saja kukatakan?” tanya Kang Woo. Dan Yeon Seo diam. Melihat itu semua orang menatap sinis padanya.

“Aku belum pernah mendengar ‘Giselle’, dimana dia mengalami akhir yang tragis. Dia dikenal sebagai simbol pengampunan. Inti cerita ini adalah dia menyelamatkan Albrecht dalam kematian,” jawab Ni Na, menggantikan Yeon Seo yang hanya diam saja.

Kang Woo menanyakan, kenapa bisa Giselle mengampunin pria yang menipu dia dan menyebabkan dia mati. Menurut Kang Woo, kisah itu sudah kuno. Dalam babak kedua, roh Giselle akan membunuh Pria itu dan mengantarnya pada kematian, saat mereka berdua menari bersama di keabadian. Pertunjukan berakhir.

“Itu bagus. Pria itu menipu dia. Tapi Giselle bertingkah seperti orang bodoh sampai akhir. Aku tidak suka bagian itu. Aku suka akhir cerita itu,” komentar Yeon Seo.
“Kita akan mulai dari kematian,” jelas Kang Woo. Dan semua orang tampak seperti tertawa sambil menatap ke arah Yeon Seo.
Yeon Seo memukul lehernya sendiri. Lalu berdiri.

Seorang pengendara motor mencuri tas Gwang il. Dan Gwang il pun mengejarnya, tapi ketika si Pria tersebut membuka sedikit kaca helmnya, Gwang il diam dan tidak mengejarnya lagi.

Di café. Ny. Jung menunggu Gwang il, tapi dia heran kenapa Gwang il belum datang juga. Jadi dia pun menghubungiinnya. Dan ternyata Gwang il telah berada didepan café. Melihat itu, Ny. Jung pun langsung memanggilnya.

Ny. Jung keluar dari dalam café dan mengikuti Gwang il yang tidak berhenti ketika dia memanggilnya. Dia mengejar Gwang il, dan dengan ketakutan Gwang il pun berlari. Kemudian saat Ny. Jung berhasil menangkapnya, Gwang il langsung meminta maaf. Lalu dia membawa Ny. Jung sedikit menjauh ke pinggir.
“Jadi, maksudmu seseorang menyambar tas dengan semua bukti yang kamu kumpulkan sejauh ini? Kamu berharap aku percaya?” tanya Ny. Jung.
“Aku sangat minta maaf.”

“Bagaimana dengan cadangannya? Aku yakin kamu pasti menyimpan dokumen asli ditempat lain.”
“Aku yakin seseorang memperhatikan ku. Mereka tidak akan lengah,” jelas Gwang il dengan sikap ketakutan.
Ny. Jung berteriak untuk menyadarkan Gwang il agar tetap kuat. Jika tidak, maka Gwang il harus tinggal di lubang berapi selamanya. Dan Gwang il meminta maaf, lalu dia pergi meninggalkan Ny. Jung.

Pria yang mencuri tas Gwang il barusan. Dia memberikan dokumen yang berada didalam tas tersebut kepada Ru Na.
“Aku ragu dia akan mencoba apa saja sekarang. Aku akan terus mengawasinya,” kata Pria tersebut pada Ru Na.
“Ketika ada gempa bumi dan tanah bergetar, tutupi kepalamu, lalu bersembunyi dibawah meja. Itulah yang benar. Tapi, dia seharusnya tetap dibawah meja. Dengan begitu, dia tidak harus menghadapi kerusakan. Kerja bagus,” puji Ru Na.

“Aku mendapatkanmu,” gumam Ru Na dengan nada tajam.
Kim Dan datang menjenguk Mi Ok. Disana seorang wanita memuji betapa baiknya Kim Dan, karena datang kesini untuk menjeguk Mi Ok lagi. Dan Kim Dan pun membalas bahwa dia ingin melihat Mi Ok untuk yang terakhir kali nya, karena dia mungkin akan pergi ke suatu tempat yang jauh.

“Kamu baik sekali. Walau begitu, aku berniat akan menelponmu. Hari itu ribut. Aku tidak bisa mengucapkan terima kasih dengan benar. Dan kamu tahu Suami nya itu? Aku pikir dia mungkin kehilangan pijakan. Tapi kami tidak dapat menemukan tubuhnya atau jejak apapun. Apa kamu melihat sesuatu hari itu?’ tanya si Wanita.
“Dia mungkin pergi ke suatu tempat yang jauh,” jawab Kim Dan.

“Kamu pikir begitu? Dia memang kembali setahun yang lalu tiba2 juga.”
“Tahun lalu? Bukan 30 tahun?” tanya Kim Dan, terkejut.
Kim Dan mengingat pembicaraannya dengan Noel, saat mereka memasak didapur. Kim Dan memuji betapa hebatnya Noel memasak. Dan Noel menjelaskan bahwa saat dia melihat Mi Ok menguyah makanan enak dengan mulut kecilnya, itulah saat paling bahagia nya.

“Aku tidak bisa membayangkan itu. Mencintai seseorang selama hidupmu,” komentar Kim Dan.
“Cinta sejati tidak mesti harus menghabiskan waktu lama. Jika kamu bisa memberikan cintamu, itu bisa bernilai cinta selama 1.000 tahun,” jelas Noel.

Monitor jantung disebelah Mi Ok berbunyi, dan si Wanita tesebut pun segera pergi untuk memanggilkan dokter. Sementara Kim Dan memegang tangan Mi Ok dan berbicara dengannya.
“Aku datang. Bisakah kamu dengar suaraku?” tanya Kim Dan.

Dokter datang untuk memeriksa. Dan disaat itu, Mi Ok memegang erat tangan Kim Dan, sehingga Kim Dan tidak bisa melepaskan tangannya.
Kim Dan kemudian teringat pada Yeon Seo.

Post a Comment

Previous Post Next Post