Tolong bantu
follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun
bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya.
Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap
membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much.
Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
=====
Penyelesaian kasus episode ini benar-benar tidak terduga. Membuat hatiku
tergetar T_T
Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 21
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Kita
kembali ke saat Ri Hye baru di bawa masuk ke ICU.
Heo
Jun, Won Hee, Yoo Joon dan Mi Rae memandangi Ri Hye yang menggunakan alat
ventilator. Won Hee menatap Ri Hye dengan pandangan sedih. Ri Hye melompat dari
atap karena ingin mati, dan apa tindakan mereka menyelematkannya adalah hal
yang tepat? Mi Rae menjawab kalau mereka bukanlah teman Ri Hye dan mereka tidak
berhak memikirkan Ri Hye ingin hidup atau tidak. Mereka adalah dokter.
Heo
Jun mengungkapkan kekhawatirannya. Bagaimana jika sebelumnya Ri Hye sudah menulis
wasiat hidup?
“Maksudmu
kita tidak perlu melakukan apa pun?” tanya Mi Rae dengan marah.
Heo
Jun menjelaskan kalau bukan itu maksudnya. Dia hanya tidak tahu apa yang tepat
yang harusnya mereka lakukan. Yoo Joon menengahi dengan berkata kalau mereka
harus melaporkan ini pada Yo Han.
Won
Hee masih terus memandangi Ri Hye. Bahkan saat semua sudah keluar, dia malah
memandang ke arah mesin ventilator.
--
Yo
Han sedang berada di dalam taksi dan mendapat telepon dari Yoo Joon yang memberitahu
mengenai Ri Hye yang melompat dari atap dan sudah di bawa ke ICU. Yo Han berkata
dia akan segera ke sana.
--
Di
kamar rawat Ri Hye, tampak bayangan sebuah tangan yang mematikan mesin ventilator.
Doctor
John
Episode
11 – Pelipur Lara
Seok
Ki meminum obatnya. Dan dia mendapat pesan dari Eun Jung. Eun Jung memberitahu
kalau Ri Hye memiliki seorang putra. Dan tidak ada ibu yang ingin mati jika
memiliki anak. Itu artinya sesuatu memotivasi Ri Hye untuk melompat dari atap.
Dia punya firasat kalau hal ini tidak akan berakhir di sini.
--
Kembali
ke akhir episode 20 kemarin.
Heo
Jun berlari dengan panik ke ruang dept. anestesi. Dia memberitahu yang lain
kalau seseorang mematikan ventilator Ri Hye. Semua kaget, siapa?
Heo
Jun masih dengan nafas tersengal-sengal menjelaskan kalau saat perawat
menemukan bahwa ventilator Ri Hye mati, ada seseorang yang berdiri di samping
Ri Hye di ICU. Dan orang itu adalah Cha Yo Han!
Perawat
yang menemukan Yo Han di dalam kamar ICU Ri Hye, berteriak kaget. Dia segera keluar
dan menelpon polisi, melaporkan hal tersebut.
Si
Young yang mendengar hal itu, langsung lari keluar dengan panik menuju ICU. Yoo
Joon juga kaget.
--
Kwon
Suk melaporkan masalah itu pada Yi Moon, termasuk mengenai polisi yang sedang
menuju rumah sakit mereka. Yi Moon benar-benar marah, bagaimana hal seperti ini
bisa terjadi?!
--
Tae
Kyung mendapat laporan yang sama dari Joo Kyung. Dia langsung bertanya siapa
pelakunya? Kwon Suk yang baru masuk dengan sinis langsung berkata kalau pelakunya
sudah jelas.
“Dokter
Kwon, tolong jangan langsung menyimpulkan,” peringati Tae Kyung. “Kita harus
melakukan penyelidikan, bukan hanya menebak.”
“Ya,
kamu benar. Polisi sedang menuju ke sini,” ujar Yi Moon yang tiba-tiba masuk. “Ini
jelas percobaan pembunuhan.”
“Kita
seharusnya bersyukur dia masih bernapas. Ini bisa saja menjadi kasus pembunuhan,”
tambah Kwong Suk.
“Profesor
yang menangani pasien ini adalah Cha Yo Han. Dokter yang bertugas adalah Kang
Si Young. Kalian semua tahu itu, bukan? Aku mau kamu memerintahkan semua
orang untuk bekerja sama. Aku akan memperhatikan hasil penyelidikannya,” tegas
Yi Moon dan pergi keluar.
“Sudah
kuduga hal seperti ini akan terjadi pada suatu hari,” timpal Kwon Suk dan
mengikuti Yi Moon.
Tae
Kyung benar-benar merasa stress dengan masalah ini. Joo Kyung bertanya, apakah
dia harus menelpon Si Young dan Mi Rae? Tae Kyung melarang karena hal itu akan
membuat semua semakin rumit. Dia memerintahkan Joo Kyung untuk mengirim Yo Han
ke tim hukum, sebelum polisi tiba.
--
Tidak
lama, polisi pun tiba di Pusat Medis Hanse. Mereka segera menuju ruang ICU.
Si
Young juga tiba di depan ruang ICU, akan tetapi sudah ada 2 orang yang berjaga
di depan dan melarang siapapun untuk masuk. Si Young benar-benar khawatir. Joo
Kyung ternyata ada di sana dan segera membawa Si Young menjauh. Dia memberitahu
Si Young kalau Yo Han ada bersama Tim Hukum. Dan mengenai Yoo Ri Hye, mereka
memindahkannya ke bangsal umum untuk saat ini. Si Young berterimakasih atas hal
tersebut dan segera berlari pergi lagi.
Detektif
yang bertugas yaitu Letnan Kim Jung Rok dari Kepolisian Gangnam masuk ke ruang
ICU Ri Hye untuk memeriksa. Tae Kyung menghampiri mereka dan memperkenalkan
diri sebagai Min Tae Kyung, kepala Anestesiologi. Jung Rok juga balas
memperkenalkan diri.
--
Jung
Rok bersama 2 orang polisi berada di ruangan Tae Kyung. Di sana juga ada perawat
yang pertama kali menemukan ventilator Ri Hye mati. Tae Kyung menjelaskan kalau
sekarang mereka telah memindahkan Yoo Ri Hye ke bangsal umum. Ri Hye bisa
bernafas sendiri tapi masih tidak sadarkan diri. Jung Rok kemudian meminta
perawat untuk menjelaskan kronologi kejadian.
“Begini…
Itu terjadi tepat saat jam besuk berakhir di ICU.”
“Pukul
berapa orang boleh berkunjung?”
“Di
rumah sakit kami, dari pukul 16.30 hingga 17.00. Tapi Yoo Ri Hye tidak kedatangan
tamu sore ini.”
“Tapi
itu saat orang lain diizinkan masuk. Jadi, tolong terus jelaskan semuanya
secara detail,” ujar det. Jung Rok.
“Perawat
mengizinkan pengunjung masuk setelah kami tanya siapa pasiennya dan hubungan
mereka dengan pasien. Saat itulah
keadaan menjadi sangat sibuk di ICU. Tadi begitu pengunjung masuk… Keadaan
menjadi lebih sibuk karena ada Kode Biru. Yoo Ri Hye berada di kamar nomor dua yang
tepat di depan kantor, tapi sulit melihat ke dalam karena mejanya agak tinggi.”
“Meski
begitu, kenapa kamu tidak menyadari bahwa ventilator itu dimatikan? Bukankah
ada alarm untuk itu?” tanya det. Jung Rok.
Tae Kyung menjawab kalau alarma berbunyi saat
ada masalah dengan organ vital pasien. Tapi, pasien Yoo Ri Hye bisa bernafas
tanpa ventilator. Jadi, mesin tidak mendeteksi gejala apapun. Detektif makin
bingung, kalau begitu bagaimana perawat bisa tahu kalau ventilator Ri Hye di
matikan?
“Seperti
kataku, jam besuk berakhir pukul 17.00. Jadi, aku masuk ke kamar pasien untuk
mengganti antibiotik setelah semua pengunjung pergi. Saat itulah aku melihat
Dokter Cha dari Pusat Pengendalian Rasa Sakit berdiri di samping ventilator
yang sudah dimatikan,” jelas perawat itu.
Detektif
kembali menanyakan CCTV, tapi tidak ada CCTV yang di pasang di dalam kamar rumah
sakit, sesuai peraturan yang berlaku. Det. Jung Rok segera memerintahkan
anggotanya untuk memeriksa CCTV yang ada di sekitar ruang ICU.
--
Yo
Han berada di ruangan Myung Oh. Myung Oh meminta Yo Han menjelaskan padanya apa
yang terjadi, kenapa Yo Han bisa ada di sana? Yo Han tidak menjawab dan hanya
diam. Yo Han malah memandangi ponselnya yang mendapat telepon dari Si Young.
Myung
Oh tahu kalau Yo Han pasti mempunyai alasan hingga tidak mau membuka mulut. Baiklah.
Sampai kebenarannya terungkap, Myung Oh melarang Yo Han untuk mengatakan
apapun.
“Tidak. Akan
kujawab semua pertanyaan dengan jujur seperti 3 tahun lalu,” jawab Yo Han dan
segera keluar dari ruangan Myung Oh.
Dia
berpas-pasan dengan Si Young yang datang. Tapi sayangnya, det. Jung Rok dan
anggotanya juga tiba. Yo Han membisikan sesuatu di telinga Si Young dan
kemudian berkata : “Aku berjanji.”
Det.
Jung Rok menyapa Yo Han. Mereka sudah pernah bertemu dengan Yo Han 3 tahun yang
lalu.
--
Yo
Han di bawa ke ruang interogasi. Jung Rok mengingatkan Yo Han kalau dialah yang
menyelidiki Yo Han 3 tahun lalu. Setelah menyelidiki Yo Han tiga tahun yang
lalu, semua kecelakann dan insiden medis berakhir di mejanya. Dia sudah hampir
menjadi seperti dokter. Setiap staff di kantornya merasa sakit, mereka akan mendatanginya
terlebih dahulu.
“Kamu
menunggu seseorang?” tanya Yo Han, melihat det. Jung Rok yang tidak duduk.
--
Myung
Oh menemui Tae Kyung dan memberitahu kalau yang memimpin penyelidikan adalah
Son Seok Ki.
--
Yang
di akhir episode 20, ada pria berpakaian hitam berjalan di koridor, itu adalah
pengacara Son Seok Ki yang berjalan menuju ruang interogasi. Setelah Seok Ki
masuk, det. Jung Rok dan para anggotanya pun keluar dari sana.
Di
ruangan itu hanya tersisa Yo Han dan Seok Ki. Seok Ki mengingatkan Yo Han kalau
sebelumnya dia sudah menasehati agar Yo Han tidak melakukan apapun.
“Jika
dokter tidak melakukan apa pun, dua hal akan terjadi pada seorang pasien. Mereka
sangat kesakitan atau menderita, lalu mati,” tegas Yo Han.
“Jadi,
hari ini kamu melakukan sesuatu,” sinis Seok Ki.
Yo
Han tidak merespon. Seok Ki mengeluarkan alat perekam dan memulai interogasi. Dia
bertanya, dari siang hingga waktu insiden, Yo Han absen selama 4 jam. Kemana? Yo
Han menjawab kalau dia cuti sakit.
“Ini
mengingatkanku akan hari itu, tiga tahun lalu. Kali pertama aku duduk
berhadapan denganmu. Tapi ada yang berbeda dari hari itu dengan hari ini. Anggota
timmu akan diinterogasi sebagai saksi. Ya. Penularan memang semenakutkan ini,”
ujar Seok Ki tiba-tiba.
Yo
Han hanya menatapnya dalam diam.
--
Si
Young masih memikirkan apa yang Yo Han bisikkan padanya. Ternyata, Yo Han berbisik
: “Jika sesuatu terjadi padaku, kamu akan menjadi yang pertama mendengarnya. Karena
kamu yang akan ku hubungi lebih dahulu. Aku berjanji.”
Dan
karena ucapan itu, Si Young berkata di dalam hatinya, kalau dia percaya pada Yo
Han.
Mi
Rae cemas. Dia bertanya pada yang lain, apa yang akan mereka jawab kalau di
tanya : “Apakah menurutmu dokter Cha
mematikan ventilatornya?”
Semua
bingung. Heo Jun malah balik tanya, apakah mereka harus memberitahu polisi
mengenai bahwa mereka akan mengabulkan permohonan Yoo Ri Hye. Karena perkataan
mereka, Ri Hye jadi berharap bertemu dengan putranya. Tapi hal itu gagal dan Ri
Hye melompat.
Mi
Rae dengan tegas berkata kalau hal itu tidak berkaitan dengan insiden ventilator
ini. Mereka tidak mematikan ventilatornya.
--
Det.
Jung Rok mengunjungi kamar rawat Ri Hye. Dia bertanya pada perawat di sana,
kapan Ri Hye akan siuman? Perawat juga tidak tahu dan berkata kalau mereka
harus menunggu. Saat itu, Jung Rok melihat ada kartu : Klub Permohonan Hanse.
--
Jung
Rok datang ke departemen anestesiologi untuk memulai interogasi.
--
Seok
Ki masih menginterogasi Yo Han. Sekitar pukul 17.05, Yo Han berada di TKP tepat
setelah dugaan waktu insiden tersebut, di kamar Yoo Ri Hye. Yo Han membenarkan.
Seok Ki bertanya tujuan Yo Han ke sana? Yo Han menjawab dengan tenang, untuk
menemui pasien. Dia mendengar Ri Hye melompat, jadi dia merasa cemas.
Seok
Ki kembali bertanya, kapan dan darimana Yo Han mendapatkan laporan tersebut?
--
Di
saat yang sama, Yoo Joon memberikan pernyataannya. Dia yang memberitahu Yo Han
mengenai kejadian Ri Hye, sekitar pukul 16.45 dari riwayat log telepon.
--
Seok
Ki bertanya kalau Yo Han di perkirakan tiba di rumah sakit jam 16.50 dan Yo Han
menganggunkan kepala. Apa Yo Han
langsung datang ke ICU? Yo Han menjawab tidak. Saat dia tiba, dia melihat tempat
Ri Hye jatuh. Dia langsung naik ke atap.
“Atap?
Kamu datang karena mencemaskan pasiennya. Jadi, kenapa kamu naik ke atap,
bukannya ke ICU?”
--
Yoo
Joon dalam keterangannya tampak memihak Yo Han.
“Menurutmu
siapa yang paling dicurigai? Meskipun dia tidak ada di TKP, dia pernah
melakukan eutanasia terhadap pasien. Dia tahu akan dicurigai. Jadi, dia
mematikan ventilator, lalu menyangkalnya? Kamu pikir dia bodoh? Menurutku, bukan
dia yang mematikannya. Bukan dia.”
“Lalu
siapa?” tanya det. Jung Rok. “Kamu mencurigai seseorang?”
“Tidak,
tapi…,” Yoo Joon menghentikan ucapannya.
Dan
Jung Rok menunjukkan kartu : Klub Permohonan Hanse.
--
Seok
Ki memerintahkan Yo Han menjawab pertanyaannya. Kenapa Yo Han pergi ke atap dan
apa yang Yo Han lakukan?
Yo
Han mengingat yang dia lakukan di atap. Menatap langit. Selesai menatap langit,
dia berbalik dan langkahnya terhenti. Yo Han berkata pada Seok Ki kalau dia
menatap lantai.
“Kamu
menatap langit dan lantai? Ada apa di sana?” tanya Seok Ki.
“Pasiennya.
Tepat sebelum dia melompat.”
“Maksudmu
kamu berdiri di tempatnya dan berempati terhadap pasien? Setelah kamu
melakukannya, kamu pasti ingin melakukan apa yang dia inginkan.”
--
Giliran
Mi Rae yang di interogasi. Det. Jung Rok bertanya, keinginan apa yang Ri Hye
inginkan? Mi Rae menjawab menemui putranya.
“Karena
tidak bisa menemui putranya, dia memutuskan untuk melompat, lalu permintaan
berikutnya adalah kalian membantunya mati?” tanya det. Jung Rok.
--
“Seberapa
besar dia ingin mati hingga melompat dari ketinggian ini? Setelah kamu
berempati terhadap hal itu, kamu pergi ke ICU?” tanya Seok Ki.
Yo
Han menjawab kalau dia memang benar ke atap. Dan tiba-tiba, Yo Han mulai
kesulitan mendengar ucapan Seok Ki. Dia juga kehilangan keseimbangan tubuhnya
hingga harus memegang pinggiran meja dengan kuat. Untungnya, Seok Ki tidak
menyadari hal tersebut.
--
Giliran
Heo Jun yang di interogasi. Heo Jun memberi pernyataan bahwa saat mereka
mengintubasi pasien, saat itu, dia tidak tahu apakah mereka seharusnya melakukan
hal itu atau tidak.
“Tapi
Dokter Cha menanggung semuanya selama tiga tahun lalu dan membiarkan pasien
meninggal. Asal kamu tahu, aku jelas tidak mengatakan bahwa Dokter Cha yang
mematikan ventilator itu,” ujar Heo Jun.
--
Seok
Ki masih bertanya. Jadi, saat Yo Han sampai di sana, ventilator sudah mati? Yo Han
yang sulit mendengar, berusaha sangat keras menjawab pertanyaan Seok Ki. Seok Ki
tidak sadar dan terus bertanya. Yo Han yang tidak kuat terlalu lama lagi,
berkata kalau yang akan Seok Ki tanyakan adalah pertanyaan terakhir yang akan
di jawabnya. Dia agak lelah. Ini juga bukan interogasi formal.
“Baiklah.
Ini kali terakhir kamu menjawab. Tapi bukan karena kamu lelah. Karena hanya ada
satu hal lagi yang membuatku penasaran.”
--
“Ini
pembunuhan,” ujar Si Young dan membuat det. Jung Rok kaget. “Ayahku terbaring
di rumah sakit ini. Dia juga memasang ventilator di tubuhnya. Tapi jika
seseorang mematikannya tanpa persetujuan keluargaku, itu akan benar-benar
menjadi pembunuhan. Yoo Ri Hye tidak mendapat persetujuan walinya, meskipun dia
punya cukup waktu untuk mendapatkannya. Aku yakin Dokter Cha tidak punya alasan
untuk mematikan ventilator tanpa sepengetahuan walinya,” tegas Si Young.
--
Seok
Ki menunjukkan foto wajah Ri Hye. Ri Hye sangat kesakitan dan sisa waktunya
tidak banyak. Dia di pakaikan ventilator meskipun dia menolak untuk
memperpanjang hidup. Mari kita anggap, saat Yo Han tiba di sana, ventilator Ri Hye
masih menyala. Apa yang akan Yo Han lakukan?
--
Won
Hee memberi pernyataan pada det. Jung Rok kalau semua ini terjadi adalah karena
dia. Det. Jung Rok jelas kaget dan bertanya maksud Won Hee.
Tapi,
belum sempat Won Hee menjelaskan maksudnya, det. Jung Rok malah mendapat
telepon.
Di
saat yang sama, Seok Ki juga mendapat telepon sebelum Yo Han menjawab
pertanyaannya. Selesai menerima telepon, Seok Ki berkata pada Yo Han kalau
mereka bisa mencari tahu kebenaran yang ragu Yo Han ungkapkan. Hal itu terekam
oleh kamera CCTV.
Setelah
Seok Ki pergi, Yo Han menghela nafas. Dia sudah sangat berusaha menahan
kesakitannya dari tadi (dia tidak bisa merasakan sakit. maksudku di sini, rasa
pusing, kehilangan keseimbangan dan suara tidak jelas yang di dengarnya).
--
Det.
Jung Rok menyudahi interogasi pada Won Hee karena team-nya sudah memeriksa
rekaman CCTV. Dia akan melanjutkan interogasi setelah melihat kamera CCTV.
Selesai
interogasi, Won Hee meminta maaf pada semuanya. Dia merasa ini terjadi karena
dirinya. Heo Jun menenangkan Won Hee.
Kakak
Ri Hye datang menemui mereka. Dengan sedih, kakak Ri Hye bercerita mengenai Ri
Hye yang mudah takut. Saat dia memikirkan orang seperti Ri Hye melompat dari
atap gedung, dia mulai berpikir, apakah harus menahan Ri Hye saat Ri Hye sangat
ingin pergi? Dia tahu kalau adiknya sudah menandatangani DNR. Jika kondisi Ri
Hye memburuk, dia akan membiarkan Ri Hye pergi.
Kakak
Ri Hye tampak sangat sedih hingga menangis. Sebenarnya, bukan itu keinginannya.
Akan tetapi, melihat Ri Hye yang begitu menderita hingga ingin mengakhiri hidupnya
sendiri, kakak Ri Hye memilih ikhlas dan membiarkan Ri Hye ‘pergi’.
“Kami
mengerti. Kami akan memastikan dia tidak menderita lagi,” ujar Yoo Joon, juga
tampak sedih.
“Apakah
putranya tidak datang?” tanya Si Young.
Kakak
Ri Hye menangis histeris, “Aku tidak tahu akan sesulit ini untuk sekali saja
memegang tangan putra satu-satunya. Aku tidak percaya dia tidak akan bisa bertemu
dengan putranya sebelum dia pergi.”
Semua
yang ada di sana, jelas bisa merasakan kesedihan yang di rasakan oleh kakak Ri
Hye tersebut.
--
Seok
Ki dan det. Jung Rok ada di ruang keamanan melihat CCTV. Dari rekaman CCTV
terlihat saat Yo Han berlari terburu-buru menuju ruang ICU. Melihat rekaman
itu, Seok Ki merasakan hal janggal.
“Kenapa…
dia berlari? Kenapa dia harus berlari untuk mematikan ventilator itu? Dia
seolah-olah hendak menyelamatkan pasien kritis. Aku ingin melihat semua rekaman
sebelumnya. Aku ingin tahu sejak kapan dan bagaimana dia berlari!” perintah
Seok Ki.
--
Selesai
menenangkan diri nya dan dengan kondisi yang lebih stabil, Yo Han berlari
menuju ruang tunggu. Dia tampak mencari sesuatu.
--
Yoo
Joon menjelaskan pada kakak Ri Hye, kalau kakak Ri Hye harus menandatangani kesepakatan
jika tidak mau mereka ikut campur dengan melakukan CPR atau intubasi saat sakit
Ri Hye kambuh. Kakak Ri Hye mengerti.
Saat
itu, suster Hong masuk dan melapor kalau Yoo Ri Hye mengalami gagal jantung. Semua
segera berlari panik. Kakak Ri HYe sangat shock dan Si Young berusaha
membantunya.
--
Yo
Han mendapat pesan dari Si Young mengenai kondisi Yoo Ri Hye yang mendapat code
biru. Membaca pesan tersebut, Yo han segera berlari menuju kamar rawat Ri Hye.
Di
dalam sana sudah ada soerang perawat dan dokter. Tapi, dokter hanya diam dan
tidak melakukan apapun. Yo Han langsung melakukan CPR pada Ri Hye. Dokter yang
ada di sana memberitahu kalau Ri Hye sudah menandatangani DNR (dokumen yang
menyatakan pasien tidak ingin memperpanjang hidup).
Yo
Han tidak mendengarkan dokter tersebut dan terus melakukan CPR. Yoo Joon, Heo
Jun, Won Hee dan Mi Rae tiba di sana dan melihat apa yang Yo Han lakukan. Yoo
Joon dengan tegas menyuruh Yo Han berhenti karena Ri Hye telah menandatangani
CPR dan juga walinya telah mengizinkan.
Yo
Han masih terus melakukan CPR. Dia tidak menyerah sama sekali.
--
Kakak
Ri Hye dengan di temani oleh Si Young menandatangani surat yang menyatakan memberikan
izin DNR Yoo Ri Hye (nama kakaknya adalah : Yoo Na Yeon).
Setelah
itu, Na Yeon meminta izin agar melihat momen-momen terakhir Ri Hye. Si Young mengizinkan.
Saat hendak menuju kamar rawat Ri Hye, Na Yeon mendapat telepon.
“Apa
maksudmu? Maksudmu kamu berbohong? Dia di rumah sakit?” ujar Na Yeon marah pada
si penelpon.
--
Perawat
yang tadi, keluar membawa peralatan untuk membantu Yo Han. Heo Jun panik dan
menyuruh Yo Han untuk berhenti. Yo Han menyuruh perawat untuk menyiapkan
intubasi dan tingkatkan jumlah epinefrinas tiap tiga menit. Perawat segera
melakukannya.
Mi
Rae yang melihat. Tidak tahan lagi. Dia membantu Yo Han menolong Ri Hye.
--
Si
Young berlarian panik. kenapa? Karena ternyata yang menelpon Na Yeon adalah
mantan suami Ri Hye. Anak Ri Hye ternyata mau datang ke rumah sakti menemui Ri
Hye, tapi mantan suami Ri Hye tidak mengizinkan karena khawatir anaknya akan terkejut
melihat kondisi ibunya. Setelah Ri Hye melompat, dia menelpon mantan suami Ri
Hye itu karena marah, dan putra Ri Hye mendengar semuanya. Putra Ri Hye bahkan
mendengar kalau ibunya akan meninggal di ICU. Putra Ri Hye tidak pulang ke
rumah setelah kursus, dan ayahnya berpikir kalau putranya ke rumah sakit.
Si
Young berlari mencari putra Ri Hye, Min Seong. Setelah berlari ke sana kemari,
Si Young menemukan seorang anak kecil yang jongkok di depan ruang tunggu sambil
memainkan bola baseball.
“Kamu
Min Seong?” tanya Si Young. “Min Seong, kamu datang untuk menemui ibumu?”
Min
Seong mengangguk.
Si
Young mengulurkan tangannya, “Ayo. Kurasa kita harus bergegas.”
Dengan
Si Young yang mengenggam tangan Min Seong, mereka berlari menuju kamar rawat Ri
Hye.
Tags:
Doctor John