Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 23 - part 2


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 23  – Part 2
Network : KBS2

Yeon Seo membawa Kim Dan ke gereja. Dan sesampainya disana mereka bertemu dengan seorang suster yang sedang membersihkan halaman. Yeon Seo bertanya kepadanya dimana Hoo. Dan si suster menjawab bahwa Hoo sedang pergi. Mengetahui itu, Yeon Seo pun memutuskan untuk pergi.

Si suster tersebut berubah menjadi Hoo, saat Yeon Seo berbalik untuk pergi. “Kenapa kamu membawanya kemari?” bisik Hoo, bertanya.
Dan Kim Dan menggunakan bahasa tubuh untuk menjawab. “Dia ingat semuanya!”

Yeon Seo berbalik tiba- tiba, dia mendekati si suster dan menatap tajam kepadanya. “Kamu bahkan berubah wujud untuk menipu orang?” tanya Yeon Seo sambil mengendus baunya. “Bau yang sama dengan tempo hari. Bau ini juga dari surga?”
Mendengar pertanyaan itu, Hoo merasa gugup dan memalingkan wajahnya.
Didalam ruangan kecil. Yeon Seo memeriksa setiap benda yang ada disana, dan dengan panik Kim Dan serta Hoo segera merebut laporan dan semua surat mereka yang berada diatas meja agar Yeon Seo tidak membaca nya.
“Kalian bahkan menyiapkan markas untuk menipu orang?” tanya Yeon Seo dengan ketus. Dan Hoo ingin memperingatinya agar jangan berbicara sembarangan, tapi dia tidak jadi karena takut pada tatapan Yeo Seo.

“Dia selalu tidak sopan?” tanya Hoo dengan pelan, dan Kim Dan menganggukan kepalanya, mengiyakan.

“Dia yatim piatu? Ada apa dengan burung?” tanya Yeon Seo, karena sebelumnya Hoo pernah mengatakan itu ketika dia datang menemui Hoo.
“Aku tidak bilang dia yatim piatu,” balas Hoo, gugup.

“Kamu melarangku mencari dia karena itu bukan takdir,” kata Yeon Seo, karena sebelumnya Hoo pernah mengatakan itu juga.
Mendengar itu, Kim Dan berteriak protes. Dan Hoo langsung menenangkannya, karena dia tidak berbohong.
“Kamu tahu betapa sedih dan putus asanya aku saat itu? Karena merasa bertanggung jawab telah membuat dia pergi, aku merasa bersalah dan cemas. Penipu agamis gandungan,” gerutu Yeon Seo, sedikit kasar.

Mendengar kata gandungan, Hoo merasa sangat kaget. Dan dengan sikap bersimpati, Kim Dan memegang bahu Hoo dan memberitahu bahwa dia pun merasa begitu awalnya.

Yeon Seo secara tiba- tiba mendekati Hoo, sehingga karena terkejut Hoo pun langsung mundur dengan takut. Hoo berusaha untuk melindungin dirinya dari Yeon Seo yang tampak menakutkan.
“Aku kemari untuk memperingatkanmu agar tidak menipuku lagi. Kalian selalu bertele- tele. Aku tidak akan membiarkan itu lagi. Paham?” tanya Yeon Seo, tegas.

Dengan patuh, Kim Dan serta Hoo langsung membungkuk pada Yeon Seo. Dan menjawab bahwa mereka mengerti.
“Jadi, apa misinya? Dia pasti punya misi saat dikirim kepadaku dari surga. Apa itu?” tanya Yeon Seo sambil menatap tajam mereka berdua. Dan Hoo serta Kim Dan sama-sama terdiam ketakutan.
Kim Dan berlari keluar dari gereja, dan Yeon Seo mengejarnya. Yeon Seo ingin memukuli Kim Dan yang telah berani untuk menjodohkannya. Dan Kim Dan pun berusaha untuk menjelaskan, awalnya dia hanya ingin Yeon Seo mencintai siapa saja.

“Siapa saja? Kamu tidak punya hati nurani!” teriak Yeon Seo. Sambil mengejar Kim Dan untuk memukulnya.

“Aku langsung menyesalinya. Aku berharap kamu akan mencintaiku daripada orang … ah, seperti dia. Itulah yang kupikirkan,” jelas Kim Dan, gugup.
Yeon Seo merasa malu mendengar itu. Dia mengancam agar Kim Dan jangan berusaha untuk kabur dari masalah lagi, dan dia belum memaafkan Kim Dan. Lalu sesudah mengatakan itu, Yeon Seo berjalan pergi duluan.
“Menyebalkan. Dia asal bicara,” keluh Yeon Seo sambil memegang pipinya yang terasa panas. Dan Kim Dan langsung mengikutinya.

Hoo tertawa melihat tingkah lucu mereka berdua. Tapi kemudian tiba- tiba sesuatu menariknya dari belakang.

Ny. Choi minum- minum diruang makan, ditemanin oleh Tn. Geum. Sambil mereka mengobrol bersama. Ny. Choi menanyakan apa tujuan hidup Tn. Geum, dan Tn. Geum menjawab bahwa dia ingin kembali ke daerah pedesaan bersama dengan Ny. Choi dan menanam bawang bombai serta daun bawang, itulah tujuan hidupnya.


“Bagaimana jika benih yang kamu tabur adalah tanaman beracun? Jika tanaman yang kamu pelihara tumbuh menjadi jamur beracun sebelum kamu bisa menghentikannya, dan menyebabkan tanaman lain mati. Bagaimana?” tanya Ny. Choi. Serius.
Tn. Geum merasa bingung kenapa Ny. Choi tiba- tiba menanyakan itu. Tapi dia tetap menjawab, “Aku harus mencabutnya sebelum tanaman itu menyebar.”


Ny. Choi masuk ke dalam kamar Ru Na, dan mendekatinya secara diam- diam. Dan merasakan gerakan dari Ny. Choi, maka Ru Na pun segera terbangun dan menyalakan lampu di atas meja.
“Siapa pria itu?” tanya Ny. Choi langsung. Dia duduk didekat Ru Na.
“Apa maksud Ibu?” tanya Ru Na, tidak mengerti.


“Orang yang bertindak sebagai tangan kananmu. Sejak kapan? Kamu juga terlibat dalam kematian Tn. Jo?” tanya Ny. Choi, gugup.
“Anggaplah Ibu tidak tahu. Aku akan mewujudkan keinginan Ibu dan Ni Na,” balas Ru Na dengan penuh percaya diri.

Ny. Choi langsung menyela, dia meminta agar Ru Na tidak melakukan itu. Lalu dia meminta agar Ru Na mendengarkan nya dengan baik- baik. “Ibu yang mendalangin semua perbuatanmu selama ini. Semua termasuk perbuatan jahat, kotor, dan mengerikan. Kamu tidak tahu apapun soal ini. Ibu yang bersiasat dan memerintahkan mereka. Mengerti?”
“Tidak perlu begitu,” jawab Ru Na, heran.


“Selain itu, mulai sekarang, jangan bersiasat tanpa memberitahu Ibu dahulu. Berjanjilah,” pinta Ny. Choi dengan putus asa.
“Aku berjanji. Jangan cemas. Ini bukan apa- apa,” balas Ru Na sambil memegang tangan Ny. Choi yang terkepal erat.

Post a Comment

Previous Post Next Post