Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 05-1


Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 05-1
Images by : iQiyi
 Momo sedang merenung mengenai cara mendapatkan uang untuk membeli laptop yang lebih bagus lagi. Tapi, caranya mendapatkan uang dengan mengerjakan PR para siswa sudah di tutup. Money… bagaimana caranya untuk mendapatkannya?

Seolah mendengar kegundahan hatinya, keesokan harinya, dia malah melihat kertas pengumuman pencarian kerja part time  yang di tempel di mading.
--
Dan tempat Momo akan bekerja part time adalah tempat dimana Hai Lan juga bekerja. Hai Lan sampai stress karena harus melihat Momo di jam pulang sekolah juga. Saking stress-nya, dia sampai memohon pada Momo untuk tidak mengikutinya dengan bekerja di sini. Tentu saja, Momo menolak permintaan Hai Lan dan menyuruh Hai Lan untuk menerima saja kenyataannya. Toh, dia juga sudah tanda tangan kontrak kerja.
“Aku akan pastikan kau pergi sendiri dari sini!” tekad Hai Lan.
Sayangnya, Momo bekerja sangat baik. Hai Lan sampai menggerutu padahal ini hanyalah kerja di hari libur, emang Momo kira bisa mendapatkan berapa banyak uang dalam bekerja? Malah berkeliaran terus di sekitarnya seperti lintah.
Lu En yang juga ikut bekerja part time, mendengar ucapan Hai Lan tersebut. Dia kemudian membahas mengenai Hai Lan yang di suruh bekerja di sini oleh ayah Hai Lan, jadi Hai Lan pasti sangat marah pada ayahnya itu.
“Suatu hari, ketika aku sudah mempunyai cukup kekuatan, aku pasti akan kabur ke tempat yang sangat jauh. Hingga dia tidak akan bisa menemukanku seumur hidupnya,” tekad Hai Lan.
Saat jam istirahat, Hai Lan pergi ke counter dan mengambil snack serta air minum yang di pajang. Momo yang melihatnya, hanya bisa geleng-geleng kepala. Hai Lan melihatnya dan langsung menyindir Momo yang tidak makan dan minum selama kerja, apa Momo adalah robot? Momo mengabaikannya, karena bicara dengan Hai Lan bukanlah termasuk job-desk nya. Hai Lan jelas kesal.
Momo pergi ke kamar mandi dan minum air dari keran yang mengalir di wastafel. Dia bertekad pada dirinya sendiri untuk segera mendapatkan banyak uang dan kemudian mencari cara secepatnya untuk pergi dari tempat ini.
--
Saat sedang bekerja, Hai Lan tanpa sengaja melihat seorang pria yang mencopet. Melihat hal itu, Hai Lan jelas langsung memukul dan hendak menangkapnya. Ternyata, pria itu cukup mampu untuk melawan Hai Lan dan langsung kabur. Hai Lan mengejarnya. Sementara wanita yang di copet, menemukan dompetnya di lantai dan menyadari kalau pria itu pencopet. Mengetahui kalau pria itu pencopet, Momo langsung ikut lari mengejar.

Pria itu berlari sangat cepat hingga Hai Lan kesulitan untuk mengejarnya. Dan tentu saja, apa yang mereka lakukan membuat kehebohan dan mengganggu para pengunjung lainnya. Wow, Momo ternyata mampu berlari dengan cukup kencang dan bahkan mendahului si pencopet. Dan karena Momo jugalah, pencopet tersebut berhasil tertangkap.
Hai Lan sampai shock. Padahal tadi Momo ada di atas, kenapa bisa sangat cepat sudah di sini? Dengan bangga Momo menjawab kalau dia mampu berlari dengan sangat kencang.
--
Dan karena Momo serta Hai Lan berhasil mengejar pencopet, manager mereka berdua sangat senang dan memuji-muji mereka. Hai Lan dengan rendah hati menyuruh manager untuk tidak menyebarkan kebaikan mereka ini pada orang lain. Sementara Momo malah bersikap sebaliknya. Momo bertanya mengenai hadiah mereka?
Manager sedikit kaget juga karena Momo sangat blak-blakan. Tapi, dia sudah menyiapkan hadiah uang untuk mereka. Dia memberikannya pada mereka berdua, 1 lembar. Tapi, Momo terus menatapnya dan akhirnya manager menambahkan 2 lembar uang lagi untuk mereka. Masing-masing dapat 3 lembar.
“Manager. Selama minggu ini, dia (Hai Lan) dan Tan Lu En memakan snack dengan total 4 ice cream, 8 botol soda, dan 4 kantong chips. Total semuanya adalah 280 yuan. Oh ya, mereka juga makan popcorn seharga 20 yuan. Jadi total semuanya 300 yuan,” lapor Momo dan mengambil uang di tangan Hai Lan dan memberikannya kembali pada manager. “Kalau aku, aku tidak makan dan minum.”
Usai melaporkan Hai Lan, Momo langsung keluar. Hai Lan jelas kesal. Dia memberitahu manager kalau dia tidak ada makan popcorn dan juga telah melakukan hal baik. Manager juga shock dengan laporan Momo, tapi tidak mempermasalahkan hal itu. Karena Hai Lan kan adalah anak boss, jadi apa salahnya kalau hanya makan dan minum sedikit. Seluruh bioskop ini kan milik Hai Lan.
--
Hai Lan bermain game balap mobil dan menggerutu pada Lu En yang bermain di sebelahnya. Dia merasa kalau bertemu dengan Momo adalah hal tersial di dalam hidupnya. Lu En tertawa, karena kan Hai Lan hanya kehilangan 300 yuan, apa masalahnya? Bahkan Hai Lan mempunyai hingga 300 juta yuan pastinya, jadi untuk apa mempermasalahkan 300 yuan.
“Ini mengenai harga diri. Sebuah hadiah karna telah melakukan hal baik,” jelas Hai Lan.
Lu En semakin bingung. Semakin dia perhatikan, belakangan ini Hai Lan tampaknya sangat menaruh perhatian pada Xuan Mo. Biasanya, Hai Lan selalu mengabaikan Momo dan bahkan tidak akan mengucapkan sebuah kalimatpun mengenai Momo, tapi sekarang, semua mengenai Momo sangat di pedulikan oleh Hai Lan. Ini tidak seperti Hai Lan yang biasanya.
“Aku ada membaca sebuah buku. Di buku itu di katakan bahwa banyak orang yang mempunyai kepribadian tersembunyi. Mungkin ini karna Xuan Mo terus melawanmu hingga kau menunjukkan kepribadian yang berbeda,” ujar Lu En.
Hai Lan tidak peduli. Yang dia inginkan hanyalah mengalahkan Momo.
--

Esok hari,
Lagi-lagi, Guo Sheng mengikuti Momo. Momo sudah tidak tahan lagi dan secara langsung menghampiri Guo Sheng dan memperingatinya agar berhenti mengikuti. Dan dengan lihainya, Guo Sheng membantah kalau dia mengikuti Momo karena dia hanya berada di area umum.
“Biasanya, jika seseorang merasa di ikuti, itu hanya karna mereka ketakutan saja. Apa kau begitu?” sindiri Guo Sheng.
Saat itu, Yu Chen datang dan menghampiri mereka. Guo Sheng yang melihat Yu Chen, langsung beralasan kalau dia hanya sedang mencari alamat dan kemudian dia pun pergi. Yu Chen ternyata juga sadar kalau Guo Sheng belakangan ini sering muncul di dekat lingkungan tempat tinggal mereka. Jadi, dia memperingati Momo agar tidak berinteraksi dengan orang-orang yang tidak jelas.
--
Shen Juan memotongkan buah untuk dimakan oleh Momo dan Yu Chen. Tapi, Yu Chen malah mengambil sepiring buah tersebut dan tidak ingin berbagi dengan Momo. Tidak hanya itu, dia melemparkan buah itu ke arah Momo. Jian Hua yang melihat kelakuan Yu Chen langsung memukul kepalanya karena sudah berbuat tidak sopan.
Selesai makan malam, Momo masuk ke dalam kamar dan mulai merekam diary lagi.
Aku sudah mulai terbiasa tinggal dan berkelakuan seperti manusia Bumi. Tidur larut malam dan bangun cepat esok harinya. Makan 3 hari sekali. Pergi kerja dan sekolah. Menabung untuk membeli laptop. Terus menjaga kecepatan ini, menjaga identitas ini dan mencoba untuk dapat berhubungan dengan Planet Scorpius. Meskipun aku masih belum tahu sekarang kenapa aku harus terbangun di waktu ini. Tapi, aku mengerti kalau aku adalah Abu Dory. Tidak peduli kesulitan apapun yang ada, hal itu tidak akan bisa menjatuhkanku. Tugasku… tidak akan ku lupakan. Ini bukan rumahku. Rumahku… ada di bintang yang sangat jauh.
--
Momo kembali bekerja. Dan kali ini, manager memberikan tugas pada Momo dan Hai Lan. Nanti, di bioskop 3, setelah film selesai, akan ada seorang pria yang akan melamar kekasihnya. Dan karna pria itu sudah membayar uang pada mereka, tentu mereka harus bekerja sama. Manager memberikan daftar tugas yang harus mereka lakukan.
Hai Lan langsung meminta di pindahkan karna tidak ingin berada di ruangan bioskop yang sama dengan Momo. Dan dengan berat hati, manager menolak. Ayah Hai Lan sudah memerintahkannya agar tidak memberikan perlakuan istimewa pada Hai Lan.
--


Dan acara lamaran pun di mulai. Saat akhir film, mereka memutar video lamaran yang telah di buat oleh si pria dan pria itu kemudian maju dan melamar kekasihnya. Kekasihnya yang duduk di bangku penonton tentu sangat terharu.
Dan Hai Lan bertugas untuk menyorotkan lampu sorot ke arah kekasih pria tersebut. Tapi, bukannya menolak ke kekasih pria tersebut, dia malah menyorotkannya pada Momo. Semua penonton jadi salah paham dan berteriak agar Momo menerima lamaran si pria. Kekasih pria tersebut jelas marah, sementara si pria panik dan berkata ada kesalahan. Tapi, wanita sudah terlanjur marah dan memukuli Momo karna mengira kalau Momo selingkuh dengan kekasihnya.

Manager segera melerai dan membawa Momo keluar. Sementara Hai Lan tertawa bahagia melihat Momo di jambak oleh si wanita. Sayangnya, tawa nya harus bertahan sementara karena wanita itu malah menangis. Dan si pria memarahinya karena sudah mengacaukan hari terpenting di dalam hidupnya!
--

Manager memarahi Hai Lan atas apa yang di lakukannya, dan Hai Lan malah berkata kalau dia hanyalah bercanda. Manager jelas semakin marah mendengar jawaban Hai Lan tersebut, karena apa yang Hai Lan lakukan malah merusak reputasi bioskop mereka. Bahkan Xuan Mo saja sampai di jambak. Hai Lan hanya diam dan tampak jengkel karna dia marahin.
--
Esok hari,
Momo menceritakan pada Jingjing mengenai apa yang terjadi di bioskop kemarin. Dan mendengar cerita Momo, membuat Jinjing emosi juga. Apa Hai Lan melakukan segala sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya. Proses lamaran adalah hal terpenting bagi wanita dan Hai Lan malah mengacaukannya. Kalau dia adalah wanita itu, dia sudah pasti akan mengutuk Hai Lan seumur hidupnya.
--
Di rumah, Momo kembali membuat diary.
Meskipun kehidupan di Bumi sudah melalui masa 200 tahun perubahan, tapi masih saja membingungkan. Kehidupan sosial mereka masih sedikit bodoh. Melamar harus di saksikan orang lain? dan mengutuk seseorang? Semuanya sangat aneh. Sekarang ini, di samping mengontrol tubuh manusia Bumi, aku juga masih harus mempelajari emosi dan perasaan mereka. Contohnya, tertawa keras ketika bahagia. Ketika sedih… mereka akan menangis. Aku menangis karna aku merindukan rumahku. Dia menangis… karna pria. Jika ini terjadi sebelumnya, mungkin aku tidak akan pernah mengerti. Tapi sekarang aku sudah tahu. Aku tebak, setiap orang pasti memiliki hal atau orang yang mereka pedulikan. Mungkin untuk orang lain, ini hanyalah hal kecil, tapi bagi orang tersebut, itu adalah hal yang sangat penting.
--
Esok hari,
Momo memperingati Hai Lan agar meminta maaf pada wanita itu. Apa yang Hai Lan lakukan telah melukai hati orang lain. Hai Lan malah tidak merasa bersalah dan berkata kalau dia tidak menyangka kalau wanita itu begitu lemah.
“Apa kau memiliki orang yang kau pedulikan?” tanya Momo. “Orang itu, walaupun kau tidak menyebutkannya, tapi kau pasti menyimpannya jauh di dalam hatimu dan tidak melupakannya. Jika… seseorang menggunakan lelucon sepertimu pada orang yang kau pedulikan, apa yang akan kau rasakan?”
Hai Lan tidak menjawab dan malah pergi.
--
Tapi, malam-nya, saat dia mau tidur, perkataan Momo terus terngiang di kepalanya. Hal itu, membuat rasa bersalahnya semakin membuncah.
--
Esok hari,
Akhirnya, Hai Lan menemui pria dan wanita itu dan memohon maaf atas kesalahannya tempo hari. Dia bahkan memberikan tiket dan voucher untuk trip 7 hari di Sanya sebagai permintaan maaf-nya. Pria itu sangat senang atas hadiah itu dan sangat berterimakasih. Tapi, si wanita malah berkata itu hanyalah hadiah kecil dan tidak cukup untuk kompensasi karena telah melukai hatinya. Dan karena itu, Hai Lan berkata akan membiayai foto prewedding mereka di Sanya. Tapi, karena si wanita masih belum puas juga, Hai Lan berkata akan membuatkan mereka kartu anggota VIP selama 2 tahun di bioskop-nya, jadi mereka akan mendapatkan tiket dan snack gratis.
“Apa itu hal yang bisa kau putuskan?” tanya si wanita ragu.
“Di tempat ini, dialah orang yang paling berkuasa membuat keputusan di bandingkan saya,” ujar manager.
Dan akhirnya, si wanita pun puas dan mau memaafkan Hai Lan.
Setelah kedua orang itu pergi, manager baru mengomel kalau sama saja si wanita itu sudah memeras mereka. Dasar orang tidak tahu diri. Tapi, untunglah masalah sudah selesai. Hai Lan kemudian berkata pada manager kalau semua biaya untuk hadiah kedua orang itu, tidak ada hubungannya dengan ayahnya. Dia menggunakan uang gajinya selama beberapa tahun ini untuk hadiah tersebut. Manager semakin kagum dan memuji Hai Lan yang sangat bertanggung jawab.
--
Hai Lan juga mulai berubah. Saat dia mengambil minuman di counter, dia akan membayar minuman yang di ambilnya kepada kasir. Momo yang melihat hal itu langsung memuji apa yang Hai Lan lakukan sangat bagus.
Di puji oleh Momo malah membuat Hai Lan jadi melongo. Apa Momo memujinya?
--

Esok hari,
Qi Shan bersama dengan anggota cheers lainnya latihan cheers dan di awasi oleh pelatih. Saat latihan, Jingjing kesulitan mengikuti gerakan yang cepat dan akhirnya malah terkilir.

Dan karena cedera, Jingjing tidak bisa ikutan cheers sementara ini. Dengan sedih, Jingjing curhat pada Momo, semakin dia ingin mengalahkan Qi Shan malah semakin dia terlihat menyedihkan. Padahal dia sudah berencana untuk bersaing memperebutkan posisi Ketua Cheers, tapi dia malah terluka di saat kompetisi tinggal sebentar lagi.
“Bagaimana aku bisa membantumu?” tanya Momo, menawarkan bantuan.
--


Dan cara Momo membantu Jingjing adalah dengan merekam latihan cheers dengan ponselnya. Saat latihan, Li Fang malah berkata pada pelatih kalau apa yang Momo lakukan sangat mengganggu latihannya. Tapi, pelatih tidak memarahi Momo malah memarahi Li Fang yang paling buruk dalam team mereka tapi masih juga protes. Lagipula yang Momo lakukan adalah untuk membantu Jingjing.
Mendapat omelan pelatih, Li Fang tidak lagi protes dan lanjut latihan. Semakin latihan, gerakan Li Fang bukannya semakin bagus malah semakin buruk. Pelatih sampai kesal dan terus memarahinya.
Dan karena itu, pelatih memanggil Momo. Dia bertanya, apakah Momo bisa melakukan cheers? Dia menyuruh Momo untuk mencobanya. Sementara itu, dia menyuruh Li Feng untuk mundur dan menjadi back up cheers. Li Feng jelas kesal apalagi pom-pom miliknya harus di berikan pada Momo.
Tanpa di duga, ternyata Momo bisa dengan baik mengikuti gerakan cheers. Li Feng jelas semakin kesal.


Post a Comment

Previous Post Next Post