Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 01-1


Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 01-1

Images by : iQiyi
Kota Hu Jiang, 18 September 2014
Di tengah laut, Xuan Mo berada di sebuah kapal bersama dengan temannya Tiang JingJing. Jingjing berusaha menyemangati Mo Mo untuk tidak terus sedih dan cemberut lagi. Bukankah Mo Mo bilang ingin menjelajahi dunia? Mereka tidak mungkin bisa membeli tiket pesawat ruang angkasa, tapi setidaknya untuk hal seperti ‘diving’ adalah masalah kecil untuk mereka.
“Kau kira aku masih bisa menghadapi orang lain sekarang ini?” ujar Mo Mo dengan cemberut.
Apa yang sebenarnya terjadi?
1 minggu yang lalu, 12 September 2014
Jam 07.01

Ibu Mo Mo masuk ke dalam kamar Mo Mo dan mematikan alarm ponsel Mo Mo sambil membangunkan Mo Mo. Dia mengingatkan kalau guru wali kelas Mo Mo sudah sering menelponnya karena Mo Mo selalu saja telat. Cepatlah bangun sebelum sarapannya dingin. Dan juga abang Mo Mo sudah menunggu.
“Dia bukan abangku,” ujar Mo Mo masih setengah mengantuk.
Xuan Mo, 16 tahun.
Sekolah Ying Cai Hu Jiang, kelas 10 A3. Tinggi 162 cm dan berat 42 kg.
Menyukai : Astronomy, laut dan Yi Hai Lan.
Tidak menyukai : Pergi sekolah, latihan dan Lu Yu Chen.
Nilai sekolah : Sangat rata-rata.
“Seseorang dari luar angkasa akan menghancurkan kalian semua untukku!” (Xuan Mo ini sedikit terbully).
Sel Atletik : 0 (tidak bisa olahraga)

Ibu menyiapkan sarapan dan berteriak memanggil Yu Chen untuk makan. Ibu juga menegur ayah agar berhenti membaca koran dan segera makan. Ayah balik memarahi Yu Chen untuk berhenti menyemprot spray rambut.
Lu Yu Chen – 17 tahun
SMA di Hu Jiang - Kelas 11 A5 (beda sekolah dengan Xuan Mo)
Abang Xuan Mo dari orangtua yang berbeda.
Menyukai : Musik, berkelahi dan game online.
Tidak menyukai :Pergi sekolah, Xuan Mo.
“Kepalaku boleh kalah (di hajar), tapi rambutku tidak boleh berantakan!!!”
Ayah berteriak memanggil Yu Chen, dan ibu dengan lembut memanggil Yu Chen juga agar segera makan.
Lu Jian Hua
“Ayah tiri terhebat dari China”
Shen Juan – Ibu Xuan Mo
“Sangat menyambut musim semi-nya yang kedua.”
Mo Mo berlari keluar dari dalam kamarnya dan segera memakai sepatu sekolah. Dia terburu-buru karna sudah hampir terlambat, jadi tidak sempat makan lagi. Ibu tentu tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja dan menyuruh Mo Mo memakan roti yang sudah di siapkannya, tapi Mo Mo tidak mau. Jadi, ibu memberikan uang 10 yuan agar Mo Mo membeli sarapan di jalan nanti. Mo Mo mengiyakan sambil mengambil uang dan keluar rumah.
--

Dalam perjalanan ke sekolah, Mo Mo berjalan sambil membaca buku ‘A Brief History of the Universe’ dan meminum kopi yang di belinya (dia juga memegang kantong berisi kue untuk sarapannya). Saat itu tiga orang gadis dengan gaya sok-nya lewat dan langsung merebut buku yang Mo Mo baca. Mereka bahkan mengejek Mo Mo yang mungkin mengira membaca buku akan di sukai oleh para pria. Mereka berkata kalau hanya orang aneh seperti Mo Mo yang dapat membaca buku membosankan seperti itu agar bisa membuat dirinya lebih bernilai.
Li Fang – 16 tahun
Kelas 10 A3
“Bermasalah denganku dan kau akan mati!”


Mo Mo masih terus memohon agar bukunya itu di kembalikan. Dia juga berkata kalau mereka tidak akan mengerti buku itu. Mendengar ucapan Mo Mo, Li Fang jadi kesal dan langsung menyiramkan susu yang ada di tangannya ke kepala Mo Mo. Anak buah Li Fang langsung mengeluarkan ponsel mereka untuk memfoto Mo Mo. Mo Mo sendiri panik dan langsung mengeluarkan tissue dari dalam tas-nya untuk membersihkan diri.

Li Fang dan gank-nya tertawa puas melihat foto Mo Mo, sementara Mo Mo memilih untuk langsung pergi dari sana. Sialnya, Li Fang masih belum puas mengganggu Mo Mo. Dengan sengaja dia mengambil tas Mo Mo dan membuang semua isi tas Mo Mo ke lantai kemudian menendang-nendangnya.
Setelah puas, mereka baru pergi sambil menyebut Mo Mo orang bodoh dan bahkan punya nyali untuk menyukai Yi Hai Lan. Mo Mo hanya bisa jongkok sambil mengusap matanya agar tidak menangis.
Saat itu, Yi Hai Lan lewat dengan mengenakan alat menyerupai sepatu roda itu lho, tapi ini pakainya kita cuma letakkan kaki saja (aku nggak tahu sebutan-nya apa. Hehehe), dan di ikuti oleh 2 orang temannya.
Yi Hai Lan – 16 tahun
Kelas 10 A3
Tinggi 185 cm dan berat 65 kg.
Menyukai : Basket, sepak bola, astronomi dan IT
Murid Terbaik
Tidak menyukai : Yi Tian Qi, gadis yang tidak berguna.

Tapi, karena kebanyakan gaya (menurutku, hehehe), Yi Hai Lan tidak melihat ke depan dan berakhir dengan menabrak Mo Mo. Dia segera membantu Mo Mo, dan tentu saja bagi Mo Mo itu adalah surga apalagi Yi Hai Lan sampai memeluknya dan mengelapkan wajahnya.

Eng .. semua hanyalah khayalan Mo Mo. Faktanya, Hai Lan malah kesal karena bertemu Mo Mo lagi dan bahkan memarahi Mo Mo karena tidak melhat jalan. Salah seorang teman Hai Lan bahkan berkata kalau Mo Mo pasti sengaja melakukannya.
“Aku sengaja. Bukan bukan bukan. Ini… ini tidak sengaja,” jawab Mo Mo cepat.

Tapi, Hai Lan tidak peduli sama sekali dan langsung pergi, bahkan tanpa membantu Mo Mo berdiri. Teman Hai Lan juga berkata kalau Mo Mo layak mendapatkannya. Tapi, ada satu teman Hai Lan yang mengulurkan tangan pada Mo Mo dan bahkan menanyakan keadaan Mo Mo.
Tan Lu En, 16 tahun.
Kelas 10 A3
Hangat dan baik.
Mo Mo menjawab pertanyaan Lu En dengan menggelengkan kepala. Dan Hai Lan langsung berteriak menyuruh Lu En agar cepat atau mereka akan terlambat.
--
Bel sekolah berbunyi dan kelas juga sudah di mulai. Dan lagi-lagi, Mo Mo terlambat. Tentu karena kejadian tadi. Teman Mo Mo, Tian Jing Jing yang melihatnya tentu khawatir karena Mo Mo terlambat lagi.
Tian Jing Jing – 16 tahun
Kelas 10 A3
Penuh semangat dan manis.

Guru langsung memarahi Mo Mo karena datang terlambat lagi dan ini sudah yang kelima kali-nya dalam bulan ini. Apalagi alasan Mo Mo? Mo Mo langsung menatap ke arah Li Fang, dan Li Fang langsung melotot padanya. Guru tidak menunggu jawaban Mo Mo dan menyuruh Mo Mo untuk mengumpulkan PR kemarin.


Mo Mo dengan ragu mengeluarkan kertas PR-nya. Buku nya hancur semua karena di tendang Li Fang dan karena tadi dia jatuh bersama Hai Lan. Melihat kertas PR Mo Mo yang seperti itu, guru tambah marah dan menyuruh Mo Mo untuk berdiri di luar sampai kelas ini habis. Li Fang langsung tersenyum senang sementara Hai Lan tetap saja cuek.


Di luar, Mo Mo tampak sangat marah, apalagi mengingat senyum mengejek Li Fang. Dia langsung masuk kembali ke dalam kelas dan mengeluarkan kekuatannya hingga Li Fang tercekik dan terseret ke arahnya. Hai Lan yang melihat itu sangat terkejut.
“Hai Lan. Sebenarnya, aku adalah alien dengan kekuatan luar biasa. Kau ingin bersamaku?” tanya Mo Mo dengan centil dan bahkan mengibaskan rambutnya.
Tapi, tentu saja semua itu hanyalah khayalannya saja.
Jam istirahat akhirnya tiba, dan Hai Lan berjalan keluar kelas dan melewatinya begitu saja. Mo Mo tampak sedih karena Hai Lan mengabaikannya.
Mo Mo duduk sendirian sambil meminum teh yang di belinya. Li Fang dan gang-nya lewat dan Li Fang langsung memuji Mo Mo yang setidaknya masih tahu untuk tidak mengadukannya pada guru. Tapi, apa Mo Mo masih menyukai Hai Lan?
“Tuhan, tolong bantu aku. Berikan dia pelajaran. Tolong,” doa Mo Mo dalam hati.

Eh, seperti mendengar doa Mo Mo, Li Fang yang berjalan pergi dengan gang-nya, tersandung botol teh kosong dan hampir terjatuh jika anak buahnya tidak sigap menangkapnya. Mo Mo langsung tersenyum senang. Sementara Li Fang melihat sekeliling, memastikan tidak ada yang melihat kejadian memalukan tersebut.
Jing Jing yang baru datang usai membeli makanan, langsung heran melihat Mo Mo yang senyum-senyum sendiri.
“Jingjing, apa kau percaya kalau ada pasukan alien yang diam-diam membantu kita?” tanya MoMo sumringah.
“Aku percaya,” jawab Jingjing sambil tersenyum juga. “Bisa nggak kau minta mereka untuk membetulkan otakmu?” (wkwkwkw)
Senyum Mo Mo langsung pudar.
--

Hai Lan sedang melakukan tanding basket di aula sekolah, dan para cheers langsung menyemangatinya. Di antara para cheers itu, ada yang paling cantik.
Qi Shan – 16 tahun,
Kelas 10 A3
Primadona sekolah, kapten team cheers.
Murid terbaik, dingin dan percaya diri.
Qi Shan dan team cheers-nya bersorak untuk memberikan dukungan pada Hai Lan.

Sementara Mo Mo, sibuk mengambil foto Hai Lan yang sedang bermain. Jingjing datang tidak lama kemudian untuk melihat foto yang di ambil Mo Mo. Dan dia langsung kesal karena dia kan minta Mo Mo mengambil fotonya saat melakukan cheers, kenapa malah semuanya foto Yi Hai Lan! Mo Mo mah cuma senyum-senyum saja sambil memandang ke Hai Lan yang duduk di bangku istirahat. Dia tampak cemburu melihat Qi Shan yang duduk di samping Hai Lan dan bahkan mereka berdua bicara sambil tertawa-tawa.
Jingjing masih terus menggerutu karena MoMo hanya mengambil 2 foto dirinya dan hasilnya juga blur. MoMo langsung menjelaskan kalau begitu dia melihat Hai Lan, dia tidak bisa menahan dirinya. 
“Aku tahu sekarang. Kau hanya bisa memfoto tiga hal. Langit, laut dan Yi Hai Lan.”
“Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja memfoto-mu blur. Kau kan juga tahu, dulu saat di kolam renang, Yi Hai Lan menyelamatkanku. Aku merasa, dia benar-benar menyukaiku.”

Flashback
Ini flashback dengan sudut pandang Mo Mo yang tentu saja, di ingatannya Yi Hai Lan selalu terlihat keren. Saat itu, Hai Lan sedang pemanasan di pinggir kolam renang. Mo Mo mengitipnya dan tanpa sadar malah terus berjalan mendekat ke arahnya.

Byur! Dia nggak lihat jalan dan nyebur ke kolam. Panik, dia berteriak meminta pertolongan. Hanya ada Hai Lan di sana, jadi, Hai Lan langsung berenang ke arahnya untuk menolong. Ternyata kolam renang itu nggak dalam dan Hai Lan nolong Mo Mo Cuma dengan menarik kepala Mo Mo ke atas. 
“Kau baik-baik saja?” tanya Hai Lan. “Dapatkah kau berenang?”

Mo Mo malah terkesima melihat wajah Hai Lan dan bahkan mengalungkan tangannya ke leher Hai Lan, tapi Hai Lan langsung melepaskan tangan Mo Mo darinya dan langsung keluar kolam. (sumpah ekspresi Mo Mo mandangin Hai Lan itu lucu kali, benar-benar terkesima).
End

Mo Mo masih saja diam-diam mengikuti Hai Lan. Hai Lan sedang belanja ke kantin dengan Lu En dan Lu En menyarankan agar Hai Lan ikut dalam team sepak bola provinsi dan menjadi pemimpin sepak bola China. Hai Lan hanya menjawab kalau dia belum memikirkan sampai ke sana. Lu En kaget, dia kira Hai Lan akan langsung menolak, tapi ternyata tidak. Apa Hai Lan benar-benar mau bergabung?
Flashback
Ayah Hai Lan, Yi Tian Qi berteriak marah karena tidak mau Hai Lan menjadi pemain sepak bola. Jika sampai orang-orang tahu, dia akan sangat di permalukan.
Yi Tian Qi.
Pebisnis terkenal di Hu Jiang.
Pemarah, dan uang di atas segalanya.
Tian Qi bahkan berkata jika ibu Hai Lan tahu Hai Lan seperti ini, dia pasti akan sangat marah dan kecewa. Hai Lan langsung membalas agar Tian Qi tidak menyebut nama ibunya. Ibunya mati semua karena Tian Qi.
Tian Qi marah dan hendak menampar Hai Lan, dan Hai Lan tidak takut sama sekali bahkan menantang Tian Qi menamparnya.
End
Hai Lan tidak menjawab pertanyaan Lu En dan berbalik pergi keluar kantin. Eh, dia malah melihat Mo Mo yang sedang di kantin juga.
“Kau! Kau mengikuti lagi?” tanya Hai Lan dengan kesal.
“Aku membeli sesuatu,” alasan Mo Mo sambil menunjukkan barang yang di belinya.
“Kau ingin membeli kau kaki panas pria?” tanya Hai Lan balik melihat barang yang di tunjukkan Mo Mo.
Mo Mo jelas malu dan langsung kabur dari sana.
--
Jam istirahat kedua,
Guru mengakhiri dengan memberitahu 2 hal. Pertama, 1 bulan dari sekarang, mereka akan memisahkan kelas berdasarkan hasil ujian. Pembagian kelas akan berdasarkan peringkat mereka. Jadi, dia harap semuanya dapat belajar dengan keras. Kedua, cuaca sekarang dingin, jadi sekolah berencana untuk membuat latihan militer. Setiap orang yang tidak bisa berpartisipasi karena masalah kesehatan, harus mempunyai surat pernyataan dari rumah sakit.
Mendengar pengumuman itu, Mo Mo jadi cemas. Gimana kalau dia sampai berpisah kelas dengan Hai Lan?
--
Hai Lan, Lu En, Qi Shan dan Li Fang berkumpul bersama di pinggir lapangan, mereka membahas mengenai pengumuman bu guru tadi. Lu En yakin kalau Hai Lan dan Qi Shan pasti akan masuk ke top class, tapi dia pasti tidak bisa. Li Fang setuju, karena dia juga pasti tidak akan bisa sekelas lagi dengan Qi Shan. Qi Shan langsung menyemangati Li Fang kalau Li Fang pasti bisa jika belajar.
Hai Lan bergumam kalau membagi kelas dengan peringkat itu sangat membosankan. Qi Shan mendengar gumamannya dan langsung bertanya, jadinya harus di bagi berdasarkan apa? Hai Lan kan selalu berada di peringkat atas dalam hal apapun.
Karena Hai Lan tidak menjawab pertanyaannya, Qi Shan langsung mengalihkan dengan bertanya mengenai jawaban tes fisika minggu lalu, bagaimana cara Hai Lan menyelesaikan soal yang paling sulit itu. Hai Lan langsung menjelaskan jawabannya dengan kata-kata yang sulit di mengerti oleh Lu En dan Li Fang.
Li Fang kemudian terpikir sesuatu, jika Hai Lan berhasil masuk ke top class maka artinya Hai Lan akan bisa menghindar dari ‘komet’ Xuan Mo.  Qi Shan langsung menegur Li Fang untuk tidak memberikan julukan aneh pada Xuan Mo. Li Fang membela diri kalau Mo Mo memang bodoh dan setiap hari hanyalah mengikuti Yi Hai Lan terus. Sungguh menyebalkan setiap hari melihat Mo Mo.
Mo Mo yang ada di dekat sana, mendengar dengan jelas Li Fang yang menjelek-jelekkannya. Dan tentu saja dia sangat kesal jadinya.
--

Hai Lan dalam perjalanan pulang sekolah dan di tabrak oleh seorang anak kecil. Tidak lama ibu anak itu datang dan memeluk anaknya. Melihat hal itu, Hai Lan jadi sedih dan teringat saat ibunya memeluknya saat dia masih kecil dulu.




2 Comments

Previous Post Next Post