Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 13 - part 3


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 13 – Part 3
Network : KBS2

Didalam ruang pertunjukan. Ny. Choi dengan marah menanyakan, apakah Yeon Seo sedang bermain- main dengannya dan menipunya.

“Bagaimana kita sampai begini? Karena ini? Apa kamu menginginkannya?” tanya Yeon Seo, tidak menjawab pertanyaan Ny. Choi.

“Jangan mengguruiku. Kamu pikir aku rakus akan uang? Jika aku rakus akan uang, aku pasti sudah menjual ini sejak lama, saat kamu berada di Rusia dan buta. Aku adalah orang yang menumbuhkan Fantasia. Aku yang bekerja selama satu dekade untuk membawa Fantasia ke tempat sekarang, sesudah orang tua mu meninggal. Aku harus menyanjung para mentri itu dan menego para sponsor. Dan akulah yang membangun fondasi ini. Bagaimana ini jadi milikmu, saat aku yang bekerja keras?” jelas Ny. Choi dengan penuh ego dan nada yang keras.

Yeon Seo menatap tajam Ny. Choi. “Sejak kapan kamu mulai mengidamkan Fantasia? Apa saat Ayahku membawa kamu dan suamimu, karena kamu tidak punya tujuan? Atau apa saat orang tuaku meninggal? Kamu pikir akan mudah, karena hanya ada aku? Kamu mulai jadi serakah?” tanyanya dengan tajam.

Ny. Choi menyuruh agar Yeon Seo berhenti mencelanya, karena Yeon Seo tidak tahu apapun. Dan Yeon Seo pun bertanya lagi, jika bukan karena itu, apakah mungkin Ny. Choi mulai berdelusi dan berpikir Fantasia adalah milik Ny. Choi, karena satu- satunya penerus, yaitu dirinya, menjadi buta.
“Apa kamu pernah merasa bersalah padaku sebagai keluargamu sekalipun?” tanya Yeon Seo dengan tajam. Dan Ny. Choi diam. “Jika tidak seperti itu, hari ini aku akan…. Tidak. Aku akan menyerahkan semuanya dari dahulu kala.”

“Kamu memanfaatkan ku sebagai alasan,” balas Ny. Choi.
“Aku juga akan menunjukan padamu bahwa aku layak,” tegas Yeon Seo. Lalu dia berbalik mau pergi.

“Baik. Aku akan menunggu ‘Giselle’ mu. Meskipun kamu tidak akan mewujudkannya.”

Kang Woo menanyakan keadaan lengan Kim Dan yang terluka, dan dengan segera Kim Dan menurunkan lengan bajunya untuk menutupi lengannya yang telah sembuh. Dan Kang Woo memperhatikan itu.

“Jadi, kapan kamu akan berhenti? Kamu melihatnya. Apapun yang kamu katakan, dia bilang dia akan membuatmu mencintai balet. Begitulah balerina. Seseorang yang berdiri sendiri di panggung besar. Dia tidak butuh sekretaris yang aneh,” kata Kang Woo.

“Dalam aspek itu, bukankah kamu juga tidak melakukan apa2? Yeon Seo memutuskan ini sendirian. Aku tidak bisa memberitahumu sebelumnya, tapi kamu tidak bisa pergi ke lubang berapi saat seseorang yang sewenang2 mengirim mu ke sana. Aku tidak bisa menjelaskan ini secara detail, tapi orang sepertiku tidak bisa pergi ke tempat itu. Ingatlah itu,” balas Kim Dan.

Yeon Seo datang, dan menyela mereka berdua. Dia menanyakan para penari yang melakukan mogok. Dan Kang Woo membalas bahwa dia yang akan mengurus hal itu.

Para penari menghubungin Kang Woo. Mereka memberitahu syarat mereka, pertama Kang Woo harus menarik keputusan untuk menjadikan Lee Yeon Seo sebagai pemimpin mereka. Kedua, Kang Woo harus mengakhiri kepemimpinan yang dogmatis.

“Sudah? Aku akan menjawabmu. Pertama, aku tidak akan menarik apapun. Kedua, jika tidak hadir ditempat latihan jam 10 pagi besok, kalian akan dikeluarkan. Kami bisa dapatkan penari baru. Orang2 berbaris untuk bergabung dengan teater kami. Aku tidak bisa membuat kinerja dengan kesatuan yang tidak mempercayaiku. Jadi besok jam 10 pagi. Ini kesempatan terarkhir yang ku berikan sebagai Direktur,” kata Kang Woo, balas mengancam mereka. Lalu dia mematikan telpon

Mendengar itu, para penari merasa cemas bagaimana bila mereka benaran akan dipecat. Dan mereka mulai merasa bimbang.

Setelah Kang Woo selesai bertelponan dengan para penari, Yeon Seo bertanya bagaimana. Dan Kang Woo menjawab bahwa dia memberi mereka kesempatan, dan mereka dapat menggunakan ini sebagai alasan untuk kembali.
“Bagaimana bisa tampil dengan orang2 yang kembali dengan enggan? Aku tahu kamu berusaha sangat keras demi aku. Meski begitu, ini tidak benar,” komentar Yeon Seo. Lalu dia memberitahu kalau dia akan berusaha yang terbaik dengan caranya sendiri juga. Dan kemudian dia berjalan pergi.

“Mereka yang menindas orang yang benar, dan melenyapkan orang miskin punya banyak kesalahan dan dosa besar,” kata Kim Dan menceramahi sikap Kang Woo, lalu dia pergi menyusul Yeon Seo.

Didalam mobil. Kim Dan menanyakan, apakah dia harus menelpon Ni Na, karena Ni Na adalah orang yang baik dan dia akan membantu Yeon Seo. Lalu Kim Dan pun menghubungin Ni Na, dan memberikan hape nya pada Yeon Seo.

Ni Na menanyakan ada apa Kim Dan menghubungin nya. Tapi ketika dia mendengar suara Yeon Seo, dia langsung merasa malas. “Jika kamu menelpon soal teater balet, aku tidak bisa katakan apa2.”

“Aku tidak memintamu untuk membujuk mereka. Katakan saja dimana kamu berada. Kumohon,” pinta Yeon Seo. Tapi Ni Na diam. “Aku tidak pernah meminta bantuan mu sebelumnya,” lanjut Yeon Seo.
“Jangan mengekangku. Aku tutup,” balas Ni Na.

Namun sebelum Ni Na mematikan telponnya, Yeon Seo segera berbicara lagi. Dia mengatakan bahwa dulu Ni Na pernah bilang ingin bertarung dengan adil dan jujur, bahkan Ni Na sampai datang ke rumahnya. Jadi jika sekarang Ni Na mendorong nya jatuh, bahkan sebelum pertandingan dimulai, maka bagaimana mereka bisa tahu siapa yang akan menang.
Dan mendengar itu, Ni Na merasa dilema.

Post a Comment

Previous Post Next Post