Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 25
– Part 3
Network : KBS2
Network : KBS2
Kang Woo memasuki studio latihan yang
sepi tanpa para penari, karena barusan dia menyuruh mereka untuk pulang dan
beristirahat hari ini. Kang Woo menghela nafas, dan mengingat kembali
pembicaraannya dengan Kim Dan barusan.
Flash back
Kang Woo menanyakan apakah Kim Dan masih
bermimpi untuk bisa menjadi manusia. Dan Kim Dan membalas bahwa Kang Woo tidak
perlu khawatir, karena dia tidak akan pernah membiarkan Yeon Seo dikorbankan.
“Aku senang kamu mengerti aku. Adalah
bijaksana untuk menyerah,” kata Kang Woo.
“Aku belum menyerah. Aku yakin Tuhan
memiliki rencana untukku dan Yeon Seo. Dan aku akan mencari tahu. Dan aku pasti
sudah melewati jalan bersamamu untuk sebuah alasan,” balas Kim Dan.
“Apa maksudmu?”
“Maksudku pertemuan kita juga merupakan
kehendak- Nya.”
Flash back end
Kang Woo membuka matanya, dan berdiri
ketika melihat para penari yang memasuki ruangan studio. Dengan heran, dia
menanyakan apa yang sedang para penari lakukan. Dan mereka menjawab bahwa
mereka sedang berlatih menari, karena apa yang harus mereka lakukan jika pulang
ke rumah. Serta tubuh mereka akan menjadi kaku, jika tidak berlatih.
“Kamu akan mengerahkan kami untuk adegan
bagian Willis, kamu bilang.”
“Kamu akan membuat kami yang terbaik.
Kamu bilang.”
“Aku ingin jadi yang terbaik juga.”
“Aku juga. Dan aku suka bagian Giselle.”
Mendengar betapa bersemangat dan
berantusias nya mereka semua, Kang Woo tersenyum senang. “Lakukan pemanasan
dalam 20 menit. Dengarkan, Willis. Aku akan memeriksa semuanya termasuk sudut
jarimu,” perintahnya.
Dan semua penari mendengarkan
perintahnya. Melihat itu, Kang Woo semakin tersenyum senang.
Yeon Seo menghubungin Ny. Jung dan
menanyakan apakah para polisi telah menemukan Joon Soo, dan Ny. Jung menjawab
belum. Kim Dan kemudian menjelaskan bahwa mereka harus segera menangkap Joon
Soo, sebab sepertinya Ru Na penuh dengan dendam.
“Aku tidak berpikir dia akan segera
bertobat. Biasanya pendendam tobat hanya jika dia puas. Dan jaga Nona dengan
baik. Biarkan aku bicara dengan wartawan sebelum aku kembali,” jelas Ny. Jung.
“Baik,” jawab Kim Dan.
Setelah selesai bertelponan dengan Ny.
Jung, Kim Dan menanyakan kenapa Yeon Seo berpura- pura tegar, karena saat ini
wajah Yeon Seo tampak sangat gundah. Dan Yeon Seo menjawab bahwa itu tidak
benar.
“Bukan sembarang orang. Keluargamu
sendiri mencoba melukaimu. Wajar bagimu hancur. Aku sudah bilang, kamu bisa
menunjukan sisi lemahmu,” jelas Kim Dan dengan penuh perhatian.
“Orang itu bukan keluarga ku lagi. Aku hanya punya Ny. Jung, dan kamu,” balas
Yeon Seo sambil memegang tangan Kim Dan.
“Yeon Seo, kamu punya segalanya. Kamu
punya dua orang yang tidak akan pernah mengkhianatimu,” balas Kim Dan sambil
tersenyum.
Yeon Seo kemudian balas tersenyum. Dan
dia mengatakan kepada Kim Dan bahwa ada tempat yang ingin dikunjunginnya
bersama Kim Dan.
Dipusat pembelanjaan. Yeon Seo menarik
tangan Kim Dan untuk mengikutinya, lalu ketika telah sampai ditempat yang ingin
ditujunya, Yeon Seo berhenti dan menunjuk kearah papan toko.
“Ini. Aku ingin melakukan ini
bersamamu,” jelas Yeon Seo.
“Kamu ingin mengambil foto?” tanya Kim
Dan, tertawa.
Mereka berdua kemudian mencoba untuk
melakukan foto box bersama. Tapi karena Yeon Seo tidak pernah berfoto
menggunakan itu, maka dia tidak tahu cara menggunakan mesin foto box tersebut.
Sementara Kim Dan memang tidak tahu.
Lalu akhirnya mereka pun berhasil juga dalam
mengambil foto bersama. Dan ketika hasil foto mereka telah keluar, mereka
berdua tertawa karena merasa foto itu lucu.
“Foto- foto ini akan bertahan sampai
kamu menjadi wanita tua dengan rambut kusam?” komentar Kim Dan, kagum dengan
hasil foto mereka.
Mendengar itu, Yeon Seo tampak sedih.
“Ini murah, jadi mungkin akan pudar. Kita dapat berfoto setiap musim, setiap
tahun,” ajak Yeon Seo sambil tersenyum memandang Kim Dan.
“Kali ini, ayo kita ambil yang benar- benar
lucu. Setuju?” balas Kim Dan, mengalihkan pembicaraan.
Mereka berdua membeli aksesoris-
aksesoris lucu, dan memakainya. Mereka berdua tertawa bersama. Mereka berdua
kemudian kembali berfoto bersama.
Namun saat melihat wajah tersenyum Kim
Dan, itu membuat Yeon Seo kembali teringat akan perkataan Kang Woo. Dan itu
membuatnya merasa sedih, sehingga dia pun mulai menangis. Melihat itu, Kim Dan
merasa heran.
“Jangan menghilang. Tidak bisakah kamu
tidak mati?” tanya Yeon Seo.
Kim Dan tersenyum pahit, karena dia
tidak bisa berbohong. “Bagaimana kamu tahu?”
“Kamu punya kurang dari sebulan. Ketika
waktu kamu habis, kamu akan menghilang seperti debu. Kamu akan pergi
selamanya,” kata Yeon Seo, menangis tersedu- sedu.
Melihat itu, Kim Dan memeluk Yeon Seo.
“Aku tidak akan hilang. Kenapa aku harus saat aku memilikimu disini?”
“Sungguh?” tanya Yeon Seo. Menatap Kim
Dan.
“Yeon Seo. Dengarkan. Aku akan menjadi
manusia. Aku akan pastikan menjadi manusia nyata. Aku mengirim laporanku ke
atas, dan aku juga berdoa. Aku belum menerima jawaban yang pasti, tapi aku akan
menunggu dan terus kirimkan. Apa kamu percaya padaku, Yeon Seo?” jelas Kim Dan
dengan lembut.
Dan Yeon Seo mengiyakan. Lalu mereka
berdua berpelukan kembali.
Hasil cetakan foto mereka berdua keluar dari dalam mesin box.
Kim Dan menemui Kang Woo. Dengan marah
dia memegang kerah jas Kang Woo, dan berteriak padanya. “Sudah kubilang aku
tidak akan menyakiti Yeon Seo! Kenapa kamu memberitahu nya? Dia menangis karena
kamu!”
“Untuk menyuruhnya melarikan diri. Untuk
melarikan diri sekuat tenaga. Tapi kurasa dia tidak akan melakukannya. Lee Yeon
Seo, betapa bodohnya dia,” balas Kang Woo.
Kim Dan memperingatkan Kang Woo agar
jangan pernah menyebutkan sepatah katapun soal kehidupan dan pengorbanan pada
Yeon Seo. Jika Kang Woo melakukannya, maka dia tidak akan tinggal diam. Lalu
dia berjalan pergi.
“Kamu akan berakhir sepertiku. Jika
Tuhan itu adil, kamu juga akan hancur sepertiku!” teriak Kang Woo,
mengingatkan.
“Jika aku takut hancur, aku tidak akan
kembali,” balas Kim Dan, tegas.
Didalam kamar. Yeon Seo mempelajari
semua hal tentang malaikat yang ada didalam buku. Lalu dia menuliskan dibuku
catatan nya tentang hal buruk yang mungkin saja akan terjadi kepada Kim Dan.
1. Kehilangan
sayap dan mati
2. Hilang
ditengah jalan
3. Tidak
menjadi manusia
4. Semuanya
adalah tragedi. Aku tidak percaya ini
Yeon Seo kemudian mengambil hapenya, dan
menghubungin Kang Woo.
Kang Woo mengangkat telpon dari Yeon
Seo.
Yeon Seo menjelaskan bahwa dia punya
pertanyaan. Mengenai sapu tangan Kang Woo yang memiliki bulu berwarna hitam
seperti terbakar. Lalu tentang bagaimana Kang Woo bisa menjadi manusia. Dan
apakah Kim Dan bisa menjadi manusia juga.
Kang Woo teringat kembali akan kenangan
buruknya, saat Seol Hee mati untuknya. “Tidak ada cara seperti itu. Kamu harus
menyerah,” kata Kang Woo, menjawab.
“Kenapa kamu menjadi manusia. Katakan
padaku. Ya?” pinta Yeon Seo.
“Aku tidak bahagia selama 15 tahun
terakhir sesudah menjadi manusia. Setiap detik dalam hidupku. Itu akan sama
untuk Kim Dan juga. Apa kamu berharap untuk mendorongnya ke dalam tragedi
seperti itu?” balas Kang Woo, bertanya.
Dan Yeon Seo terdiam. Lalu dia mematikan
telponnya.
Kim Dan datang ke taman. Dia menatap ke
atas pohon. Lalu sebuah daun jatuh kepadanya, tapi daun tersebut kosong.
Kim Dan menulis laporannya.
Yeon Seo tahu. Bahwa aku akan menghilang jika aku gagal dalam
misiku. Apa kamu benar- benar takkan memberi jawaban? Aku tidak punya waktu.
Sesudah Kim Dan selesai menulis
laporannya. Tiba- tiba saja kertas laporan itu terbakar. Dan melihat itu, Kim
Dan merasa kaget serta heran.
“Maksud- Mu, Engkau sama sekali tidak
akan mengambil laporanku?” tanya Kim Dan sambil memandang ke arah langit.
Didalam kamar. Kim Dan menulis lagi di
kertas laporannya.
Berilah aku jawaban. Aku ingin jadi manusia. Sekali lagi laporan itu
terbakar dan lenyap begitu saja.
“Tidak masalah. Aku bisa menulis yang
lain. Aku dapat menulis 100, tidak, bahkan 200 laporan,” kata Kim Dan, penuh
tekad. Lalu dia menulis hal yang sama lagi.
Kim Dan menulis berkali- kali. Dan
berkali- kali pula kertas laporannya terbakar dan lenyap begitu saja.
Pagi hari. Hape Kim Dan berbunyi, dan
mendengar itu Kim Dan mengingau dalam tidurnya. “Berilah aku jawaban. Apa itu
jawaban ku? Apa aku harus menjawabnya?” gumamnya. Lalu dia mengambil hape nya.
Dan ternyata itu adalah telpon masuk
dari Yeon Seo. Melihat itu, Kim Dan langsung tersenyum senang dan
mengangkatnya.
“Keluarlah ke ruang tamu dalam 30 menit.
Kita pergi piknik. Ini kencan resmi. Pastikan kamu terlihat menggemaskan,” jelas Yeon Seo dengan cepat. Lalu dia mematikan telpon.
“Kencan?” gumam Kim Dan, terkejut. Lalu
dengan panik, dia mulai membongkar seluruh isi lemarinya untuk mencari baju
yang bagus.
“Ah, aku harus mandi dulu,” gumamnya.
Tags:
Angels Last Mission Love