Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 26


Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 26
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini hanyalah fiksi
Saat tahu Yo Han pasien CIPA, Kwon Suk langsung sinis. Joo Kyung membela Yo Han karena kinerja Yo Han bagus. Tapi, Kwon Suk malah sini menyebut orang seperti Yo Han tidak bisa merawat pasien.
“Kenapa tidak bisa? Makin banyak yang kuamati, makin banyak yang kulihat. Makin besar obsesiku, makin banyak yang kudengar. Aku tidak bisa merasakan penderitaan mereka, tapi tangisan mereka tidak pernah meninggalkanku. Bagaimana mungkin aku tidak peduli kepada mereka?” ujar Yo Han
“CIPA bukan penyakit menular yang mematikan atau kegilaan mental seperti skizofrenia. Itu sama sekali tidak menghambat pekerjaannya. Itu juga tidak bisa dijadikan alasan pemecatan,” jelas Myung Oh.
“Memang benar dia menipu kita dengan menyembunyikan kondisinya dari kita,” ujar Kwon Suk.
“Aku tidak bilang kami memutuskan untuk memecatnya. Kami akan memanggil komite pendisiplinan dan mendiskusikan tindakan yang harus diambil. Untuk saat ini, kamu tidak boleh terlibat dalam semua tugas medis,” putuskan Yi Moon.
“Sebagai Kepala Anestesiologi dan orang yang mempekerjakan Dokter Cha, aku sendiri yang bertanggung jawab. Aku akan menerima hukuman apa pun,” ujar Tae Kyung.           
Yo Han berkata dia akan menerima apapun hasil keputusannya. Tapi, biarkan dia merawat Lee Gi Seok. Mereka sedang mencoba mengindentifikasi penyakitnya.
Tanpa di duga, Yi Moon membahas mengenai kondisi Yo Han yang tampak tidak baik saat acara seminar. Apa Yo Han yakin cukup sehat sehingga tidak akan mengganggu saat bertugas? Yo Han dengan jujur mengatakan kalau dia tidak sehat.
“Maka aku tidak bisa membiarkannya. Sampai putusan komite, kamu tidak boleh menemui pasien rawat inap dan rawat jalan,” tegas Yi Moon.

Yoo Joon, Heo Jun, Won Hee dan Mi Rae melihat Si Young yang menunggu di depan ruang rapat. Mereka menanyakan hasilnya, tapi sidang belum selesai. Won Hee berkata kalau semua seperti mimpi.
Rapat selesai. Satu persatu peserta keluar.
Tersisa Tae Kyung dan Yo Han di dalam.
“Bagiku, kamu tampak seolah-olah tidak punya hari esok. Jadi, kupikir mungkin kamu kekurangan sesuatu dalam hidupmu. Kini aku mengerti. Penyakitmu yang tidak bisa disembuhkan oleh siapa pun. Rasa haus itu. Kamu ingin memuaskannya dengan merawat orang lain.”
“Aku bohong jika mengatakan bukan itu yang kurasakan.”
Tae Kyung keluar dari dalam ruangan. Meninggalkan Yo Han.
Semua anggota Yo Han masih menunggu hingga Yo Han keluar. Dan saat Yo Han keluar, mereka semua langsung menghampirinya. Mereka bertanya hasilnya. Yo Han menjawab hasilnya belum di pastikan, dan sampai hasilnya di putuskan, dia tidak boleh menemui pasien. Semua tampak sedih.
Yoo Joon merasa menyesal. Dia tidak tahu apapun. Jika dia tahu dari awal, dia pasti bisa memahami Yo Han dan melakukan semua yang dia bisa untuk membantu. Dia meminta maaf. Yang lain juga tampak sedih. Mungkin reaksi ini yang tidak di sangka oleh Yo Han.
“Aku bersyukur, tapi kalian tidak punya waktu untuk disia-siakan. Cari tahu kenapa Gi Seok sakit. Mengerti?”
“Ya. Mari bekerja sama,” ujar Si Young. “Kamu ingat Park Jung Bo? Kami akan menjadi mata, tangan, dan mulutmu.”
“Benar. Saat Ayah Yu dirawat, kita semua berada di tempat yang berbeda, tapi kamu memimpin kami sebagai tim dan mendiagnosisnya,” timpal Mi Rae.
“Kita pasti bisa melakukan ini,” tambah Yoo Joon.
“Kamu yang paling mengenal Gi Seok,” ujar Heo Jun
“Kurasa kita sudah memulainya,” ujar Won Hee.
Yo Han tersenyum. Team avengers mulai beraksi.
--
Yo Han mulai memberikan instruksi yang harus di lakukan dan juga Yoo Joon akan menjadi orang yang bertanggung jawab mulai hari ini. Tiap resep harus di konfirmasi ke Yoo Joon. Dan jika butuh bantuan, Yoo Joon bisa menghubunginya.
“Ingatlah selalu bahwa Gi Seok adalah pasien CIPA. Akibat anhidrosis, dia tidak bisa mengatur suhu tubuh. Dia juga terinfeksi. Awasi suhu cairan infus dan kamar.”
Semua mengerti. Dan tetap, wajah mereka tampak sedih karena Yo Han tidak bisa ikut membantu seperti biasanya. Yo Han juga tampak sedih saat keluar ruangan.
Si Young menerima pesan di ponselnya. Dia segera mengejar Yo Han dan memberitahu kalau dia sudah menerima alamat gudang dimana Gi Seok di bully. Dia akan ke sana. Yo Han melarang, dia yang akan ke sana. Si Young mengajak pergi bersama. Yo Han tetap melarang karena Si Young harus tetap bersama Gi Seok. Dia akan mengabari jika menemukan sesuatu.
“Dokter Cha, hati-hati.”
--


Yo Han berjalan keluar dari gedung rumah sakit. Dia memandangi langit yang terik. Setelah itu, dia pergi dengan taksi. Myung Oh melihatnya, tapi tidak menghampirinya.
--

Kondisi Gi Seok tiba-tiba memburuk. Kebetulan, Tae Kyung ada di sana. Dia segera membantu Si Young mengatasi kondisi Gi Seok.
--
Eun Jung sedang sibuk di taman menanam bunga. Seok Ki ternyata datang ke hospis dan menemui Eun Jung. Dia bertanya alasan Eun Jung melakukannya (menerbitkan artikel)? Kenapa Eun Jung melakukannya tanpa bicara dulu dengannya?
“Aku khawatir kamu tidak ingin melakukannya. Kenapa? Apakah kamu terpengaruh oleh Cha Yo Han? Dia munafik. Dia menipu pasien dan rumah sakit.”
“Kamu bicara seolah-olah menyadari keadilan dengan melakukan itu.”
“Ada banyak cara untuk menyadari keadilan. Caraku berbeda dengan caramu.”
“Caramu salah. Baiklah, ini semua salahku. Kemarahanmu menghadap ke arah yang salah sejak awal, dan aku gagal menghentikannya,” sesal Seok Ki.


Flashback
Yoon Seong Kyu di tangkap usai menculik 2 orang anak dan membunuhnya. Dia di bawa ke TKP untuk melakukan reka adegan kejadian. Di TKP ada Eun Jung yang adalah ibu dari korban Jeong In dan ada Seok Ki juga yang adalah ayah dari korban Seung Yoo.

Melihat reka adegan itu, membuat hati Eun Jung sangat teriris. Anaknya di ikat di dalam gudang dan kemudian gudang itu terbakar. Dia bisa merasakan putrinya menangis meminta pertolongan memanggil namanya.
“Setelah hidup hanya enam tahun di dunia ini, putriku mengalami kematian yang menyakitkan. Aku mau si pembunuh lebih menderita daripada putriku. Tapi Cha Yo Han mengakhiri penderitaannya.”
Eun Jung histeris, “Pembunuh! Kembalikan anakku! Kamu membakar Jeong In sampai mati! Kematianmu akan lebih menyakitkan! Kamu akan mati di neraka! Pembunuh!” teriak Eun Jung hingga jatuh pingsan.
End
“Sejak Jeong In meninggal, tidak ada martabat dalam hidupku. Lantas kenapa Yoon Seong Kyu harus mati dengan bermartabat? Salahkah jika aku marah soal itu?” ujar Eun Jung penuh amarah.
Usai mengatakan semua itu, Eun Jung pergi dengan marah.
Seok Ki merasakan kesakitan yang amat sangat di perutnya. Eun Jung berbalik dan terkejut melihat Seok Ki yang sangat kesakitan. Dia segera berteriak memanggil orang agar membantunya.
--
Yo Han tiba di gudang tempat Gi Seok di bully. Gudang itu terletak di lantai 3 gedung. Yo Han menaiki tangga dan masuk ke dalam (pintunya tidak di kunci). Yo Han melihat ke sekeliling gudang. Penuh sampah. Tidak steril. Dia membayangkan bagaimana Gi Seok di pukuli di sana.

Dan di lantai gedung, ada noda berwarna kehitaman. Itu minyak oli. Dia membayangkan Gi Seok terjatuh tepat di sebelah minyak itu.
Yo Han segera menelpon Yoo Joon dan memerintahkan agar di lakukan pemeriksaan MRI Otak, MRA, dan tes dahak.
“Sistem kekebalan tubuhnya ditekan karena steroidnya. Dia menghirup kotoran yang terendam dalam minyak. Akibat nokardiosis, terjadi abses di batang otaknya. Itu pasti menyebabkan sindrom locked-in. Bisul-bisul di bahunya pasti adalah gejalanya.”
“Aku akan segera melakukan tes,” jawab Yoo Joon.

Yo Han selesai dari gudang. Saat hendak menuruni tangga, kepalanya mendadak pusing. Dia kehilangan keseimbangan tubuhnya. Yo Han berusaha keras memegang pegangan tangga dan berusaha agar bisa fokus. Tapi, pandangannya memburam. Semua tampak berputar.
--
Myung Oh menemui tn. Lee. Dan tn. Lee menanyakan kebenaran berita mengenai Yo Han. Myung Oh membenarkan.
“Mungkin, kita bisa meyakinkannya dengan lebih baik,” ujar tn. Lee.
“Haruskah aku mengatur pertemuan?”
“Aku ingin segera bertemu dengannya. Kurasa waktuku masih banyak.”
“Aku mengerti, Pak.”
--
Seok Ki akhirnya sadar dan dia melihat wajah Eun Jung yang panik. Begitu Seok Ki membuka mata, Eun Jung langsung bertanya, kenapa Seok Ki bisa sakit seperti ini?
“Setelah kehilangan Seung Yoo, tidak ada rasa sakit yang lebih hebat daripada kehilangan anakku. Tapi aku merasakan sakit yang besar yang membuatku melupakan kesedihanku. "Yoon Seong Kyu pasti menderita seratus atau seribu kali lipat. Kamu pantas mendapatkannya karena membunuh putraku." Ini yang kupikirkan. Tapi seiring berjalannya waktu, aku menjadi takut. Aku takut saat waktunya tiba, aku juga mencari orang yang akan membebaskanku.”
“Apakah itu Cha Yo Han?” tanya Eun Jung.
“Tidak masalah siapa orangnya. Karena jika waktunya tiba, bukan hanya tubuhku yang akan mati, tapi jiwaku juga akan mati.”
Eun Jung tidak tahu harus berkata apa mendengar ucapan Seok Ki.
--
Si Young menghubungi Yo Han, tapi tidak di angkat.
Yoo Joon dan Mi Rae melihat hasil MRI Otak Gi Seok. Si Young masuk dan memberitahu kalau mereka lagi melakukan tes dahak pada Gi Seok. Dia juga melihat hasil MRI otak Gi Seok dan sama seperti yang Yo Han katakan, ada abses.
“Kita hanya akan tahu setelah hasil tes dahak keluar. Tapi berdasarkan gejala dan temuan radiologis, nokardiosis (Infeksi paru-paru akut atau kronis) sepertinya peluang terbaik kita,” ujar Yoo Joon.
“Hasil tes dahak tidak akan segera keluar. Haruskah kita memercayai diagnosisnya dan memberikan trimethoprim-sulfamethoxazole serta imipenem?” tanya Mi Rae.
“Mari kita lakukan. Ini area yang rumit. Kita harus berdiskusi dengan Bedah Saraf tentang viabilitas operasi pengangkatan. Hubungi dokter Cha,” ujar Yoo Joon memberi arahan.
Si Young mengerti. Dia segera keluar untuk ke dept. bedah saraf dan juga menghubungi Yo Han.
Yoo Joon berharap begitu Gi Seok pulih karena diagnosis yang pasti ini, penangguhan Yo Han bisa di batalkan. Bukankah mengusir orang yang kompeten adalah hal konyol? Mi Rae membenarkan.
--
Si Young masih belum bisa menghubungi Yo Han, dan hal itu membuat Si Young sangat cemas dan takut.
Dan karena hal itu, Si Young memutuskan untuk menelpon 119. Dia memberitahu alamat gudang di Seongjin-ro 144-2  dan melapor kalau dia merasa ada pria yang pingsan di sana. Jadi, tolong cepat.
“Bagaimana kondisi pria itu?”
“Entahlah.”
“Apa? Apa katamu?”
“Kubilang aku tidak tahu!” teriak Si Young, frustasi. “Dia tidak tahu apakah dia  kesakitan bahkan saat dia sakit!”
--

Dan alasan Yo Han tidak bisa menjawab telepon dari Si Young adalah karena dia terjatuh dari tangga dan kepalanya mengeluarkan darah.


Post a Comment

Previous Post Next Post