Sinopsis
C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 05-2
Images by : iQiyi
Manager
memberikan sepatah dua kata untuk semua pekerja sebelum mereka pulang. Dia
memerintahkan semuanya untuk mengecheck semua ruang bioskop sebelum menguncinya
dan kemudian pulang.
Hai
Lan dan Lu En berkeliling bersama memeriksa ruang bioskop. Siap memeriksa,
mereka bertemu dengan Momo. Momo membuat seorang anak kecil pria. Dia menemukan
anak itu di arcade dan kemudian anak
itu jadi terus menempel padanya.
Dan karena itu, Momo, Hai Lan dan Lu En mengajak anak itu bermain sambil menunggu orang tua anak itu kembali untuk menjemput. Lu En sendiri menyarankan agar membawa anak itu ke kantor polisi saja daripada menunggu orang tuanya datang. Jika orang tuanya sadar kalau anaknya hilang, pasti mereka kan akan melapor ke polisi. Hai Lan memiliki pemikiran berbeda, sekarang ini kalau hilang, pasti orang tua akan mencari anak di tempat mereka berada sebelumnya, baru ke kantor polisi. Jadi, tunggu sajalah.
Mereka
berdua asyik ngobrol, sementara Momo bermain dengan anak itu di mesin capit
boneka. Hanya dalam sekejap, Momo bisa mengambil semua boneka yang ada di mesin
capit tersebut. Hai Lan yang melihat sampai kaget. Sementara itu, Lu En pamit
untuk pulang duluan karena sudah larut.
Akhirnya,
hanya tinggal Momo dan Hai Lan yang menjaga anak itu. Mereka bersenang-senang,
dan malah tampak seperti suami istri dengan anak mereka.
Sudah
menunggu sangat lama, tidak ada satupun orang yang kembali untuk mencari anak.
Akhinya, Momo menyuruh Hai Lan menunggu sementara dia pergi mencari orang tua
anak itu. Hai Lan jelas menyuruh Momo untuk tidak melakukan hal mustahil,
bagaimana caranya mencari orang tua dari anak yang hilang di banyaknya
populasi. Momo dengan tegas menyuruh Hai Lan untuk menunggu saja dan dia pasti
bisa menemukannya.
Dan
dengan kekuatannya, Momo bisa melihat segala tempat dengan jauh. Dia mendapat
seorang wanita dan seorang pria yang sedang bertengkar di salah satu sudut mall
karena anak mereka hilang. Ketemu!
Hai
Lan dan Momo mengembalikan anak itu pada orang tuanya. Kedua orang tua anak itu
berterimakasih pada Hai Lan dan Momo. Tapi, saat Hai Lan dan Momo mau pergi,
mereka malah mendengar kedua orang itu bertengkar di depan anak mereka. Hai Lan
tiba-tiba saja berbalik dan menghampiri mereka.
“Kau kira karena anakmu masih kecil, dia tidak akan tahu apa yang kau katakan?!” marah Hai Lan. “Biar ku kasih tahu, setiap kata yang kau ucapkan sekarang ini, akan mempengaruhi perilakunya dan membekas di dalam hatinya. Dia tidak akan pernah melupakan hal itu seumur hidupnya! Jika kau tidak bisa mengontrol dirimu sendiri, maka sebaiknya kalian tidak punya anak. Sekarang, kalian tidak pantas menjadi orang tua!”
Mendengar
amarah Hai Lan, membuat kedua orang itu seperti tersadar. Mereka berhenti
bertengkar dan meminta maaf pada anak mereka.
--
Hai
Lan berjalan pulang dengan Momo. Hai Lan menjelaskan pada Momo kalau dia tidak
pernah bisa bersimpati pada orang-orang seperti tadi. Kelak, jika dia punya
anak, dia tidak akan pernah bertingkah seperti itu.
“Ah,
kenapa juga aku menceritakannya padamu. Kau pasti tidak akan mengerti,” gumam
Hai Lan, kemudian.
“Simpati
adalah meletakkan dirimu di posisi orang tersebut dan merasakan serta mengerti
perasaan mereka dan apa yang mereka pikirkan.”
“Terkadang,
aku merasa kau benar-benar seperti robot. Sangat sulit bicara denganmu,”
komentar Hai Lan.
“Apa
kau pernah merasa bahwa hanya kau satu-satunya orang yang tersisa di seluruh
semesta?” tanya Momo, tiba-tiba. “Aku pernah. Segala yang sudah terjadi tidak
pernah bisa di ubah lagi. Entah kau mau atau tidak, kau hanya bisa menghadapi
semua yang telah terjadi untuk menentukan siapa kau sebenarnya. Kau tidak bisa
menemukan seseorang yang seperti dirimu. Kau merasa kalau kau selalu sendirian.”
“Perasaan
yang kau bicarakan itu, di sebut kesepian.”
“Kesepian,”
ulang Momo. “Kau tahu seberapa cepat besar semesta ini? Setiap titik cahaya
yang bisa kau lihat saat itni, bisa jadi adalah stellar system seperti Milky
Way. Terlalu banyak untuk di hitung. Stellar
system terjauh yang bisa kita lihat terpisah dari Bumi sejauh 13 juta tahun
cahaya. Cahaya yang kita lihat dari sini sekarang berasal dari planet yang
lahir 800 tahun yang lalu. Kesepian kita dan waktu kita, di bandingkan dengan
besarnya semesta, terlalu tidak signifikan,” ujar Momo dan menghela nafas. “Malam
sudah larut. Ayo kita pulang.”
Dan
Hai Lan mulai melihat Momo dengan pandangan baru.
--
Momo pulang dan ternyata Yu Chen masih belum tidur dan sedang bermain game di ruang tamu. Begitu melihat Momo, dia langsung memarahi Momo karna pulang sangat larut. Momo menjawab kalau dia baru pulang kerja. Yu Chen tidak percaya, kerja apaan yang pulang sampai larut? Pasti Momo pergi jalan dengan teman kan? Jangan Momo kira gegara Lu Jian Hua dan Shen Juan pergi ke Guangzhou untuk menjemput produk, maka Momo bisa bertingkah ya.
Momo
kesal sekali mendengar omelan Yu Chen. Tapi, dia berusaha sabar. Momo tidak
sadar kalau Yu Chen sengaja mencari masalah dengan Momo agar terekam di kamera
yang telah di persiapkannya. Dia terus mengomel dan memarahi Momo. Dia bahkan
menghina pakaian Momo dan penampilan Momo serta menantang Momo untuk
menghajarnya jika berani.
Habis sudah kesabaran Momo. Dengan kekuatannya, dia menerbangkan stick game yang ada di meja ke arah belakang kepala Yu Chen. Dalam sekejap, Yu Chen pun pingsan.
--
Hai
Lan benar-benar sudah berubah pada Momo. Dia bahkan memberikan minuman yang di
belinya untuk Momo yang sedang duduk di depan kantin. Momo menolak.
“Aku
tidak pernah memberikan minuman untuk wanita lain selain Qi Shan,” kesal Hai
Lan.
Dan
akhirnya, Momo mau menerima minuman yang Hai Lan berikan dan mengucapkan
terimakasih. Yang tidak di sangka oleh Hai Lan, Momo malah membawa minuman itu
kembali ke kantin dan bertanya pada kasir, berapa banyak uang yang bisa di
dapatkannya dengan mengembalikan minuman?
Hai
Lan sampai tersedak minuman karena shock dengan tindakan Momo tersebut.
--
Sementara itu di rumah, Yu Chen membuka rekaman dari kamera yang ada di ruang tamu. Dan dia sangat shock, karena jelas terekam stick game melayang sendiri ke kepalanya.
“Tidak
mungkin?! Apa kami sedang membuat film? Bagaimana ini bisa terjadi seperti
adegan film?!” teriak Yu Chen, tidak percaya.
Dan
karena ketakutan, Yu Chen sampai memakai berlapis baju dan memegang tongkat
baseball untuk berjaga kalau-kalau ada benda tiba-tiba terbang ke arahnya lagi.
Tapi, tidak ada apapun. Dia saja sampai ketiduran.
Momo pulang tidak lama kemudian, dan Yu Chen langsung bertanya apakah Momo percaya mengenai superpower? Seperti kemampuan untuk mengambil barang yang letaknya jauh dan menggerakkannya. Dan tentu saja, Momo berpura-pura tidak tahu.
“Kau
bukan adik ku yang sebelumnya,” ujar Yu Chen, sadar kalau Momo berbeda. “Dia
lemah dan penakut. Tapi kau sekarang ini tenang dan keren. Dirimu yang lama,
sangat mudah untuk ku tekan. Tapi kau yang sekarang sangat kuat. Jika kau
bilang kalau kau berubah saat pelatihan militer itu, aku tidak akan percaya.
Aku akan menunjukkanmu sesuatu.”
Dan
Yu Chen pun menunjukkan rekaman kamera tersebut. Momo terkejut sementara Yu
Chen tertawa senang karena Momo sudah ketahuan olehnya.
“Adik,
kau pasti terkejut kan? Aku tidak tahu, kau yang melakukannya. Kau adalah versi
lain dari Xuan Mo atau kau… sebenarnya bukanlah dia sama sekali?”
Dan
karena sudah ketahuan, maka Momo tidak lagi berpura-pura menurut pada Yu Chen.
Dia menatap Yu Chen dengan tatapan tajam dan membuat Yu Chen sedikit ketakutan.
Dia berkata kalau dia tidak takut pada Momo, tapi begitu Momo menunjukkan
kekuatannya yang bahkan bisa meremukkan flashdisk, Yu Chen langsung ketakutan.
“Kau
bisa memberitahu siapapun yang kau inginkan sekarang, tapi… entah mereka akan
percaya padamu atau tidak, aku tidak bisa menjaminnya. Anak baik, menurut saja
ya,” ujar Momo dengan tersenyum sambil menginjak kaki Yu Chen. Setelah itu, dia
masuk ke dalam kamarnya.
Yu
Chen langsung berlari untuk memeriksa flashdisk yang berisi rekaman kamera
tersebut, tapi flashdisk itu hancur.
--
Seseorang
tampaknya mengintai Guo Sheng lho. Karena ada yang memotret Guo Sheng yang lagi
mengintai Momo di depan gerbang sekolah.
--
“Xuan
Mo. Aku menyadari mengenainya pertama kali karena seluruh sekolah berkata kalau
gadis ini bahkan lebih baik daripada Pasukan Khusus. Tapi, setelah pengamatan
beberapa lama, setelah kembali dari pelatihan militer, gadisi ini pergi sekolah
dan bekerja part time di bioskop selama waktu bebas-nya. Dia tidak pernah pergi
ke tempat yang aneh,” lapor si pria pada wanita.
Wanita
itu adalah…
A Gui
Bertugas untuk Grup Xuan Yuan
Hal detail lainnya : tidak jelas.
“Tapi, professor Lin Guo Sheng mengikutinya akhir-akhir ini. Aku merasa ini sedikit aneh,” lanjut si pria.
A
Gui mengerti dan memerintahkannya untuk terus mengawasi. Dia juga tidak tahu
mengapa, tapi dia merasa penasaran dengan Momo. Disamping itu, perilaku Guo
Sheng juga sangat aneh. Entah apa alasannya, dia ingin tahu jelas.
--
Yu Chen membawa flashdisk yang sudah rusak itu pada temannya A Lei. Dan dengan takut-takut, dia memberitahu kalau adiknya, Momo, punya kekuatan super dan flashdisk yang rusak itu adalah buktinya.
“Tunggu,”
ujar A Lei dan menelpon seseorang, “Hallo. Aku mencari nenekku, Ratu Elisabeth,”
ujarnya di telepon (Hahhaa, ngejek Yu Chen dia).
“Yang
ku bilang itu benar!” marah Yu Chen.
“Aku
juga bilang hal yang benar! Dia yang tidak tahu kalau kau itu hanya omong
kosong. Kau benar-benar lucu. Beneran deh,” kesal A Lei, tidak percaya pada Yu
Chen.
Yu
Chen jadi kesal sendiri. Dia malah jadi di kira gila nantinya karena hal ini
pula. Dan dia malah jadi berpikiran aneh, gimana kalau Momo akan membunuhnya
jika tahu dia memberitahu orang lain?
Dan
karena ketakutan dan rasa penasarannya, maka Yu Chen mencari artikel mengenai
kekuatan super. Dan artikel yang keluar malah artikel yang berkaitan dengan Guo
Sheng. Dia ingat Guo Sheng adalah orang yang selalu berkeliaran di sekitar
rumah mereka.
--
Jingjing
datang untuk melihat Momo yang latihan cheers. Dia duduk dekat dengan Li Fang
karena Li Fang kan sekarang hanya menjadi pemain cadangan. Pelatih memberikan
pengarahan dan memberitahu kalau masih ada satu masalah untuk menang. Dia telah
menyiapkan koreografi baru dan menyuruh Qi Shan untuk mencobanya. Yaitu, dia
harus berdiri di kaki dua cheers dan kemudian melompat. Tapi, baru naik, Qi
Shan sudah turun dan menyerah. Pelatih jelas bingung karena Qi Shan kan sudah
menari dari masih kecil, dan gerakan ini tidaklah sulit.
“Tapi,
aku adalah anak tunggal. Aku tidak bisa membuat diriku terluka hanya untuk satu
bagian ini,” protes Qi Shan.
Dan
Jingjing yang ada d bangku penonton langsung berteriak kalau Momo bisa
melakukan hal ini. Li Fang langsung menyuruh Jingjing untuk berhenti bicara
saja dan hanya menonton.
Tapi, pelatih malah tertarik dan menyuruh Momo untuk mencobanya. Qi Shan langsung tampak panik. Dan tanpa ragu, Momo langsung mencoba gerakan itu. Berhasil. Dia bisa melompat. Semua langsung bersorak senang, termasuk pelatih.