Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 8 - Part 1
Episode 8 - Part 1
Gao Sheng menendang Minghao hingga
terjatuh, lalu dia langsung menarik Han Bing kesisi nya. Dan Minghao pun
mengarahkan pena tersebut ke lehernya sendiri.
“Zheng Minghao, kamu jangan membuat
masalah bodoh. Letakkan pena,” teriak Xiao Jiang, memperingatkan.
“Jangan kemari. Kalau kamu kemari aku
akan mati untuk kamu lihat,” balasnya, mengancam para polisi.
Prof. Wu memperhatikan Han Bing yang
duduk meringkuk di dekat meja. Han Bing tampak ketakutan dalam pandangannya.
Han Bing mengingat saat Han Xue serta
keluarganya dibunuh.
Gao Sheng terus meneriakan Minghao agar
menurunkan pena tersebut. Prof. Wu lalu mendekatinya sambil mengangkat
tangannya. Prof. Wu meminta semuanya agar tenang, lalu dia berbicara
menggunakan bahasa isyarat kepada Minghao.
Prof. Wu : “Zheng Minghao. Ini seharusnya bukan
instruksi tuan. Kamu akan mengikuti Instruksi tuan, bukan? Tuan kamu tentu
tidak ingin kamu melakukan itu.”
Para polisi memperhatikan Prof. Wu yang
terus berbicara kepada Minghao menggunakan bahasa Isyarat. Namun mereka tidak
tahu apa yang Prof. Wu katakan kepada Minghao.
Minghao menangis melihat Isyarat tangan
yang dibuat oleh Prof. Wu. Dia menjatuhkan pena yang di pegangnya dan jatuh
terduduk. Melihat itu, para polisi langsung menhampiri dan membawanya.
Prof. Wu kemudian mendekati Han Bing,
dan bertanya apakah Han Bing baik- baik saja. Dengan perhatian dia membantu Han
Bing untuk berdiri, lalu dia mendudukan Han Bing di bangku dan memakai kan jas
nya kepada Han Bing.
“Tidak apa- apa lagi. Tidak apa- apa
lagi,” kata Prof. Wu.
“Terima kasih,” balas Han Bing.
Gao Sheng mendekati Han Bing dan
menanyakan apakah Han Bing baik- baik saja, lalu dia mengajak Han Bing untuk
pergi ke rumah sakit. Tapi Han Bing menolak.
“Prof. Wu. Tidak disangka kamu bisa
bahasa Isyarat,” kata Gao Sheng.
“Ketika aku berbicara dengan Zheng
Minghao, aku baru tahu Ibunya memiliki gangguan pendengaran. Aku pikir ketika
dia berbicara dengan Ibunya, pasti dia akan mengguna kan bahasa Isyarat. Jadi
aku coba- coba,” jelas Prof. Wu.
Gao Sheng lalu menjabat tangan Prof. Wu
dan mengucapkan terima kasih.
Setelah Minghao dibawa masuk ke dalam
ambulans, Gao Sheng menanyakan pada Xiao Jiang, bagaimana caranya sehingga
Minghao bisa mengambil senjata itu. Dan Xiao Jiang menjawab bahwa dia juga tidak
tahu. Lalu Xiao Jiang pun pergi untuk menjaga Minghao.
Xiao Shen datang, dan menanyakan keadaan
Han Bing. Dan Gao Sheng menjawab bahwa Han Bing tidak apa- apa, hanya sedikit
ketakutan saja. Tepat disaat itu, Han Bing serta Prof. Wu keluar dari gedung polisi.
“Kamu tidak apa- apa, kan?” tanya Xiao
Shen pada Han Bing dengan perhatian.
“Ya. Aku tidak apa- apa. Untungnya ada
Prof. Wu,” jawab Han Bing.
Prof. Wu memberikan kartu namanya kepada
Han Bing, dia menyarankan agar Han Bing mampir ke kliniknya jika ada waktu. Dan
Han Bing mengiyakan, lalu dia pamit dan pulang bersama dengan Xiao Shen.
Yifei mendengarkan cerita Han Bing
sambil memandang boneka beruang ditangannya.
“Besok adalah hari sebelum pembunuhan
diperkirakan. Tidak akan terjadi masalah, kan?” tanya Han Bing. Dan Yifei tidak
tahu juga.
Pagi hari. Didalam kelas. Simin
dipojokan oleh beberapa teman sekelasnya, karena dia membuat lagu yang
terdengar seperti menghina mereka.
Orang- orang jelek di kelas kami yang selalu sengaja membuat
masalah denganku. Teman kayu disebelahnya yang hanya bisa tidur. Menindas
secara berpasangan. Kamu yang munafik juga tahu.
“Kamu pikir di dunia ini hanya kamu yang
memiliki nama panggilan itu? Itu disebut orang yang jelek, kayu, dan munafik.
Negara kita menghormati kebebasan berkreasi, aku bahagia,” kata Simin,
menjelaskan dengan tenang.
Mendengar itu, para murid tertawa pelan.
Tepat disaat itu, Yifei datang, dan dia
menanyakan apa yang sedang terjadi. Dengan segera, ketiga orang yang merasa
terhina oleh lagu Simin langsung mengadu kepadanya.
Han Bing membereskan barang- barangnya
ke dalam tas. Lalu dia menemukan perekam suara milik Minghao yang sebelumnya
tertinggal di kantor dan dia mengambilnya.
Han Bing memakai earphone dan
mendengarkan suara Da Xie. Namun dia merasa heran, karena semakin didengar,
semakin terdengar ada latar musik di dekat Da Xie.
Simin menceritakan bahwa semalam dia
menciptakan lagu tersebut. Dan Yifei bertanya, kenapa Simin melakukan itu,
kepadahal Simin sudah akan solo sebentar lagi.
“Kalau ini, aku hanya penasaran dengan
feedback orang lain,” kata Simin.
“Jadi kamu harus memasukan nama
panggilan temanmu?”
“Mereka bukan temanku.”
Yifei menasehati Simin agar meminta maaf
kepada ketiga orang tersebut, lalu ubah lirik pada lagu. Karena jika tidak,
maka Simin akan dibenci. Mendengar itu, Simin merasa kesal dan pamit pergi.
Han Bing menelpon Yifei dan menceritakan
latar lagu yang ada di dekat Da Xie. Setelah dia mencari tahu, sepertinya itu
lagu Yu Simin, dan dia merasa heran kenapa pria 50 tahunan seperti Da Xie
mendengarkan lagu idola.
“Meskipun bukan lagu yang disukai pria
berumur 50 tahunan. Tapi tidak ada yang aneh,” jelas Yifei. Tapi kemudian, dia
tiba- tiba teringat sesuatu.
Yifei menceritakan tentang korban
pertama, Shen Meizhu, yang merupakan fotografer, dan ada mengambil foto Simin.
“Apakah ini hanya kebetulan?”
“Sepertinya bukan kebetulan. Jadi apa
kesamaan kedua kasus ini adalah Yu Simin. Target pembunuhan berikutnya adalah
..” kata Han Bing, berpikir.
Ketiga pembully Simin merasa senang, karena mendapatkan sepuluh tiket yang harganya terus meningkat.
Tepat disaat itu, Yifei datang, dengan
segera mereka bertiga menyembunyikan tiket tersebut. Dan saat Yifei menanyakan
dimana Simin, mereka menjawab tidak tahu.
Yifei merasa cemas. Dia memberitahu Han
Bing bahwa dia akan pergi ke lokasi syuting dulu untuk mengecek. Dan Han Bing
menyarankan agar mereka menghubungin polisi. Tapi Yifei menolak, karena lebih
baik mereka memastikan dulu.
Dilokasi syuting. Manajer memberitahu Yifei
bahwa Simin menghilang dan telponnya juga mati, sehingga dia juga merasa
kebingungan. Lalu dia menanyakan, ada urusan apa Yifei datang mencari Simin.
Dan Yifei diam.
Sutradara berteriak menanyakan dimana
Simin, dan si manajer pun langsung ke sana untuk menenangkannya.
Yifei menghubungin Gao Sheng dan
menceritakan mengenai kesamaaan kedua kasus dengan Simin. Dia meminta Gao Sheng
untuk membantunya mencari dimana Simin, sebab sekarang Simin tidak diketahui
ada dimana.
Ketika Yifei kembali, Han Bing
menanyakan, apakah Yifei sudah menemukan Simin. Dan dengan pelan, Yifei
menggelengkan kepalanya. Yifei memberitahu kalau dia sudah menelpon Gao Sheng,
dan mereka sudah melacak handphone Simin, sepertinya Simin sedang berada di
Jalan Shangxiu, tapi sinyal nya menghilang lagi.
“Jalan Shangxiu? Barusan aku melihat
Weibo nya, sepertinya Yu Simin sedang berada ditempat karaoke Jalan Shangxiu,”
kata Han Bing.
Yifei dan Han Bing mengunjungin beberapa
tempat karaoke di Jalan Shangxiu, dan memeriksa satu persatu ruangan. Tapi
setelah sekian lama mencari, mereka masih belum bisa menemukan Simin.
Lalu di tempat karaoke yang lain, Yifei
meminta Han Bing menunggunya sebentar, karena dia harus ke kamar mandi. Dan Han
Bing pun menunggu.
Han Bing memeriksa jam berapa sekarang,
dan ternyata sebentar lagi sudah akan jam 12. Jadi dengan segera dia pun
meninggalkan pesan untuk Han Xue di hape nya.
“Han Xue, situasi saat ini adalah aku dan Kong Yifei sedang
mencari muridnya, Yu Simin.”
Yifei kembali dan mengajak Han Bing
untuk jalan ke tempat yang lain lagi. Lalu akhirnya mereka berdua pun berhasil
menemukan Simin, di dalam sebuah ruangan biliar. Disana Simin sedang duduk
merenung di pojokan sambil mendengarkan musik.
Yifei mematikan musik, menyalakan lampu
ruangan, dan duduk disebelah Simin. Melihat kedatangannya, dengan heran, Simin
menanyakan bagaimana bisa Yifei menemukannya disini. Dan Yifei membalas bahwa
ini bukan pertama kalinya dia mencari Simin juga.
Yifei dengan perhatian, menanyakan
apakah Simin baik- baik saja. Jika Simin ada masalah, maka Simin bisa bercerita
kepadanya.
Tepat disaat itu, Han Xue muncul. Dia
dengan santainya bermain billiar. Dan mendengar itu, Simin Serta Yifei merasa
terkejut.
Tags:
Deep In My Heart