Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 14 – Part 3
Network : KBS2
Network : KBS2
***
Yeon Seo berlari memakai payung. Dia
menghampiri anak Pria yang sedang kehujanan, dan berdiri ditepi tebing sambil
mengulurkan satu kakinya ke arah laut.
“Hei, kau! Hati- hati!” teriak Yeon Seo.
Mendengar teriakan itu, si anak Pria
merasa terkejut, dan tanpa sengaja dia malah kehilangan keseimbangan nya dan
hampir saja jatuh ke dalam laut. Tapi untungnya, Yeon Seo sempat menariknya dan
menyelamatkannya, sehingga dia pun tidak terjatuh ke dalam laut.
Hujan telah berhenti. Yeon Seo bersama
anak Pria itu berjalan ke arah taman bunga. Yeon Seo menanyakan, apakah anak
itu baik- baik saja. Dan si anak Pria tersebut mengangguk mengiyakan.
“Aku Yeon Seo. Lee Yeon Seo. Kamu?”
“Aku…”
***
Kim Dan terbangun dengan kaget. “Mimpi
lagi? Apa ini?” gumamnya dengan heran. Lalu dia pun turun dari atas tempat
tidurnya.
Dini hari. Kim Dan berlari ke gereja
untuk mencari Hoo. Lalu ketika telah ketemu, ternyata Hoo sedang berdoa, dan
tidak mau di ganggu dulu.
Jadi karena merasa tidak sabaran
menunggu Hoo yang sedang berdoa, maka Kim Dan pun bergerak dengan gelisah
didalam ruangan. Menyadari hal itu, Hoo pun merasa kesal, dan bertanya ada apa
dengan Kim Dan.
“Bisakah manusia menjadi malaikat?”
tanya Kim Dan langsung. “Maksudku, mereka mungkin manusia dan mereka mungkin
mati, kan? Jadi apa jiwa mereka bisa menjadi malaikat?” tanya Kim Dan dengan
bingung.
“Kenapa kamu tiba2 ingin tahu soal
rahasia dunia?” balas Hoo, bertanya.
Kim Dan menjelaskan mengenai anak Pria
yang terus dimimpikannya akhir2 ini. Tapi anehnya, dia tidak pernah melihat
anak Pria itu, atau bahkan melihatnya didalam foto. Jadi intinya dia tidak
mengenal anak Pria itu. Lalu siapa anak Pria tersebut, itulah yang menjadi
pertanyaan Kim Dan.
“Oh, Tuhan. Tubuh ini punya cacat
serius,” jelas Hoo sambil memperhatikan tubuh manusia Kim Dan. “Kamu mulai
memimpikan apa yang kamu harapkan.”
“Apa yang aku harapkan?” tanya Kim Dan,
tidak mengerti.
“Ketika manusia memiliki keinginan,
mereka mulai merenungkannya berulang- ulang. Kemudian sel2 otak mereka mulai
bingung. Apa ini masa depan? Masa lalu? Atau hanya harapan mereka? Itu hanya
efek samping. Lupakan saja,” jelas Hoo.
“Lalu, apa aku ingin jadi manusia? Apa
itu pernah terjadi? Malaikat jadi manusia?” tanya Kim Dan dengan polos. Dan mendengar
itu, Hoo langsung melotot lebar, lalu memukuli kepalanya.
Kim Dan berteriak mengeluh, kenapa Hoo
memukul kepalanya. Dan dengan ekspresi serius, Hoo menyuruh Kim Dan untuk
mengikutinya.
Hoo membawa Kim Dan ke panti. Dan disana
ketika Kim Dan bertemu dengan Mi Ok serta suaminya, Kim Dan pun langsung
melambaikan tangan kepada mereka dan menyapa mereka berdua.
Tapi anehnya, suami Mi Ok malah tampak
seperti ketakutan. “Tidak, kita harus pergi. Ayo pergi. Kita harus pergi. Kita
harus pergi!” kata si suami, dia membawa Mi Ok bersama dengannya.
Melihat itu, Kim Dan merasa bingung.
Tapi dia diam, dan mengikuti Hoo yang berjalan mengikuti mereka berdua.
Dipadang rumput yang luas. Disana Suami
Mi Ok terpojokan, karena dia tidak bisa kabur kemanapun. Dan Hoo
menghampirinya, Hoo memanggilnya dengan sebutan ‘Malaikat Noel’, dan Hoo
berkata agar Noel menerima penghakimannya.
Mendengar itu, Kim Dan merasa sedikit
kaget. “Malaikat?”
Mi Ok melindungin suaminya, “Selamatkan
hidupnya. Kumohon,” pintanya dengan sikap takut- takut pada Hoo yang tidak bisa
dilihatnya.
“Dasar bodoh.”
“Aku tidak peduli jika aku menghilang
seperti ini. Tapi tolong biarkan dia hidup,” pinta Noel dengan tegas.
“Kematian bukan hukuman. Beraninya
seorang malaikat menolak membawanya ke surga, dan membicarakan soal kehidupan
dan kematian manusia?” balas Hoo, lalu dia mengulurkan tangannya. Dan
menggunakan kekuatannya, dia menarik Noel mendekat dan berlutut di dekatnya.
Merasakan itu, Mi Ok mengulurkan
tangannya, dan menanyakan dengan cemas dimana Noel berada. “Dimana kamu? Dimana
kamu?”
“Lalu… setidaknya biarkan aku berpamitan
untuk terakhir kali. Ini akan memakan waktu satu menit,” pinta Noel. Dan Hoo
pun mengangguk, lalu melepaskannya.
Noel mendekati Mi Ok dan memeluknya.
Merasakan itu Mi Ok langsung memeluk Noel dengan erat, dan menangis memohon
agar Noel jangan pergi meninggalkannya. Dan Noel pun menjawab bahwa dia telah
disini untuk waktu yang lama, dan dia senang bertemu dengan Mi Ok, dia tidak
akan melupakan Mi Ok.
Satu menit telah berlalu. Dan Hoo
berjalan mendekati mereka berdua. Melihat itu, Kim Dan segera maju dan
menghalanginnya. “Sedikit lagi. Beri mereka waktu sedikit lagi,” pinta Kim Dan.
Tapi Hoo tidak mau, dan mendorongnya menjauh menggunakan kekuatannya.
Noel menutup matanya, dia tampak sudah
pasrah menerima kematiannya. Dan Hoo mengulurkan tangannya, lalu secara
perlahan Noel berubah menjadi debu dan asap. Noel menghilang dari sana untuk
selama- lamanya.
Sapu tangan Noel terjatuh ditanah. Dan
disapu tangan tersebut, gambar bulu yang awalnya berwarna biru berubah menjadi
hitam seperti terbakar.
Kim Dan terkejut melihat kejadian itu.
Hoo berjalan mendekati Kim Dan. “Jika
kamu tidak mau mendengarkan kataku, aku harus menunjuk kan kepadamu. Dasar
bodoh, aku harap kamu akan tercerahkan,” jelas Hoo, lalu dia menghilang
darisana.
Kim Dan diam memperhatikan Mi Ok yang
menangis meraung- raung karena kehilangan suaminya, Noel. Dan semakin lama Kim
Dan memperhatikannya, dia mulai membayangkan seandainya Yeon Seo yang berada
diposisi Mi Ok, dan kehilangan orang yang dicintainya.
Setelah menangis agak lama, Mi Ok pun
kehilangan kekuatannya. Dia pingsan tidak sadarkan diri. Dan melihat itu, Kim
Dan langsung berlari menghampirinya.
Kim Dan membawa Mi Ok ke rumah sakit.
Dan disana, ketika Kim Dan melihat sapu tangan milik Noel yang dipegang oleh Mi
Ok. Dia menggeleng- gelengkan kepalanya, dia menolak mempercayai apa yang
barusan dilihatnya.
Kim Dan berlari pulang. Dia terus
mengingat bayangan seandainya Yeon Seo yang berada diposisi Mi Ok. Dia tidak
ingin Yeon Seo terluka dan menderita seperti itu.
“Kamu sudah pulang. Mari sarapan. Lebih
enak dari kemarin,” kata Yeon Seo dengan ramah, ketika Kim Dan pulang. “Kamu
keluar sepagi ini untuk olahraga? Kamu mau air?” tanya Yeon Seo, saat menyadari
Kim Dan tampak habis berlari.
“Nona. Ada sesuatu yang ingin kukatakan.
Ini sangat penting,” sela Kim Dan dengan raut wajah serius.
“Apa?”
“Aku ingin berhenti dari pekerjaanku.
Aku ingin pindah dari rumah ini.”
Mendengar itu, Yeon Seo tampak sangat
terkejut.
Tags:
Angels Last Mission Love