Seorang wanita terbaring diatas lantai
dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Sebut saja korban. Yifei melihat itu, dia
menghampiri dan memegang tangan si korban. Lalu saat dia melakukan nya, dia
bisa melihat kilas balik si Korban.
Cermin dengan tulisan merah. Seorang
wanita cantik (Han Bing) memakai lipstik. Korban berdandan memakai bedak.
Mereka berdua berdiri sebelahan sambil mengobrol dan tertawa.
Yifei : “Aku punya kemampuan khusus. Hanya dengan
sentuhan tangan, aku bisa melihat masa lalu seseorang.”
Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 1 - Part 1
15 tahun lalu.
Di hari olahraga. Anak- anak setiap
kelas melakukan perlombaan lari estafet. Dan ketika sudah hampir giliran Yifei,
dia bergumam didalam hatinya bahwa dia pasti bisa. Lalu ketika tongkat telah
diberikan kepadanya, dia pun langsung berlari sekuat tenaga, tapi dia tidak
kuat.
Yifei memegang dadanya, seolah
kesakitan. Nafasnya mulai tidak beraturan. Dan kemudian dia pun terjatuh.
Kepadahal garis finish masih jauh. Temannya yang ikut berlari disebelahnya,
mengambil tongkat estafetnya, dan berlari.
Yifei yang sudah tidak bisa berlari,
ataupun bergerak, dia hanya bisa memandangin temannya yang berlari. Kemudian dia
mengingat pembicaraan kedua orang tuanya.
Ibu Yifei : “Teman- teman sekelasnya selalu
menertawakannya. Mengatakan dia bahkan lari saja tidak bisa. Dia akan mati
setelah berlari.”
Ayah Yifei : “Jangan biarkan Yifei kembali ke sekolah
lagi. Jika kembali ke sekolah juga akan di tindas dan di asingkan.”
Yifei : “Ayah, saya tidak apa- apa. Saya tidak akan
pingsan lagi.”
Yifei dibawa ke rumah sakit. Dia segera
ditanganin oleh Dokter, dadanya di tekan supaya dia kembali sadar, tapi tidak
berhasil. Jadi Dokter memberikan kejut pada dadanya, dan setelah beberapa kali,
detak jantung Yifei kembali normal.
Ibu Yifei datang dengan cemas. Dia
menanyakan keadaan Yifei kepada Dokter. Dan Dokter pun menjelaskan bahwa Yifei baru
saja melewati masa kristis, namun Yifei harus sesegera mungkin melakukan
transplantasi jantung, tidak ada cara lain lagi.
Kemudian tepat disaat itu, seorang
pasien lain datang ke rumah sakit. Dan ketika melihat wajah si pasien, Dokter
langsung mendekatinya.
“Terjadi berbagai trauma dalam
kecelakaan lalu lintas. Bagian kepala terluka parah. Tampaknya ada pendarahan
otak. Saya mendengar pelaku telah melarikan diri,” jelas Junior dokter.
“Li Xinrui,” gumam Dokter. “Saya
melakukan tranpslantasi jantungnya tiga tahun lalu. Cepat siapkan ruang
operasi,” jelas Dokter.
Operasi Li Xinrui dimulai. Keaadaan
pasien mulai parah, karena adanya pendarahan diotak, tapi dokter saraf belum
datang dan masih berada diperjalanann. Lalu tiba- tiba jantung Li Xinrui mulai
berhenti berdetak, jadi dokter menaruh epinerin 1mg.
“Pendarahan otak. Pecahnya pembuluh
darah besa yang menghubungkan otak. Tidak bisa di perbaiki. Meskipun luka di
otak sudah di jahit. Untuk mencegah keluarnya jaringan otak. Tetapi otak telah
kehilangan fungsinya. Sekarang dalam keadaan mati otak. Peluangnya untuk sadar
adalah nol,” jelas Dokter kepada Ibu Li.
Ibu Li memohon kepada Dokter Kong agar
menyelamatkan putrinya, seperti tiga tahun lalu Dokter Kong menyelamatkan
putrinya. Tapi sayangnya, Dokter Kong tidak mampu untuk melakukan itu.
Setelah keluar dari ruangan Li Xinrui.
Junior dokter memberitahu Dokter Kong bahwa tiga tahun lalu Lin Xinrui ada
mendatanganin perjanjian donasi organ. Jadi sekarang dia akan memeriksa
pencocokan silang antara Li Xinrui dan Yifei, serta golongan darah mereka
berdua.
Karena Li Xinrui telah tidak mungkin
lagi diselamatkan, maka Dokter Kong pun membiarkan Juniornya melakukan
pemeriksaan.
Junior dokter memberitahukan kepada
Dokter Kong bahwa hasil pemeriksaan telah keluar. Dan ketika Dokter Kong
membaca hasilnya, dia terkejut.
“Golongan darah pencocokan silang
semuanya sesuai,” jelas Junior dokter.
Tahanan nomor 05467 dipanggil ke ruangan
kunjungan. Dia adalah Ayah Li.
“Xin Rui dimana? Apakah dia baik- baik
saja?” tanya Ayah Li.
“Terjadi masalah dengan Xinrui.
Kecelakaan mobil,” jawab Ibu Li, pelan.
Mendengar kabar tersebut, Ayah Li
berusaha untuk tetap tenang, dia menanyakan kapan kecelakaan itu terjadi dan
bagaimana keadaan Li Xinrui. Dan Ibu Li pun menjawab bahwa kecelakaan itu telah
terjadi beberapa hari lalu.
“Sudah beberapa hari, kenapa baru
mengatakannya sekarang?” kata Ayah Li, kesal.
“Jika aku mengatakannya lebih awal.
Apakah kamu bisa datang?” balas Ibu Li, marah.
Dengan penuh penekanan dan emosi, Ayah
Li menanyakan keadaan Li Xinrui sekarang. Dan dengan sedih Ibu Li memberitahu
bahwa Li Xinrui mengalami mati otak.
Dokter Kong memberitahukan tentang donor
organ kepada Ibu Li. Dan Ibu Li setuju, dia berharap anak tersebut akan menjadi
anak yang sehat di kehidupan selanjutnya.
“Semua orang tidak akan melupakan Xinrui,”
kata Dokter Kong, menghibur.
Semua alat medis yang dipakai kan pada
Li Xinrui agar tetap hidup, dilepaskan satu persatu. Lalu dengan sedih Ibu Li
menangis menyentuh dan menangis didekat anaknya untuk terakhir kali. Kemudian
setelah itu, dia membiarkan para dokter membawa anaknya, karena operasi sudah
harus dimulai.
Diruang operasi. Yifei telah siap untuk
melakukan transplatasi jantung. Dan di ruang operasi yang berbeda, Li Xinrui
juga sudah siap.
Kilas baru mereka berdua terlihat. Yifei
terjatuh ketika berlari. Li Xinrui terjatuh karena ditabrak oleh sebuah mobil.
Dokter Kong tidak tega untuk melakukan
operasi pengambilan jantung Li Xinrui. Jadi menyadari itu, maka Junior pun
menawarkan diri agar dia yang melakukannya.
Li Xinrui tampak ketakutan. Sambi memegang
hape ditelinga, dia terus berjalan dengan perlahan. Kemudian sebuah mobil
mengklason dirinya dan melintas dengan cepat, karena terkejut maka hape nya pun
terjatuh. Tapi setelah itu, dia memungut kembali hape nya. Sepertinya dia
berusaha untuk menghubungin seseorang.
Namun tiba- tiba saja sebuah mobil merah
melintas dengan sangat kencang, seperti memang sengaja mau menabrak Li Xinrui.
Setelah itu, mobil merah tersebut terus melaju pergi, meninggalkan Lin Xinrui
yang terkapar di jalan.
Dokter Kong menolak, dia berniat
melakukan operasi tersebut sendiri. Kemudian operasi pengambilan jantung pun
dimulai.
“Tolong,” kata Xinrui, dengan pelan.
Ayah Li membentur kan kepalanya sendiri
ke dinding hingga berdarah. Kemudian dia menangis dengan begitu sedih.
Yifei terbangun. Melihat itu, Junior
dokter pun menanyakan keadaannya, dan Yifei menggelengkan kepala sebagai tanda
dia baik- baik saja. Mendengar itu, Junior dokter turut merasa senang, dan dia
menepuk pelan tangan Yifei.
Saat Junior Dokter menyentuh tangannya,
Yifei mampu mendengarkan pikiran Junior dokter. Dan mendengar itu, dia pun
mengucapkan terima kasih.
Junior Dokter : “Keberuntungan kamu sangat baik. Untungnya
kali ini ada saya.”
Junior Dokter merasa heran, karena Yifei
tampak mengerti pikirannya. Dan ketika dia berpikir begitu, Yifei mendengarnya
lagi. Tapi kali ini Yifei memilih diam.
Dokter Kong kemudian datang untuk
memeriksa, dan Junior dokter menjelaskan semuanya. Hasil operasi Yifei berjalan
sukses dan baik.
“Tidak ada yang tidak nyaman kan?” tanya
Dokter Kong, dan Yifei menganggukan kepalanya. “Ayah pergi ke bangsal dan
tunggu,” lanjutnya lagi. Lalu dia pergi.
(Oh.. ternyata Dokter Kong itu Ayahnya
Yifei)
Junior dokter dengan perhatian
menyarankan agar Yifei kembali beristirahat, karena setelah keluar dari rumah
sakit, Yifei akan bisa berlari sesuka Yifei lagi. Dia kemudian memegang tangan
Yifei untuk memberikan semangat kepadanya.
Ketika Junior dokter memegang tangannya,
Yifei kembali mendengar isi pikiran Junior dokter dan dia melihat apa yang
terjadi diruang operasi Xinrui. Lalu kemudian, Yifei merasa seperti dadanya
sangat sakit dan nafas nya menjadi sangat sesak. Dan melihat itu, Junior dokter
menjadi panik.
“Yifei, bernafas lah. Bernafas,” kata
Junior dokter sambil memompa dada Yifei yang sudah tidak sadarkan diri lagi.
Yifei terbangun. Dokter Kong
memeriksanya, dan memintanya untuk bernafas dengan pelan. Lalu dia menjelaskan
kepada Ibu Yifei bahwa tampaknya ini adalah kejutan sementara, jadi tidak ada
yang perlu dikhawatirkan. Karena setelah operasi, terjadi keadaan seperti ini
adalah hal normal.
Mendengar itu, semua orang merasa
tenang.
Yifei terus melirik ke arah Junior
dokter. Dan menyadari itu Junior dokter pun bertanya apa ada yang ingin Yifei
katakan. Dan Yifei menggelengkan kepalanya, tanda tidak.
Seorang perawat kemudian datang untuk
mengambil darah Yifei. Namun ketika dia melakukan itu, dia hampir saja salah
menyuntik Yifei. Melihat itu, Junior dokter pun memarahinya untuk bekerja
dengan baik. Lalu Junior dokter merebut jarum suntik dari tangannya. Dan tidak
terima, si perawat pun berdebat dengannya, karena ini adalah pekerjaan nya.
“Aku tidak apa- apa. Hubungan kalian
berdua sangat baik. Jangan hanya karena aku malah bertengkar,” kata Yifei,
menengahi mereka berdua.
“Yifei, apa yang kamu katakan?” tanya
Junior dokter, heran.
Yifei bertanya apakah Junior dokter dan
si perawat berpacaran. Dan Junior dokter menjawab tidak. Mendengar itu, Yifei
merasa heran, dan dia pun menjelaskan bahwa dia ada melihat Junior dokter dan
si perawat berciuman.
Sebelumnya, saat Junior dokter menyentuh
tangannya. Yifei melihat kilas baru Junior dokter. Dimana Junior dokter
berciuman dengna mesra bersama si perawat didalam ruangan kerja.
“Ah, kamu bermimpi ya. Jangan asal
bicara,” kata si Perawat, merasa malu.
“Aku tidak bermimpi. Aku melihatnya
dengan mata kepala ku sendiri,” jelas Yifei dengan serius kepada Dokter Kong.
Junior dokter menghampiri Dokter Kong. Dia
meminta agar Dokter Kong jangan salah paham, lalu dia mengakui bahwa dia memang
ada berciuman dengan si perawat.
“Jika begitu yang dikatakan Yifei
benar,” kata Dokter Kong.
“Aku waktu itu minum sangat banyak.
Maaf. Tapi Profesor, itu terjadi sebelum Yifei dirawat di rumah sakit. Yifei
tidak mungkin bisa melihatnya,” jelas Junior dokter.
“Baik berpacaran, lalukan apa saja juga
boleh. Namun jangan main- main dirumah sakit,” tegas Dokter Kong, memberikan
teguran. Lalu dia berjalan pergi.
Dokter Kong tiba- tiba mengingat
perkataan Ibu Li mengenai kondisi Xinrui tiga tahun lalu, setelah selesai menjalanin
transplantasi jantung. Xinrui sering berbicara tentang halusinasi, dan sangat
ketakutan.
“Halusinasi?” tanya Dokter Kong, tidak
paham.
“Ayah Xinrui mengatakan bahwa itu
kemungkinan gejala sisa setelah operasi.”
Dokter Kong : “Apa halusinasi?” pikirnya,
menjadi bertanya- tanya.
Tags:
Deep In My Heart