Sinopsis K- Drama : Angel’s Last Mission Love Episode 27 - part 2


Sinopsis Angel’s Last Mission : Love  Episode 27  – Part 2
Network : KBS2

Elena menyuruh Ni Na untuk tetap menari. Saat Ny. Choi mengusirnya tanpa memberinya apapun, dia tahu Ny. Choi akan hancur karena ulah sendiri. Tapi seni itu selalu berlanjut, jadi bahkan walaupun rumah hancur atau orang tua sekarat, Ni Na harus tetap menari.

Elena kemudian memberikan kepada Ni Na sepatu balet yang telah diletakan berling kaca botol di dalamnya.
“Anda menyuruhku menjadi penari pengganti dia karena ini,” kata Ni Na.

“Apalagi yang kamu punya? Ji Kang Woo? Keluargamu? Kamu hanya punya balet,” balas Elena.
Tanpa mengatakan apapun, Ni Na memberikan seamplop uang kepada Elena. Lalu dia mengucapkan terima kasih kepada Elena yang selama ini sudah mengajarnya. Kemudian dia pergi.

Elena mengejar Ni Na, dan menghentikannya. Dia menanyakan apa yang sedang Ni Na lakukan. Dan Ni Na menjawab bahwa dia telah belajar banyak berkat Elena, tapi dia tidak akan merendahkan diri seperti keluarganya. Sekalipun menjadi Giselle dengan mencelakai Yeon Seo, maka dia tidak mungkin mendapatkannya.
Kang Woo datang dan melepaskan tangan Elena yang memegang Ni Na. “Rupanya kamu. Sudah kuduga ada yang membimbingnya,” tegur Kang Woo pada Elena.

Ni Na heran bagaimana bisa Kang Woo menemukannya disini, dan Kang Woo menjawab bahwa dia mengetahuinya dari Yi Geon. Lalu setelah itu dia mendatangin beberapa tempat yang mungkin saja Ni Na kunjungin.
“Hiraukan saja dia,” kata Ni Na, meminta Kang Woo membiarkan Elena.

“Apa yang kamu incar dengan mengintaiku dan menyudutkan Ni Na? Apa yang kamu lakukan kepada Ni Na?” tanya Kang Woo pada Elena.
“Aku membantunya, tidak seperti kamu. Aku membantunya terlepas dari batasannya,” balas Elena dengan ketus.
“Jika menghancurkan dirinya, tariannya akan hancur,” balas Kang Woo.
Dan Elena tertawa. “Tapi itulah Giselle yang kamu inginkan.”

Ni Na tidak tahan lagi mendengar kan pembicaraan mereka berdua. Jadi dia berteriak, meminta agar mereka berdua berhenti. Semuanya sudah usai, dan semua ini percuma. Lalu setelah mengatakan itu, Ni Na langsung berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

Kang Woo segera mengejar Ni Na. Dia mengembalikan surat pengunduran diri milik Ni Na, dan dia meminta agar Ni Na jangan berhenti.
“Bagaimana aku bisa menari lagi? Setiap hari aku sering ingin mati. Aku merasa bertanggung jawab, dan ini akan selesai jika aku pergi. Ini membuatku gila. Apa gunanya menari jika perassaan ku seperti ini?” tanya Ni Na, merasa frustasi.

“Beri aku kesempatan untuk memanfaatkan mu. Aku pasti akan menampilkan versi ‘Giselle’ yang luar biasa,” jelas Kang Woo, meminta.
Ni Na bertanya pelan, apakah ini untuk Yeon Seo. Dan Kang Woo mengiyakan, ini untuk Yeon Seo, untuk Ni Na, dan untuk para penari, serta untuk dirinya sendiri. Itulah tujuannya saat ini. Mendengar itu, Ni Na menolak untuk percaya, karena selama ini setahunya tujuan Kang Woo adalah untuk mendapatkan Yeon Seo.

“Sampai jumpa,” kata Ni Na, lalu dia berjalan pergi.

Yeon Seo membaca berita mengenai keluarga Ny. Choi diinternet. Lalu dia mengingat pembicaraan nya bersama Ny. Jung dan Kim Dan.

Flash back
Ny. Jung memberitahu kalau polisi akan mengintrogasi Tn. Geum dan Ny. Choi. Tapi polisi belum ada memanggil Ru Na. Mendengar itu, Kim Dan bertanya kenapa Ru Na belum diperiksa, kepadahal dia telah mendatangin polisi dan bilang bahwa semua ini adalah ulah Ru Na.
“Ki Joon Soo. Dialah koneksinya, tapi belum ditemukan. Karena mereka tidak bisa membuktikannya,” jelas Ny. Jung.
Flash back end

Yeon Seo menghela nafas mengingat itu. Namun saat Kim Dan datang menjemputnya, dia langsung tersenyum dan menghampiri Kim Dan.
“Bagaimana ini? Aku sangat gugup,” kata Kim Dan.
Ditoko perlengkapan alat makan. Penjaga toko bertanya yang mana set gelas dan piring yang Yeon Seo serta Kim Dan inginkan. Dan mereka berdua menunjuk ke arah set piring dan gelas yang berbeda.

Lalu sekali lagi si penjaga toko pun bertanya kepada mereka berdua. Dan kali ini, Kim Dan memilih set yang sebelum nya dipilih oleh Yeon Seo. Dan Yeon Seo memilih set yang sebelumnya di pilih oleh Kim Dan.

“Bahkan sejak awal kalian tidak sepikiran. Sepertinya kalian tidak serasi,” kata si Penjaga, mengomentari mereka berdua.
Tidak senang dengan komentar itu, Yeon Seo pun memutuskan untuk membeli kedua set tersebut. Lalu dia menggadeng tangan Kim Dan, dan pergi.
Si Penjaga toko berubah menjadi Hoo.

Di toko elektronik. Yeon Seo menunjuk pada semua barang yang diinginkannya. Dan karena sudah terlalu banyak, Kim Dan pun meminta Yeon Seo agar melewatkan untuk membeli barang itu, karena Yeon Seo telah banyak membeli, dan itu membuat pengeluaran Yeon Seo sudah sangat banyak hari ini.
“Aku ingin membeli yang bagus, karena kita akan memakainya seumur hidup,” jelas Yeon Seo. Dan dengan lembut Kim Dan memegang bahu Yeon Seo dan menatapnya.
“Aku hanya membutuhkanmu. Mari memakai peralatan yang ada dirumah.”

Si pegawai toko berbisik dibelakang Kim Dan, “Masa bulan madu tidak akan laman. Jika kalian tidak totalitas, hubungan itu akan gagal, gagal,” katanya.
Mendengar itu Kim Dan merasa tidak terima, dan memutuskan untuk membeli. Lalu dia memeluk bahu Yeon Seo dan membawanya pergi.
Si Pegawai toko kemudian berubah menjadi Hoo.
Di toko perabot. Yeon Seo memlih tempat tidur yang disukainya, sementara Kim Dan tidak memlih, karena dia menyukai apapun yang dipilih oleh Yeon Seo. Mendengar itu, Yeon Seo merasa malu dan tersenyum.

“Biasanya, mempelai Pria menganggap belanja itu merepotkan. Mereka bilang tidak keberatan, dan ingin segera mengakhirinya,” kata si Penjaga toko, berkomentar. Dan Yeon Seo langsung menatap curiga pada Kim Dan.
“Tidak!” sangkal Kim Dan.
“Orang bisa membatalkan pertunangan. Jangan menikah jika tidak bisa bersepakat,” kata si Penjaga toko lagi. Dan Yeon Seo pun berjalan pergi duluan.

Setelah Yeon Seo pergi, si Penjaga toko berubah menjadi Hoo lagi. “Berhneti bermain rumah- rumahan. Ini membebani ku, berandal,” katanya.
Mendengar itu, Kim Dan pun langsung beralasan pada Yeon Seo bahwa dia mau ke toilet dulu sebentar. Lalu setelah itu dia pergi. Dan Yeon Seo menatap curiga padanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post