Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 21

Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
=====
Penyelesaian kasus episode ini benar-benar tidak terduga. Membuat hatiku tergetar T_T
Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 21
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini hanyalah fiksi
Kita kembali ke saat Ri Hye baru di bawa masuk ke ICU.

Heo Jun, Won Hee, Yoo Joon dan Mi Rae memandangi Ri Hye yang menggunakan alat ventilator. Won Hee menatap Ri Hye dengan pandangan sedih. Ri Hye melompat dari atap karena ingin mati, dan apa tindakan mereka menyelematkannya adalah hal yang tepat? Mi Rae menjawab kalau mereka bukanlah teman Ri Hye dan mereka tidak berhak memikirkan Ri Hye ingin hidup atau tidak. Mereka adalah dokter.
Heo Jun mengungkapkan kekhawatirannya. Bagaimana jika sebelumnya Ri Hye sudah menulis wasiat hidup?
“Maksudmu kita tidak perlu melakukan apa pun?” tanya Mi Rae dengan marah.
Heo Jun menjelaskan kalau bukan itu maksudnya. Dia hanya tidak tahu apa yang tepat yang harusnya mereka lakukan. Yoo Joon menengahi dengan berkata kalau mereka harus melaporkan ini pada Yo Han.
Won Hee masih terus memandangi Ri Hye. Bahkan saat semua sudah keluar, dia malah memandang ke arah mesin ventilator.
--
Yo Han sedang berada di dalam taksi dan mendapat telepon dari Yoo Joon yang memberitahu mengenai Ri Hye yang melompat dari atap dan sudah di bawa ke ICU. Yo Han berkata dia akan segera ke sana.
--

Di kamar rawat Ri Hye, tampak bayangan sebuah tangan yang mematikan mesin ventilator.
Doctor John
Episode 11 – Pelipur Lara

Seok Ki meminum obatnya. Dan dia mendapat pesan dari Eun Jung. Eun Jung memberitahu kalau Ri Hye memiliki seorang putra. Dan tidak ada ibu yang ingin mati jika memiliki anak. Itu artinya sesuatu memotivasi Ri Hye untuk melompat dari atap. Dia punya firasat kalau hal ini tidak akan berakhir di sini.
--
Kembali ke akhir episode 20 kemarin.
Heo Jun berlari dengan panik ke ruang dept. anestesi. Dia memberitahu yang lain kalau seseorang mematikan ventilator Ri Hye. Semua kaget, siapa?
Heo Jun masih dengan nafas tersengal-sengal menjelaskan kalau saat perawat menemukan bahwa ventilator Ri Hye mati, ada seseorang yang berdiri di samping Ri Hye di ICU. Dan orang itu adalah Cha Yo Han!

Perawat yang menemukan Yo Han di dalam kamar ICU Ri Hye, berteriak kaget. Dia segera keluar dan menelpon polisi, melaporkan hal tersebut.
Si Young yang mendengar hal itu, langsung lari keluar dengan panik menuju ICU. Yoo Joon juga kaget.
--
Kwon Suk melaporkan masalah itu pada Yi Moon, termasuk mengenai polisi yang sedang menuju rumah sakit mereka. Yi Moon benar-benar marah, bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?!
--
Tae Kyung mendapat laporan yang sama dari Joo Kyung. Dia langsung bertanya siapa pelakunya? Kwon Suk yang baru masuk dengan sinis langsung berkata kalau pelakunya sudah jelas.
“Dokter Kwon, tolong jangan langsung menyimpulkan,” peringati Tae Kyung. “Kita harus melakukan penyelidikan, bukan hanya menebak.”
“Ya, kamu benar. Polisi sedang menuju ke sini,” ujar Yi Moon yang tiba-tiba masuk. “Ini jelas percobaan pembunuhan.”
“Kita seharusnya bersyukur dia masih bernapas. Ini bisa saja menjadi kasus pembunuhan,” tambah Kwong Suk.
“Profesor yang menangani pasien ini adalah Cha Yo Han. Dokter yang bertugas adalah Kang Si Young. Kalian semua tahu itu, bukan? Aku mau kamu memerintahkan semua orang untuk bekerja sama. Aku akan memperhatikan hasil penyelidikannya,” tegas Yi Moon dan pergi keluar.
“Sudah kuduga hal seperti ini akan terjadi pada suatu hari,” timpal Kwon Suk dan mengikuti Yi Moon.

Tae Kyung benar-benar merasa stress dengan masalah ini. Joo Kyung bertanya, apakah dia harus menelpon Si Young dan Mi Rae? Tae Kyung melarang karena hal itu akan membuat semua semakin rumit. Dia memerintahkan Joo Kyung untuk mengirim Yo Han ke tim hukum, sebelum polisi tiba.
--
Tidak lama, polisi pun tiba di Pusat Medis Hanse. Mereka segera menuju ruang ICU.


Si Young juga tiba di depan ruang ICU, akan tetapi sudah ada 2 orang yang berjaga di depan dan melarang siapapun untuk masuk. Si Young benar-benar khawatir. Joo Kyung ternyata ada di sana dan segera membawa Si Young menjauh. Dia memberitahu Si Young kalau Yo Han ada bersama Tim Hukum. Dan mengenai Yoo Ri Hye, mereka memindahkannya ke bangsal umum untuk saat ini. Si Young berterimakasih atas hal tersebut dan segera berlari pergi lagi.

Detektif yang bertugas yaitu Letnan Kim Jung Rok dari Kepolisian Gangnam masuk ke ruang ICU Ri Hye untuk memeriksa. Tae Kyung menghampiri mereka dan memperkenalkan diri sebagai Min Tae Kyung, kepala Anestesiologi. Jung Rok juga balas memperkenalkan diri.
--

Jung Rok bersama 2 orang polisi berada di ruangan Tae Kyung. Di sana juga ada perawat yang pertama kali menemukan ventilator Ri Hye mati. Tae Kyung menjelaskan kalau sekarang mereka telah memindahkan Yoo Ri Hye ke bangsal umum. Ri Hye bisa bernafas sendiri tapi masih tidak sadarkan diri. Jung Rok kemudian meminta perawat untuk menjelaskan kronologi kejadian.
“Begini… Itu terjadi tepat saat jam besuk berakhir di ICU.”
“Pukul berapa orang boleh berkunjung?”
“Di rumah sakit kami, dari pukul 16.30 hingga 17.00. Tapi Yoo Ri Hye tidak kedatangan tamu sore ini.”
“Tapi itu saat orang lain diizinkan masuk. Jadi, tolong terus jelaskan semuanya secara detail,” ujar det. Jung Rok.
“Perawat mengizinkan pengunjung masuk setelah kami tanya siapa pasiennya dan hubungan mereka dengan pasien.  Saat itulah keadaan menjadi sangat sibuk di ICU. Tadi begitu pengunjung masuk… Keadaan menjadi lebih sibuk karena ada Kode Biru. Yoo Ri Hye berada di kamar nomor dua yang tepat di depan kantor, tapi sulit melihat ke dalam karena mejanya agak tinggi.”
“Meski begitu, kenapa kamu tidak menyadari bahwa ventilator itu dimatikan? Bukankah ada alarm untuk itu?” tanya det. Jung Rok.
 Tae Kyung menjawab kalau alarma berbunyi saat ada masalah dengan organ vital pasien. Tapi, pasien Yoo Ri Hye bisa bernafas tanpa ventilator. Jadi, mesin tidak mendeteksi gejala apapun. Detektif makin bingung, kalau begitu bagaimana perawat bisa tahu kalau ventilator Ri Hye di matikan?
“Seperti kataku, jam besuk berakhir pukul 17.00. Jadi, aku masuk ke kamar pasien untuk mengganti antibiotik setelah semua pengunjung pergi. Saat itulah aku melihat Dokter Cha dari Pusat Pengendalian Rasa Sakit berdiri di samping ventilator yang sudah dimatikan,” jelas perawat itu.
Detektif kembali menanyakan CCTV, tapi tidak ada CCTV yang di pasang di dalam kamar rumah sakit, sesuai peraturan yang berlaku. Det. Jung Rok segera memerintahkan anggotanya untuk memeriksa CCTV yang ada di sekitar ruang ICU.
--


Yo Han berada di ruangan Myung Oh. Myung Oh meminta Yo Han menjelaskan padanya apa yang terjadi, kenapa Yo Han bisa ada di sana? Yo Han tidak menjawab dan hanya diam. Yo Han malah memandangi ponselnya yang mendapat telepon dari Si Young.
Myung Oh tahu kalau Yo Han pasti mempunyai alasan hingga tidak mau membuka mulut. Baiklah. Sampai kebenarannya terungkap, Myung Oh melarang Yo Han untuk mengatakan apapun.
“Tidak. Akan kujawab semua pertanyaan dengan jujur seperti 3 tahun lalu,” jawab Yo Han dan segera keluar dari ruangan Myung Oh.


Dia berpas-pasan dengan Si Young yang datang. Tapi sayangnya, det. Jung Rok dan anggotanya juga tiba. Yo Han membisikan sesuatu di telinga Si Young dan kemudian berkata : “Aku berjanji.”
Det. Jung Rok menyapa Yo Han. Mereka sudah pernah bertemu dengan Yo Han 3 tahun yang lalu.
--
Yo Han di bawa ke ruang interogasi. Jung Rok mengingatkan Yo Han kalau dialah yang menyelidiki Yo Han 3 tahun lalu. Setelah menyelidiki Yo Han tiga tahun yang lalu, semua kecelakann dan insiden medis berakhir di mejanya. Dia sudah hampir menjadi seperti dokter. Setiap staff di kantornya merasa sakit, mereka akan mendatanginya terlebih dahulu.
“Kamu menunggu seseorang?” tanya Yo Han, melihat det. Jung Rok yang tidak duduk.
--
Myung Oh menemui Tae Kyung dan memberitahu kalau yang memimpin penyelidikan adalah Son Seok Ki.  
--
Yang di akhir episode 20, ada pria berpakaian hitam berjalan di koridor, itu adalah pengacara Son Seok Ki yang berjalan menuju ruang interogasi. Setelah Seok Ki masuk, det. Jung Rok dan para anggotanya pun keluar dari sana.

Di ruangan itu hanya tersisa Yo Han dan Seok Ki. Seok Ki mengingatkan Yo Han kalau sebelumnya dia sudah menasehati agar Yo Han tidak melakukan apapun.
“Jika dokter tidak melakukan apa pun, dua hal akan terjadi pada seorang pasien. Mereka sangat kesakitan atau menderita, lalu mati,” tegas Yo Han.
“Jadi, hari ini kamu melakukan sesuatu,” sinis Seok Ki.
Yo Han tidak merespon. Seok Ki mengeluarkan alat perekam dan memulai interogasi. Dia bertanya, dari siang hingga waktu insiden, Yo Han absen selama 4 jam. Kemana? Yo Han menjawab kalau dia cuti sakit.
“Ini mengingatkanku akan hari itu, tiga tahun lalu. Kali pertama aku duduk berhadapan denganmu. Tapi ada yang berbeda dari hari itu dengan hari ini. Anggota timmu akan diinterogasi sebagai saksi. Ya. Penularan memang semenakutkan ini,” ujar Seok Ki tiba-tiba.
Yo Han hanya menatapnya dalam diam.
--
Si Young masih memikirkan apa yang Yo Han bisikkan padanya. Ternyata, Yo Han berbisik : “Jika sesuatu terjadi padaku, kamu akan menjadi yang pertama mendengarnya. Karena kamu yang akan ku hubungi lebih dahulu. Aku berjanji.”
Dan karena ucapan itu, Si Young berkata di dalam hatinya, kalau dia percaya pada Yo Han.
Mi Rae cemas. Dia bertanya pada yang lain, apa yang akan mereka jawab kalau di tanya : “Apakah menurutmu dokter Cha mematikan ventilatornya?”
Semua bingung. Heo Jun malah balik tanya, apakah mereka harus memberitahu polisi mengenai bahwa mereka akan mengabulkan permohonan Yoo Ri Hye. Karena perkataan mereka, Ri Hye jadi berharap bertemu dengan putranya. Tapi hal itu gagal dan Ri Hye melompat.
Mi Rae dengan tegas berkata kalau hal itu tidak berkaitan dengan insiden ventilator ini. Mereka tidak mematikan ventilatornya.
--

Det. Jung Rok mengunjungi kamar rawat Ri Hye. Dia bertanya pada perawat di sana, kapan Ri Hye akan siuman? Perawat juga tidak tahu dan berkata kalau mereka harus menunggu. Saat itu, Jung Rok melihat ada kartu : Klub Permohonan Hanse.
--

Jung Rok datang ke departemen anestesiologi untuk memulai interogasi.
--

Seok Ki masih menginterogasi Yo Han. Sekitar pukul 17.05, Yo Han berada di TKP tepat setelah dugaan waktu insiden tersebut, di kamar Yoo Ri Hye. Yo Han membenarkan. Seok Ki bertanya tujuan Yo Han ke sana? Yo Han menjawab dengan tenang, untuk menemui pasien. Dia mendengar Ri Hye melompat, jadi dia merasa cemas.
Seok Ki kembali bertanya, kapan dan darimana Yo Han mendapatkan laporan tersebut?
--
Di saat yang sama, Yoo Joon memberikan pernyataannya. Dia yang memberitahu Yo Han mengenai kejadian Ri Hye, sekitar pukul 16.45 dari riwayat log telepon.
--
Seok Ki bertanya kalau Yo Han di perkirakan tiba di rumah sakit jam 16.50 dan Yo Han menganggunkan kepala. Apa  Yo Han langsung datang ke ICU? Yo Han menjawab tidak. Saat dia tiba, dia melihat tempat Ri Hye jatuh. Dia langsung naik ke atap.
“Atap? Kamu datang karena mencemaskan pasiennya. Jadi, kenapa kamu naik ke atap, bukannya ke ICU?”
--
Yoo Joon dalam keterangannya tampak memihak Yo Han.
“Menurutmu siapa yang paling dicurigai? Meskipun dia tidak ada di TKP, dia pernah melakukan eutanasia terhadap pasien. Dia tahu akan dicurigai. Jadi, dia mematikan ventilator, lalu menyangkalnya? Kamu pikir dia bodoh? Menurutku, bukan dia yang mematikannya. Bukan dia.”
“Lalu siapa?” tanya det. Jung Rok. “Kamu mencurigai seseorang?”
“Tidak, tapi…,” Yoo Joon menghentikan ucapannya.
Dan Jung Rok menunjukkan kartu : Klub Permohonan Hanse.
--
Seok Ki memerintahkan Yo Han menjawab pertanyaannya. Kenapa Yo Han pergi ke atap dan apa yang Yo Han lakukan?

Yo Han mengingat yang dia lakukan di atap. Menatap langit. Selesai menatap langit, dia berbalik dan langkahnya terhenti. Yo Han berkata pada Seok Ki kalau dia menatap lantai.
“Kamu menatap langit dan lantai? Ada apa di sana?” tanya Seok Ki.
“Pasiennya. Tepat sebelum dia melompat.”
“Maksudmu kamu berdiri di tempatnya dan berempati terhadap pasien? Setelah kamu melakukannya, kamu pasti ingin melakukan apa yang dia inginkan.”
--
Giliran Mi Rae yang di interogasi. Det. Jung Rok bertanya, keinginan apa yang Ri Hye inginkan? Mi Rae menjawab menemui putranya.  
“Karena tidak bisa menemui putranya, dia memutuskan untuk melompat, lalu permintaan berikutnya adalah kalian membantunya mati?” tanya det. Jung Rok.
--
“Seberapa besar dia ingin mati hingga melompat dari ketinggian ini? Setelah kamu berempati terhadap hal itu, kamu pergi ke ICU?” tanya Seok Ki.

Yo Han menjawab kalau dia memang benar ke atap. Dan tiba-tiba, Yo Han mulai kesulitan mendengar ucapan Seok Ki. Dia juga kehilangan keseimbangan tubuhnya hingga harus memegang pinggiran meja dengan kuat. Untungnya, Seok Ki tidak menyadari hal tersebut.
--
Giliran Heo Jun yang di interogasi. Heo Jun memberi pernyataan bahwa saat mereka mengintubasi pasien, saat itu, dia tidak tahu apakah mereka seharusnya melakukan hal itu atau tidak.
“Tapi Dokter Cha menanggung semuanya selama tiga tahun lalu dan membiarkan pasien meninggal. Asal kamu tahu, aku jelas tidak mengatakan bahwa Dokter Cha yang mematikan ventilator itu,” ujar Heo Jun.
--
Seok Ki masih bertanya. Jadi, saat Yo Han sampai di sana, ventilator sudah mati? Yo Han yang sulit mendengar, berusaha sangat keras menjawab pertanyaan Seok Ki. Seok Ki tidak sadar dan terus bertanya. Yo Han yang tidak kuat terlalu lama lagi, berkata kalau yang akan Seok Ki tanyakan adalah pertanyaan terakhir yang akan di jawabnya. Dia agak lelah. Ini juga bukan interogasi formal.
“Baiklah. Ini kali terakhir kamu menjawab. Tapi bukan karena kamu lelah. Karena hanya ada satu hal lagi yang membuatku penasaran.”
--
“Ini pembunuhan,” ujar Si Young dan membuat det. Jung Rok kaget. “Ayahku terbaring di rumah sakit ini. Dia juga memasang ventilator di tubuhnya. Tapi jika seseorang mematikannya tanpa persetujuan keluargaku, itu akan benar-benar menjadi pembunuhan. Yoo Ri Hye tidak mendapat persetujuan walinya, meskipun dia punya cukup waktu untuk mendapatkannya. Aku yakin Dokter Cha tidak punya alasan untuk mematikan ventilator tanpa sepengetahuan walinya,” tegas Si Young.
--
Seok Ki menunjukkan foto wajah Ri Hye. Ri Hye sangat kesakitan dan sisa waktunya tidak banyak. Dia di pakaikan ventilator meskipun dia menolak untuk memperpanjang hidup. Mari kita anggap, saat Yo Han tiba di sana, ventilator Ri Hye masih menyala. Apa yang akan Yo Han lakukan?
--
Won Hee memberi pernyataan pada det. Jung Rok kalau semua ini terjadi adalah karena dia. Det. Jung Rok jelas kaget dan bertanya maksud Won Hee.
Tapi, belum sempat Won Hee menjelaskan maksudnya, det. Jung Rok malah mendapat telepon.
Di saat yang sama, Seok Ki juga mendapat telepon sebelum Yo Han menjawab pertanyaannya. Selesai menerima telepon, Seok Ki berkata pada Yo Han kalau mereka bisa mencari tahu kebenaran yang ragu Yo Han ungkapkan. Hal itu terekam oleh kamera CCTV.
Setelah Seok Ki pergi, Yo Han menghela nafas. Dia sudah sangat berusaha menahan kesakitannya dari tadi (dia tidak bisa merasakan sakit. maksudku di sini, rasa pusing, kehilangan keseimbangan dan suara tidak jelas yang di dengarnya).
--
Det. Jung Rok menyudahi interogasi pada Won Hee karena team-nya sudah memeriksa rekaman CCTV. Dia akan melanjutkan interogasi setelah melihat kamera CCTV.

Selesai interogasi, Won Hee meminta maaf pada semuanya. Dia merasa ini terjadi karena dirinya. Heo Jun menenangkan Won Hee.

Kakak Ri Hye datang menemui mereka. Dengan sedih, kakak Ri Hye bercerita mengenai Ri Hye yang mudah takut. Saat dia memikirkan orang seperti Ri Hye melompat dari atap gedung, dia mulai berpikir, apakah harus menahan Ri Hye saat Ri Hye sangat ingin pergi? Dia tahu kalau adiknya sudah menandatangani DNR. Jika kondisi Ri Hye memburuk, dia akan membiarkan Ri Hye pergi.
Kakak Ri Hye tampak sangat sedih hingga menangis. Sebenarnya, bukan itu keinginannya. Akan tetapi, melihat Ri Hye yang begitu menderita hingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri, kakak Ri Hye memilih ikhlas dan membiarkan Ri Hye ‘pergi’.
“Kami mengerti. Kami akan memastikan dia tidak menderita lagi,” ujar Yoo Joon, juga tampak sedih.
“Apakah putranya tidak datang?” tanya Si Young.
Kakak Ri Hye menangis histeris, “Aku tidak tahu akan sesulit ini untuk sekali saja memegang tangan putra satu-satunya. Aku tidak percaya dia tidak akan bisa bertemu dengan putranya sebelum dia pergi.”
Semua yang ada di sana, jelas bisa merasakan kesedihan yang di rasakan oleh kakak Ri Hye tersebut.
--
Seok Ki dan det. Jung Rok ada di ruang keamanan melihat CCTV. Dari rekaman CCTV terlihat saat Yo Han berlari terburu-buru menuju ruang ICU. Melihat rekaman itu, Seok Ki merasakan hal janggal.
“Kenapa… dia berlari? Kenapa dia harus berlari untuk mematikan ventilator itu? Dia seolah-olah hendak menyelamatkan pasien kritis. Aku ingin melihat semua rekaman sebelumnya. Aku ingin tahu sejak kapan dan bagaimana dia berlari!” perintah Seok Ki.
--
Selesai menenangkan diri nya dan dengan kondisi yang lebih stabil, Yo Han berlari menuju ruang tunggu. Dia tampak mencari sesuatu.
--
Yoo Joon menjelaskan pada kakak Ri Hye, kalau kakak Ri Hye harus menandatangani kesepakatan jika tidak mau mereka ikut campur dengan melakukan CPR atau intubasi saat sakit Ri Hye kambuh. Kakak Ri Hye mengerti.
Saat itu, suster Hong masuk dan melapor kalau Yoo Ri Hye mengalami gagal jantung. Semua segera berlari panik. Kakak Ri HYe sangat shock dan Si Young berusaha membantunya.
--
Yo Han mendapat pesan dari Si Young mengenai kondisi Yoo Ri Hye yang mendapat code biru. Membaca pesan tersebut, Yo han segera berlari menuju kamar rawat Ri Hye.

Di dalam sana sudah ada soerang perawat dan dokter. Tapi, dokter hanya diam dan tidak melakukan apapun. Yo Han langsung melakukan CPR pada Ri Hye. Dokter yang ada di sana memberitahu kalau Ri Hye sudah menandatangani DNR (dokumen yang menyatakan pasien tidak ingin memperpanjang hidup).

Yo Han tidak mendengarkan dokter tersebut dan terus melakukan CPR. Yoo Joon, Heo Jun, Won Hee dan Mi Rae tiba di sana dan melihat apa yang Yo Han lakukan. Yoo Joon dengan tegas menyuruh Yo Han berhenti karena Ri Hye telah menandatangani CPR dan juga walinya telah mengizinkan.
Yo Han masih terus melakukan CPR. Dia tidak menyerah sama sekali.
--

Kakak Ri Hye dengan di temani oleh Si Young menandatangani surat yang menyatakan memberikan izin DNR Yoo Ri Hye (nama kakaknya adalah : Yoo Na Yeon).
Setelah itu, Na Yeon meminta izin agar melihat momen-momen terakhir Ri Hye. Si Young mengizinkan. Saat hendak menuju kamar rawat Ri Hye, Na Yeon mendapat telepon.
“Apa maksudmu? Maksudmu kamu berbohong? Dia di rumah sakit?” ujar Na Yeon marah pada si penelpon.
--

Perawat yang tadi, keluar membawa peralatan untuk membantu Yo Han. Heo Jun panik dan menyuruh Yo Han untuk berhenti. Yo Han menyuruh perawat untuk menyiapkan intubasi dan tingkatkan jumlah epinefrinas tiap tiga menit. Perawat segera melakukannya.
Mi Rae yang melihat. Tidak tahan lagi. Dia membantu Yo Han menolong Ri Hye.
--
Si Young berlarian panik. kenapa? Karena ternyata yang menelpon Na Yeon adalah mantan suami Ri Hye. Anak Ri Hye ternyata mau datang ke rumah sakti menemui Ri Hye, tapi mantan suami Ri Hye tidak mengizinkan karena khawatir anaknya akan terkejut melihat kondisi ibunya. Setelah Ri Hye melompat, dia menelpon mantan suami Ri Hye itu karena marah, dan putra Ri Hye mendengar semuanya. Putra Ri Hye bahkan mendengar kalau ibunya akan meninggal di ICU. Putra Ri Hye tidak pulang ke rumah setelah kursus, dan ayahnya berpikir kalau putranya ke rumah sakit.

Si Young berlari mencari putra Ri Hye, Min Seong. Setelah berlari ke sana kemari, Si Young menemukan seorang anak kecil yang jongkok di depan ruang tunggu sambil memainkan bola baseball.
“Kamu Min Seong?” tanya Si Young. “Min Seong, kamu datang untuk menemui ibumu?”
Min Seong mengangguk.
Si Young mengulurkan tangannya, “Ayo. Kurasa kita harus bergegas.”

Dengan Si Young yang mengenggam tangan Min Seong, mereka berlari menuju kamar rawat Ri Hye.

Post a Comment

Previous Post Next Post