Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 12 - part 1


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 12 – Part 1
Network : KBS2

Ni Na menari dengan sangat baik dan bagus. Tapi Kang Woo sama sekali tidak memperhatikannya dan sibuk mengobrol bersama dengan Yeon Seo. Melihat itu, Ni Na tampak seperti sangat kecewa.

Kim Dan terus mengingat perkataan Ny. Jung agar jangan melewatkan siapapun yang mencurigakan, jadi Kim Dan menghentikan seorang pelayan yang datang membawakan minuman. Hal itu mengejutkan setiap orang disana.
“Maafkan aku,” kata Kim Dan kepada si Pelayan, seolah-olah dia tidak sengaja menarik kerah baju si Pelayan barusan. Dan semua pun menjadi tenang kembali.


“Apa yang kamu lakukan?” tanya Yeon Seo, dengan heran.
“Hey, cepat keluar! Sebelum semua orang menatapmu,” kata Kang Woo menghentikan aksi Kim Dan. Lalu seperti orang kebingungan, Kim Dan pergi darisana.

Ny. Choi mengirimkan pesan kepada seseorang, dia meminta dibuatkan dua gelas lagi dengan cepat. Dan Ru Na memperhatikan itu.

Dibelakang, dapur. Won il memasukan obat ke dalam minuman wine, untuk diantarkan kepada Yeon Seo, tapi dia tanpa sengaja menjatuhkan semuanya, karena terkejut dengan kedatangan Tn. Geum.
Tn. Geum mendekati Won il dan menggelengkan kepalanya, seperti memintanya agar jangan melakukan itu. Dan Won il menjawab bahwa dia hanya mengikuti perintah.

“Aku tahu. Tapi tidak boleh. Jangan sampai. Kamu seharusnya tidak melukai orang, tidak peduli siapa yang memberimu perintah,” pinta Tn. Geum, tulus.

Ny. Choi merasa gugup, karena wine yang diperintahkannya belum datang dan diberikan kepada Yeon Seo. Melihat itu, Ru Na tersenyum.
“Kenapa dia tidak datang? Dia akan berpidato sesudah segmen ini,” gumam Ny. Choi, merasa sangat cemas.
“Dia tidak akan datang,” balas Ru Na.
“Bagaimana kamu tahu?” tanya Ny. Choi terkejut. Dan Ru Na tersenyum.

Tn. Geum membuang semua wine didalam botol dan obat yang dibawa oleh Won il kedalam tempat sampah. “Apa kamu akan membiarkan Yeon Seo pingsan didepan semua orang?” tanya Tn. Geum, dengan suara pelan.
“Aku bilang padanya, kita seharusnya tidak melakukannya. Aku bilang padanya, itu tidak boleh terjadi. Sungguh, kakak,” jelas Won il. Tapi dengan kesal, Tn. Geum menepis tangannya.
Disaat itu, seorang pelayan berjalan melewati mereka dengan membawa piring yang berisikan buah anggur.

Pelayan tersebut menaruh buah anggur yang dibawanya ke atas meja Yeon Seo. Lalu dia berjalan pergi, dan memberikan kode kepada Ru Na. Dan Ru Na menganggukan kepalanya.

“Kamu. Berapa banyak yang kamu tahu?” tanya Ny. Choi, menyadari hal itu.
“Kamu sudah tahu bahwa Park Siljang adalah penurut. Kenapa terus ambil resiko?” balas Ru Na.


Yeon Seo memperhatikan buah anggur didekatnya. Tapi sebelum dia makan, dia melihat ke sekeliling nya untuk memastikan, dan saat dia melihat semua orang memakan anggur yang tampak sama sepertinya. Maka Yeon Seo pun mengambil satu buah dan memakannya.
Melihat itu, Ru Na tersenyum puas.

Pertunjukan berakhir. Ny. Choi berjalan ke depan, dan memulai pidatonya. Dia berbicara dengan gugup, mengumumkan pengunduran dirinya, lalu dia memperkenalkan Yeon Seo sebagai pemimpin yang baru. Dan Ru Na tersenyum.
Yeon Seo tersenyum dan berdiri. Dia berjalan menuju ke arah panggung, tapi tiba2 saja dia merasa sangat pusing, seolah- olah sekitarnya berputar dan pandangannya menjadi kabur.

Keluar dari dalam kamar mandi, Kim Dan tidak sengaja bertabrakan dengan si Pelayan jahat. Dan dia mengingat bahwa pelayan itu persis dengan orang yang mau merokok barusan. Jadi dia pun berniat mengejarnya. Tapi tiba2 terdengar suara teriakan Yeon Seo yang sangat keras.

Yeon Seo seperti orang mabuk, dan kehilangan akal. Dia mendekati Seiji, dan marah kepadanya. “Kamu berkata, paha dan pergelangan tangan mereka? Cabul! Kamu pikir balet itu pornografi? Ini bukan tempat prostitusi, brengsek!” teriak Yeon Seo menggunakan bahasa jepang.
Mendengar itu, Seiji terkejut karena dia tidak menyangka bahwa Yeon Seo mengerti bahasa Jepang. Dan Yeon Seo menjawab bahwa dia bahkan bisa mengucapkan ‘sampah’ dalam bahasa Prancis.


Kang Woo segera mau menghentikan Yeon Seo. Tapi Yeon Seo menepis tangannya, dan mulai mengeluarkan semua emosi yang telah ditahannya kepada setiap orang yang ada disana. Sehingga semua orang langsung menyingkir, dan menjauh darinya.
Sementara Ru Na, dia tersenyum senang dan puas. Karena rencananya berhasil.
Yeon Seo bertingkah seperti orang yang telah kehilangan akal, dan setiap orang berusaha untuk menghentikannya. Tapi mereka tidak cukup kuat untuk menahan Yeon Seo yang mengamuk. Dan itu menjadi tontonan yang menarik untuk beberapa orang.

Yeon Seo kemudian pergi ke dek kapal, dan menari disana, tapi karena lantai disana begitu licin, maka hampir saja Yeon Seo terjatuh ke dalam laut. Namun untungnya, Kim Dan berhasil menangkap nya tepat waktu. Sementara Kang Woo, dia terlambat.

“Kamu lagi?” tanya Yeon Seo, ketika melihat wajah Kim Dan dihadapannya.
“Iya. Aku,” jawab Kim Dan sambil tersenyum.
“Selalu kamu. Dasar bodoh,” balas Yeon Seo, lalu dia pingsan.

Diatas tempat tidur. Dalam keadaan setengah sadar, Yeon Seo melihat Kim Dan yang duduk disebelahnya seperti sosok penonton pertamanya dulu.
***
Ketika Yeon Seo muda dulu, saat dia sedang duduk sendirian ditengah padang bunga. Anak Pria itu datang menemukannya, dan tersenyum kepadanya.
Ketika hari sedang hujan. Yeon Seo merasa ada sesuatu, jadi dia pun berbalik untuk melihat.
Ditengah padang bunga. Anak Pria tersebut berlari pergi sambil tersenyum dan melambai- lambaikan tangannya.
***
“Jangan pergi. Jangan pergi,” pinta Yeon Seo memegang tangan Kim Dan yang mau pergi meninggalkannya.

Pagi hari. Yeon Seo terbangun dengan rasa sakit kepala yang sangat kuat. Dan lalu dia bertanya, kepada Ny. Jung yang datang mengantarkan sarapan untuknya. Dia bertanya bagaimana caranya dia pulang semalam.
“Kamu sungguh tidak ingat apa- apa?” tanya Ny. Jung.

Yeon Seo mulai mengingat semua sikap nya semalam dipesta. “Gila,” gerutunya pada diri sendiri. Lalu dia menanyakan dimana Kim Dan.
“Dia menjagamu sepanjang malam dan lalu bergantian denganku, dia harus pergi ke suatu tempat,” jelas Ny. Jung. Lalu dia menanyakan kenapa semalam Yeon Seo meminum banyak sekali alkohol.
“Aku bahkan tidak minum seteguk anggur (wine) pun,” jelas Yeon Seo. Lalu dia meminta hape nya.
Yeo Seo menghubungin Kang Woo. Tapi tidak diangkat.

Dirapat. Ny. Choi menjelaskan kepada semua pemegang saham bahwa kondisi Yeon Seo secara fisik dan mental memang tidak stabil. Dan tampaknya itu semakin memburuk.
“Balerina prima, Direktur utama, atau apapun dia, telah menyumpah didepan kami, itu benar- benar tidak termaafkan. Tapi diatas itu, apa kita seharusnya memaafkan Direktur Artistik muda yang bersikap kurang ajar itu?” kata Tn. A, mempertanyakan tentanng Kang Woo.
Ny. Choi meminta Tn. A agar tenang demi dirinya. Dan Tn. A memuji Ny. Choi serta keluarga nya yang telah mengurus Fantasia dengan baik, walaupun sebagai Direktur sementara. Dibanding Yeon Seo yang gila. Lalu dia mempertanyakan, kenapa dia harus menginvestasikan uang berharganya ke teater balet yang tidak masuk akal.
“Direktur Ji, katakan sesuatu,” bentak Ny. Choi, seperti menyalahkan Kang Woo juga.

Kang Woo berdiri. “Lakukan sesukamu,” katanya dengan tenang kepada Tn. A. “Tapi jika kamu mundur sekarang, aku tidak akan membiarkanmu menjadi sponsor untuk ‘Giselle’. Ini kesempatan untuk nama mu terdaftar dibawah kinerja terbaik Korea. Ini adalah kesempatan terakhirmu,” jelas Kang Woo, tegas.

“Apa kamu memberitahu kami untuk tidak ketinggalan pada kesempatan untuk menghabiskan uang kami?” tanya Ny. B, tidak menyangka dengan perkataan Kang Woo yang sangat berani kepada mereka.
“Aku tidak akan lagi mendukung teater balet ini. Aku tidak tahu apa yang kalian pikirkan. Tapi perusahaan kami akan berhenti melakukan bisnis apapun yang berkaitan dengan Fantasia,” jelas Tn. A, lalu dia pergi. Diikuti dengan yang lain.

Mendengar itu, Ny. Choi terkejut serta kesal kepada Kang Woo. Karena dia tidak menyangka bahwa situasinya akan menjadi seperti ini.

Ni Na menemui Kang Woo yang baru keluar dari ruang rapat dengan raut wajah yang mengatakan ada sesuatu.

Kang Woo datang ke ruangan latihan, dan mempertanyakan apa mereka mogok. Dan semua penari menjelaskan bahwa mereka telah melihat kejadian dikapal, jadi mereka merasa sangat konyol kalau harus menjadikan Yeon Seo sebagai balerina prima. Karena jika Yeon Seo tampil dan bertingkah, siapa yang akan bertanggung jawab.

“Sudah selesai?” tanya Kang Woo, dan semua diam. “Geum Ni Na, kamu ingin mengatakan sesuatu?” tanyanya pada Ni Na.
“Aku pikir ini masalah jika anggota tidak bisa mengakui balerina prima. Balerina Prima haruslah seseorang yang semua orang bisa sepakati,” jawab Ni Na.

Kang Woo menjelaskan bahwa dia sangat bingung, dia berpikir kalau Yeon Seo akan menjadi orang yang bisa menyelamatkan mereka semua, bukan mereka. Mendengar itu, seseorang bertanya apakah itu artinya Yeon Seo akan berhenti.
“Tidak. Aku membicarakan kalian semua. Aku khawatir dia akan bilang, dia tidak akan dapat melakukan tarian dengan anggota yang tidak kompenten,” kata Kang Woo dengan tegas kepada mereka. Lalu dia mulai mengomentari satu persatu penampilan mereka semua saat dikapal.

“Aku tidak bisa merasakan apa-apa Apa kamu mendengarkan musik? Apa kamu mengerti ceritanya? Dengan Yeon Seo, dia hanya berdiri didepanku, dan seperti ada listrik yang menyentrum tubuhku. Jadi bagaimana? Bagaimana semua gerakan tarian kalian sangat kosong? Kenapa?!” bentak Kang Woo.
Mendengar itu, Ni Na berlari pergi darisana. Dia tampak sedih.

Didalam café. Ni Na minum- minum sambil menari dengan tidak menentu, dia tampak merasa sangat frustasi serta sedih mengingat semua perkataan Kang Woo kepada mereka barusan.

Post a Comment

Previous Post Next Post