Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 06 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Yo
Han berdiri di depan ruangan Hyung Woo. Dia memikirkan ucapan Hyung Woo.
--
Sampai
malam, para pendemo masih berkumpul. Tapi, sebagian sudah pulang dan akhirnya
pada bubar.
Dan
tentu saja, demo itu menjadi topik hot untuk di bahas oleh para residen dan
perawat. Heo Jun lagi-lagi menggerutu. Mereka kemudian bingung, kenapa Yo Han
belum kembali padahal sudah hampir jam pulang?
Si
Young sendiri memeriksa grafik pasien Hyung Woo dan tertulis kalau Hyung Woo
mengalami gagal nafas. Panik, Hyung Woo langsung lari keluar. Semua bingung. Mi
Rae melihat ke komputer Si Young dan memberitahu kalau Hyung Woo mengalami
gagal nafas. Heo Jun langsung memberitahu kalau Hyung Woo sebelumnya bilang
sudah menandatangani DNR. Mereka mulai berdiskusi, apakah mereka boleh
mengintubasinya atau tidak? Yoo Joon blang tidak, tapi Mi Rae bilang iya karna
mereka belum berhasil mendiagnosis Hyung Woo.
--
Si
Young berjalan hampir berlari menuju kamar rawat Hyung Woo, tapi dia malah
berpas-pasan dengan Eun Jung yang langsung menahannya dan menanyakan dimana Yo
Han? Si Young ternyata ingat kalau Eun Jung adalah orang yang memimpin demo
tadi.
Eun
Jung melihat tanda pengenal Si Young. Dia bisa menebak kalau Si Young pasti
bawahan Cha Yo Han. Si Young bertanya, terus kenapa?
“Apakah
para dokter residen di sini tahu bahwa Cha Yo Han melakukan eutanasia?”
“Ya.”
“Tapi
kurasa tidak semuanya,” ujar Eun Jung, menghentikan Si Young.
--
Hyung
Woo tidak bisa bernafas. Para dokter berkumpul dengan panik dan bersiap
melakukan intusbasi. Tapi, pas dokter bagian ortopedi mau melakukan intusibasi,
dia malah merasa ragu dan menyuruh agar dokter bagian oftalmologi yang
melakukannya. Mereka saling berdebat, mengenai siapa yang bertanggung jawab
atas Hyung Woo. Tidak ada yang mau melakukannya. Dokter bagian oftalmologi
menyuruh menunggu dokter UGD saja, tapi dokter ortopedi berkata kalau Hyung Woo
tidak bisa bertahan selama itu. Tidak ada satupun yang mau bertanggung jawab
jika terjadi sesuatu pada Hyung Woo.
Dokter
itu teringat kalau Hyung Woo sudah menandatangani DNR.
Si
Young tiba di sana dan dia melihat Yo Han yang masuk ke dalam ruang rawat Hyung
Woo. Dan bahkan tanpa ragu sedetikpun, Yo Han mulai melakukan intusbasi
walaupun para dokter menghalanginya dengan alasan kalau Hyung Woo sudah
menandatangani DNR.
“Dia
bukan pasien stadium akhir, jadi, DNR tidak berlaku,” ujar dokter ortopedi.
“Secara
hukum, memang begitu. Tapi begitu dia diintubasi, dia mungkin terikat dengan
mesin selama sisa hidupnya,” ujar dokter oftalmologi. “Tunggu. Dokter Cha, kamu
akan bertanggung jawab penuh untuk ini?”
Yo
Han tidak menjawab dan melakukan intusbasi hingga selesai.
“Menurut
hukum, DNR pasien baru akan berlaku jika pasien tidak pulih dan tidak menunjukkan
kemajuan. Pasiennya harus cepat memburuk dan menghadapi kematian, yang harus
dinilai secara medis oleh dokter jaga dan seorang dokter spesialis,” jelas Yo
Han.
“Kita
belum tahu penyakitnya dan separah apa penyakitnya. Bagaimana jika penyakitnya
menjadi sangat buruk sampai dia menghadapi kematian?”
“Bisakah
kamu yakin dia menghadapi kematian? Bisakah salah satu dari kalian yakin bahwa
dia pasien stadium akhir yang tidak bisa pulih?” tanya Yo Han balik. “Sampai
kita bisa yakin, tiap pasien berhak dirawat, dan staf medis wajib memberikan
perawatan terbaik.”
Si
Young menatpnya. Dia teringat apa yang Eun Jung beritahukan padanya. 3 tahun
yang lalu, Yoon Seong Kyu ingin hidup.
Flashback
“Dia bertekad untuk hidup sampai
hari kematiannya. Obat baru untuk kanker anal baru saja dikembangkan. Yoon
Seong Kyu bahkan menandatangani perjanjian untuk mengikuti uji klinis,”
beritahu Eun Jung.
“Yoon Seong Kyu?”
“Ya. Aku adalah perawatnya saat
dia menandatanganinya. Pada hari dia menandatanganinya, dia ditemukan sudah
mati. Terlepas dari keinginannya untuk hidup, Dokter Cha melakukan eutanasia
kepadanya. Itu adalah pembunuhan.”
End
Si
Young menatap Yo Han yang ada di depannya : “Dia
membunuh pasien yang ingin hidup. Dia menyelamatkan pasien yang ingin mati. Dokter
Cha. Kamu sesungguhnya dokter macam apa?”
--
Hyun
Woo di bawa ke ruang isolasi gitu sepertinya. Dia tidak sadarkan diri. Dan Yo
Han yang bertugas adanya. Dia memeriksa tanda-tanda vital Hyung Woo.
--
Sementara
itu, Si Young berkutat dengan pikirannya.
Eun
Jung masih berdiri seorang diri di depan rumah sakit, melakukan demo. Seok Ki
lewat dan memberi hormat padanya kemudian lanjut pergi dengan mobilnya.
Si
Young yang mau pulang, menatap Eun Jung yang berdiri di sana. Yoo Joon menyapa
Si Young. Dia tahu kalau Si Young pasti ingin bertanya sesuatu.
--
Yo
Han masih ada di ruang kerjanya. Dia melakukan riset mencari tahu penyakit apa
yang di idap oleh Hyung Woo. Myung Oh datang menemuinya dan berkomentar kalau
Yo Han sangat sibuk di hari pertama kerja. Dia juga sudah mendengar mengenai
yang di alami oleh Joo Hyung Woo. Kepala anestesi sampai menelpon ke tim legal
dan bertanya apakah itu tidak masalah.
“Apakah
aku melakukan sesuatu yang melanggar hukum?” tanya Yo Han.
“Tidak.
Tapi tidak perlu membuat keributan. Kamu kembali setelah tiga tahun.”
“Aku
ingin bertanya kepadamu. Siapa yang merekomendasikanku ke rumah sakit ini?”
“Aku.
Siapa pria yang membuat perubahan besar dalam hidupmu? Aku. Kamu bersedia
menerima hukuman apa pun. Aku bersedia membelamu dan mengurangi hukumanmu. Rumah
sakit ragu mempekerjakanmu, tapi di sinilah kita. Bukankah kita menjadi lebih
dekat melalui kesulitan ini? Tentu saja, aku meminta bantuan orang yang lebih
berpengaruh. Tapi hanya koneksi yang bisa melakukan banyak hal. Berapa lama
kamu bertahan di sini, itu bergantung kepadamu. Kamu mengerti?” ujar Myung Oh.
Tapi,
Yo Han terlalu fokus hingga mengabaikan Myung Oh.
--
Yoo
Joon dan Si Young bicara di café. Ternyata, dulu, Yoo Joon penasaran dengan Yo
Han, jadi dia memeriksa catatan sidang Yo Han. Saat itulah dia tahu mengenai
hal itu. Dia bisa menebak apa yang Si Young pikirkan, apakah Yo Han sadar atau
tidak?
Di
persidangan, Yo Han bilang tidak sadar. Dia tahu sehari setelah kematian.
“Cha
Yo Han yang hebat membuat kesalahan dengan mengabaikan informasi pasien,” ujar
Yoo Joon.
“Dia
membuat kesalahan?”
“Tapi
aku ragu itu kesalahan.”
“Lalu?
Maksudmu dia melakukannya secara sadar?”
“Dia
mungkin memercayai penilaiannya. Dia mungkin percaya bahwa bagi pasien yang
mengalami terlalu banyak penderitaan, lebih baik membunuhnya daripada
memberinya harapan tidak berguna melalui uji klinis.”
“Yang
penting adalah dia mengutamakan penilaian pribadinya daripada keinginan pasien.”
“Kamu
ingin percaya bahwa itu kesalahan? Atau dia menghukum korban karena menjadi penculik?
Cha Yo Han bukan tipe orang yang melalaikan etika vokasional,” ujar Joo Yoon.
Dan
Si Young teringat saat dia mencoba menyelamatkan paman itu, tapi paman (sahabat
Jeong Nam) menyuruhnya untuk melepaskannya.
“Jika
korban terluka dan memohon untuk mengakhirinya, meskipun itu dia, aku yakin dia
ketakutan. Saat ketakutan, kita merasa khawatir,” ujar Si Young.
“Jadi,
dia melakukannya dengan terburu-buru? Cha Yo Han? Cha Yo Han yang kulihat di
penjara melakukan pembedahan di luar ruang operasi dan tidak ragu melakukan
pembedahan dari bidang lain. Menurutmu kenapa dia sangat ceroboh? Karena dia
tidak kenal takut. Dia dokter yang seperti itu. Dia teliti dan tidak kenal
takut.”
Si
Young teringat ucapan Yo Han dulu padanya : Jika tidak bisa sembuhkan rasa sakit, kamu
harus menghentikannya. Jika dokter diam saja, pasien akan terus tersiksa. Bahkan
saat ini, pasien merasa sakit.
Dan
karena rasa penasaran yang tidak terpuaskan, begitu sampai ke rumahpun, Si
Young masih tetap mencari artikel : "Apakah Dokter Berhak Memutuskan Siapa
Yang Hidup dan Yang Mati?"
Si
Young benar-benar bingung.
--
Di
saat Si Young bingung, Yo Han tetap fokus dan mencari tahu penyakit Hyung Woo.
--
Esok
pagi,
Para
residen dan Joo Yoon datang bersama. Mereka tidak melihat Yo Han di konferensi,
jadi menebak kalau Yo Han tidak masuk.
Tapi,
betapa terkejutnya merasa saat masuk ke ruangan, ternyata Yo Han ada di sana
menatap papan tulisa sambil mengetukan cari. Dia mencatat banyak hal di papan
tulis. Mereka sadar. Yo Han bukannya tidak masuk kerja, tapi tidak pulang
kemarin. Luar biasa!
Yo
Han berdiri dan memberitahu apa yang di dapatnya : “Joo Hyung Woo… Hasil
pemindaian spinalnya dari ICU baik-baik saja. Cairan spinalnya juga tidak
terinfeksi. Kemungkinan besar penyakitnya adalah miastenia gravis. Bagaimana
menurut kalian?”
Dan
Joo Yeon membenarkan. Sementara yang lain, melongo. Yo Han segera menyuruh
semua bersiap untuk menemui pasien mereka. Semua keluar, dan Yo Han memanggil
Si Young. Dia menyuruh Si Young untuk mengambil darah Hyung Woo dari ICU dan
lakukan tes antibodi.
“Dia
belum siuman. Dia melarangmu mendekati dia. Kurasa tidak benar melakukan tes
tanpa persetujuannya,” ujar Si Young, menolak.
“Kamu
boleh pergi,” ujar Yo Han.
“Baik,
Pak,” balas Si Young. Dia sudah hendak pergi, tapi berbalik lagi, “Aku kembali,
berkat kamu. Tadinya aku yakin aku tidak berhak mengobati pasien lagi. Aku
sangat malu. Tapi kamu menyuruhku menyelamatkan pasien itu. Kamu memercayaiku. Dan
aku melakukan hal yang sama kepadamu.”
“Tapi?”
“Mengenai
Yoon Seong Kyu… Kudengar dia ingin hidup sampai waktunya mati. Kamu melakukan
eutanasia terhadap pasien itu. Kemarin, kamu menyelamatkan pria yang ingin
mati. Aku yakin kamu mengutamakan pasienmu. Tapi Yoon Seong Kyu… Jika dia
benar-benar ingin hidup, kenapa kamu…”
“Kamu
ingin tahu?” tanya Yo Han, wajahnya tampak berubah lebih ke kesal gitu.
“Ya.”
Yo
Han berjalan mendekati Si Young, “Sayang sekali. Saat ini, aku dokternya Joo
Hyung Woo, bukan Yoon Seong Kyu. Pasienku terbaring di tempat tidur tanpa
diagnosis. Jika kamu bingung dengan diriku, berhentilah memedulikanku,” tegasnya.
Tags:
Doctor John