Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 4 - Part 1
Episode 4 - Part 1
Saat mendapatkan sebuah kekuatan baru
yang luar biasa, Yifei takut dan menangis sendirian disudut kamar. Melihat itu,
Dokter Kong, Ayah Yifei, dia menanyakan ada apa serta kenapa Yifei duduk
dilantai.
“Ayah, aku telah menjadi monster,” kata
Yifei dengan gemetar.
“Apa maksudmu?” tanya Dokter Kong, tidak
mengerti.
“Aku bisa mendengar dan bisa melihat.
Bisa mendengar suara hati seseorang, seperti saat memegang tangan orang lain.
Bisa mendengar, juga bisa melihat,” jelas Yifei merasa ketakutan pada dirinya
sendiri. Dia memegang tangan Dokter Kong.
Mendengar penjelasan itu, Dokter Kong
bertanya- tanya didalam hatinya, apakah mungkin ini benar halusinasi. Dan Yifei
bisa mendengar itu, dia mengulang kembali perkataan Dokter Kong.
Dokter Kong terkejut dan menarik
tangannya secara perlahan dari Yifei. Namun Yifei tidak mau melepaskan tangan
Dokter Kong, dia memegangnya dengan lebih erat. Kemudian Yifei pun melihat
proses operasi Xinrui.
“Kakak ini siapa? Kakak berwajah putih
dengan dada yang terluka?” tanya Yifei, polos. Dan karena terkejut, Dokter Kong
langsung menarik tangannya dari Yifei.
***
Yifei terbangun. Melihat itu, Han Xue
melambaikan tangannya di hadapan Yifei untuk memastikan apa Yifei baik- baik
saja. Dan Yifei diam, tidak meresponnya.
“Darimana asal wanita ini? Kenapa ditubuhnya apapun tidak
terlihat?” pikir
Yifei sambil menatap langsung pada Han Xue.
“Kong Yifei?” panggil Han Xue.
Yifei berpura- pura tidak tahu apa yang
terjadi pada dirinya, dan dia bertanya. Lalu Han Xue pun membaca pesan yang
ditinggalkan oleh Han Bing dimemo hape.
“Kamu tiba- tiba pingsan dicafe. Jadi
dikirim ke ruang gawat darurat,” kata Han Xue, memberitahu.
“Maaf. Aku kadang- kadang seperti ini,”
kata Yifei.
Han Xue kemudian menatap tajam Yifei,
dan menanyakan hubungan antara Yifei dengan Han Bing. Mendengar pertanyaan itu,
Yifei merasa heran, karena Han Xue terasa seperti orang asing.
Dokter menghampiri mereka berdua. Dia
menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan Yifei pernah melakukan transpalansi
jantung, tapi itu tidak ada masalah, jadi intinya Yife baik- baik saja.
“Aku sudah boleh pergi?” tanya Yifei,
kemudian.
Han Xue dan Yifei berjalan pergi
bersama. Lalu tiba- tiba ketika berjalan, Han Xue hampir saja menabrak pasien
gawat darurat yang datang, sehingga dengan sigap Yifei pun langsung menarik
tangannya.
“Aku bisa sendiri,” kata Han Xue,
melepaskan dirinya. “Kamu tidak perlu begitu antusias,” jelas nya.
“Apa yang kamu katakan?” tanya Yifei,
tidak mengerti.
“Saat kamu barusan menatapku, aku sudah
bisa melihatnya. Tidak ada orang yang bisa menakluk kan ku. Kamu jangan repot-
repot dengan itu,” jelas Han Xue dengan sikap percaya diri.
“Kenapa kamu begitu membingungkan?”
tanya Yifei sambil mendengus geli.
Han Xue dengan tegas memperingatkan agar
Yifei jangan menghubungin Han Bing dimasa depan. Mendengar itu, Yifei tambah
heran dan merasa aneh.
“Ada apa dengan dia?” gumam Yifei,
bertanya- tanya, ketika Han Xue berjalan pergi dengan cepat meninggalkannya.
“Apakah itu karena aku hanya memegang tangannya? Marah?” pikirnya.
Han Xue tertawa puas dengan aksinya
menolak Yifei barusan.
Han Xue pergi ke mall dan membeli
beberapa baju cantik. Lalu ketika dia akan membayar, ada seorang pegawai toko
yang mengenalinya, si pegawai bertanya apakah Han Xue seorang jurnalis dan dia
memuji betapa menakjubkannya Han Xue. Dengan bingung, Han Xue bertanya apa
maksud si pegawai.
“Kamu bukan dia?” tanya si pegawai,
merasa ragu. Dia memperlihatkan laporan berita yang Han Bing bawakan.
Han Xue menonton berita yang Han Bing
bawakan dengan serius. Kemudian tiba- tiba saja hape nya berbunyi.
Han Xue memberitahu Xiao Shen bahwa dia
sudah hampir mau tiba, lalu setelah itu dia pun mematikan hape nya.
Dibelakangnya seorang pria berpakaian hitam mengikutinya. Dan merasa kan itu, Han
Xue pun berbalik dan memukuli pria tersebut.
“Ibu. Ibu. Ibu,” rengek pria itu,
memanggil Ibunya.
“Bunuh kamu. Bunuh kamu,” teriak Han Xue
sambil terus memukul tanpa henti.
Ternyata semuanya cuma salah paham saja.
Pria tersebut sebenarnya hanya melihat baju Han Xue keluar dari tas belanja,
sehingga dia mau membantu memasukan baju tersebut ke dalam kantong.
Dengan rasa bersalah, Xiao Shen pun
meminta maaf kepada pria tersebut dan Ibunya. Sementara Han Xue bersikap cuek
dan tidak merasa bersalah. Lalu dengan terpaksa, Han Xue akhirnya meminta maaf
juga, karena Xiao Shen memaksanya.
“Apa yang terjadi?” tanya Xiao Shen,
setelah pria tersebut dan Ibunya telah pergi.
“Dia bersenandung kepadaku,” jawab Han
Xue dengan kesal.
Sesampainya dirumah, Han Xue mengomel.
“Bagaimana aku tahu dia orang bodoh yang tinggal disebelah?” keluh nya. “Tapi
mengapa orang itu mau membunuh Han Bing?” tanyanya, membahas kasus Han Bing.
“Karena Han Bing adalah saksi. Bukankah
kamu pergi ke kantor polisi dan merekamnya?” balas Xiao Shen.
Han Xue bingung, kenapa jadi dia yang
disalahkan. Dan Xiao Shen menanyakan, apakah Han Xue sudah ada melihat foto
yang ada di CCTV, apakah benar pria tersebut adalah pelakunya.
“Tidak tahu. Aku sudah takut sampai
tidak bisa ingat dengan jelas,” kata Han Xue.
“Kamu harus berhati- hati sebelum
menangkap si pembunuh. Mengerti?” kata Xiao Shen, mengingatkan. Dan dengan
malas Han Xue menjawab ‘mmmm’.
Han Xue kemudian menanyakan, mengapa Han
Bing pergi menemui Yifei. Dan Xiao Shen menjawab bahwa Yifei lah yang telah
menyelamatkan Han Bing, jadi mungkin saja Han Bing ingin berterima kasih.
“Jangan biarkan Han Bing pergi menemui
Yifei lagi. Untuk mencegah tidak terjerat dan terluka lagi,” kata Han Xue,
memperingatkan.
“Ada apa? Kamu takut Yifei sama seperti
Yang Chung Yu tiga tahun lalu?” tanya Xiao Shen. Dan dengan kesal, Han Xue
menyuruh Xiao Shen jangan menyebut nama itu lagi, karena Chung Yu adalah pria
yang paling hina di dunia.
Xiao Shen memberikan pengertian kepada Han
Xue. Menurutnya Han Bing harus memulai hubungan cinta yang baru. Dan Han Xue
membalas bahwa cinta hanya memberikan rasa sakit.
“Karena orang yang saling mencintai
dapat berbagi rasa sakit,” jelas Xiao Shen.
Han Xue tertawa. “Pria mana yang akan
jatuh cinta pada monster? Tiga tahun lalu Yang Chun Yu pernah berkata, ‘dia
adalah monster’,” balas Han Xue dengan nada terluka. Lalu dia masuk ke dalam
kamarnya.
Xiao Shen diam. Dia tampak bersimpati
kepada Han Xue.
Yifei dan Gao Sheng berlari pagi bersama
ditaman. Gao Sheng menanyakan, kenapa Yifei menemui Han Bing. Dan Yifei
menjawab bahwa dia hanya ingin membantu Han Bing untuk menemukan pelakunya.
“Hanya karena alasan ini tidak ada
alasan lain lagi?” tanya Gao Sheng, menyelidiki dengan sikap curiga.
“Tidak ada. Ada alasan apa lagi?” balas
Yifei.
“Pasti ada alasan lain. Cepatlah
mengaku,” goda Gao Sheng.
Yifei menceritakan bahwa ketika dia
bersentuhan dengan Han Bing, dia tidak bisa melihat dan mendengar apapun. Dan Gao
Sheng terkejut, lalu dia bertanya kenapa bisa. Dan Yifei menjawab bahwa itulah
yang ingin diketahuinya juga, tapi saat dia mencoba, dia gagal dan pingsan.
“Apakah ini suatu kebetulan? Kamu
terlalu berlebihan,” kata Gao Sheng.
“Sederhananya, Han Bing adalah petunjuk
penting untuk memecahkan rahasia ku,” kata Yifei dengan sangat yakin.
Yifei datang ke rumah sakit. Dia menemui
Ayahnya, Dokter Kong. Dia mengucapkan selamat untuk perhargaan yang Ayahnya
menangkan.
“Apakah kamu tidak enak badan?” tanya
Dokter Kong.
“Ayah, aku mungkin akan menjadi manusia
biasa,” jelas Yifei, semangat.
Dokter Kong tidak percaya dan bertanya
ada masalah apa sebenarnya. Yifei pun menjelaskan bahwa tidak ada masalah, tapi
dia merasa seperti ada beberapa perubahan ditubuhnya. Jadi dalam pemeriksaan
yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, Yifei ingin memastikannya, jika
Dokter Kong sibuk, maka dia akan melakukan review sendiri.
Setelah mengatakan itu, Yifei pamit dan
pergi. Dan Dokter Kong memperhatikannya dengan pandangan seksama.
Jam istirahat. Yifei dengan ramah
menghampiri Simin yang duduk sendirian ditaman. Dia menawarkan bekal makan
siangnya kepada Simin. Tapi karena ragu, Simin pun tidak mau menyentuh makanan
itu.
“Jangan khawatir tentang videonya. Tidak
akan diunggah ke web,” kata Yifei sambil memakan makanannya.
“Guru. Bagaimana kamu tahu video itu?
Apakah kamu pernah melihatnya?”
“Tidak ada orang yang pernah melihatnya.
Tapi jika aku menemukanmu disana lagi, maka aku tidak akan melepaskanmu,” kata
Yifei, memperingatkan.
Simin menebak bahwa sepertinya benar,
Yifei adalah fansnya, karena Yifei bisa mengetahui kemana dia. Dan Yifei
membalas bahwa anggap saja itu dia peduli. Mendengar itu, Simin merasa senang.
Yifei kemudian pamit dan pergi meninggalkan Simin untuk makan siang.
Namun sebelum Yifei berjalan menjauh,
Simin memanggilnya. Dia memberikan tiket konser miliknya, dan mengundang Yifei
untuk datang. Dengan senang hati, Yifei pun menerima tiket tersebut.
Tapi kemudian Yifei tampak seperti
sangat terkejut.
Dicafe. Han Bing mendapatkan email masuk
yang berisikan. Dunia
ini, tidak akan dihancurkan oleh orang- orang yang perbuat jahat dalam banyak
hal, tetapi akan dihancurkan oleh mereka yang menonton. Dihancurkan oleh mereka
yang memilih diam.
Han Bing membalas email itu. “Kamu
siapa?” tulisnya.
Yifei menutup sebagian tiket itu
menggunakan tangannya, dan terlihatlah bentuk baju yang dipakai oleh grup Simin
tampak sama persis dengan latar belakang si pelaku, ketika dia melihat kilas
balik si pelaku.
“Foto- foto promosi kami. Ada juga
ditempatkan di layar lebar diluar,” kata Simin, memberitahu mengenai foto di
tiket konser.
“Layar lebar yang mana?” tanya Yifei,
langsung. Dan Simin merasa heran.
Seorang pria memperhatikan Han Bing dari
café seberang. “Aku tidak puas dengan kamu dimasa lalu. Biarkan aku memberi
kamu peringatan. Aku mulai tertarik pada kamu.” Tulisnya membalas email Han
Bing.
Membaca email tersebut, Han Bing merasa
merinding.
Tags:
Deep In My Heart