Sinopsis C- Drama : Deep In My Heart
Episode 8 - Part 2
“Mengapa kamu tidak bernyanyi diruang
bernyanyi?” tanya Han Xue.
Melihat keberadaannya, Simin menanyakan
kenapa Yifei membawa jurnalis ke sini. Lalu dia bertanya, apa yang mau Han Xue
lakukan. Dan dengan sedikit kasar, Han Xue menjawab bahwa dia tidak tertarik
pada berita tentang penyanyi sama sekali.
Yifei segera berdiri dan menghentikan
Han Xue berbicara. Yifei kemudian memberitahu Simin bahwa dia datang, karena
khawatir kepada Simin, lalu dia menanyakan kenapa Simin mematikan hape.
“Lagu baru ku akan dirilis besok. Aku
ingin berlatih menyanyi sendirian,” kata Simin.
“Mana ada penyanyi yang mempraktikan
suara mereka diruang bernyanyi?” komentar Han Xue, sedikit ketus.
Yifei mengabaikan Han Xue, dan
menanyakan Simin, apakah ini benar- benar hanya untuk berlatih suara saja. Dan
Simin membenarkan.
Han Xue dengan teliti memperhatikan
Simin dari bawah kaki sampai ke atas kepala. “Sekali lihat sudah tahu. Sangat
gugup dan sangat kasihan,” komentar Han Xue.
“Darimana kamu melihatku gugup?” balas
Simin.
“Aku kira kamu tidak cocok untuk
bernyanyi sama sekali. Lebih cocok berbicara lirik,” balas Han Xue.
Mendengar itu, Simin merasa kesal. Sebab
Han Xue tidak mengenalnya, tapi malah mengomentari dan mengkritiknya. Dan Han
Xue membalas bahwa menurutnya, Simin tampak rapuh, tapi berpura- pura kuat.
Tanpa bisa membalas, Simin diam dan
mengalihkan tatapannya. Melihat reaksi itu, Han Xue tersenyum menang.
Yifei menghubungin Gao Sheng, dan
memberitahu tentang Simin yang sudah berhasil ditemukan. Yifei lalu meminta Gao
Sheng untuk membantunya mengajukan perlindungan khusus untuk Simin.
Mendengar itu, Gao Sheng berteriak
terkejut. “Perlindungan khusus? Kong Yifei, kamu pikir kita polisi adalah
pengawal pribadi murid mu?”
“Orang ini selalu pemarah,” gumam Yifei,
mematikan telpon.
Yifei kemudian mendekati Simin, dan
menyarankan agar Simin jangan keluar sampai besok. Dan Simin mengiyakan, lalu
dia memandang ke arah Han Xue dengan pandangan tidak senang, dan masuk ke dalam
mobil.
“Tolong jaga dia dengan baik,” pinta
Yifei, pada manajer Simin.
“Aku akan berada didepan pintu kamarnya
kali ini,” balas si manajer.
Gao Sheng memikirkan perkataan Xiao
Jiang, mengenai seorang saksi yang menelpon Han Bing serta Yifei.
Xiao Jiang : “Tiga tahun lalu, sebelum
pembunuhan, siswa nya ada mendengar suara. Suara klik. Baru- baru ini dia
sendiri mendengar suara yang sama.”
Gao Sheng memutar- mutar kertas note
diatas meja. Sampai terus berpikir keras.
Si saksi berjalan pulang dengan sikap
waspada, sekali- kali dia melirik ke arah belakangnya. Ternyata di belakangnya,
ada seorang pria berpakaian serba hitam yang mengikuti nya.
Dengan panik, karena merasa di ikuti,
maka si saksi pun membuang kotak kue yang di bawanya. Dan segera berlari pergi
sekencang mungkin. Dibelakangnya, si penguntit juga berlari untuk mengejarnya.
Si saksi kemudian bersembunyi di balik
sebuah tembok, lalu setelah agak lama karena tidak ada mendengar suara lagi,
maka dia pun mengintip. Dan saat dia melihat tidak ada siapapun, maka dia pun
merasa lega.
Tapi tiba- tiba si penguntit menyekap
mulutnya dari belakang, sebelum dia sempat berteriak. Lalu karena itu, maka dia
pun pingsan.
Si penguntit ingin melakukan sesuatu
kepada si saksi, tapi sebelum dia melakukannya, hape si saksi bergetar karena
ada seseorang yang menelpon. Dan melihat itu, si penguntit pun segera pergi.
Si penguntit : “Rencana pembunuhan lanjutan. Sudah
dimulai.”
Yifei berterima kasih, karena Han Xue
telah menemaninnya mencari Simin. Dan Han Xue bertanya, mengapa Simin tiba-
tiba menghasilkan single sendiri, kepadahal Simin tidak terlalu bagus dalam
bernyanyi. Kecuali bos perusahaan Simin tidak punya otak.
“Itu karena lirik dari lagu ini adalah
hasil karya dari Yu Simin,” kata Yifei, membela Simin dan memujinya.
“Yu Simin menciptakan lagu? Kamu jangan
bercanda. Lagu apa yang bisa dia tulis,” balas Han Xue, tidak percaya.
Yifei : “Dia menghabiskan semalaman
untuk menulis lagu.”
Han Xue : “Dia sedang berbohong. Apakah
dia bermain piano dengan baik? Gitar? Alat musik apa yang dia kuasai? Yu Simin
sedang berbohong.”
Didalam taksi. Yifei memikirkan
perkataan Han Xue barusan. Dan dia jadi bertanya- tanya pada diri sendiri,
apakah Simin benar berbohong.
Yifei datang ke agensi Simin, dan
mengajak Simin untuk mengikutinya sebentar. Namun saat Yifei baru saja memegang
tangan Simin, dia langsung mendengarkan suara hati Simin, sehingga dia pun
berhenti berjalan.
“Aku mohon padamu. Aku bisa menyanyikan
lagu itu. Dan juga bisa mengunggah ke Internet. Tolong jangan buat video itu
publik,” pinta Simin di telpon kepada seseorang. Dia duduk meringkuk di pojok
ruangan sambil menangis.
Mendengar itu, Yifei langsung
memandangin Simin. “Lagu itu bukan ciptaanmu. Siapa yang memberikannya?” tanya
Yifei, tegas.
“Guru, kenapa kamu bisa tahu?” balas
Simin.
Yifei menanyakan, apakah Simin sedang
diancam, jika iya maka Simin bisa memberitahunya. Dan Simin diam sambil
menundukan kepalanya.
Dicafe. Sambil menangis, Simin
menceritakan bahwa dia tidak tahu siapa yang membuat lagu tersebut. Orang itu
mengirimkan email itu kepadanya, dan memaksa nya untuk mengunggah lagu itu ke
internet. Jika tidak, maka video nya akan dipublikasikan. Video dia bersenang-
senang di bar dengan laki- laki, sepertinya itu difoto secara diam- diam. Lalu
karena dia harus memperbarui kontraknya dengan perusahaan, maka dia tidak boleh
membiarkan bos nya sampai tahu.
“Tidak bisakah kamu menebak siapa?”
tanya Yifei.
“Tidak bisa,” balas Simin sambil
menggeleng pelan. “Lagu baru hari ini akan dirilis diatas panggung. Dia
menyuruhku harus menyanyikan lagu ini.”
Terlalu banyak kejahatan keji saya sendiri. Lampu lalu lintas
dibelakang jalan melintasi jembatan. Roti dan mentega yang sama setelah lima
belas tahun. Dulu saya pernah ke semua toko peralatan. Ternyata itu hanya
sedikit. Kenangan ternyata bentuknya sama. Supermarket nyaman yang sering
dikunjungin. Menundukan kepala dan ciuma aroma bunga. Jalan di jalanan jembatan
batu. Toko bunga yang pernah saya cintai. Masa muda saya seperti bunga yang
mekar dimana- mana. Semua layu sebelum mekar. Apa yang kalian sebut jalan
menuju harmoni. Bagi saya, ini seperti jalan menuju nerakan. Mimpi menjadi
kenyataan.
Didalam mobil. Yifei mendengar kan lagu
tersebut dengan baik.
Yifei berjalan dijalanan yang sesuai
dengan lirik pada lagu tersebut. Yifei melewat daerah pertokoan yang sama.
Melewati jembatan yang sama. Melewati toko bunga yang sama. Sama seperti apa
yang tertulis pada lirik lagu. Dan akhirnya, dia berakhir didepan sekolah.
“Penjahat menggunakan Simin. Menunjukan
tujuan berikut nya adalah murid- murid ku. Jadi nama panggilan siswa juga
muncul pada lirik lagu,” kata Yifei dengan cepat ditelpon kepada Han Bing.
“Dimana anak- anak sekarang?” tanya Han
Bing.
“Hari ini ada asosiasi sekolah.
Seharusnya semuanya sedang ikut acara asosiasi,” jawab Yifei. Dan Han Bing
memutuskan untuk pergi duluan ke sana.
Gao Sheng bersama para polisi tiba di
tempat kejadian. Tempat dimana saksi yang menghubungin mereka terbunuh. Dileher si saksi ada bekas suntikan kecil.
Didepan kamera TV. Simin mulai
bernyanyi.
Ketiga siswa yang membully Simin, mereka
sampai ke tempat gedung acara. Dan dibelakang mereka, seorang pria berpakaian
hitam mengikuti.
Han Bing serta Yifei tiba bersamaan di
gedung acara.
Si penguntit memperhatikan ketiga siswa
pembully tersebut dari balik tembok.
Simin bernyanyi dengan sangat baik di
atas panggung. Dan di depan kamera.
Han Bing serta Yifei melhat si
penguntit, dan mereka mengikutinya.
Tags:
Deep In My Heart