Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 09 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Si
Young pergi kembali ke tangga darurat. Dan tanpa sengaja, dia melihat tali
sepatunya yang di ikatkan oleh Yo Han sebelumnya, sangat rapi dan erat. Hal itu
membuatnya teringat ucapan Yo Han padanya tadi.
Flashback
“Beberapa orang menganggap aku
tidak pantas menjadi dokter lagi. Tapi aku tidak peduli mereka. Aku lebih
peduli pasien yang ada di depanku. Kuharap kamu juga berpikir begitu,” ujar Yo
Han, saat di tangga darurat dan mengulurkan tangan pada Si Young.
“Baiklah.”
End
Si
Young mengingat hal itu. Dia tampak menguatkan dirinya dan lanjut berjalan. Terserah
orang mau memikirkan apa mengenai dirinya. Tapi, dia hanya akan mempedulikan
pasien dan sekaligus ayahnya.
--
Yo
Han berada di ruangannya dan menghela nafas panjang.
Doctor John
Episode
05 – 21 Gram, Berat Jiwa
Joo
Kyung membawa Mi Rae ke lantai 1 rumah sakit dan membelikan minuman. Joo Kyung
memesan minuman dengan singkatan ELV. Penjual kopi jelas bingung, apa itu ELV? Dan
ternyata adalah Es Latte Vanila.
Setelah
itu, Joo Kyung hendak bicara dengan Mi Rae. Mi Rae malah mau kembali ke
ruangannya. Joo Kyung menahannya dan menyuruhnya untuk makan dan minum yang
sudah di belinya. Mi Rae harus menenangkan diri dulu.
“Bibi
pikir aku sedang emosional?” protes Mi Rae dengan amarah.
“Lalu
apa?” tanya Joo Kyung balik. Dan Mi Rae tidak bisa menjawab. “Kamu tidak
mungkin tenang soal ayahmu. Kamu tampak sangat marah. Tapi bibi tahu kamu tidak
marah. Kamu sedih bukan karena kamu marah kepada Si Young, tapi karena kamu
takut kehilangan ayahmu.”
Mi
Rae tampak seperti hendak menangis lagi. Mungkin apa yang di katakan oleh Joo
Kyung benar.
--
Si
Young kembali ke ruangan dept. anestesiologi. Heo Jun langsung menyambutnya dan
bertanya, apa Si Young baik-baik saja? Si Young mengangguk. Pas sekali, Yoo
Joon masuk dan dengan suara keras berkata kalau ini adalah dunia yang keras dan
mari isi ulang tenaga dengan kafein! Dia membawa banyak kopi.
“Satu
dua tiga,” ujar Yoo Joon. Heo Jun dan Won Hee langsung mendekat padanya dan
mereka membuka mulut mereka. Ternyata, mereka meletakkan rumput laut di gigi
mereka agar tampak seperti ompong dan membuat Si Young tersenyum kecil.
Mi
Rae tiba. Yoo Joon segera menyodorkannya kaleng kopi, tapi Mi Rae tidak menerimanya
dan kembali duduk di kursinya.
--
Tae
Kyung bicara dengan Myung Oh. Myung Oh berkata kalau kasus Pimpinan (Yi Soo)
cukup rumit. Pertama, semua keluarga harus setuju (pencabutan ventilator) dan
kemudian, komisi etika harus mendiskusikan tindakan. Jika dilakukan tes
gelombang otak, dia tidak akan dianggap mati otak. Jika ventilator dilepas
dalam kondisi itu, itu cara ilegal untuk mengakhiri perawatan perpanjang hidup.
Itu jelas akan dianggap kematian bermartabat. Tapi apa Tae Kyung benar-benar berpikir
untuk melakukan itu terhadap Yi Soo?
Tae
Kyung diam, tidak menjawab pertanyaan Myung Oh.
--
Malam
hari, hujan deras
Myung
Oh pergi ke sebuah kedai makan. Kedai itu lagi menyalakan TV yang dimana TV
sedang menampilkan berita mengenai pelaku pembunuhan dan perampokan, dan jaksa penuntut
adalah Son Seok Ki.
Seorang pelaku didakwa atas
pembunuhan dan perampokan. Dia mencuri perhiasan setelah membunuh warga lansia.
Tapi kejaksaan menuntut hukuman penjara seumur hidup, alih-alih hukuman mati, dan
itu menyebabkan kegemparan besar. Jika bicara pembunuhan dan perampokan, pelaku
bisa dihukum penjara seumur hidup atau hukuman mati. Namun, Son Seok Ki, jaksa
yang menangani kasus ini dari Kantor Kejaksaan Wilayah Seoul Selatan, menuntut
penjara seumur hidup, alih-alih hukuman mati selama sidang hari ini. Itu
membuat keluarga korban menentang keras. Orang bilang kejaksaan seharusnya
menuntut hukuman yang lebih berat.
“Bagaimana menurut Anda? Ada yang
ingin Anda katakan kepada keluarga korban? Apa pendapat Anda tentang isu ini?”
tanya para reporter.
“Amnesty International telah
mengklasifikasikan Korea sebagai negara yang menentang praktik ini. Kementerian
Kehakiman belum mengeksekusi kriminalis selama lebih dari 20 tahun. Jadi, jika
aku menuntut hukuman mati, kewenangan penuntutan akan sia-sia,” jawab Seok Ki.
“Orang-orang berpikir, menghapus
hukuman mati mengurangi kesadaran akan kejahatan brutal. Bagaimana menurut
Anda?”
“Hukuman mati sama dengan pembunuhan.
Semua tindakan yang merenggut nyawa adalah pembunuhan. Tidak ada pengecualian
dalam pembunuhan. Aku tidak akan merespons pembunuhan dengan melakukan
pembunuhan,” jawab Seok Ki dengan penuh penekanan.
Dan
Myung Oh memperhatikan semua ucapan Seok Ki tersebut dari layar TV.
Myung
Oh ternyata ke kedai itu untuk menemui Yo Han. Mereka makan di ruangan privat. Myung
Oh berkata pada Yo Han, kalau apa yang Seok Ki katakan di TV tadi sama persis
dengan apa yang Seok Ki katakan 3 tahun lalu dalam argumen terakhir. Eh, tapi
Myung Oh memperbaiki perkataannya kalau kali ini apa yang Seok Ki katakan
sedikit berbeda.
Apa
yang tiga tahun lalu Seok Ki katakan dalam persidangan terakhir pada Yo Han? “Anggaplah ada pasien yang tidak bisa pulih. Perawatan
perpanjang hidup yang tidak berarti bisa menyalahi hak pasien terhadap martabat
dan kebebasan untuk memilih. Benar. Cha Yo Han, terdakwa, mengakhiri perawatan
perpanjang hidup yang tidak berarti itu. Namun, dasar dari semua hak asasi
manusia yang tertulis di Konstitusi adalah hak untuk hidup. Terdakwa
menyuntikkan anestesi dengan dosis mematikan dan merenggut hak asasi manusia
dasar dari Yoon Seong Kyu yakni hak untuk hidup. Manusia memiliki martabat,
nilai, dan hak hanya saat dia masih hidup. Apa yang akan terjadi setelah orang
itu mati? Apakah dia akan bilang dia melindungi martabat pasien setelah
membunuhnya? Tugas dokter adalah menyelamatkan pasien mereka. Tidak ada dokter
di dunia ini yang bisa membunuh pasien dan berkata dia melakukan tugasnya.
Dokter seperti itu tidak boleh ada. Meski itu karena penyakit, malapraktik, atau
eutanasia.”
Myung
Oh kemudian bertanya, apakah Seok Ki sudah mengunjungi Yo Han? Yo Han
menggeleng. Myung Oh malah berkata kalau sepertinya sudah. Protes demo kemarin.
Myung Oh sepertinya curiga kalau Seok Ki adalah dalang di balik demo kemarin.
Pelayan
masuk dan menghidangkan makanan. Saat makanan di hidangkan, Yo Han bertanya
terlebih dahulu, apakah makanan itu dingin? Pelayan membenarkan karena Yo Han
sebelumnya sudah meminta agar makanan di dinginkan. Yo Han berterimakasih. Myung
Oh berkomentar kalau selera Yo Han sangatlah aneh.
Myung
Oh kemudian lanjut bicara sembari Yo Han makan. Dia bertanya, apakah Yo Han sudah
mendengar mengenai Pimpinan Kang Yi Soo? Istrinya, Min Tae Kyung, menanyakan
soal eutanasi. Dan menurutnya, itu adalah masalah yang sangat kontroversial. Yo
Han tampak terkejut mendengar kalau Tae Kyung menanyakan soal eutanasia.
“Jika
kematian Pimpinan didiskusikan, mustahil Son Seok Ki tidak akan terlibat,” ujar
Myung Oh, khawatir.
“Lalu?”
tanya Yo Han balik, tampak santai.
“Kamu
tahu betapa gigihnya dia. Awalnya dia tidak tahu apa-apa tentang obat, tapi
dalam dua pekan, dia belajar tekun untuk saingi murid kedokteran serta
menunjukkan berapa banyak dan apa obat yang diresepkan.”
“Apa
maksudmu?”
“Pusat
Medis Hanse Seoul. Itu tempatmu bekerja dan pimpinannya adalah ayah dari dokter
residenmu. Eutanasia yang melibatkan muridmu. Kalian pertama bertemu di
penjara. Meski tidak ada hubungannya, dia akan mengaitkan kalian berdua. Hati-hati.
Jangan sampai terlibat,” nasehat Myung Oh. “Kamu tetap harus berhati-hati.”
“Mana
bisa aku berhati-hati?”
“Berpura-puralah
tidak tahu tentang kondisi Pimpinan. Jangan memberikan saran.”
Yo
Han meletakkan sendoknya, berhenti makan, begitu mendengar ucapan terakhir
Myung Oh. Myung Oh jelas heran dan bertanya, ada apa?
“Pada hari kematian Yoon Seong Kyu, ada serangga masuk ke
ruanganku,” ujar Yo Han.
Dan
kita di perlihatkan adegan Si Young yang duduk dalam gelap, di ruang dept.
anestesi sendirian. Dia duduk di lantai dan menatap ke arah jendela. Tatapannya
kosong. Dan di dalam ruangan, sebuah kupu-kupu terbang.
Yo
Han dan Myung Oh selesai makan dan pulang ke rumah masing-masing.
Di hari lain, aku pasti sudah membunuhnya tanpa ragu. Tapi hari itu,
aku tidak bisa membunuh serangga itu. Aku merasakan beban hidup di tanganku.
Si
Young masih duduk di lantai. Dia membuka ponselnya dan melihat isi chat-nya
dengan ayahnya. Ada foto-foto mereka juga yang di kirim Yi Soo. Mereka tampak sangat
bahagia di foto tersebut. Si Young menangis melihat foto tersebut. Dan secara
tiba-tiba, dia bangkit, melepas jubah dokternya dan menyimpannya ke dalam loker.
Mengambil tas-nya di dalam loker, mengunci loker dan dengan tergesa-gesa
berlari keluar.
Yoon Seong Kyu dan aku sama sekali tidak ada keterkaitan. Dia
sebenarnya penjahat keji yang membunuh dua anak. Meskipun begitu, saat
menyuntikkan obat yang akan membunuhnya, aku merasa sangat takut dan hatiku
berat.
Yo
Han berjalan dalam hujan deras dengan memakai payung. Dia tiba di halte bus dan
duduk di sana. Dan saat itu, dia melihat Si Young yang berlari sambil memakai
payung dengan terburu-buru.
Dalam kasusnya, itu adalah ayahnya. Dengan tangannya sendiri, dia
menghentikan jantung ayahnya.
Yo
Han menatap Si Young yang berlari dan masuk ke dalam sebuah kedai. Tidak hanya
satu kedai, dia masuk, keluar dan mencari kedai lain lagi. Dia mencocokan kedai
tersebut dengan foto di ponselnya. Dan Yo Han ternyata mengikutinya.
Dia
bingung melihat Si Young yang tampak seperti mencari sesuatu. Setelah memperhatikan
selama beberapa saat, Yo Han akhirnya menghampirinya.
“Kamu
mencari restoran?” tanya Yo Han. “Aku tahu tempat yang buka sampai malam. Ayo.”
Si
Young menatapnya dengan mata berkaca-kaca, tampak seperti menahan tangis. “Aku
tidak ingat. Sepulang kerja, kami biasa makan di sekitar sini. Sekeras apa pun
aku berpikir, aku tidak ingat. Tempat terakhir aku makan malam bersama ayahku,”
dengan suara tertahan menahan tangis.
Yo
Han menatap foto di ponsel Si Young. Foto saat Si Young bersama dengan ayahnya makan
di restoran.
“Ayo
melihat-lihat. Kita akan menemukan tempatnya. Ayo,” ajak Yo Han. (Omo! OMG! Aku yang nonton kayak gini, asli baper. Pesona ahjussi
Ji Sung, semakin tua, semakin mempesona. Aku benar-benar suka karakter Cha Yo
Han di drama ini sampai episode ini ya. Nggak tahu ke depannya. Semoga tidak
ada twist di karakternya. OST yang di putar juga mendukung banget. Ini ost
dalam bahasa korea, dan belum keluar. Aku dah cari, baru ada OST part 1 dan part
2 yang bahasa English. Sepertinya ini, OST part 3. Eh, tapi akting Lee Se Young
-pemeran Kang Si Young- bagus ya, bisa mengimbangi Ji Sung. Aku baru sadar
kalau dia yang jadi zombie di Hwayugi, aku suka akting-nya di drama itu juga)
Mereka
berdua berjalan bersama dengan satu payung (payung Yo Han) mencari restoran itu.
Sambil mencari, Yo Han bertanya apakah Si Young dan ayahnya sering minum
bersama? Si Young membenarkan, mereka minum Soju. Yo Han berkomentar kalau Si
Young pasti sangat akrab dengan ayahnya.
“Aku
sering mengabaikan telepon darinya. Untuk makan bersama teman, aku sering
berbohong dan mengatakan sudah makan. Dia terus menyuruhku makan. Aku menolak. Kubilang
aku kenyang,” sesal Si Young.
Dan
tanpa terasa, mereka tiba di sebuah restoran. Dari luar, Si Young dapat melihat
bayangan dirinya dulu bersama Yi Soo makan di sana. Ya, itu adalah restoran
yang di carinya sedari tadi. Dia menangis, melihat sudut restoran tersebut.
“Seharusnya
aku menikmatinya. Seandainya aku tahu itu akan menjadi makanan terakhir kami, aku
pasti akan menikmati semuanya,” tangis Si Young, menyesali hal yang tidak akan
bisa di ulangnya lagi.
Yo
Han menatapnya. Dalam diam.
Yo
Han akhirnya mengajak masuk ke dalam. Si Young hanya diam. Yo Han membuat Si
Young menggenggam payung dan kemudian dia masuk. Dia duduk di dalam restoran,
tersenyum dan menyuruh Si Young masuk.
“Ayo
masuk. Mari makan. Ayahmu tidak mau kamu kelaparan,” ujar Yo Han. Si Young menatapnya.
Si
Young akhirnya masuk ke dalam. Mereka duduk berhadapan.
--
Hujan
sudah berhenti dan bersamaan dengan mereka yang telah selesai makan. Si Young berterimakasih
pada Yo Han.
“Jika
aku menjadi kamu, mungkin aku sudah mencoba pergi lebih jauh. Tempat yang lebih
jauh dari Madagaskar. Mungkin aku tidak pernah kembali,” ujar Yo Han.
“Itu
pujian besar,” senyum Si Young. “Itu artinya aku lebih baik darimu.”
“Tidak,
aku memuji diriku sendiri. Aku senang sudah mencegahmu melarikan diri.”
--
Esok
hari,
Yoo
Joon dalam perjalanan ke ruangannya dan melihat seorang wanita tua yang tampak
kebingungan. Dia menghampiri wanita itu dan bertanya, ruangan apa yang di cari?
Ibu itu berkata dia mencari ICU. Dengan ramah, Yoo Joon menawarkan diri untuk
mengantarkan ibu itu.
Mi
Rae masuk ke dalam lift dan menekan tombol angka 6. Eh, Yoo Joon tiba dengan
berteriak menahan pintu lift. Mi Rae langsung membuka kembali pintu lift. Yoo Joon
masuk dengan ibu itu dan menekan tombol 3. Dengan ramah, Yoo Joon memberitahu
kalau ibu itu nanti, keluar dari lift tinggal belok ke kanan. Di sana ICU-nya. Ibu
itu berterimakasih pada Yoo Joon. Mi Rae diam-diam mendengarkn dan tampaknya
kaget juga karena Yoo Joon sangat ramah pada orang tua.
Setelah
ibu itu keluar, tinggallah Yoo Joon dan Mi Rae berdua di lift. Mereka jadi amat
canggung. Untunglah, Yoo Joon orang yang supel. Sehingga dia bisa mencairkan
kecanggungan dengan membahas kucing liar yang mereka lihat tempo hari. Yoo Joon
berkata akan memberikan kucing itu makanan hari ini.
Baru
juga keluar dari lift, mereka berpas-pasan dengan Heo Jun. Heo Jun dengan
terengah-engah, memberitahu kalau ada berita besar. Dia mengajak mereka untuk
segera masuk ke dalam ruangan mereka. Di dalam sudah ada Si Young dan Won Hee.
Heo Jun memberitahu mereka semua dengan membuka berita di komputernya. Sekarang,
dokter Cha Yo Han adalah dokter terkenal. Kenapa?
Karena
Joo Hyung Woo saat di wawancarai menyebut Yo Han sebagai dokter yang
menyelamatkannya. Si Young tersenyum melihat berita itu.
“Dia
sangat beruntung. Bagaimana dia bisa mendapat pasien terkenal seperti Joo Hyung
Woo dan berubah dari malaikat maut menjadi penyelamat dalam sehari? Haleluya,”
ujar Heo Jun, bersemangat.
“Lalu
kenapa jika dia jadi terkenal? Kantor kita akan kosong dan tenang lagi hari ini,”
ujar Won Hee.
Namun,
ternyata, apa yang Won Hee pikirkan berbeda 180 derajat. Buktinya adalah
ruangan pengobatan untuk departemen anestesiologi, di penuhi oleh banyak
pengunjung yang telah mengantri. Won Hee jadi panik, apakah mereka bisa pulag
hari ini kalau pasiennya sebanyak ini?
Heo
Jun berusaha masuk. Eh, salah seorang pasien malah tanpa sengaja melihat tanda
nama Heo Jun dan berseru kaget. Dia mengira kalau Heo Jun adalah dokter hebat karena
namanya Heo Jun, sama seperti nama tabib terkenal Korea zaman dulu. Habislah
Heo Jun di kerumuni oleh semua pasien tersebut.
Yoo
Joon datang bersama dengan Yo Han. Mereka sama terkejutnya melihat semua pasien
tersebut. Tapi, mereka berdua tersenyum senang.
Tags:
Doctor John