Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 3 - Part 2
Episode 3 - Part 2
Xiao Shen menanyakan, apakah Han Bing
yakin bahwa Pria tersebut adalah pelaku pembunuhan sebenarnya di Nestor. Dan
Han Bing menjawab bahwa dia juga tidak yakin, karena hari itu bukan dia yang
melihat pelakunya, melainkan Han Xue.
Xiao Shen dan Han Bing kemudian sama-
sama saling diam dan menikmati cemilan kecil mereka yang ada diatas meja.
Han Bing lalu mulai berbicara lagi. Dia
menanyakan, apa hubungan antara Yifei dan Gao Sheng. Dan Xiao Shen menjawab
bahwa sepertinya Yifei sedang membantu Gao Shen dalam menyelidiki kasus.
Han Bing : “Bagaimana kah membantunya?
Aku dengar dia adalah seorang guru. Apakah memiliki kekuatan yang luar biasa?”
Xiao Shen : “Aku juga tidak tahu. Tetapi
sebelumnya Gao Sheng pernah mengatakan, kalau bukan Yifei, dia tidak bisa
membayangkan dia bisa menjadi seorang polisi.”
Han Bing bertanya- tanya, kemampuan apa
yang dimiliki oleh Yifei. Dia merasa penasaran dan banyak bertanya seperti ini
adalah karena hari ini Yifei telah menyelamatkan nyawa nya. Lalu kemudian Han
Bing melihat ke arah jam dinding, waktu telah lewat tengah malam, tapi Han Xue
belum muncul.
“Mengapa dia belum datang? Kepadahal
harus memberitahu dia kalau kondisi sekarang sangat berbahaya,” kata Han Bing,
cemas.
“Han Bing. Sebelum pelaku tertangkap.
Kamu juga tidak boleh terus berada didalam rumah. Lebih baik kita mencari
polisi untuk melindungin kita,” kata Xiao Shen, memberikan saran.
“Apakah polisi benar- benar bisa
melindungin kita?” tanya Han Bing. “Aku tidak percaya dengan polisi,” jelasnya.
“Aku tidak menyuruh kamu untuk percaya.
Tapi meminta perlindungan.”
Han Bing menceritakan bahwa 17 tahun
yang lalu dia pernah memintanya. Mendengar itu, Xiao Shen pun diam. Han Bing
kemudian meminta Xiao Shen saja yang melindunginnya, karena bagaimanapun Xiao
Shen juga seorang polisi. Dan Xiao Shen tersenyum kecil sambil mengangukan
kepala, tanda iya.
Seseorang mengawasi rumah Han Bing dari
jauh. (Sebut saja pelaku).
Han Bing menebak bahwa kasus ini adalah
kasus pembunuhan berantai. Karena seingatnya, ada kasus yang belum terpecahkan,
dalam kasus tersebut ada seorang wanita yang mati karena keracunan potassium
cyanide. Dan cara melakukan pembunuhannya sama persis.
Han Bing kemudian mengambil laptopnya,
dan mencari diinternet informasi mengenai kasus tersebut. “Tiga tahun lalu,”
gumamnya sambil mencari. “Sebelumnya ketika aku menyelidiki kasus yang belum
terpecahkan itu, dengan jelas aku melihatnya.”
“Kalau begitu apakah polisi
mengetahuinya?” tanya Xiao Shen.
Han Bing menghabiskan bir dikalengnya.
Dan dengan berbaik hati, Xiao Shen pun menawarkan diri untuk pergi dan membelinya,
lalu dia pergi.
Han Bing kemudian akhirnya berhasil
menemukan foto mengenai kasus wanita tersebut di dalam salah satu file
laptopnya. “Apakah ini peniti?” gumamnya sambil memperhatikan foto leher korban
tiga tahun lalu.
Si pelaku mencoba membuka pintu rumah Han
Bing. Mendengar suara aneh tersebut, Han Bing pun bertanya dengan suara keras.
“Xiao Shen, apakah itu kamu? Apakah tidak bisa membuka pintu?” tanya Han Bing.
Tapi tidak ada jawaban.
Dengan waspada, Han Bing pun berjalan
mendekati pintu. Dan si pelaku menunggu diluar pintu.
Han Bing berniat memutar knop pintu
untuk membukanya, tapi sebelum dia melakukan itu, tiba- tiba saja Xiao Shen
membuka pintu dan masuk. Sehingga Han Bing merasa sangat terkejut. Dan melihat
itu, Xiao Shen heran ada apa.
“Apakah diluar tidak ada orang?” tanya
Han Bing.
“Tidak ada orang. Ada apa? Apakah ada
orang yang datang ke sini?”
Han Bing diam tidak menjawab, dan dengan
heran Xiao Shen pun bertanya lagi. Sementara diluar, si pelaku berjalan pergi
menjauhi rumah Han Bing.
Gao Sheng dan Xiao Jiang memeriksa
apatermen korban. Disana ada berbagai foto, dan melihat itu Gao Shen pun
teringat akan penjelasan Yifei yang mengatakan bahwa dia ada melihat beberapa
foto.
Gao Shen kemudian memeriksa bagian luar
rumah, dan ntah mengapa dia merasa seperti ada sesuatu yang aneh.
“Eh, anak yang ditindas ini apakah mirip
dengan Yu Simin?” tanya Xiao Jiang, ketika melihat foto yang sama.
“Siapa itu Yu Simin?” tanya Gao Sheng,
tidak tahu.
Xiao Jiang tertawa, karena tidak
menyangka bahwa Gao Sheng tidak mengenal siapa Simin, kepadahal Simin cukup
terkenal. Dan dengan tatapan tajam, Gao Shen menatapnya. Lalu Xiao Jiang pun
terhenti tertawa.
Xiao Jiang kemudian dengan serius
kembali memperhatikan foto tersebut, lalu dia memperlihatkan nya kepada Gao Sheng.
“Sepertinya ini adalah foto lama. Jika dilihat sangatlah mirip. Sudut fotonya
sama,” jelas Xiao Jiang.
Gao Sheng membandingin kedua foto yang
memang tampak sama tersebut. Dan kejadian itu tampaknya terjadi di dekat
apatermen, karena lokasi nya tampak sama.
Gao Sheng memperlihatkan foto itu kepada
Yifei, dan dia menanyakan apakah Yifei mengetahui bahwa Simin di tindas. Dan
Yifei menjawab bahwa dia tidak yakin, tapi dia sedikit merasa khawatir.
“Apakah kamu sudah lupa? Dulu saat
disekolah aku juga pernah dikucilkan, karena seseorang,” kata Yifei,
mengingatkan.
Dengan kesal sambil tertawa, Gao Sheng
mendorong bahu Yifei. “Kamu. Sudah lewat 15 tahun, masih saja meminta hutang
itu kepadaku,” keluhnya. Dan Yifei tertawa.
Yifei kemudian kembali membahas masalah
yang ada, dia bertanya kenapa bisa si korban memiliki foto ini. Dan Gao Sheng
menjawab bahwa si korban sudah tiada, sudah tidak bisa dibuktikan. Lalu Gao
Sheng menjelaskan bahwa benar isi didalam botol kecil itu adalah potassium
cyanide, tapi tidak ada sidik jari yang terdeteksi.
“Kalau begitu bagaimana dengan kamera
pengintai?” tanya Yifei.
“Apa yang dikatakan Han Bing benar, Pria
itu memang sangat mengerti dengan lingkungan disekitar. Video yang ditangkap
kamera sama sekali tidak bisa membuktikannya,” jelas Gao Sheng.
Lalu Gao Sheng tiba- tiba mendapatkan telpon
masuk dari Han Bing, dan dia pun langsung mengangkatnya. Dengan serius, Yifei
ikut mendengarkan.
Dicafe. Han Bing memperlihatkan artikel
mengenai pembunuhan tiga tahun lalu. Dan setelah melihat itu, Gao Sheng juga
tidak terlalu yakin, karena itu adalah kejadian tiga tahun lalu. Meskipun cara
pembunuhannya sama, tapi itu tidak bisa memastikan bahwa itu adalah pembunuhan
berantai. Serta diantara korban juga tidak ada hal yang sama.
“Kalau begitu kita harus mencari hal
yang sama,” usul Han Bing.
“Sekarang petunjuk satu-satunya adalah
pria yang ingin membunuh mu. Kami akan fokus menangkap dia. Dengan begitu,
bukankah kamu juga bisa tidur dengan tenang?” jelas Gao Sheng.
“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan
tentang masalah tidurku. Tidak peduli dimanapun, hanya dengan berbaring saja
aku bisa langsung tidur,” balas Han Bing, cuek.
Gao Sheng menasehati Han Bing untuk
menerima perlindungan, tidak peduli apakah Han Bing tidak menyukai polisi. Dan
Han Bing membalas bahwa dia harus memberikan kesempatan kepada tersangka,
sehingga tersangka bisa datang mencari nya.
Yifei berpikir sejenak, kemudian dia
terpikirkan suatu cara yang bagus. “Aku ada cara untuk bisa menemukan
tersangka,” jelas Yifei kepada mereka berdua.
Dikantor. Han Bing memikirkan tentang
ide yang diberikan oleh Yifei dicafe barusan.
Ide Yifei adalah sebarkan wajah pelaku
ke publik, dengan begitu akan ada dua kemungkinan. Ada orang yang menyediakan
petunjuk yang ada hubungannya dengan pelaku. Atau pelaku akan keluar dengan
sendirinya
“Tidak boleh mempublikasikannya. Dengan
begini sangat berbahaya,” kata Gao Sheng tidak setuju dengan ide itu.
“Aku merasa carai ini malahan akan lebih
aman,” balas Yifei.
Han Bing menguatkan tekadnya.
Han Bing memberitahu ketua editor,
mengenai kasus pembunuhan tiga tahun lalu dan kasus pembunuhan yang sekarang.
Dia mengajukan ide untuk mempublikasikan ciri2 pelaku didalam berita pencarian.
Dan Ketua Editor tampak ragu.
“Maksud ku adalah bekerja sama dengan
polisi untuk mencari pelaku. Diwaktu yang bersamaan mengikuti sifat dari acara,
kemudian menganalisinya lebih dalam. Cara pelaku pembunuhan ini sama dengan
kasus 3 tahun lalu. Kemungkinan ini adalah pembunuhan berantai yang dilakukan 3
tahun sekali,” jelas Han Bing, membujuk.
Mendengar itu, Ketua Editor mulai merasa
tertarik. Dia meminta Han Bing untuk melanjutkan penjelasan yang ada. Dan Han
Bing pun menunjukan memar di kedua lengannya serta dia memberitahu kalau
dirinya adalah seorang saksi mata, dan dia hampir mati teracunin oleh potassium
cyanide.
“Kalau begitu?” tanya Ketua Editor, dia
merasa terkejut dan bersimpati juga pada kejadian yang menimpa Han Bing.
“Kita bisa mengatakannya kepada polisi
untuk membawa video rekaman, untuk mempublikasikan wajah dari tersangka.
Sehingga akan menyebabkan pelaku tidak tenang, dia pasti juga bisa melihat
berita kita,” jelas Han Bing.
Ketua Editor merasa tertarik dengan ide
berita yang Han Bing jelaskan.
Han Bing melaporkan kasus pembunhan
tersebut ke media. Dia memberitahu bahwa telah terjadi sebuah kasus pembunuhan
dan dia adalah saksi matanya. Semalam dia ditangkan oleh pelaku disini, dengan
cara pelaku sengaja menyebabkan kecelakaan dijalan. Lalu pelaku menggunakan
cara yang sama dengan pembunuhan di Nestor untuk membunuh dirinya.
Han Bing kemudian memperlihatkan berita
kasus pembunuhan tiga tahun yang lalu. “Silahkan lihat foto ini. Wanita yang
didalam foto adalah korban yang dibunuh tiga tahun lalu. Dia adalah pelayan
karaoke di kota Bin. Kasus ini sampai sekarang masih sebagai kasus yang belum
terpecahkan. Yang harus diperhatikan adalah didalam ini ada hal yang sama,
yaitu cara membunuhnya,” jelas Han Bing.
Dikantor polisi. Gao Sheng bersama semua
rekannya menonton berita Han Bing dengan serius. Lalu Zhao Dui yang sama sekali
tidak mengerti, dia bertanya kepada Gao Sheng mengenai apa yang sedang Han Bing
bicarakan. Dan Gao Sheng diam, tidak menjawab dan tidak menjelaskan.
Han Bing memberitahukan ciri- ciri
tersangka dan foto tersangka yang sempat terekam di CCTV. Melihat itu, seorang
wanita tampak terkejut.
Si Pelaku bersembunyi dibelakang pohon
sambil menonton berita tersebut di TV Jalanan. Dia memakai pakaian serba hitam.
Zhao Dui terkejut dan bertanya sekali
lagi, apa yang sebenarnya terjadi. Karena kasus yang belum terpecahkan itu
sebenarnya tidak boleh dipublikasikan di media.
“Kedua kasus ini, selain cara
membunuhnya sama, tidak ada persamaan lain. Potassium cyanide juga bukan
sesuatu yang sulit didapatkan. Kemungkinan bisa mengikuti cara untuk membunuh,”
jelas Gao Sheng.
“Mengikuti cara untuk membunuh?” gumam
Zhao Dui, berpikir.
Zhao Dui menyimpulkan bahwa semua
kemungkinan mungkin bisa terjadi, sehingga lebih baik bila mereka
menyelidikinya lagi. Dan Gao Shen mengiyakan.
“Jangan iya, iya saja. Cepat tangkap
pelakunya. Gerak, gerak, gerak!” kata Zhao Dui, memerintah semua bawahannya
dengan bersemangat. Dan dengan segera, Gao Sheng serta yang lainnya pun
langsung bergerak.
Dicafe. Han Bing berterima kasih atas
ide yang Yifei berikan. Dan sambil tersenyum senang, Yifei mengiyakan, kemudian
dengan serius Yifei mengatakan bahwa dia memiliki satu petunjuk yang sangat
penting.
“Orang itu mungkin adalah perantau yang
tidur dijalanan. Dibadannya ada bau yang sangat kuat. Ketika aku kuliah, pernah
menjadi perantau, pernah melakukan pelayanan kesehatan, dibadan mereka memiliki
bau yang sangat berbeda. Pria itu memiliki bau itu,” jelas Yifei.
Han Bing berpikir, menurutnya apa yang
Yifei katakan mungkin saja benar. Karena tangan pria tersebut kasar, dan
jarinya ada yang terbelah. Yifei kemudian dengan semangat mengajak Han Bing
untuk bekerja sama.
Han Bing berpikir lagi, dia mengingat
apa yang Xiao Shen ceritakan tentang Yifei. Dan dia menyimpulkan bahwa
sepertinya Yifei bukanlah orang yang buruk, jadi dia pun setuju untuk bekerja
sama.
Mendengar jawaban itu, Yifei tersenyum
senang.
Yifei dan Han Bing pergi berkeliling
bersama untuk mencari si pelaku. Yifei mengingat apa yang dilihatnya dari si
pelaku untuk bisa menemukan keberadaannya. Sementara Han Bing hanya mengikuti
Yifei saja.
“Apakah kamu melihat didekat gang itu,
ada tiang patung PangLong? Yang satu baris itu, tempat yang memiliki tiang
dengan bulatan besar,” jelas Yifei, bertanya.
“Aku tidak mengerti. Ada apa?” balas Han
Bing.
Yifei tidak tahu harus menjelaskan
bagaimana, jadi dia pun kembali mengajak Han Bing untuk berjalan saja. Mereka
pergi ke bawah jembatan untuk mencari si pelaku. Dan sayangnya, mereka tidak
berhasil menemukan si pelaku.
Tapi sebenarnya, tanpa mereka sadari, si
pelaku berada dibelakang mereka.
Dicafe. Yifei menanyakan, kenapa Han
Bing tidak meminta perlindungan pada polisi, kepadahal itu lebih bagus. Dan Han
Bing menjawab bahwa dia tidak percaya dengan polisi, karena orang tuanya mati
dalam suatu kasus pembunuhan.
Mendengar itu, Yifei langsung tersedak minuman
yang sedang diminum nya. Lalu dengan perhatian, Han Bing pun memberikan tissue
untuk Yifei.
Ketika Yifei menyentuh tangan Han Bing,
dia meminta maaf dan mengenggam tangan Han Bing dengan lebih erat. Han Bing
merasa heran dan ingin menarik tangannya, tapi dia tidak bisa karena Yifei
memegangnya dengan kuat.
“Meskipun memaksa diri, aku harus memastikannya. Apakah benar
tidak terlihat apapun? Tetapi … “ pikir
Yifei sambil berkonsentrasi. Lalu tiba- tiba saja dia merasa seperti dada nya
sangat sakit.
Melihat kondisi Yifei yang tampak tidak
sehat, maka Han Bing pun bertanya. Tapi kemudian tiba- tiba Yifei tumbang
begitu saja. Dan dengan panik, Han Bing pun mengguncang bahu Yifei dan
memanggil namanya.
Yifei : “Terkadang detak jantung ku bisa tidak
teratur. Darah tinggi ku kambuh. Wajahku akan memerah. Muncul palpitasi. Juga
adalah hatiku, ketika memberikan sinyal kepada ku.”
Tags:
Deep In My Heart