Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 24 – Part 1
Network : KBS2
Network : KBS2
Kim Dan serta Yeon Seo pulang bersama
sambil bergandengan tangan dan mengobrol. Yeon Seo menanyakan, apa yang akan
terjadi pada Kim Dan saat gagal dalam misi. Dan Kim Dan menjawab bahwa dia
belum tahu.
“Kamu disuruh membuatku jatuh cinta
lagi, tapi kamu malah jatuh cinta. Artinya kamu gagal. Apa yang akan terjadi
padamu? Kamu akan dimarahi di surga?” tanya Yeon Seo, cemas dan penasaran.
“Misiku belum selesai. Aku sedang
mencari cara untuk tetap bersama mu. Aku pasti akan menemukannya. Percayalah
padaku,” jawab Kim Dan sambil menatap mata Yeon Seo, dan memegang erat
tangannya.
Didalam kamar. Kim Dan menatap tanggal
dikalender. Dia berpikir.
Kim Dan menemui Kang Woo dicafe, untuk
menanyakan bagaimana cara Kang Woo bisa menjadi manusia. Dan Kang Woo menolak
untuk memberitahu. Kim Dan pun kemudian membahas tentang Seol Hee, dia tahu
Kang Woo merasa menderita karena kehilangan Seol Hee, makanya Kang Woo
terobsesi pada Yeon Seo. Jadi intinya, Kang Woo harusnya memahami dirinya.
“Awalnya memiliki keinginan mungkin
tampak menggoda. Padahal itu berbisa, menyengat, dan sangat menyakitkan,” kata
Kang Woo, menasehati Kim Dan.
“Aku bisa menanggung semua itu, karena
aku juga pernah menjadi manusia. Saat kamu mendorongku ke air, aku mulai ingat
siapa diriku,” balas Kim Dan.
Kim Dan menceritakan tentang penonton
pertama Yeon Seo, anak laki- laki yang melihat tarian pertama Yeon Seo., itu
adalah dirinya. Sehingga dia sangat yakin, kalau dia dikirim untuk Yeon Seo
adalah bentuk perlindungan- Nya.
Mendengar itu, Kang Woo kaget, karena
menurutnya itu mustahil. Karena banyak orang bodoh hancur setelah asal
menyimpulkan bahwa insiden tertentu telah direncanakan oleh Dia. Jadi intinya,
Kim Dan tidak bisa menjadi manusia. Meski itu bisa, maka dirinya tidak akan
mengizinkan Kim Dan.
Kim Dan pulang ke rumah. Dan melihat
itu, Yeon Seo langsung menyambutnya.
Flash back
“Kenapa?” tanya Kim Dan.
“Karena agar itu terjadi, Yeon Seo harus
mati,” jawab Kang Woo, serius.
Flash back end
Yeon Seo memperlihatkan benih bunga yang
dibelinya, dia ingin menanam itu sebagai pengingat reuni mereka. Lalu demi
bunga itu bisa mekar di musim semi berikutnya, maka mereka harus menanamnya di
musim gugur.
“Musim semi berikutnya?” tanya Kim Dan,
menatap Yeon Seo.
“Saat musim gugur tiba, mari menanamnya
bersama,” jawab Yeon Seo sambil tersenyum.
Kim Dan teringat kembali perkataan Kang
Woo kepadanya. “Hanya malaikat yang
menerima cinta sejati yang bisa menjadi manusia,” jelas Kang Woo.
Kim Dan tersenyum dan menawarkan bantuan
pada Yeon Seo untuk memasukan tanah ke dalam pot bunga. Dia mengerjakan itu sambil
mengingat perkataan Kang Woo. “Cinta yang
berkorban adalah tiketmu untuk menjadi manusia.”
Tengah malam. Gwang il datang ke studio
Fantasia dan menaruh sebuah amplop coklat didalam salah satu loker di ruang
ganti.
Pagi hari. Ni Na membuka lokernya, dan
menemukan sebuah amplop coklat. Dia melihat ke sekitar, tapi tidak ada orang
yang tampak mencurigakan. Dia kemudian membuka amplop itu, dan membaca surat
yang ada didalamnya.
“Kamu
pikir kecelakaan tiga tahun lalu hanya kebetulan? Hentikan Ibu.”
Membaca surat itu, Ni Na merasa
terkejut. Dan tepat disaat itu, Yeon Seo datang. Jadi dia pun segera
menyembunyikan surat itu didalam tasnya.
Distudio. Yeon Seo menanyakan apakah Ni
Na benar- benar akan menjadi penari penggantinya, karena sia- sia sebab Ni Na
tidak akan bisa menari dipanggung. Dan dengan ketus, Ni Na menyuruh Yeon Seo
untuk mengurus masalah Yeon Seo sendiri.
“Ni Na. Kecelakaan tiga tahun lalu tidak
akan terulang,” kata Yeon Seo dengan penekanan sambil menatap mata Ni Na secara
dekat.
Ni Na merasa gugup melihat tatapan Yeon
Seo, tapi dia berusaha untuk tidak menunjukannya. “Kecelakaan itu bukan kebetulan?” tanyanya, tanpa bersuara.
“Kamu
juga tahu? Kamu juga terlibat?” balas Yeon Seo bertanya,
tanpa bersuara.
“Apa maksudmu?” tanya Ni Na.
“Jika kamu berharap itu akan terulang.
Percuma,” tegas Yeon Seo.
Seorang penari menghampiri Yeon Seo, dan
mengajaknya untuk berbicara.
Diruang ganti. Empat penari yang ada
menerima uang suap dari Ny. Choi, mereka mengembalikan uang dan barang yang
mereka terima dari Ny. Choi, dan mereka meminta maaf kepada Yeon Seo.
“Tidak ada yang bisa kulakukan meski
kalian menerima suapan, dan memilih Ni Na. Karena artinya tarianku tidak lebih
berharga daripada ini. Terima kasih sudah memberitahuku,” jelas Yeon Seo dengan
tenang.
Dengan perhatian, Yeon Seo kemudian
menanyakan kondisi Jung Eun, dan menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit.
Setelah mengatakan itu, Yeon Seo pun pergi meninggalkan mereka. Dan mereka
merasa kagum, karena Yeon Seo tampak hebat.
Kang Woo tidak bisa fokus bekerja. Dia
mengingat kembali pembicaraannya semalam dengan Kim Dan kemarin, tentang Kim
Dan yang pernah menjadi manusia, dan tentang pertanyaan Kim Dan mengenai cara
menjadi manusia.
Kemudian Yeon Seo datang mengetuk pintu
ruangannya, dan mengajaknya untuk berbicara.
Yeon Seo menanyakan dimana Kang Woo
barusan, karena dia tidak melihat Kang Woo saat latihan. Dan Kang Woo menjawab
bahwa dia tidak ingin membuat Yeon Seo merasa tidak nyaman.
“Sepertinya kamulah yang merasa tidak
nyaman. Itulah sebabnya aku kemari. Kita akan makin sering bertemu. Jangan
merasa tidak nyaman. Aku kemari untuk menjawab. aku akan menolakmu, tapi dengan
sopan,” jelas Yeon Seo langsung ke intinya.
“Aku akan menunggumu,” balas Kang Woo.
Dengan tegas, Yeon Seo menyuruh agar
Kang Woo jangan menunggu nya, karena dia sudah menyukai orang lain. Dan Kang
Woo mengingatkan bahwa Kim Dan bukanlah manusia. Mendengar itu, Yeon Seo
terkejut dan bertanya bagaimana Kang Woo tahu.
“Aku melihat dia di hari kamu terjatuh.
Untuk saat ini, rasanya akan seperti mimpi. Memiliki malaikat pelindung pasti
terasa luar biasa. Namun, cepat atau lambat, kamu harus bangun. Aku akan
menunggu hingga saat itu,” jelas Kang Woo.
Yeon Seo menolak. Sekalipun dia
terbangun dari mimpinya, tapi dia tetap tidak akan memilih Kang Woo. Jadi Kang
Woo silahkan membencinya, karena itulah yang diharapkannya. Sehingga mereka
tidak akan pernah membahas tentang masalah ini lagi.
Yeon Seo menyuruh Kim Dan untuk membantu
merekam dirinya yang sedang menari. Dan sambil mengajari Kim Dan cara merekam,
Yeon Seo mengingat kembali pembicaraannya dengan Kang Woo.
Flash back
“Kamu pikir berapa lama itu akan
bertahan? Jangan bilang kamu berpikir malaikat akan selamanya disini,” kata
Kang Woo, mengingatkan Yeon Seo.
Flash back end
“Kim Dan. Lihat aku terus,” pinta Yeon
Seo sambil tersenyum lembut. Dan Kim Dan mengiyakan.
Yeon Seo kemudian mulai berlatih menari,
dan Kim Dan merekamnya. Lalu tiba- tiba Kim Dan teringat kembali perkataan Kang
Woo tentang cara agar dirinya bisa menjadi manusia yaitu dengan cara Yeon Seo
harus mati.
“Tidak. Tidak,” teriak Kim Dan, tanpa
sadar.
Mendengar itu, Yeon Seo mendekati Kim
Dan, dan bertanya apa ada yang salah. Dan Kim Dan pun bertanya, apakah Yeon Seo
harus mati, apakah itu jalan satu- satunya, dan Yeon Seo mengiyakan.
“Babak Kedua baru dimulai setelah
Giselle mati. Hanya itu cara agar dia bisa menyelamatkan Albrecht,” jelas Yeon
Seo.
“Tidak. Dia pasti tidak menginginkan
itu,” balas Kim Dan.
Yeon Seo tertawa, dan meminta agar Kim
Dan jangan terlalu terhanyut, karena dia tidak akan benar- benar mati. Lalu
setelah itu Yeon Seo meminta Kim Dan untuk kembali lanjut merekamnya.
Kim Dan pun menarik nafas panjang, dan
menenangkan dirinya. Lalu dia kembali melanjutkan pekerjaannya dalam merekam
Yeon Seo.
Kim Dan datang ke gereja untuk menemui
Hoo, tapi ternyata bukan Hoo yang berada disana. Awalnya Kim Dan mengira Hoo
sedang menyamar. Tapi ternyata orang tersebut beneran bukan Hoo.
Didalam penjara. Hoo meminta para polisi
agar melepaskannya. Tapi para polisi tidak mau, karena Hoo adalah orang mesum.
“Baiklah. Anggaplah aku memang kencing
dijalan, karena mungkin hal itu yang kalian ingat. Meski begitu, kalian tidak
bisa mengurungku berhari- hari. Bukankah itu melanggar hukum?” protes Hoo.
“Hei, diam! Astaga,” bentak seorang
polisi. Dan dengan patuh karena takut, Hoo segera berlutut dan mengangkat kedua
tangannya.
Dengan frustasi, Hoo berusaha untuk
menggunakan kekuatannya agar bisa kembali ke gereja. Tapi sialnya, dia tidak
bisa keluar dari dalam kurungan penjara. Walaupun dia menutup matanya dan
menjetikan jarinya sambil berharap.
“Bukankah Engkau terlalu kejam? Hanya
sekali. Itu terjadi hanya sekali. Haruskan Engkau bertindak sejau ini?” kata
Hoo, berdoa.
“Setelah kali pertamamu, kamu akan terus
mengulanginya,” komentar Elena yang ternyata berada didalam sel penjara juga.
“Kali pertama selalu yang tersulit. Begitu bertindak bebas, kamu tidak akan
bisa tahu apa saja perbuatanmu. Jangan cemberut dan turuti saja perintah
mereka. Berhentilah terlalu berpikir. Kamu hanya akan membuat situasinya
rumit,” jelas Elena.
Mendengar itu, Hoo berlutut dengan
sopan. Dan dia memanggil Elena dengan sebutan Bapa di surga. Karena dia mengira
Elena adalah Bapa.
Saat polisi membuka pintu sel, dan
mempersilahkan Elena untuk boleh keluar. Hoo langsung menahannya, dan bertanya
apakah Elena adalah Bapa disurga. Dan Elena bertanya, Bapa apa yang Hoo maksud,
lalu dia keluar dari dalam sel.
Mendengar itu, Hoo sadar bahwa dia telah
salah paham. Dan dia berniat untuk ikut keluar juga dari dalam sel, tapi polisi
mendorongnya masuk kembali.
Dengan putus asa, Hoo pun menangis
sambil menatap ke atas.
Tags:
Angels Last Mission Love