Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 14 – Part 1
Network : KBS2
Network : KBS2
Seorang penari mulai mengeluh, apakah
mereka bisa tetap berada disini dan melakukan pekerjaan sukarela. Dan seorang
penari yang lain menjawab, menurutnya Kang Woo hanya menggertak mereka saja.
Lalu seorang penari yang lain menjawab juga, daripada mereka mogok tanpa
melakukan apapun, maka lebih baik mereka melakukan kegiatan amal.
“Bagaimana jika kita bicarakan dengan
mereka? Kita perlu berbicara dengan mereka untuk negosiasi,” kata Ni Na,
membuka suara.
“Apa kita akan pergi ke sana dengan
patuh sesudah dia memberikan kita perintah? Itu sama dengan bilang bahwa kita
menyerah,” kata seorang penari menanggapi sambil mengepel. Lalu tiba2 pel nya
menabrak seseorang.
Orang yang ditabrak tersebut adalah
Yeon Seo. Dan melihat kedatangannya, semua orang merasa heran bagaimana Yeon
Seo bisa tahu kalau mereka berada disini.
“Aku datang untuk melakukan pekerjaan
sukarela. Aku ‘kan bagian dari Teater Balet Fantasia,” jelas Yeon Seo sambil
tersenyum pada mereka. Lalu dia menggulung lengan bajunya dan mengambil sebuah
kain lap. Kemudian dia mulai mengelap.
Melihat itu, beberapa orang tampak
heran, dan beberapa orang lagi tampak tidak suka. Lalu seorang penari pun
menghampiri Yeon Seo, dan merebut kain lap yang dipegang oleh Yeon Seo. “Jangan
repot2. Pergilah! Sejak kapan kamu melakukan sesuatu bersama kami?” tanyanya
dengan ketus.
Yeon Seo merebut kembali kain lap nya,
dan menjawab dengan ramah. “Sejak sekarang. Aku ingin melakukan sesuatu
bersama.”
Seorang penari yang lain mendekati Yeon
Seo. Dia tampak marah dan mau perbuat kasar, melihat itu Kim Dan segera ingin
menjauhkan nya dari Yeon Seo. Tapi sebelum dia melakukan itu, Ni Na telah
membantu Yeon Seo duluan.
“Kakak, biarkan saja. Semakin banyak
bantuan yang kita punya, semakin baik,” kata Ni Na pada penari tersebut.
“Aku yakin, dia akan pergi menangis
dalam satu jam,” balas penari tersebut dengan ketus, lalu dia menjauhi Yeon
Seo.
Selesai bersih2 ruangan, para penari
membantu mencucikan kaki para lansia. Dan seorang lansia yang Yeon Seo cuci
kakinya, dia suka bermain dan menendang- nendang air didalam baskom, sehingga
percikannya mengenai wajah Yeon Seo. Melihat itu, Kim Dan segera mau membantu
Yeon Seo. Sementara para penari, mereka memperhatikan dengan penasaran reaksi
Yeon Seo.
Yeon Seo menlap wajahnya, dan lalu
tersenyum. “Apa kamu menyukainya?” tanya Yeon Seo dengan ramah. Melihat itu,
Kim Dan tersenyum senang. Sementara yang lain tampak kecewa. (mungkin mereka menebak Yeon Seo akan marah
kali ya >.<).
Acara selanjutnya. Menemanin para
lansia menari bersama. Tapi karena Yeon Seo kurang pandai bergaul, maka dia pun
hanya berdiri diam saja. Dan melihat itu, Kim Dan pun menarik tangan Yeon Seo ke
tengah ruangan dan memperkenalkannya kepada semua orang.
Kemudian karena hanya tahu menari
balet, maka Yeon Seo pun menari balet untuk mereka. Tapi tampaknya para lansia
kurang menyukainya, dan mulai menari bersama yang lain. Dengan canggung, Yeon
Seo pun cuma bisa berdiri diam saja. Dan satu- satunya orang yang bertepuk
tangan untuk Yeon Seo hanyalah Kim Dan.
Pulang ke rumah, Yeon Seo merasa sangat
lelah. Dan Kim Dan pun merasa cemas, tapi Yeon Seo langsung menyuruhnya agar
jangan bicara, karena dia lelah.
Masuk ke dalam rumah. Yeon Seo disambut
oleh Ny. Jung yang datang membawakan kue dengan lilin. “Nona, selamat!” seru
Ny. Jung. “Aku dengar kamu memojokan asosiasi sponsor. Orang bilang semuanya
punya kegunaannya, dan itu cara yang bagus untuk menggunakan emosimu. Ayo,
tiup.”
Dibelakang Yeon Seo. Dengan panik, Kim
Dan memberikan tanda kepada Ny. Jung menggunakan tangan dan tubuhnya. Tanda
agar Ny. Jung jangan membicarakan apapun. Tapi sayangnya, Ny. Jung tidak
memperhatikan kode darinya, dan sibuk memuji Yeon Seo terus.
“Giselle daebak! Lee Yeon Seo, daebak!
1, 2, 3,” kata Ny. Jung dengan semangat sambil menyodorkan kue yang dibawanya.
Tapi Yeon Seo mengabaikannya, dan pergi. Melihat itu, Ny. Jung merasa heran ada
apa.
“Teater balet mogok. Jadi perasaannya
buruk saat ini,” jawab Kim Dan, menjelaskan.
Mengetahui itu, dengan cepat Ny. Jung
langsung meniup lilinnya sendiri. “Kenapa kamu baru bilang sekarang? Harusnya
beritahu aku dari tadi,” keluh Ny. Jung.
“Aku juga salah paham sore tadi,” balas
Kim Dan.
“Apa? Aku seperti orang yang tidak
pengertian,” keluh Ny. Jung pada dirinya sendiri.
Kang Woo menunggu sendirian didalam
ruangan studio yang kosong, tapi tidak seorang pun penari yang datang.
Lalu ketika Ru Na datang. Kang Woo
langsung menyuruh Ru Na untuk membuat pengumuman audisi, untuk merekrut anggota
baru sekarang. Dan Ru Na mau protes. Tapi Kang Woo tidak mau mendengarkan dan
dengan tegas menyuruh Ru Na untuk melakukannya sekarang.
Dipanti. Beberapa penari merasa cemas,
karena sekarang sudah jam 10, tapi mereka malah datang ke sini. Dan seorang
penari yang lain menjawab bahwa mereka harus terus maju sekarang. Lalu dia
menarik tangan Ni Na untuk mendekat. “Ni Na ada dipihak kita. Mereka tidak akan
memecat kita,” katanya dengan yakin.
“Selamat pagi semuanya,” kata Kim Dan
dengan suara keras menyapa mereka dari belakang. Dan karena itu, maka semuanya
pun berbalik.
“Selamat pagi,” kata Yeon Seo sambil
tersenyum menyapa mereka. Melihat kedatangannya itu, semua penari tampak
terkejut, termaksud Ni Na.
Seorang lansia yang tidak bisa melihat keluar
dari dalam kamar. Dia mencari- cari dimana suaminya sambil menangis dan
bertingkah histeris, karena dia menyangka suaminya pergi meninggalkan dia
sendirian. Melihat itu, Yeon Seo berusaha untuk menenangkannya, tapi dia malah
didorong sampai terjatuh terus.
Lalu tiba2 terdengar suara suaminya
yang berteriak, memanggilnya. “Mi Ok!” panggil suaminya. Dan mendengar itu, Mi
Ok pun langsung menepis tangan Yeon Seo yang memeluknya dari belakang, lalu dia
berlari ke arah suaminya.
Tapi ketika berlari, tanpa sengaja Mi
Ok menabrak meja yang diatasnya terdapat lilin-lilin kecil. Dan tanpa sengaja,
salah satu lilin tersebut jatuh ke dalam tempat sampah dan menyebabkan
kebakaran.
“Kita harus keluar dari sini,” kata
Yeon Seo yang dengan segera langsung membantu Mi Ok serta suaminya untuk pergi
keluar dari ruangan itu.
Sementara Kim Dan, dengan segera dia
mengambil alat pemadam kebakaran dan menyemprot tempat sampah itu. Untuk
memadamkan api. “Cepat keluarkan mereka dari sini,” katanya.
Alarm kebakaran berbunyi. Sehingga
dengan panik, semua orang pun langsung segera membantu para lansia yang berada
didalam untuk keluar. Lalu setelah semuanya selesai, Ni Na mendekati Yeon Seo
dan menanyakan apa yang terjadi.
“Ah, Nenek ini…” kata Kim Dan ingin
menjelaskan sambil menunjuk Mi Ok. Tapi Yeon Seo langsung berdiri dan menyela
perkataannya.
“Aku yang melakukannya,” kata Yeon Seo,
memberitahu. Dan mendengar itu, Kim Dan serta suami Mi Ok tampak terkejut.
“Apa kamu baik2 saja?” tanya Yeon Seo
dengan perhatian, pada Mi Ok yang mulai terbatuk-batuk. Dia mengabaikan tatapan
keheranan mereka berdua.
Semua penari menyuruh agar Yeon Seo
pergi, sebelum mereka semua diusir karena Yeon Seo. Dan sambil menundukan
kepalanya, Yeon Seo meminta maaf kepada mereka semua dan menjelaskan bahwa dia
hanya berniat baik saja.
Tapi semua penari merespon niat baik
Yeon Seo dengan sikap ketus. Mereka memberitahu kalau mereka tidak akan
tersentuh oleh upaya Yeon Seo, dan mereka tidak akan kembali ke panggung
bersama Yeon Seo. Karena tidak ada yang ingin tetap menjadi penari cadangan
selamanya.
“Benar. Ini bukan lelucon. Kamu
mendapatkan kembali penglihatanmu, dan ini adalah kali pertama kamu datang
menemui kami. Karena kamu butuh kami,” kata seorang penari dengan sinis. Dan
Yeon Seo pun hanya bisa diam saja.
Dihalaman. Kim Dan menanyakan, kenapa
Yeon Seo berbohong barusan, padahal yang menyebabkan kebakaran bukanlah Yeon
Seo. Dan Yeon Seo pun menjawab, dia bertanya balik bagaimana jika Mi Ok diusir
dari panti karena itu.
“Kamu sangat baik,” puji Kim Dan. “Mereka
akan memahami ketulusanmu. Karena mereka semua suka menari juga.”
“Aku menyaksikan mereka bersih2, dan
mereka semua menari. Itu pemandangan yang bagus. Mereka semua tampak seperti
pemimpin. Menurutmu mereka tidak mengerti, kamu ingin kembali sesudah 3 tahun?
Mereka mengasingkanmu sekarang, karena mereka kesal dan terluka. Tapi jika kamu
tampil bersama, aku yakin akan jadi pemandangan yang bagus,” kata Kim Dan,
menjelaskan pendapatnya.
“Pemimpin?” gumam Yeon Seo, berpikir.
Kim Dan mendekatkan tangannya untuk
menyentuh tangan Yeon Seo. Tapi dia tidak jadi untuk memegangnya.
Gwang il datang kerumah Yeon Seo dengan
membawa sebuah dokumen. Tapi didepan pintu dia malah bertemu dengan Tn. Geum,
sehingga dia pun tidak jadi untuk menemui Yeon Seo dan pergi.
“Gwang il. Hei, Gwang il. Gwang il,”
panggil Tn. Geum, mengejar Gwang il. Dia ingin mengetahui isi dokumen yang
dibawa oleh Gwang il. (Sebenarnya saya bingung, namanya siapa sih, Won il atau
Gwang il ya? Diepisode dulu, terjemahannya Won il, tapi kemudian berubah
menjadi Gwang il. Mm… kita ikuti terjemahan baru saja ya)
Ny. Jung keluar dari dalam rumah. Dan
dia merasa heran melihat mereka berdua yang berlarian pergi. “Dia seharusnya
menyembunyikan bel. Mm… apa yang mereka lakukan didepan rumah orang sih?” keluhnya.
Pagi hari. Ni Na datang ke panti
bersama dengan dua orang teman penarinya. Mereka membicarakan tentang Yeon Seo
yang tidak mungkin datang lagi hari ini, jika Yeon Seo memang punya harga diri.
Tapi baru saja membicarakan hal itu,
mereka malah melihat Yeon Seo serta Kim Dan yang sedang mengobrol bersama
dengan Mi Ok serta suaminya. Jadi mereka pun mendekati mereka dari belakang,
dan memperhatikannya.
Mi Ok merasa senang mempelajari hape
yang diberikan oleh Yeon Seo. Dia bahkan sampai tertawa girang. Tapi suami Mi
Ok merasa sedikit tidak enak, dan dia pun bertanya apakah tidak apa2 mereka
menerima ini, karena Yeon Seo telah membayar untuk perbaikan dan disalahkan
akibat kebakaran yang mereka sebabkan semalam.
“Maaf. Aku harusnya mati dan pergi pada
usiaku, tapi aku tidak dan aku terus kehilangan akal,” kata Mi Ok, merasa
menyesal pada Yeon Seo.
“Tidak, nek. Kamu dapat melakukannya
dengan baik meskipun buta. Aku akan membantumu,” balas Yeon Seo dengan ramah.
Dan melihat itu, Kim Dan tersenyum.
Mendengar pembicaraan itu, Ni Na serta
kedua temannya tampak merasa bersalah, karena telah memojokan Yeon Seo dengan
jahat semalam.
“Yeon Seo- ah,” panggil Ni Na dengan
pelan.
Dan Yeon Seo pun berbalik ke arahnya.
“Ayo masuk. Pelatih sedang menunggu,” kata Yeon Seo dengan ramah kepada mereka.
Didalam satu ruangan. Semua penari
berkumpul, dan ada Kang Woo juga disana. Dan ketika Yeon Seo masuk, Kang Woo
langsung bertanya ada apa ini padanya, dan kenapa Yeon Seo memanggilnya kemari.
“Aku ingin mengusulkan sesuatu. Giselle,
ayo kita adakan audisi,” kata Yeon Seo dengan tegas pada Kang Woo. Lalu dia
berdiri didepan, dan menghadap kepada semua penari.
“Aku secara tulus ingin bekerja dengan
kalian semua. Kalian membuat Fantasia terus berjalan selama 3 tahun terakhir,”
jelas Yeon Seo pada mereka. Lalu dia melirik pada Kang Woo, ”Kesatuan baru
bukan Fantasia bagiku.”
“Ayo berkompetisi secara resmi dan
adil. Dari solois hingga kesatuan ballet, semua orang dapat berpatisipasi.
Tentu saja, aku juga mengikutinya. Jika aku tidak lulus, aku akan mulai dari
kesatuan balet,” jelas Yeon Seo dengan tegas dan penuh keyakinan.
Mendengar itu, Kang Woo tampak sangat
terkejut. Dan semua penari tampak heran. Sementara Kim Dan tertawa.
Kang Woo marah pada Yeon Seo, dia
bertanya siapa yang bilang bisa ada audisi. Dan Yeon Seo pun menjawab bahwa dia
tidak ingin ‘tumpangan gratis’, jadi menurutnya ini adalah cara terbaik.
“Bagiku, hanya ada satu ‘Giselle’.
Tidak perlu membuat segalanya lebih sulit. Aku bilang aku akan mengatasinya,
kenapa kamu tidak percaya padaku?” tanya Kang Woo dengan kesal.
“Terima kasih sudah mempercayaiku.
Bahkan saat aku tidak percaya diri, kamu mendorong dan membuatku menari.
Percayalah lagi padaku,” kata Yeon Seo sambil mengulurkan tangannya. Tapi karena
masih merasa kesal, Kang Woo tidak mau menjabat tangan Yeon Seo.
Melihat itu, Kim Dan pun mendekati
mereka berdua dan menyatukan tangan mereka bertiga. “Mari bersemangat.
Fantasia, Fantasia, Hwaiting!” seru Kim Dan sambil mengangkat taqngannya
tinggi2.
Kang Woo terkejut melihat lengan Kim
Dan yang sudah sembuh total, kepadahal seingatnya lengan Kim Dan terluka cukup
parah. Dan menyadari itu, Kim Dan pun segera menurunkan lengannya.
Tags:
Angels Last Mission Love
Ditunggu kelanjutannya ya ka. Gomawo
ReplyDeleteHwaiting 💪
Semangattt eonnieee!!!!💪💪💪
ReplyDelete