Tolong bantu follow/like/share/shopping
akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida.
XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap
membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much.
Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
14
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Kakek menanyakan mengenai kalung milik ibu tiri,
ternyata itu adalah kalung yang kakek minta belikan. Dengan santai, Shangyan
menjawab kalau dia sudah menghilangkannya. Kakek langsung mengomelinya. Kalung
itu dia hendak berikan pada ibu tiri Shangyan karena ibu tiri Shangyan akan
segera menikah dan meninggalkan mereka. Jika, Shangyan tidak bisa menjaga
kalung itu saja, bagaimana bisa Shangyan menghadapi ibu tiri yang sudah menjaga
Shangyan selama ini?
“Aku tidak bohong. Aku sungguh menghilangkannya,”
ujar Shangyan.
Kakek tampaknya ragu dan bahkan menduga kalau
Shangyan menjual kalung itu karena klub kekurangan uang. Shangyan menegaskan
tidak. Walau klub mereka kurang uang, tapi divisi lain masih menghasilkan dan
bisa menutupi biaya mereka.
“Han Shangyan, kalau kau butuh uang, katakan saja
pada kakek.”
Kakek akhirnya bilang kalau dia hanya khawatir
pada Shangyan. Shangyan dengan lebih lembut berkata kalau dia akan
mengembalikan semua uang kalung itu pada ibu tirinya dan tidak akan kurang
sedikitpun. Usai mengatakan itu, Shangyan naik ke atas. Kakek sendiri, menghela
panjang nafasnya.
--
Begitu masuk ke dalam kamar, Shangyan langsung
mengirim uang kepada ibu tirinya, Han Jiajia. Uang yang di transfer sebesar
950.000 yuan. Dan karena itu, sisa uang di rekening Shangyan hanyalah 207 yuan.
Shangyan menghela nafas panjang melihat sisa uang di rekeningnya. Tapi,
setidaknya masalah selesai.
Shangyan kemudian memutuskan untuk membuka
aplikasi NetEase. Dan dia melihat status yang Tong Nian buat : Hati seperti rollercoaster. Selain daripada
naik dan jatuh, itu juga berputar. Terkadang terburu-buru jatuh ke bawah.
Untuk melampiaskan kegalau-annya, Shangyan memasak banyak sekali hidangan. Kakek sampai heran dan mengira akan ada tamu. Tapi, Shangyan menjawab tidak. Dan tidak hanya itu, Shangyan menolak untuk makan karena tidak ada selera. Jadi, yang makan hanyalah kakek dan Wu Bai.
--
Tong Nian bertemu dengan Lan Mei. Lan Mei yang
ngajak ketemu karena hari inii, sponsor dari turnament CTF akan membuka
perekrutan untuk menyanyikan lagu tema turnament CTF. Tong Nian benar-benar
lupa akan hal itu. Lan Mei menunjukkan lagu tema-nya dan kemudian memberitahu
juga kalau Han Shangyan akan menjadi pembicara CTF juga. dan karena berita itu,
followers Shangyan meningkat pesat.
Mendengar Lan Mei yang terus menerus membahas
mengenai Shangyan, Tong Nian menjadi tidak enak dan meminta agar tidak menyebut
Shangyan lagi. Dia dan Shangyan telah putus. Lan Mei kaget dan bertanya alasan Tong
Nian putus? Di malam Tong Nian mabuk itu, dia sempat bertanya pada Shangyan,
dan jawaban Shangyan kalau perasaan bisa datang secara perlahan.
“Aku yang memintanya. Dan dia bilang okay.”
“Kau yang minta putus? Astaga. Kau kan jelas-jelas
menyukainya, kenapa malah mau putus? Bukankah kau jadi menderita hanya karena
harga dirimu?”
Tong Nian meminta agar Lan Mei tidak membicarakan
Shangyan lagi. Lan Mei mengerti dan tidak akan membahasnya lagi. Toh sudah putus
juga. Yang penting Tong Nian makan dulu karena mereka masih harus pergi.
--
Tong Nian dan Lan Mei tiba di gedung NetEase untuk ikut serta dalam audisi menyanyikan lagu tema. Saat mereka sedang mengisi daftar tamu, mereka berjumpa dengan Solo yang ternyata menjadi salah satu juri. Melihat Tong Nian, Solo segera mengucapkan rasa terimakasih karena tempo hari, Tong Nian sudah menghabiskan waktu bersama dengan Xiao Ai. Dan Xiao Ai sangat senang hari itu. Tong Nian tersenyum dan berkata untuk tidak sungkan karena dia juga senang hari itu.
Audisi akhirnya di mulai. Direktur Xiang memperkenalkan diri sebagai sponsor acara ini dan dia menjelaskan mengenai audisi kali ini adalah untuk menyanyikan lagu tema CTF. Dia juga menjelaskan penilaian hari ini dan nantinya akan di pilih 2 orang untuk bernyanyi 2 part lagu.
Direktur Xiang ternyata belum memulai karena masih menunggu 1
orang juri. Tapi, karena juri itu belum datang juga, dia memutuskan agar audisi
di mulai saja dulu. Semua orang sudah di sini, dan mereka tidak bisa menunda
lebih lama lagi.
Satu persatu kontestan maju dan memperkenalkan
diri serta alasan mereka ingin menyanyikan lagu tema ini. Semua melakukan yang
terbaik. Kontestan terakhir adalah Tong Nian.
“Aku, Tong Nian. Aku sangat suka bernyanyi. Aku suka
bernyanyi untuk orang yang ku sukai. Aku juga berharap setelah dia mendengar
lagu ini, dia bisa merasa senang dan bahagia. Aku merasa lagu adalah cara terbaik
untuk menyampaikan perasaan. Aku akan meletakkan perasaanku ke dalam caraku
bernyanyi. Jika dia tidak menyukaiku, aku merasa tidak ada gunanya memaksa. Tapi,
setidaknya, aku ingin mencobanya. Jika aku tidak berusaha dan bernyanyi untuknya,
dia mungkin tidak akan pernah tahu bahwa aku menyukainya,” ujar Tong Nian.
Dan pas sekali, Shangyan datang. Ternyata,
Shangyan adalah juri yang di tunggu dir. Xiang tadi. Shangyan meminta maaf
karena sudah terlambat. Dan karna itu, dia hanya akan duduk dan mengobservasi tanpa
memberikan penilaian apapun.
Saat itu, Tong Nian dan Shangyan baru saling sadar kalau mereka berjumpa lagi. Mereka sama-sama terkejut. Tong Nian tampak jelas ingin menghidari tatapan Shangyan. Tapi, Shangyan malah meminta Tong Nian untuk menyanyikan lagu “Little Donkey.”
Tong Nian mulai menyanyikan lagu tersebut. Dan
sambil menyanyi, dia mulai mengingat setiap pertemuannya dengan Shangyan sejak pertama
kali, di internet café. Lagu itu mengenai seseorang yang mempunyai seekor
keledai yang tidak pernah di naikinya. Suatu hari, orang itu mulai memikirkan
kalau dia menaiki keledai itu untuk ke pasar. Dan tidak tahu kenapa, dia malah
terjatuh dan menjadi kotor.
“Boleh aku bertanya, perasaan apa yang ingin kau
ekpresikan melalui lagu ini?” tanya salah seorang juri.
Tong Nian mulai menjelaskan kalau dia berimajinasi
kalau keledai kecil itu adalah kekasihnya. Dan keledai kecilnya sekarang telah
hilang. Tong Nian berusaha keras agar tidak menangis, dan Shangyan juga tampak
sedih.
Rapat para juri mulai di lakukan untuk menentukan
siapa yang akan terpilih. Direktur Xiang menanyakan pendapat dari Shangyan. Shangyan
hanya menjawab kalau mereka harus berhati-hati dalam memilih karna ini adalah
penyanyi untuk lagu tema. Dan dari diskusi para juri, tampaknya para juri menyukai
suara Tong Nian dalam bernyanyi yang lebih hidup dan ceria.
Direktur Xiang tiba-tiba saja berkata kalau nanti
Shangyan harus bisa berhubungan baik dengan Tong Nian untuk mempromosikan lagu
tema ini. Shangyan menolak karena dia tidak pernah setuju menjadi ambassador
lagu tema. Dia datang kemari untuk menjadi juri karena hubungannya dengan
direktur Xiang. Dia minta maaf datang terlambat hari ini karena salah satu
anggota teamnya terlibat dalam kecelakaan mobil. Jadi, tadi dia pergi ke rumah
sakit dulu untuk memastikan kalau luka-nya tidak serius baru datang kemari. Dan
karena sudah selesai, dia pamit pulang duluan.
Tong Nian dan Lan Mei ternyata menunggu Shangyan keluar. Shangyan sadar kalau Tong Nian memperhatikannya, tapi, dia berpura-pura tidak melihat Tong Nian dan terus saja berjalan keluar gedung. Tong Nian menjadi semakin sedih karena mengira Shangyan sudah tidak peduli lagi padanya.
--
Diretkur Xiang dan Solo mengantar Tong Nian dan
Lan Mei keluar gedung. dir. Xiang juga memberikan selamat karena Tong Nian dan
Lan Mei terpilih menjadi penyanyi lagu tema. Rekaman akan di mulai sabtu minggu
depan jam 3 sore. Dan saat rekaman lagu nanti, dia akan meminta Solo atau
Shangyan untuk memeriksa mereka.
Tidak di sangka, Shangyan ternyata masih ada di
depan gedung dan di dalam mobilnya. Dia memperhatikan Tong Nian yang baru
keluar dari dalam gedung.
Lan Mei merasa kalau sikap antara Shangyan dan
Solo sangat berbanding terbalik. Dan sejujurnya saja, setiap kali dia melihat
Han Shangyan, dia sangat takut. Tong Nian langsung berkata kalau Shangyan bukan
orang seperti itu (menyeramkan). Tong Nian masih berharap kalau minggu depan
Shangyan akan datang, jadi dia bisa melihat Shangyan.
--
Tong Nian datang untuk melakukan rekaman. Dia berusaha
yang terbaik untuk menyanyi, tapi produser lagu tidak menyukai cara Tong Nian
bernyanyi. Dia merasa tidak ada perasaan di dalam cara Tong Nian bernyanyi. Untung
ada Lan Mei, jadi dia berkata pada produser, meminta waktu untuk istirahat
sebentar.
Setelah istirahat sebentar, mereka mulai melakukan rekaman ulang. Produser melihat kalau Tong Nian sedikit berbeda hari ini karena seperti kehilangan percaya diri. Lan Mei menawarkan diri untuk menemani Tong Nian bernyanyi. Tong Nian sebenarnya, menanti Shangyan untuk datang melihatnya bernyanyi. Dan dia sangat sedih, karena Shangyan tidak juga datang.
Shang yan melihat ada mesin penjual minuman. Dan karena
itu, Shangyan ingin membeli minuman untuk Tong Nian. Tapi, mesin itu tidak
menerima uang kertas. Jadilah, Shangyan menemui resepsionis dan meminta menukar
uang kertas-nya menjadi uang logam. Dia ingin menukar uang 100 yuan-nya. Dan
karena itu, resepsionis-nya mulai menelpon semua karyawan yang ada di gedung
itu untuk mengumpulkan koin untuk di tukar menjadi uang kertas.
Solo tiba dan masuk ke dalam ruang rekaman. Dia tampak menyukai cara Tong Nian bernyanyi. Produser lagu juga suka. Resepsionis saat itu datang membawakan botol-botol minuman. Awalnya, Lan Mei mengira yang membelikan minuman itu adalah dir. Xiang atau Solo. Tapi, resepsionis memberitahu kalau yang membeli adalah pria tampan yang datang dan menukar uang 100 yuan dengan 100 koin untuk membeli semua minuman itu. Masalahnya, dia tidak tahu siapa pria itu.
Lan Mei melihat kalau di salah satu botol, di
tutup bagian atasnya ada tulisan : “Tetap Semangat!”. Dan bahkan sengaja di
tulis di botol yang label-nya ada tulisan “Pengakuan” (kayak permen kiss, kan
di belakang-nya ada kata-kata). Tong Nian tampaknya tahu siapa pria itu, jadi Tong
Nian segera berlari keluar.
Di dalam, dir. Xiang juga tahu kalau yang datang
adalah Shangyan. Dia kesal karena Shangyan masih belum berubah, datang dan
pergi sesukanya saja. Dan dia kemudian memberitahu Solo, kalau dia menyukai Tong
Nian yang seperti tipe-nya. Apakah Tong Nian sudah punya pacar? Kalau belum,
dia ingin mengejar Tong Nian.
“Sebaiknya, kau menyerah saja,” saran Solo.
“Kenapa? Apa dia sudah ada yang punya?”
“Aku
mengingatkanmu sebagai teman. Kau tidak akan pernah bisa mengejar gadis itu. Menyerah
saja! Selamatkan hidupmu,” nasehati Solo. Wkwkwk, dia nggak kasih tahu kalau Tong
Nian adalah milik Shangyan.
Dan kita di perlihatkan adegan saat Shangyan memang menggunakan semua koin tersebut untuk membeli minuman untuk Tong Nian. Dan bahkan menuliskan “Tetap Semangat!” di salah satu tutup botol.
--
Shangyan pulang ke klub dan terus menerus naik turun tangga. 97 yang ada di kamar sampai keluar dan mengintip. Saat tahu kalau yang naik turun tangga adalah Shangyan, 97 langsung protes. Dia mengira ada sesuatu (maksudnya hantu). Shangyan ngebalas kalau 97 saja yang terlalu sensitif.
--
Shangyan telat bangun hingga harus di bangunkan
oleh bibi Zhou. Ternyata, Shangyan terkena demam. Bibi Zhao khawatir. Tapi,
Shangyan lebih khawatir jika bibi Zhao tertular jadi dia menyuruh bibi Zhao
untuk keluar dulu dan tidak usah membersihkan kamarnya. Bibi Zhao akan keluar
tapi untuk membuatkan air bawang putih untuk Shangyan minum agar bisa sembuh. Dia
tidak takut sakit.
--
Shangyan ke bawah dan wajahnya tampak murung. Para
anggota jadi takut dan pada kabur dengan alasan latihan. Hanya, Wu Bai yang
tidak kabur. Tapi, saat Shangyan memanggil namanya, Wu Bai langsung berkata
kalau dia tidak punya uang lagi. hahahah.
“Walaupun kau adalah ayah kandungku sekalipun, aku
tidak punya uang untuk di pinjamkan padamu lagi.”
“Aku memanggilmu bukan untuk itu,” kesal Shangyan.
“Kau pergi ke universitas Jiaodong dan bawa mobilku kembali.”
“Kenapa kau memarkir mobilmu di sana?”
Wajah Wu Bai langsung kesal, merasa sudah di
manfaatkan. Setelah Wu Bai pergi, Shangyan menatap tajam pada Su Cheng. Su
Cheng sampai takut juga.
“Bukankah kau bilang kau tidak mau,” ingatkan Su cheng.
“Tidak banyak. Setiap bulan ada tunjangan makan
sebesar 1000 yuan dan tunjangan mobil sebesar 2000 yuan. Berdasarkan standar-ku,
bukankah itu cukup?”
“Hm,” jawab Shangyan.
Su Cheng langsung menginterogasinya. Kemana semua
uang Shangyan? Sebagai seorang boss, apa Shangyan benar-benar kehabisan uang
hingga begini? Shangyan akhirnya memberitahu kalau dia menghilangkan kalung
antik ibu tirinya dan dia menggunakan semua uang simpanannya untuk mengganti
rugi. Dia bahkan meminjam uang dari Wu Bai, tapi masih belum cukup. Dan karena
itu, dia mau mulai bulan ini, tunjangannya di transfer ke kartu-nya. Su Cheng
mengerti, dan bahkan menanyakan, apakah dia harus memberikan angpao juga? Shangyan
tersenyum, setuju.
--
Wu Bai selesai menjemput mobil Shangyan. Dan dia
berpas-pasan dengan bibi Zhao yang sedang membersihkan ruangan. Bibi Zhao
menyuruh Wu Bai untuk memeriksa Shangyan yang terkena demam. Wu Bai baru tahu.
Wu Bai menemui Shangyan dan heran karena biasanya Shangyan jarang sakit. Apa ini karena Shangyan putus? Shangyan kesal mendengarnya. Wu Bai malah membahas mengenai Shangyan yang menyetir hingga ke univ. Jiaodong hingga habis bensin. Shangyan tidak membahas itu dan malah berkata kalau dia tidak akan pulang malam ini ke rumah. Jika dia pulang, dia harus mendengarkan ceramahan kakek, dan itu bisa membuatnya mati.
“Kakek bilang, jika kau tidak pulang melihatnya,
dia akan datang dan tinggal di klub,” beritahu Wu Bai.
--
Dan terpaksa, akhirnya, walau sakit, Shangyan pun
tetap pulang ke rumah. Dia menyuruh Wu Bai yang menyetir mobil. Kayaknya karena
sakit, Shangyan jadi nggak bisa mikir. Dia malah nanya apakah Wu Bai sudah
mengisi bensin mobilnya atau belum? Wu Bai menjawab kalau dia nggak isi bensin,
gimana caranya dia membawa pulang mobil ini dari univ. Jiaodong tadi.
“Apakah saat ini aku terlihat seperti orang yang
putus cinta?” tanya Shangyan.
“Ya.”
--
Tong Nian datang untuk rekaman lagi. Dia sudah
bersemangat karena saat bertanya pada resepsionis, resepsionis bilang kalau
hari ini semua datang. Eh, tapi saat Tong Nian masuk, Shangyan tidak ada. Tong Nian
jelas kecewa. Lan Mei berusaha menghiburnya.
Caranya? Dia bertanya kepada dir. Xiang, kenapa
Han Shangyan hari ini tidak datang? Dir.
Xiang menjawab kalau Shangyan itu orang sibuk dan mungkin sekarang sedang mempersiapkan
kompetisi klub.
Dir. Xiang yang melihat Tong Nian, malah langsung duduk di sebelah Tong Nian. Untunglah ada Lan Mei yang sigap. Dia segera duduk di antara mereka sehingga dir. Xiang tidak bisa mendekati Tong Nian. Lan Mei malah membahas mengenai Shangyan. dir. Xiang mengira Lan Mei menyukai Shangyan. Lan Mei segera menjelaskan kalau dia sudah menikah dan suaminya fans Shangyan. Sementara Tong Nian, Tong Nian berkata kalau dia masih single.
Dir. Xiang malah terus menggosip. Dia memberitahu
kalau dari sumber dalam K&K, ada berita kalau Shangyan sudah punya pacar. Mendengar
hal itu, Tong Nian jadi sedih. Lan Mei juga sedih. Mereka mengira kalau
Shangyan sudah punya pacar baru padahal baru saja putus (sepertinya, yang di
maksud sebagai pacar Shangyan adalah Tong Nian, tapi mereka semua malah salah
paham, mengira itu orang lain).
Karena salah paham itu, hati Tong Nian benar-benar
patah.
--
Kakek di rumah sedang menonton berita bersama Wu
Bai di ruang tamu. Kebetulan sekali, berita itu mewawancarai petugas polisi
Wang dan membahas mengenai universitas Jiaodong. Kakek ingat kalau itu adalah
universitas Tong Nian. Dan dia jadi kepikiran, Tong Nian sudah lama tidak datang
menemuinya. Apa ada masalah?
“Aku tidak tahu.”
“Xiao Bai, kau dari kecil tidak pernah berbohong. Kasih
tahu kakek, ada apa?”
“Aku tanya padamu!” marah kakek.
“Aku rasa… ada sedikit masalah. Tapi untuk
jelasnya, tanya saja sama kak Shangyan dengan jelas,” jawab Wu Bai dan langsung
kabur ke kamarnya.
Eh, sial sekali, Shangyan malah keluar kamar dan
ke dapur. Kakek jelas langsung mengampirinya. Dia memastikan dulu kalau Shangyan
sudah tidak sakit, baru kemudian dia menyuruh Shangyan menjemput Tong Nian ke
kampus. Hari ini adalah hari ulang tahun Tong Nian!
Shangyan sok tidak peduli, tapi kakek terus
menceramahinya. Dia terus mengikuti dan mengganggu Shangyan
“Han Shangyan, kakek benar-benar menyukai gadis
ini, Tong Nian. Dia manis dan bertata krama. Dia juga pintar! Beberapa saat yang lalu juga ada berita
mengenai universitasnya. Coba bilang, bagian mana darinya yang tidak layak untukmu?”
“Aku yang tidak layak untuknya. Oke?”
“Baguslah kalau kau sadar akan hal itu,” benarkan
kakek. Hahaha. “Untuk seseorang jatuh cinta padamu adalah hal yang sulit. Dan ada
gadis baik yang jatuh cinta padamu bahkan lebih sulit! Jadi, apa kau akan
menjemputnya?”
“Tidak.”
“Dia masih sekolah. Pulang pergi setiap hari, apa
boleh?”
“Hari ini hari Minggu! Pergi,” ujar kakek. “Jika
kau tidak pergi, kakek tidak mau makan hari ini!” ancam kakek. “Besok juga tidak makan!”
Karena tidak berhasil, kakek pura-pura sakit dada.
Hahaaha. Karena tidak mempan juga, kakek jadi marah-marah. Eh, terlihatlah Wu
Bai yang melihat dari atas. Shangyan langsung memarahinya karena yakin Wu Bai
pasti sudah bilang sesuatu. Wu Bai membantah.
“Okay. Aku akan pergi menjemputnya. Tapi, dengan
syarat, dia harus ikut denganku!” ujar Shangyan dan menunjuk Wu Bai.
--
Tong Nian tidak fokus dan terus teringat dir. Xiang yang bilang kalau Shangyan sudah punya pacar. Tong Nian kebetulan bertugas mengawasi yang lain belajar (seperti asdos gitu). Zheng Hui memanggil Tong Nian keluar kelas dan mengajaknya untuk keluar sebentar. Dan karena itu, Tong Nian pamit pada yang lain untuk pulang duluan.
Numpang Iklan Sejenak, All 😊
Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig
aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow,
like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie.
Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog
ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para
pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
Tags:
Go Go Squid
Lanjuuuut....udah nggak sabar kak..eps 15 nya
ReplyDeleteLanjut kak...
ReplyDeleteSemangat!!!
ReplyDeleteSmangat ka.. lanjutt
ReplyDelete