Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode
2 - Part 1
Han Xue tertawa menatap penampilan
dirinya sendiri di cermin. Lalu setelah itu, dia membaca pesan yang di tulis
oleh Han Bing.
“Masih dalam wawancara,” gumam nya,
tersenyum geli.
Seorang wanita (korban) masuk ke dalam
kamar mandi, dan berdandan. Melihat itu, Han Xue pun meminjam peralatan make-
up nya.
“Bajumu itu sungguh bagus,” puji si
wanita. Dan Han Xue tersenyum.
Yifei masih mencari- cari dimana Simin,
dan ketika akhirnya dia melihat Simin, maka dia pun langsung berlari mengejar
nya. Tapi karena suasana bar sangat ramai, sehingga pun dia kehilangan jejak
Simin.
Lalu ketika Yifei masuk
ke dalam salah satu ruangan, tanpa sengaja dia menemukan si korban terbaring di atas lantai.
Menyadari bahwa sepertinya ada sesuatu yang aneh, maka dia pun melepaskan
sarung tangan yang dipakainya dan menyentuh leher si korban untuk memeriksa
denyut nadinya.
Dan Yifei merasa kaget sendiri, ketika
tahu bahwa si korban sudah tidak bernyawa lagi. Dengan segera dia pun
mengeluarkan hapenya untuk memanggil bantuan, tapi dia tidak jadi melakukan itu
dan kembali mendekati si korban.
Di leher korban ada bekas merah. Yifei
mengulurkan tangannya, dan memegang tangan si korban untuk mencari tahu apa
yang terjadi sebelumnya. Dan dia melihat, cermin dengan tulisan merah serta Han
Xue yang sedang berdandan, lalu sebuah gambar kabur yang kurang jelas.
Polisi datang tepat disaat itu. Melihat
itu, Yifei pun menyingkir dan berniat pergi darisana. Tapi si polisi (Zhao Dui)
menghalanginnya, karena barusan dia ada melihat Yifei menyentuh korban, dia
menanyakan apa yang sedang Yifei lakukan.
“Aku kebetulan lewat, dan baru mau lapor
ke polisi,” jelas Yifei.
“Mengapa tadi kamu menggenggam tangannya?”
tanya Zhao Dui, tidak percaya.
Yifei berpikir sejenak, dan lalu dia
menjawab bahwa dia sedang memeriksa denyut nadi korban untuk mengecek apakah
korban masih hidup atau tidak. Namun Zhao Dui tetap tidak percaya, dia menyuruh
bawahannya untuk membawa Yifei.
“Mengapa?” protes Yifei.
“Karena kamu ada ditempat kejadian, jadi
kami akan membawamu pergi.”
Yifei protes dan berusaha menjelaskan
bahwa dia tidak mengetahui apa- apa. Tapi dengan paksa para polisi tetap
menarik dan mau membawa nya ke kantor polisi bersama dengan mereka untuk
diperiksa.
“Bukan dia pembunuhnya. Kalian sudah
salah menangkap orang. Tadi aku melihat pelaku pembunuhnya,” jelas Han Xue
kepada polisi. Ternyata sedari tadi, dia ada berdiri diluar ruangan.
Mendengar perkataannya, mereka semua pun
menatap ke arahnya.
Dikantor polisi. Han Xue memberitahu
para polisi bahwa dia adalah seorang wartawan, dan sebagai bukti dia
memperlihatkan kartu namanya. Kemudian ketika si polisi telah selesai melihat
kartu namanya, dia menanyakan apakah Han Xue serta Yifei saling mengenal.
“Apa kamu kenal denganku?” tanya Han Xue
sambil menatap Yifei.
Mendengar itu, Yifei merasa heran.
“Perdebatan dikoridor,” katanya mengingatkan. Tapi karena tampaknya Han Xue
tidak ingat, maka dia pun berbisik pelan dan mengatakan, “Kamu terus mengganggu
ku, ingin meminta nomorku,” jelas Yifei.
“Aku?” tanya Han Xue sambil tertawa,
tidak percaya.
Polisi menyela pembicaraan mereka
berdua, dan kembali bertanya- tanya. “Apakah kamu melihat kejadiannya dengan
matamu?” tanya si polisi kepada Han Xue.
Flash back
Didalam kamar mandi. Han Xue mengobrol
bersama si korban. Lalu kemudian tiba- tiba seseorang menelpon si korban, dan
kemudian si korban pergi dari kamar mandi sambil mengomel kepada orang di
telpon.
Han Xue lalu mengejar nya, karena ingin
mengembalikan peralatan make-up yang dipinjamnya. Tapi dia malah bertemu dengan
pelayan yang merupakan rekan sekerjanya. Sehingga dia pun sempat kehilangan
jejak si korban yang masuk ke dalam salah satu ruangan.
Kemudian saat sudah selesai mengobrol
dengan rekannya, Han Xue pun menghampiri ruangan yang dimasuki si korban. Dan
tanpa sengaja, dia pun melihat seorang berpakaian hitam sedang membunuh si
korban. Lalu dengan segera, dia segera berlari pergi menjauh darisana.
Menyadari hal itu, si pelaku langsung
mengejar Han Xue.
Han Xue bersembunyi didalam keramaian,
dan memakai hape seseorang untuk menghubungin polisi. Melihat itu dari jauh, si
pelaku pun langsung pergi darisana.
Flash back end
“Jika kamu melihat pembunuhnya, apakah
kamu bisa mengenalinya?” tanya si polisi. Dan dengan yakin, Han Xue mengiyakan.
“Sepertinya kecurigaan terhadap aku sudah dicabut, sekarang apakah aku sudah boleh pergi?” tanya Yifei kepada para polisi.
Dan mendengar itu, Zhao Dui memanggil
bawahan nya tersebut, Xiao Jiang. Dia berbisik memberikan perintah kepada Xiao Jiang.
Yifei mengucapkan terima kasih kepada
Han Xue. Dan Han Xue membalas bahwa dia melakukan ini bukan demi Yifei. Namun
walaupun begitu, Yifei tetap berterima kasih.
“Kalau begitu berterima kasihlah padaku
dengan baik. Aku sangat lapar. Hampir mati kelaparan,” kata Han Xue, meminta
ditraktir.
“Aku traktir kamu makan. Diseberang ada
satu restoran mie yang buka selama 24 jam, rasanya lumayan,” balas Yifei,
setuju.
Han Xue dengan berani, mengajak Yifei
untuk ke rumahnya, karena dia ingin mandi air panas. Mendengar itu, Yifei
terkejut. Dan Han Xue pun menawarkan diri untuk ke rumah Yifei. Dengan malu-
malu, Yifei mengiyakan.
“Mengapa begitu bodoh? Aku hanya asal
berkata saja,” kata Han Xue, tertawa. Dan Yifei ikut tertawa juga.
Setelah selesai berbicara dengan Zhao
Dui. Xiao Jiang menghampiri mereka berdua, dia mempersilahkan Han Xue untuk
boleh pergi, sementara Yifei harus tetap berada dikantor polisi. Dan tanpa rasa
peduli, Han Xue pergi begitu saja.
Yifei didorong masuk ke dalam penjara.
Dan Yifei pun protes, karena dia sudah membuktikan bahwa dirinya bukanlah
pembunuh, tapi kenapa mereka masih menangkapnya. Mendengar itu, Xiao Jiang
ketawa, lalu dia memperlihatkan video rekaman CCTV di hape nya.
“Barusan kamu bilang hanya lewat, tetapi
dilihat dari rekaman seperti nya kamu sedang mencari seseorang. Apakah kamu
sedang mencari wanita yang dibunuh itu?” tanya Xiao Jiang, menyelidiki.
“Bukan. Jika kalian bisa lihat rekaman
CCTV ini, maka kalian bisa melihat pembunuhnya didalam ruangan ini,” balas
Yifei.
“Tetapi didalam ruangan ini, tidak ada
CCTV.”
Xiao Jiang kemudian menyuruh Yifei untuk
tetap tenang saja dulu, karena setelah kecurigaan kepada Yifei jelas, maka
mereka akan melepaskan Yifei. Namun Yifei tetap tidak terima.
“Aku minta kamu, bantu aku menghubungin
Xu Gao Sheng. Kepala polisi Xu,” pinta Yifei. Dan Xiao Jiang mengabaikan itu.
Han Xue berjalan- jalan ditaman dengan
riang.
Han Xue
: “Udara
subuh dan juga aroma rumput. Yuhuu, namaku Han Xue. Kepribadian kedua yang
hidup di tubuh Han Bing. Diantara kami ada perjanjian. Yang pertama, tidak
membenci satu sama lain. kedua, harus saling membantu. Jam enam pagi adalah
waktu kepribadian ku hilang.”
Han Xue duduk dibangku teman, kemudian
dia pingsan. Saat dia membuka matanya, dan terbangun, dia telah kembali menjadi
Han Bing.
Han Bing : “Perjanjian ketiga diantara kami adalah
harus meninggalkan pesan untuk satu sama lain. Mengatakan hal yang terjadi pada
diri sendiri.”
Han Bing menatap ke sekelilingnya, dan
bertanya- tanya dimana dia sekarang. Lalu dia berteriak dengan keras. “Han Xue,
kamu harus menepati janji!” teriaknya, kesal. Karena Han Xue sama sekali tidak
meninggalkan catatan tentang apa yang sudah terjadi.
Gao Sheng datang, dan membangunkan Yifei
yang tertidur nyenyak didalam penjara. Dan ketika Yifei telah bangun, dia
menanyakan dengan geli apa yang sedang Yifei lakukan disini. Lalu dia
mengomentari betapa hebatnya Yifei yang datang ke kantor polisi untuk tidur
saja.
“Semua ini salahmu. Segera lepaskan,”
keluh Yifei.
Diluar kantor polisi. Gao Sheng
menanyakan, bagaimana bisa Yifei ditangkap oleh orang baru di kelompok mereka.
Dan Yifei membalas bahwa pantas saja, dia tidak pernah melihat mereka.
Gao Sheng serta Yifei kemudian
mengobrolkan mengenai kasus pembunuhan tersebut. Tampaknya Gao Sheng sudah
mengetahui kemampuan Yifei.
“Waktu yang paling cocok adalah sebelum
jasadnya mendingin. Saat itu, hanya bisa meihat hal yang terjadi dalam waktu
yang paling dekat,” jelas Yifei.
“Apakah bisa melihat pembunuhnya?” tanya
Gao Sheng, pelan.
“Itu,” kata Yifei, kembali mengingat.
“Meskipun tidak terlalu jelas, tetapi aku melihat beberapa foto. Jangan2
pekerjaan korban berhubungan dengan foto,” jelas Yifei.
“Benar. Sepertinya dia adalah seorang
fotografer,” balas Gao Sheng.
Karena Yifei adalah psikolog kriminal,
maka Gao Sheng meminta agar Yifei menjadi psikolog kriminal mereka sebagai
penasihat investigasi untuk membantu mereka menyelesaikan kasus. Dan Yifei
menanyakan, apakah Gao Sheng yakin.
“Aku tidak bercanda. Kita melakukanya
sesuai peraturan yang ada. Sudah lewat dari pemeriksaan ketua setempat,
suratnya akan diserahkan padamu,” jelas Gao Sheng, serius.
“Baik. Aku akan berusaha semampuku,
membantu kalian memecahkan kasus,” balas Yifei, setuju.
Gao Sheng kemudian memuji betapa hebat
Yifei sebenarnya. Dan Yifei menunjukan sarung tangan yang selalu dibawanya, dia
menanyakan apakah begini dia masih hebat. Lalu Yifei menjelaskan bahwa
menurutnya, Gao Sheng lah yang paling hebat, preman kecil yang mengubah diri
menjadi polisi.
“Hei, kamu ini, mengungkit cerita lama
ya,” kata Gao Sheng, tertawa.
“Bukankah kamu berjaga semalam? Cepatlah
pulang tidur,” balas Yifei. Dia pamit dan lalu pergi dari sana.
“Untung ada kamu, barulah aku bisa
mengubah diri!” kata Gao Sheng, berseru. Sebelum Yifei benar- benar pergi
darisana.
“Sampai jumpa,” balas Yifei.
Setelah menerima telpon dari polisi,
Xiao Zhen memberitahu Han Bing bahwa kemarin di bar dimana Han Bing berada,
terjadi sebuah kasus pembunuhan. Dan dengan cuek, Han Bing menanyakan apakah
itu benar sambil terus memakan sarapannya.
“Tetapi saksinya adalah kamu, Han Bing,”
jelas Xiao Zhen.
“Aku saksinya?!” tanya Han Bing,
terkejut.
Xiao Zhen menebak bahwa sepertinya itu
adalah Han Xue yang pergi membuat catatan ke kantor polisi. Jadi yang Han Bing
harus lakukan saat ini adalah menanyakan nya kepada Han Xue. Tapi yang pasti
sekarang adalah Han Bing tercatat sebagai saksi pembunuhan. Lalu dia
mengomentari bahwa akhir- akhir ini Han Xue telah terlalu keterlaluan saat
menyamar menjadi Han Bing.
“Kami sudah hidup seperti ini selama 15
tahun,” jelas Han Bing.
“Dalam 15 tahun ini, selalu aku yang
mengikuti kalian dari belakang, membantu kalian membereskan masalah, apa kamu
berencana membiarkan Han Xue begitu? Berbuat apa saja sesuai keinginannya?” tanya
Xiao Zhen.
“Xiao Zhen. Han Xue adalah adikku.”
“Han Xue bukan adikmu. Dia sudah
meninggal.”
Han Bing tidak ingin membahas Han Xue
lagi, jadi dia meminta agar Xiao Zhen berhenti membicarakan itu. Dan Xiao Zhen
pun tidak membahas nya lagi.
Han Bing kemudian membahas tentang kartu
memori nya yang diletakan di saku Yifei. Dia tidak memiliki petunjuk dimana
Yifei berada, yang diketahuinya Yifei memakai sarung tangan dan mengaku sebagai
seorang guru.
Yifei menemukan kartu memori Han Bing di
dalam saku jas nya. Lalu dia bertanya- tanya apa itu, dan mengingat kembali
tentang Han Bing serta Han Xue. Kemudian dia pun tersenyum, ketika mengingat
itu.
Gao Sheng diberikan tugas baru, yaitu
kasus pembunuhan di bar. Ketua memberikan itu kepadanya, karena sekarang tingkatan
Gao Sheng dalam memecahkan kasus itu sudah tinggi, bahkan di perkirakan hantu
pun bisa Gao Sheng tangkap.
Mendengar itu, Gao Sheng merasa malu dan
merendahkan diri. Dia mengatakan bahwa dia bisa melakukannya karena bimbingan
dari Ketua.
Diruang atopsi. Dokter menjelaskan
kepada Gao Sheng bahwa korban meninggal karena racun sianida. Waktu kematiannya
sekitar jam 12 malam sampai jam 1 subuh.
Dikantor berita. Kepala Editor
menanyakan kepada Han Bing mengenai foto semalam, dan Han Bing menjawab bahwa
fotonya telah diambil. Mendengar itu, dia merasa senang dan menyuruh Han Bing
untuk segera membuat berita esklusif.
“Wang Shi Jie si brengsek itu, minggu
lalu karena memukul wartawan membuat keributan yang sangat besar. Dia
seharusnya memikirkan kesalahannya dirumah, siapa sangka dia tidak hanya tidak
menyesal dan tetap begitu sombong, setiap malam bersenang- senang di bar.
Perusahaannya Shi Xin Yu Le dalam waktu dekat akan masuk pasaran, begitu berita
kita ini tersebar, pasti akan menyebabkan masalah besar,” jelas Kepala Editor
dengan senang. Lalu dia memuji pekerjaan bagus Han Bing.
Han Bing dengan gugup mengakui bahwa dia
telah menghilangkan kartu memorinya. Mendengar itu, Kepala Editor langsung
merasa kesal dan memarahinya.
“Saya jamin akan menemukannya kembali,”
janji Han Bing, merasa bersalah.
Tags:
Deep In My Heart