Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 10 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Mi
Rae dan Si Young menangani tn. Choi yang di duga mengidap CRPS. Mereka akan
melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel gitu, jadi perlu di suntik. tn. Choi
langsung panik. Dia kan sudah bilang kalau dia sangat kesakitan bahkan saat
tertiup angin saja. Dia terus bilang sakit, kenapa mereka tidak percaya?
Si
Young dengan ramah berkata kalau mereka mempercayainya. Itu sebabnya mereka berusaha
mencari penyebabnya.
“Tapi
bagaimana jika kalian gagal bahkan setelah aku mengalami semua ini?” tanya tn. Choi.
Si Young terdiam.
“Maka
kami akan melakukan beberapa tes lainnya sampai penyebabnya ditemukan,” jawab
Mi Rae, dengan tenang.
“Kamu
hanya ingin aku merasakan semua rasa sakit itu?” marah tn. Choi.
“Kami
akan menyembuhkanmu setelah menemukan penyebabnya. Jika kamu memerlukan
operasi, kami akan menjalankannya untukmu. Jika kamu membutuhkan obat, kami
akan meresepkan untukmu,” jawab Mi Rae, lagi.
“Tapi
bagaimana jika semuanya berakhir sia-sia? Jika kondisiku tetap tidak membaik, maukah
kalian membantuku mati dengan tenang?” tanya tn. Choi.
Mi
Rae terdiam. Dia sulit menjawab. “Itu bukan bagian dari pekerjaan kami.”
“Kenapa?
Tugas kalian membebaskan pasien dari rasa sakit. Tapi kenapa kalian berpaling saat
pasien lebih memilih mati daripada merasakan sakit separah ini? Kenapa?”
“Jangan
khawatir. Kami tidak akan berpaling dari rasa sakitmu,” ujar Si Young,
menggenggam tangan tn. Choi.
Dan
Mi Rae langsung mengajaknya bicara di luar. Di luar, Mi Rae memarahi Si Young
karena berkata seperti itu. Apa Si Young akan melakukan apa yang tn. Choi minta?
Si Young berusaha menjelaskan kalau bukan itu maksudnya. Tapi, Mi Rae malah
tidak mau mendengarkan penjelasannya dan menyuruh Si Young berhenti bicara
omong kosong dan fokus saja pada pemeriksaan.
“Dia
ketakutan,” tegas Si Young. “Dia mengatakan itu bukan karena sangat ingin mati.
Dia hanya takut bahwa dia mungkin tidak bisa pulih.”
“Empati
yang berlebihan terhadap pasien. Kakak masih tidak mengerti betapa berbahayanya
itu? Fokuslah pada gejalanya, bukan emosinya. Dengan begitu, kita bisa
menyembuhkannya!” tegas Mi Rae.
Sementara
itu, Heo Jun dan Won Hee membawa Gi Seok ke dalam ruangan pemeriksaan. Mereka sudah
masuk dan kaget karena tn. Choi ternyata masih di sana. Pemeriksaan tn. Choi belum
selesai.
tn.
Choi melihat Gi Seok dan bertanya, ada apa dengan Gi Seok? Heo Jun bingung
menjelaskan. Dan Gi Seok menjawab kalau dia tidak merasa sakit. Pas saat itu, suster
Hong masuk dan memberitahu Heo Jun kalau pemeriksaan belum selesai. Heo Jun
segera meminta maaf dan membawa Gi Seok keluar lagi.
Mi
Rae dan Si Young masuk. Si Young meminta maaf dan berkata akan mulai
pemeriksaannya.
“Dokter,”
panggil tn. Choi dan memberikan sesuatu pada Si Young. Sebuah buku.
Si
Young membuka buku tersebut. Dan isinya adalah catatan harian tn. Choi sejak
dia mulai merasakan sakit.
“Bisakah
kamu berjanji bahwa kamu akan membawa buku harianku sampai tamat?” pinta tn. Choi.
“Aku
berjanji.”
“Mari
kita mulai pemeriksaannya,” ujar tn. Choi, bersedia di periksa walau itu akan
sangat menyakitkan baginya.
--
Rapat
di lakukan lagi,
Si
Young menjelaskan mengenai kondisi tn. Choi Sung Hoon.
“Choi
Sung Hoon, usia 47 tahun. Lengan kirinya patah setahun lalu. Saat itulah dia
mulai merasakan sakit di dada kirinya. Dia merasa seolah-olah dada kirinya
disayat dengan pisau dan dia terus merasakan luka bakar yang kuat. Kami
memeriksanya dengan dugaan gangguan jantung atau paru-paru. Tapi semuanya
tampak normal. Dia datang ke rumah sakit, mengatakan dia mengidap CRPS. Tapi
dia tidak memenuhi kriteria itu,” jelas Si Young.
“Gejalanya
mirip dengan CRPS, tapi dia tidak mengidap itu. Dia mengunjungi hampir semua
rumah sakit di negara ini,” komentar Yoo Joon.
Dan
anehnya, Yo Han tampak tidak fokus. Si Young sampai harus memanggilnya. Dan akhirnya,
Yo Han menyuruh agar informasi tn. Choi di berikan ke Neurologi bersama buku hariannya.
Rapat selesai dan semua boleh pulang.
Saat
keluar, Yo Han meletakkan tablet yang di lihatnya di meja. Dan ternyata tadi
dia tidak melihat data mengenai tn. Choi, melainkan Gi Seok. Si Young melihat
tablet tersebut.
--
Yo
Han masuk ke dalam ruangannya. Dia mengambil sebuah buku yang berjudul : Pasien
Penderita CIPA yang Tewas Akibat Septikemia. Yo Han menghela nafas panjang. Dan
adegan beralih seperti ada yang melakukan percobaan gitu pada sayap kupu-kupu.
Flashback
Yo Han kecil sedang belajar
dengan serius. Ayahnya melihatnya dan hendak menghampirinya. Tapi, tiba-tiba
saja, hidup ayah Yo Han mulai mimisan. Ayah Yo Han terjatuh ke lantai. Yo Han
panik dan menghampiri-nya. Dan ayahnya batuk darah hingga darahnya menciprat ke
wajah Yo Han.
Darah terus mengalir keluar dari
mulut ayah. Dengan susah bicara, ayah menyuruh Yo Han untuk menelpon ambulans.
Yo Han segera meraih telepon dan
menelpon ambulans. Dia melapor kepada orang yang mengangkat telepon kalau
ayahnya muntah darah. Tolong cepat datang.
“Dimana alamatmu?” tanya orang
yang mengangkat telepon.
“1003, Bangil-dong.”
“Bantuan akan datang. Bisa
tanyakan di bagian mana yang sakit?”
Yo Han menatap ke arah ayahnya, “Tolong
cepat,” tangisnya. “Kumohon.”
“Kami akan datang, jadi, tanyakan
di bagian mana yang sakit.”
“Entahlah.”
“Apa? Kamu sudah menanyainya?”
“Meskipun aku bertanya, dia tidak
tahu,” teriaknya.
“Apa maksudmu? Kami harus tahu
agar...”
“Dia tidak tahu!” teriak Yo Han
semakin keras. “Bahkan ayahku tidak tahu di bagian mana yang sakit!”
Ah sepertinya ayah Yo Han adalah
orang yang Yoo Joon katakan tadi, satu orang yang pernah di temukan mengidap
CIPA.
End
Yo
Han mengeluarkan harddisk dari tas-nya dan menghubungkannya ke komputer. Dia membukan
folder dengan nama : No Name. Di
dalamnya ada banyak sekali folder dengan folder pertama bernama : 2004-01. Yo Han membuka folder bernama : 2013-05-28.
Di dalamnya ada banyak sekali hasil rontgen jadi tangan, kaki, tubuh, semuanya.
Yo
Han memperhatikan hasil rontgen tersebut dan membandingkan dengan hasil yang
data pemeriksaan di excel. Ada satu tanggal dimana tulisan di excel di tandai warna
merah : 37.5 (aku juga tidak tahu apa itu).
--
Sementara
itu, di kediaman mantan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan, Lee Won Gil. tn. Lee
sedang mendengarkan musik klasik di ruang kerjanya. Dia duduk di atas kursi
roda. Seseorang datang menemuinya.
Dan
orang itu adalah Myung Oh.
--
Seok
Ki datang ke rumah sakit dan tanpa sengaja bertubrukan dengan Si Young. Dia melihat
tanda nama Si Young dan departemen Si Young bertugas. Si Young dengan ramah
bertanya, apakah Seok Ki datang untuk menjadwalkan pemeriksaan? Seok Ki berkata
dia datang untuk menemui dokter Cha Yo Han.
Myung
Oh yang baru kembali, melihat Seok Ki yang bersama dengan Si Young. Si Young memberi
petunjuk arah dept. anestesiologi pada Seok Ki. Seok Ki berterimakasih.
“Apakah
dia tahu kamu akan datang?” tanya Si Young.
“Tidak.
Aku belum bertemu dengannya selama tiga tahun,” jawabnya tersenyum.
--
Yo
Han mendapat telepon dari Myung Oh yang memberitahu kalau Jaksa Son Seok Ki
datang ke rumah sakit. dan…
--
Seok
Ki memberikan kartu namanya pada Si Young.
“Itu
waktu yang sedikit ambigu. Dalam tiga tahun, seseorang bisa berubah sepenuhnya.
Tapi untuk sebagian orang, tiga tahun mungkin tidak cukup. Aku mengira Dokter
Cha membutuhkan waktu yang cukup, jadi, aku meminta hukuman sepuluh tahun. Ya,
aku jaksa yang menangani kasus Dokter Cha.”
Si
Young tampak terkejut.
--
Yo
Han terburu-buru keluar dari ruangannya. Itu karena Myung Oh yang memberitahu
kalau Seok Ki sedang bersama Si Young. Mungkin Seok Ki tahu apa yang terjadi
pada Pimpinan Kang Yi Soo. Dan mungkin datang untuk Yo Han dan Si Young. Dan dia
ragu kalau itu kebetulan bahwa Seok Ki dan Si Young bersama.
Yo
Han mulai berlari.
--
“Dokter
memang sungguh mengagumkan. Menyelamatkan nyawa adalah prestasi luar biasa. Tapi
aku juga tidak sepenuhnya memercayai mereka. Karena meskipun mereka bisa
menyelamatkan nyawa, mereka juga bisa merenggutnya. Aku menganggap tangan
mereka pedang bermata dua. Mereka bisa menjadi tangan Dewa atau tangan Malaikat
Maut. Sama seperti Dokter Cha tiga tahun lalu,” ujar Seok Ki.
“Kenapa
kamu memberitahuku ini?” tanya Si Young.
“Dokter
Cha tiga tahun lalu adalah orang yang sangat kukenal. Aku yakin Dokter Cha saat
ini adalah orang yang sangat kamu kenal karena dia pembimbingmu. Bagaimana
menurutmu? Apakah dia banyak berubah selama tiga tahun terakhir? Jika belum, apa
yang akan kamu lakukan?” tanya Seok Ki, tampak mengintimidasi.
“Apa
maksudmu?” tanya Si Young.
Yo
Han akhirnya melihat mereka, di satu tingkat lantai di atas mereka.
“Jika
dia berusaha mengulangi perbuatannya tiga tahun lalu, kamu akan melaporkannya? Atau
apakah kamu akan berpura-pura tidak tahu? Jika bukan keduanya, maukah kamu setuju
dengannya?” tanya Seok Ki, lagi.
Si
Young tidak tahu harus menjawab apa. Saat itu, terdengar suara ponsel yang
bergetar. Si young memeriksa ponselnya, bukan ponselnya. Tapi, ponsel Seok Ki. Yang
menelpon adalah Cha Yo Han.
“Halo?
Ya, lama tidak bertemu, Dokter Cha,” ujar Seok Ki. Si Young tampak terkejut, Yo
Han menelpon Seok Ki.
“Benar,
Jaksa Son. Kamu datang untuk menemuiku?”
“Bisa
dibilang begitu. Omong-omong… Apa katamu?” ujar Seok Ki dan melihat ke
sekeliling. Dia melihat Yo Han, yang ada di atas.
“Menjauhlah
sekarang. Dari anak didikku,” tegas Yo Han.
Tags:
Doctor John