Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 08-1


Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 08-1

Images by : iQiyi
Pengumuman hasil ujian mid keluar. Dan Momo mendapat peringkat ke-2 karena nilai pelajaran literature-nya hanyalah 58. Jingjing jelas heran, kenapa Momo bisa mendapat nilai serendah itu? Dengan santai, Momo menjawab kalau pertanyaannya terlalu kekanak-kanakan jadi dia menulis asal saja. Mendengar jawaban Momo, Jingjing semakin kagum, dengan menjawab asal saja Momo bisa mendapat juara 2, apalagi kalau menjawab dengan serius.
Dengan Momo yang mendapati urutan ke-2, maka yang mendapat urutan pertama adalah Qi Shan. Sayangnya, Qi Shan tidak merasa bahagia karena dia mendapatkan peringkat itu karena Momo yang tidak menjawab soal dengan serius. Li Feng berusaha memuji Qi Shan yang bisa mendapatkan juara pertama walaupun topik ujian sudah di tukar karena Hai Lan yang mencuri soal.
“Itu karena Xuan Mo tidak menjawab dengan serius. Jika dia menjawab dengan serius…”
“Tidak ada ‘jika’. Ini adalah kemampuanmu sendiri. Kau yang terbaik,” puji Li Feng.
--

Para guru membahas mengenai jawaban ujia Momo yang menjawab dengan asal. Mereka bingung dengan apa yang di pikirkan anak-anak zaman sekarang ini. Xuan Mo seperti ini (menjawab ujian dengan asal) dan Hai Lan juga begitu (mencuri soal ujian). Menurut para guru, Momo adalah anak yang pintar tapi perilakunya agak berbeda daripada orang-orang pada umumnya.
Dan karna pertimbangan tersebut, maka sepertinya Qi Shan lah yang terpilih untuk menjadi pertukaran pelajar ke US.
--

Momo menghampiri Hai Lan yang sedang duduk sendirian. Dia memanggil Hai Lan dengan panggilan ‘little hacker’ dan menggodanya untuk meng-hack departemen penerbangan US. Hai Lan jelas kesal karena merasa Momo sedang mengejeknya. Momo serius menjawab kalau dia hanya ingin tahu level teknikkal dari penerbangan paling hebat di dunia. Dan akhirnya Hai Lan mau menjawab kalau sulit untuk menghack situs atau teknologi dari sitem pertahanan yang kuat.
“Aku ingin minta maaf atas sesuatu,” ujar Hai Lan tiba-tiba. “Aku sebenarnya tahu kalau hasil ujian kali ini sangatlah penting, tapi aku tidak memberitahumu sama sekali karena Qi Shan. Saat itu, aku merasa kalau dia sangat ingin pergi ke US lebih daripadamu. Aku hanya ingin memberikannya kesempatan yang adil dan tidak memikirkan untuk memberikanmu kesempatan yang adil juga. Kau ingin memukulku? Silahkan.”
Momo hanya tertawa. Dia tidak merasa marah sama sekali akan hal itu. Lagipula, setiap orang punya kepentingannya masing-masing. Mungkin kepentingan Hai Lan adalah Qi Shan.
 Hai Lan mulai merenung. Walaupun dia melakukan 99 kebaikan, tapi dia melakukan 1 kesalahan di akhir, maka 99 kebaikan yang sudah di lakukan sebelumnya, akan di lupakan semua orang.
“Jangan pikirkan orang lain. Tidak ada satupun yang sempurna,” ujar Momo.
“Mudah untuk di ucapkan.”

“Tidak juga,” jawab Momo. “Ada seorang jenderal wanita, yang selalu memenangkan pertarungan dengan sempurna. Tapi, di pertarungan terakhir, demi agar menang, 270 ribu kehidupan harus melakukan bayarannya,” ujar Momo dengan sedih. Dia teringat saat dia masihlah Abu Dory, saat itu, dia melihat planet di depannya, hancur (sepertinya itu planet Scorpius).

Hai Lan tentu tidak tahu Momo membicarakan diri sendiri dan mengira Momo sedang membicarakan tokoh sejarah. Dia malah penasaran apa yang terjadi selanjutnya dengan jenderal wanita itu? Dan Momo menjawab kalau jenderal itu harus menanggung semua tanggung jawab dari pengorbanan itu semua. Dan sedang memikirkan cara untuk memenuhi instruksi terakhir dari Tetua yang di tinggalkan padanya. Membawa pulang kemenangan dan nama semua pahlawan, kembali. Tapi, entah kesempatan untuk pulang itu masih ada atau tidak.
“Hidup bukan mengenai mengubah pendapat orang lain. Tapi, membiarkan dirimu bebas,” ujar Momo mengakhiri ceritanya.
Mendengar kalimat terakhir Momo, Hai Lan mulai bersemangat lagi.
--
Di dalam kamar, Momo menatap ke arah jam dan ke pergelangan tangannya. Dan pas jam 12 malam, indikator mental power-nya berkurang.
“Bahkan jika aku tidak menggunakan kekuatanku, setiap 3 hari berlalu, level energy ku akan berkurang 1%. Level energy ku sekarang hanya cukup untuk 200 hari. Waktu yang pendek ini, Bumi tidak akan pernah bisa membantuku untuk berhubungan dengan Planet Scorpius. Apa yang harus ku lakukan?”
Saat sedang berpikir itu, Yu Chen tiba-tiba masuk dan memberitahu kalau ada dumpling. Jadi, dia menyurh Momo keluar untuk makan.
Mereka makan sekeluarga di meja makan dengan akur. Yu Chen sudah mulai berubah menjadi lebih ramah. Saat memakan sebuah dumpling, Momo malah menemukan sebuah koin di dalam dumpling tersebut. Semua langsung girang karena Momo mendapatkan koin yang artinya Momo sangat beruntung.
Tapi, mood Momo sedang tidak bagus. Dia malah bangkit dan marah-marah karna yang di lakukan setiap hari hanya sarapan, makan siang dan makan malam. Dia itu berbeda dari mereka!
Semua bingung, apalagi Momo langsung keluar rumah. Jian Hua langsung memukul kepala Yu Chen karena menduga Yu Chen mengganggu Momo lagi hingga marah. Yu Chen jelas kesal juga karena dia tidak melakukan apapun.
--
Momo pergi ke arena tinju dan melampiaskan kekesalannya dengan meninju samsak. A Gui yang melihatnya, tentu heran karena Momo masih ada di sini padahal sudah larut. Tapi, karena Momo tidak mau menjawab sama sekali, A Gui hanya menyuruh Momo untuk mematikan lampu saat pulang.
--

Hai Lan sendiri mulai belajar dengan keras. Semua karna dia sudah berjanji pada ayahnya kalau kali ini, dia akan menjadi juara 1 lagi dengan kemampuannya sendiri. Dia akan membuktikan dirinya, walaupun ayahnya meragukannya.
Dan dengan tekad itu, Hai Lan terus belajar hingga larut.
--
Esok hari,
Qi Shan bersama teman-temannya. Dan Li Feng bertingkah sedih karna Qi Shan akan pergi ke US. Saat sedang ngobrol, alarm ponsel Qi Shan berbunyi. Itu karena Qi Shan mulai memasang jam sesuai jam di US. Li Feng sampai kagum dengan hal sepele seperti itu.
Sementara itu, Hai Lan sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya dan melihat Qi Shan yang sedang tertawa bahagia.
--
Saat di kelas, Hai Lan bertanya kegiatan Momo malam ini. Jika Momo ada waktu, dia ingin meminta tolong sesuatu. Momo bersedia, dia punya waktu dari jam 7-9, dan di atas jam 9 dia harus bekerja.
--

Dan bantuan apa yang Hai Lan minta dari Momo? Dia meminta Momo menemaninya mencari hadiah perpisahan untuk Qi Shan yang akan ke US. Karena Momo agak aneh, ya hadiah yang dia sarankan juga aneh. Momo menyarankan untuk membelikan nunchaku (alat yang di gunakan Bruce Lee) agar bisa di gunakan Qi Shan untuk melindungi diri di US. Atau jika tidak, maka pedang pendek. Atau tombol yang berbunyi keras jika di tekan.
Dan karena Hai Lan tidak setuju. Maka, Momo menyarankan untuk membelikan baju karakter.
Akhirnya, malah mereka tidak menemukan kado yang tepat untuk di berikan pada Qi Shan. Momo dengan jujur memberitahu kalau dia belum pernah menerima ataupun membeli hadiah satu kalipun, jadi dia tidak pandai akan hal ini. Hai Lan menghibur dengan menyebut Momo hanyalah berbeda dari gadis kebanyakan.
“Ah, aku pernah menerima hadiah sekali. Kau memberiku buket bunga,” ujar Momo.
“Itu hanya untuk menghiburmu. Itu juga bukan hal yang hebat.”
“Tapi, aku mampu merasakan ketulusanmu. Itulah kenapa, tidak penting hadiahnya apa, yang penting adalah ketulusan.”
--
Dan karena perkataan Momo itu, maka Hai Lan memutuskan untuk menulis surat untuk Qi Shan. Yah… tentu saja dia kesulitan.  
--

Esok hari,
Hai Lan mengantar Qi Shan dan sekalian memberikannya surat yang telah di tulisnya. Dia juga berharap kalau di US, Qi Shan akan bertemu dengan teman yang baik dan peduli padanya. Menerima surat Hai Lan, Qi Shan jelas merasa semakin bersalah, apalagi Hai Lan berkata kalau dia tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
“Ingatlah untuk membalas suratku ketika kau sudha sampai di US,” ujar Hai Lan.
“Aku tidak tahu apakah aku akan punya waktu atau tidak.”
“Kau khawatir itu akan mempengaruhimu belajar? Tidak masalah. Aku akan menulis surat dan kau bisa membalasnya saat kau ada waktu luang.”
“Mari tidak saling berhubungan,” tegas Qi Shan.
“Kenapa? Jangan bilang karena kau sudah berhasil ke sana, kita tidak bisa menjadi teman lagi?” marah Hai Lan.
“Orang suka membohongi diri sendiri. Mereka kira selama kedua sisi tidak saling melepaskan, maka mereka tidak akan berpisah. Tapi, sekali mereka sudah berada di 2 tempat berbeda, hidup dengan kehidupan yang berbeda, komunikasi akan semakin berkurang dan berkurang. Terimakasih atas semua yang telah kau lakukan padaku selama ini. Aku sangat bersyukur. Tapi, jika kita hanya akan berpisah pada akhirnya, apa gunanya menghabiskan waktu seperti ini?” ujar Qi Shan dengan dinginnya dan masuk ke dalam taksinya, meninggalkan Hai Lan.

Hai Lan hanya bisa berdiri diam menatap Qi Shan. Sementara itu, di dalam taksi, Qi Shan menangis. Hah… sepertinya ini adalah akhir dari kisah mereka. Baguslah.
--

Dan mulailah Hai Lan melalui hari-harinya tanpa Qi Shan. Dan tanpa adanya Qi Shan, dia malah semakin dekat dengan Momo. Apalagi saat mereka berbincang mengenai kehidupan, perkataan Momo yang dewasa selalu membuat Hai Lan merasa nyaman. Seperti saat Hai Lan membicarakan mengenai Lu Yu Chen, kakak tiri Momo, yang sekarang menjadi idola dan ramah, berbeda dengan dirinya dulu yang selalu mengucapkan apapun dan bertindak sesukanya. Momo langsung berkata kalau setiap orang mempunyai cara hidup masing-masing dan tidak ada perbandingannya.
“Kenapa kau tidak terpengaruh dengan tekanan hidup?’ tanya Hai Lan. “Kau selalu tenang.”
“Ada juga saat aku merasa risau. Kau saja yang tidak sadar. Aku tidak bisa ke US. Hal yang ingin ku lakukan belum selesai. Aku juga sangat sedih. Sebagai Xuan Mo, aku tidak bisa melakukan apapun. Aku hanya bisa melihat waktu berlalu. Aku pemarah, tidak sabar, dan aku merasa akan gila.”
“Masalah terbesar dari masa muda bukanlah menjadi bodoh, tapi tidak punya kekuatan.”
“Aku hanya bisa berpikir seperti ini. US sangatlah hebat, tapi US tidak ada Shen Juan, Lu Jian Hua dan tidak ada Tian Jingjing serta Lu Yu Chen. Jadi, tetap lebih baik tinggal di sini.”
“Itu saja?”
“Ya, itu saja.”
“Apa kau tidak ketinggalan sesuatu?” tanya Hai Lan lagi.
“Kau?” tanya Momo, dengan ekspresi mencomooh. “Sorry, kau tidak termasuk ke dalam daftar.”
Hai Lan jadi sedih, dia tidak ada di dalam daftar Momo maupun Qi Shan. Mendengar ucapan Hai Lan, Momo jadi mengajaknya ke suatu tempat.
--

Kemana? Ke arena tinju. Dia mengajarkan Hai Lan caranya bertinju. Hal itu mampu membuat Hai Lan sedikit meluapkan emosinya dengan memukul samsak tinju.
Pelatihan dari Momo bertinju terus berlanjut hari demi hari. Dan membuat mereka menjadi lebih dekat (?) menurutku, ya. Bahkan Hai Lan bertanya apa kekhawatiran Momo.
“Lu Yu Chen pernah berkata, tidak peduli seberapa jauh dua orang berpisah, seberapa panjang jaraknya, selama dua orang bertakdir, mereka akan bertemu lagi. Mereka akan tetap bersama,” ujar Momo. “Walau begitu, masih ada beberapa orang yang ingin bertemu lagi, tapi sulit untuk bertemu.”
“Apa orang yang ingin kau temui adalah orang yang sulit di temui?” tanya Hai Lan.
“Ya.”
“Maka, aku harap suatu hari, kita akan mampu bertemu lagi dengan orang yang tidak bisa kita lupakan.”


1 Comments

Previous Post Next Post