Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 18 - part 3


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 18 – Part 3
Network : KBS2
Ternyata orang yang merebut hape Gwang il adalah Tn. Geum. Dan melihatnya, Gwang il pun bertanya apakah Ny. Choi yang mengutus Tn. Geum.
“Tidak. Dahulu kita kemari saat kamu banyak pikiran. Seharusnya kamu menjawab teleponku,” jelas Tn. Geum.
“Kembalikan,” balas Gwang il, mau merebut hapenya kembali. Tapi Tn. Geum tidak mau memberikannya.

Tn. Geum bertanya apa benar Gwang il akan mengaduh. Dan Gwang il pun membalas bahwa dia ingin turun dari gunung ini sekarang, perjalanannya mungkin sulit dan butuh waktu lama. Lalu dia bertanya apa Tn. Geum paham.
Tn. Geum diam. Kemudian dia berlutut dihadapan Gwang il, dan melihat itu Gwang il langsung berdiri dan ikut berlutut. Dia meminta agar Tn. Geum jangan begini.
“Gwang il, sekali saja. Maukah kamu membantuku sekali saja? Audisi Ni Na akan segera usai, dan pertunjukannya bersama Direktur Ji adalah kesempatan sekali seumur hidupnya. Kamu juga tahu, Putriku tidak bersalah dan sangat polos. Dia sungguh tidak perbuat salah,” jelas Tn. Geum, memohon.
“Tentu aku tahu. Aku tahu tabiat Ni Na terlalu baik,” balas Gwang il, merasa dilema.


Tn. Geum meminta agar Gwang il menunggu sebentar saja, setelah semua nya selesai, setelah pertunjukan perdana ‘Giselle’, dia akan menyerahkan dirinya sendiri. Gwang il tidak perlu bertindak apapun. Karena dia akan menanggung hukumannya. Jadi dia memohon. Mendengar itu, Gwang il diam karena merasa sangat dilema.
“Kamu juga seorang Ayah. Kamu paham perasaanku, bukan?” pinta Tn. Geum.

Ny. Jung menemui seorang pria berpakaian serba hitam, dan mengenakan masker hitam juga. “Kamu anggota tim pencahayaan tiga tahun lalu, kan? Tn. Moon Ji Woong?” tanya Ny. Jung.
Dan Pria tersebut melepaskan masker yang dipakainya.
Kim Dan datang ke apatermen Kang Woo, tapi dia dihalangin oleh seorang satpam. Kim Dan pun berusaha menjelaskan bahwa dia beneran kenalan Kang Woo, dan ini adalah keadaan darurat.
“Ah, kamu bilang tidak tahu nomor kamarnya,” kata si Satpam.
“Ada hal penting di dalam sana. Aku hendak menelpon polisi, tapi memutuskan membiarkan dia …” jelas Kim Dan. Tapi si Satpam tidak mau mendengarkannya, dan menyuruhnya agar pergi saja.
Kim Dan terus memohon, tapi si Satpam terus mengusirnya. Lalu tiba- tiba saja Kang Woo datang. Melihat itu, Kim Dan merasa sangat gugup. Tapi tanpa disangka, Kang Woo malah mengatakan kalau dia adalah temannya. Lalu dia membawa Kim Dan masuk bersamanya.

“Aku bisa menjelaskan,” kata Kim Dan, gugup.
“Lupakan. Aku tidak butuh penjelasan mu. Oh, mataku sakit. Ikuti aku,” balas Hoo yang ternyata menyamar menjadi Kang Woo barusan. Dan mengetahui itu, Kim Dan tersenyum senang.

Didalam apatermen Kang Woo. Kim Dan mengucapkan terima kasih kepada Hoo. Dan Hoo pun mengeluh, ntah kenapa dia melakukan ini.
“Ji Kang Woo jelas menyimpan rahasia. Dia bukan orang biasa,” kata Kim Dan dengan yakin. Lalu dia mulai melihat- lihat isi apatermen Kang Woo.
Kang Woo masuk ke dalam gedung apatermen. Melihat dia, si Satpam merasa heran.

Kim Dan terkejut melihat daftar orang yang dibuat oleh Kang Woo. Apalagi ketika dia melihat ada foto Yeon Seo disana juga, serta penjelasan mengenai tiga tahun lalu ketika Yeon Seo bermain balet ‘Swan Lake’.


Kemudian Kim Dan mau memeriksa laptop Kang Woo, tapi laptop itu terkunci dan Kim Dan pun menatap pada Hoo yang sedang duduk bersantai di sofa. Dia memberikan tatapan memohon padanya. Dan melihat itu, Hoo pun tidak tega.
“Maafkan aku,” pinta Hoo, lalu dia menjetikan jarinya. Dan laptop Kang Woo terbuka.


Kim Dan awalnya merasa heran, melihat foto Seol Hee dilayar depan laptop Kang Woo. Karena foto Seol Hee mirip sekali dengan Yeon Seo. Dan melihat itu juga, Hoo pun bertanya bukankah itu Yeon Seo.
“Tidak. Dia bukan Yeon Seo,” jawab Kim Dan.
“Lantas, dia siapa?” tanya Hoo.
Kang Woo masuk ke dalam apatermen, dan dia merasa heran melihat Kim Dan yang berada didalam apatermen nya dan sedang melihat video Seol Hee.
“Kenapa kamu menipuku. Mereka berdua mirip. Itu alasanmu terosebsi padanya?” tanya Kim Dan.
“Diam.”

“Kupikir, kamu rusuk Yeon Seo yang hilang. Aku percaya kamu adalah jodohnya. Begitu Yeon Seo jatuh cinta dengan rusuknya, dan menemukan kebahagiaannya, kupikir aku bisa kembali ke surga dengan tenang,” jelas Kim Dan.
“Sudah kubilang, aku akan melakukannya. Semua sudah beres. Misi berhasil,” balas Kang Woo.

“Aku tidak butuh bantuanmu. Jangan ikut campur. Aku menunggu memberitahumu bahwa orang yang harus berhenti mengintai dia adalah kamu, bukan aku. Dengarkan perintah malaikat, dan patuhilah,” tegas Kim Dan.
Mendengar itu, Kang Woo mendengus. “Kamu akan menjadi rusuknya?”

“Bukan urusanmu. Jika aku menjadi debu atau lenyap, itu urusanku.”
Kang Woo mendekati Kim Dan, dia memberitahu bahwa Kim Dan sangat beruntung jika bisa langsung lenyap, tapi Kim Dan tidak bisa membayangkan seperti apa hukumannya. Hal yang mengerikan akan terjadi.

Yeon Seo memetik satu persatu kelopak bunga mawar. “Dia akan datang. Dia tidak akan datang. Dia akan datang. Dia tidak akan datang,” gumanya. Dan dengan kesal, dia membuang tangkai bunga yang sudah habis, dan mengambil tangkai bunga yang baru. Tapi hasilnya tetap sama saja.
Tepat disaat itu, Kim Dan datang. Melihantya, Yeon Seo langsung berdiri. “Kamu datang.”
“Maaf aku terlambat,” balas Kim Dan.

“Kamu sudah selesai? Kamu tidak akan pergi lagi, bukan? Jika kamu bilang akan berhenti lagi atau menghilang tanpa memberitahuku, aku akan membunuhmu. Paham?” tanya Yeon Seo. Dan Kim Dan mengangguk.

“Kamu juga tidak boleh sakit tanpa memberitahuku. Kamu tidak boleh mati saat aku tidak ada. Paham?” tanya Yeon Seo lagi. Dan Kim Dan mengangguk.

Yeon Seo mengulurkan jari kelingking nya, dan meminta agar Kim Dan berjanji. Tapi tanpa mengatakan apapun, Kim Dan menyentuh wajah Yeon Seo. Sambil mengingat kembali perkataan terakhir Kang Woo.
“Aku mencintaimu,” kata Kim Dan dengan lembut. “Aku mencintaimu, Yeon Seo,” katanya. Lalu dia mencium Yeon Seo.
Dan Yeon Seo balas mencium Kim Dan.

Post a Comment

Previous Post Next Post