Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode 7 - Part 2
Episode 7 - Part 2
Malam hari. Ketika semua orang sudah
pulang, Han Bing menghampiri satpam yang berjaga dan memberikan makanan enak
kepadanya. Han Bing beralasan bahwa dia sedang mau lembur hari ini, makanya dia
membeli banyak makanan, lalu dia memberitahu kalau kartu akesnya ketinggalan.
Dan karena sudah mengenal Han Bing sejak
dulu. Maka si satpam pun membiarkan Han Bing untuk masuk begitu saja ke dalam
kantor dengan membuka kan akses untuknya agar bisa masuk.
Menggunakan senter kamera, Han Bing
berjalan diam- diam ke arah mejanya. Lalu sesudah itu, dia membuka komputernya
dan mengakses website perusahaan menggunakan ID rekannya. Dia tahu ID rekannya
dari catatan yang tertempel di monitor.
Han Bing dengan tenang, meminum
minumannya sambil melihat isi laporan yang ada diwebsite perusahaannya. Lalu
tepat disaat itu, seseorang menelpon ke kantor, dan Han Bing pun mengangkatnya.
“Aku ada bukti untuk diumumkan,” kata si
penelpon. Dan Han Bing pun mengiyakan, serta siap mendengarkan.
“Dulu tampil diacara pengejaran. 3 tahun
lalu, ditempat hiburan Bin Shi, kasus mencelakai pelayan wanita,” kata si
penelpon dengan pelan. Dan Han Bing teringat tentang berita yang di bawa nya
dulu.
“Aku ingin tahu, kasus yang lalu dengan
kasus ini, apakah pembunuhnya sama?” tanya si penelpon.
“Sekarang masih belum ditentukan.
Kenapa?” balas Han Bing, bertanya.
“Aku dengar- dengar semua korban mati
karena ditusuk jarum beracun. Dia pernah menjumpai saya,” jawab si pembunuh
dengan suara seperti ketakutan.
“Siapa?” tanya Han Bing.
“Pembunuh itu.”
Mendengar itu, Han Bing menanyakan
dimana si penelpon berada sekarang. Namun si penelpon tidak mau memberikan
alamatnya dan hanya berjanji akan menelpon sejam lagi, lalu setelah itu telpon
dimatikan.
Han Bing datang ke tempat Yifei dan
menceritakan segalanya. Lalu kemudian si penelpon pun kembali menghubungin Han
Bing. Dengan segera Han Bing pun langsung mengangkatnya, dan menyalakannya
dalam mode loudspeaker. Supaya Yifei yang berada didekatnnya juga bisa
mendengar.
Si penelpon memberitahu bahwa dia tidak
pernah berjumpa dengan pembunuhnya, tapi yang benar adalah dia pernah mendengar
suara mengerikan itu. Si penelpon menceritakan itu sambil memperhatikan ke
sekelilingnya yang sepi dan mengusap lehernya yang merasa merinding.
“Suara ini sudah muncul begitu lama. 3
tahun yang lalu. 3 tahun lalu sebelum Qiao Ling dibunuh. Dia juga pernah
mendengar,” kata si penelpon dengan pelan.
“Qiao Ling adalah pelayan wanita yang
dibunuh 3 tahun lalu. Benarkan? Kamu mengenali dia?” tanya Han Bing.
“Iya, kami adalah teman sekelas.”
Han Bing memandang ke arah Yifei. Dan
Yifei pun mulai berbicara, dia memperkenalkan dirinya dan mengajak si penelpon
untuk bertemu.
“Suara ini beberapa hari yang lalu sudah
muncul. Terus terngiang ditelingaku,” kata si penelpon dengan takut. Dan
dibelakang nya seseorang memperhatikannya dengan memegang sebuah jarum suntik.
Yifei menanyakan dimana si penelpon berada.
Dan disaat itu, si penelpon kembali mendengar suara gemerincing. “Dimana kamu?
Aku sekarang pergi menemui kamu,” tanya si penelpon dengan cemas. Lalu telpon
dimatikan.
Yifei menebak tampaknya si penelpon
mengetahui sesuatu. Dan Han Bing membenarkan, tapi ntah mengapa suara si
penelpon terdengar seperti sedang ketakutan pada sesuatu sekarang.
“Aku akan pergi membuat kopi,” kata
Yifei untuk menenangkan Han Bing.
Han Bing memperhatikan jam di dinding
yang sudah mau menunjukan pukul 12. “Han
Xue, situasi gawat. Hari ini tidak bisa, jangan datang,” pinta Han Bing
didalam hati. Lalu dia menuliskan pesan untuk Han Xue di hapenya.
“Han
Xue, sekarang situasi gawat. Aku peringatkan kamu, jika kali ini tidak
mendengar perkataan kakak. Seperti kejadian membuat onar dikantor polisi. Aku
tidak akan memaafkan kamu. Sekarang situasinya adalah …”
Akhirnya, jam menunjukan tepat jam 12
malam. Dan Han Bing pun tertidur, tapi ketika dia membuka matanya kembali,
ternyata Han Xue tidak muncul. Merasakan itu Han Bing pun berterima kasih dalam
hatinya pada Han Xue.
“Pembunuhnya adalah seorang yang gila.
Sekarang aku masih curiga, jangan- jangan ini pembunuhan karena masalah
dendam,” jelas Han Bing. Melanjutkan kembali pembicaraannya dengan Yifei.
“Jika iya, maka korban memiliki
kesamaan. Tetapi Fang Da Xie dan Shen Mei Zhu (korban di bar) tidak ada
kesamaan. Ini aneh,” balas Yifei.
Pagi hari. Jam 6 pagi. Han Bing
terbangun dari tidurnya. Lalu dia membaca pesan yang ditulis oleh Yifei di
memo. Dia tidak ada menelpon kemari.
Jangan panik.
Han Bing memandangin wajah Yifei yang
tertidur. Dan mengingat kembali kejadian semalam, setelah dia ketiduran duluan.
Han Bing merasakan Yifei dengan lembut
membaringkanya di sofa. Dan memakai kan jas kepadanya agar dia tidak kedinginann.
Secara diam- diam, Han Bing merapikan
semua barangnya. Lalu dia berniat untuk pergi. Tapi tepat disaat itu, Yifei
terbangun dan memegang tangannya.
“Kamu sudah bangun,” kata Han Bing.
“Baru saja,” balas Yifei.
Han Bing menanyakan, apakah si penelpon
tidak ada menghubungin lagi. Dan Yifei mengiyakan, dia telah mencoba untuk
menelpon juga tapi tidak diangkat, dan dia merasa untuk seharusnya mereka
melapor pada polisi. Dan Han Bing mengiyakan.
Yifei membuka kan pintu taksi untuk Han
Bing. Dan Han Bing pun masuk ke dalam taksi tersebut. Lalu dia pergi.
Seorang rekan Yifei melihat hal tersebut
dan bertanya apakah Yifei sudah punya pacar. Dan dengan malu- malu Yifei
menjawab tidak, tapi dari rautnya dia tampak seperti berharap bisa menjawab
iya.
Yifei menghubungin Gao Sheng dan
melapor. Dan Gao Sheng pun mengiyakan, dia akan pergi menemui si penelpon itu.
Xiao Shen menanyakan, apakah Han Bing
berada ditempat Yifei semalam. Dan Han Bing menjawab bahwa kali ini Yifei telah
banyak membantu, juga Han Xue.
“Menurutku, Kong Yifei baik,” kata Xiao
Shen.
“Kalau begitu, aku akan mencoba,” balas
Han Bing.
Mendengar itu, Xiao Shen mendukung. Dan
Han Bing tersenyum malu- malu.
Xiao Shen kemudian menasehati Han Bing
untuk jangan takut lagi kepada Han Xue, sehingga mereka bisa sama- sama bebas.
Menurutnya Han Bing memiliki hak untuk tidak terikat pada Han Xue, dan
berpacaran serta berkencan.
Mendengar itu, Han Bing merasa ragu. Dia
menunjukan tanggal dikalendernya. “Ini adalah kalender setiap kali Han Xue
datang. Dia datang setiap 3 minggu sekali. Lagipula aku adalah kakak, hal ini
tidak dihitung.”
“Ini tidak ada hubungannya. Asalkan kamu
bersediah meminjam badan untuk Han Xue, kamu dengan siapapun tidak pernah
berpacaran dengan baik. Seperti dulu Yang Chun Yu meninggalkan mu!” balas Xiao
Shen, tegas.
Han Bing merasa galau mendengar itu. Dan
Xiao Shen pun meminta maaf, karena telah membuka luka Han Bing. Dia menjelaskan
bahwa 15 tahun sudah cukup menurutnya. Serta dia juga ingin bebas.
Dan Han Bing pun terdiam, memikirkan itu.
Dihalte bis. Han Bing duduk merenungkan
perkataan Xiao Shen kembali.
Prof. Wu memeriksa kejiwaan Minghao
diruang introgasi. Dan Minghao kembali membicarakan tentang omong kosong.
“Dia adalah tuan ku. Aku percaya pada
dia,” kata Minghao.
Xiao Jiang datang menemui Gao Sheng dan
memberitahu bahwa dia telah menemui si penelpon. Dia menduga bahwa tampaknya si
penelpon hanya berhalunasi saja.
Diruang introgasi. Minghao tiba- tiba
saja muntah di dekat Prof. Wu. Sehingga karena itu, Gao Sheng pun menghampiri
mereka. Dan Xiao Jiang membawa Minghao untuk pergi ke kamar mandi.
Prof. Wu menjelaskan bahwa dia tidak
apa- apa. Lalu dia pamit untuk ke kamar mandi juga dan membersihkan dirinya.
Didalam kamar mandi. Minghao
membersihkan diri. Dan Xiao Jiang menjaganya agar tidak kabur. Prof. Wu yang
datang ke kamar mandi juga, dia dengan perhatian menanyakan apakah Minghao baik
– baik saja. Namun Minghao malah kembali muntah lagi di dalam bilik kamar
mandi.
“Mungkin muntah karena alergi,” kata
Prof. Wu memberitahu Xiao Jiang.
“Maksudmu dia tidak bersalah?” tanya
Xiao Jiang. Dan Prof. Wu hanya tersenyum kecil saja, lalu dia pergi.
Prof. Wu memberitahu pendapatnya kepada
Gao Sheng tentang Minghao. Dia menyarankan untuk mengadakan tes kejiwaan pada
Minghao, karena tampaknya Minghao menganggap si pembunuh sebagai tuan didalam
hatinya.
Han Bing datang tepat disaat itu, dan
Gao Sheng pun menyuruhnya untuk duduk dan menunggu.
Minghao serta Xiao Jiang kemudian
kembali ke dalam ruangan. Melihat itu, Han Bing memandang kesal kepada Minghao.
Dan Minghao kemudian secara tiba- tiba mengeluarkan pena yang telah
dipersiapkannya, dia mendorong Xiao Jiang yang memegangnya dan meraih Han Bing
menjadi tawanannya.
Melihat itu, semua polisi berdiri dengan
panik. Mereka berteriak agar Minghao melepaskan Han Bing.
Tags:
Deep In My Heart