Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
30
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Wu Bai, 97, Grunt, One dan Demo berkumpul di ruang
rapat, akan tetapi, mereka tidak mau mendengarkan perkataan Xiaomi sama sekali
(kecuali Wu Bai dan Demo ya). Tujuan Xiaomi mengumpulkan mereka adalah untuk
memperkenalkan mengenai Team Buff yang akan menjadi lawan mereka di
pertandingan semi-final nanti. Walaupun dia yakin kalau mereka sudah pasti mencari
informasi mengenai team Buff, tapi mereka kan belum pernah bertanding langsung
melawan team Buff. Kedua, team Buff telah pensiun selama 5 tahun dan mengikuti
kompetisi tahun ini. Jadi, tidak ada banyak data mengenai Buff. Tapi, dia dan
team SOLO pernah melawan team Buff. Jadi, percaya saja padanya, pengalamannya
akan mampu membantu mereka.
Lagi menjelaskan, 97 malah mengabaikan dengan
mengambil kaleng bir dan memberikannya pada Grunt dan One. Xiaomi masih
berusaha sabar. Dia memberitahukan nama anggota dan posisi masing – masing anggota
team Buff. Tapi, Grunt malah memotong dengan berkata kalau mereka sudah tahu
semua informasi tersebut. Dia bahkan bicara sambil minum bir. Wu Bai tampak sangat
tidak suka dengan kelakuan anggota team-nya.
“Aku akan memberitahumu hal yang tidak kau ketahui!”
tekan Xiaomi, tajam pada Buff. “Buff sebenarnya adalah orang yang bisa
memimpin. Kau tahu hal itu? Bahkan jika dia mempunyai kemampuan yang hebat, dia
tidak bisa bertahan ketika orang lain menyerangnya. Ketika kalian menyerangnya
beberapa kali, dia akan mulai panik. Keinginannya untuk menang adalah kejatuhan
terbesar yang tidak pernah bisa di laluinya. Terutama ketika dia mulai berusia 30
tahun ini. Mereka sangat-sangat ingin menang. Kita sudah menang dalam hal
strategi. Dan itu adalah strategi untuk menekan mereka! Menekan hingga mati!”
jelas Xiaomi.
Penjelasannya menarik perhatian 97 dkk yang
awalnya cuek. Selesai Xiaomi menjelaskan, Wu Bai mengambil alih. Dia berkata kalau
mereka pasti sudah tahu kehebatan Xiaomi sekarang bukan? Xiaomi menyimpan banyak
informasi mengenai team CTF. Dia tahu sejarah CTF dulu dan sekarang. Wu Bai
juga sadar apa yang mereka pikirkan, dan jika mereka tetap tidak mau
mendengarkan Xiaomi, terserah mereka saja. Silahkan bersikap seperti ini.
Xiaomi kembali menjelaskan mengenai team Buff. Dan
97 serta dkk tidak lagi bersikap kekanak-kanakan dan mendengarkan Xiaomi.
Shangyan dan Tong Nian ternyata melihat semua hal yang
terjadi di ruang rapat melalui CCTV. Tong Nian masih ragu dan bertanya apakah
itu artinya 97 dkk sudah menerima Xiaomi? Shangyan menjawab ya. Shangyan kemudian
bertanya, alasan hari ini Tong Nian datang kemari.
Tong Nian langsung beralasan kalau dia datang
untuk melihat kucing. Tong Nian kemudian membahas pertandingan semi final yang
akan segera di mulai. Shangyan memberitahu kalau pertandingannya rabu minggu
depan. Team-nya, K&K, akan bertanding di Shanghai, sementara team SP di
Guangzhou. Dua team di dua kota akan mulai bertanding di waktu bersamaan.
Shangyan langsung tanya, apakah Tong Nian mau
melihat pertandingannya? Apa Tong Nian mau mendapat tiket-nya? Tong Nian bersemangat,
karena dia mau tiket-nya. Shangyan langsung bilang kalau dia sangat terkenal
hingga tiket-nya habis. Tapi, kalau Tong Nian datang bersamanya, kenapa Tong
Nian butuh tiket? Tong Nian tersenyum malu. Bagaimana dengan Yaya? Yaya pasti
mau ikut. Dengan gampang, Shangyan menjawab kalau Yaya tinggal meminta tiket
pada Xiaomi.
“Lalu… kita… sekarang…. apakah aku…. Kamu… itu?”
“Apaan?”
“Pacar,” jawab Tong Nian, malu.
“Kalau bukan itu, apa lagi?”
Tong Nian protes karena mereka pacaran begitu
mudah. Shangyan memutuskannya dengan mudah saat ingin putus, dan saat ingin
bersama maka baikan lagi. Shangyan langsung bertanya apakah Tong Nian putuh
perayaan resmi atau sejenisnya? Tong Nian mengiyakan.
Shangyan malah bertanya dengan blak-blakan, apakah
Tong Nian ingin berciuman? Tong Nian protes karena Shangyan malah bertanya begitu.
Dan tanpa menunggu jawaban Tong Nian, Shangyan langsung mencium-nya. Kemudian,
dia meminta maaf karena sudah membuat Tong Nian sedih. Tong Nian langsung
menciumnya, tanda telah memaafkan semuanya.
Usai berbincang, Tong Nian pun pulang. Pas mau
keluar dari kantor K&K, dia berjumpa dengan Xiaomi. Dengan ramah, Xiaomi
memberikan semangat pada Xiaomi untuk berjuang dan jangan takut. Xiaomi tersenyum
dan berterimakasih, dia tidak akan bergantung pada Shangyan. Shangyan tersenyum
karena Xiaomi tidak minder dan sebaliknya, optimis.
--
Xiaomi melakukan tugas manager dengan baik. Dia
mempelajari data para anggota K&K dan memikirkan cara bagaimana untuk
meningkatkan kekuatan mereka. Dia bahkan menjelaskan pada Shangyan hasil
pengamatannya. Dalam satu team utama, perbedaan tingkatan sangat jauh. Wu Bai,
Grunt dan 97 berada di peringkat atas (masuk 10 besar), sementara Demo dan One
jauh di bawah mereka. Mesikpun Demo secara bertahap mulai berkembang, tapi One
tetap di peringkat 73 (tidak ada perubahan).
Shangyan baru sadar sepertinya. Tapi, dia berusaha
tetap tenang karena mereka masih bisa berkembang pelan-pelan. Xiaomi langsung
menegaskan kalau team K&K tidak bisa terlalu santai. Setelah posisinya di
team SP di gantikan dengan yang lain, kekuatan team SP meningkat sangat banyak
selama team turnamen. Shangyan menghela nafas. Mereka bisa pelan-pelan saja. Yang
penting, yang menjadi fokus utama adalah mengalahkan team Buff terlebih dahulu.
--
Solo melihat website K&K. Dia tersenyum lebar
saat tahu kalau Xiaomi telah menjadi manager K&K. He Nana (Direktur
Operasional team SP Global), memuji Shangyan telah menemukan penolong yang
baik. Menurutnya, Xiaomi sangat cocok menjadi manager. Xiaomi mantan anggota team
SOLO, menyaksikan perkembangan CFT di China dan tahu mengenai kelemahan serta kelebihan
team CTF. Dan bahkan tahu mengenai team SP.
He Nana menegaskan pada Solo kalau mereka tidak
bisa kalah. Bukan hanya karena harga diri, tapi jika mereka sampai kalah, para
atasan akan mulai meragukan kemampuan Solo. Solo tidak merasa cemas ataupun
gugup mengenai hal tersebut. Nana kemudian berkata, kalau mereka juga punya
manager yang brilian, Ai Qing. Ai Qing tersenyum. Dia bahkan berkata akan bisa
mengalahkan Xiaomi. Berdasarkan peringkat rata-rata team mereka, juara dunia
pasti akan menjadi team SP.
--
Esok hari,
Mood Tong Nian tampaknya sangat baik karena pertemuan-nya
kemarin dengan Shangyan, hingga dia mengupload lagu baru di NetEasae. Itu adalah
lagu yang Shangyan nyanyikan untuknya saat mereka menaiki sampan bersama di
kampung kakek.
Dan lagu yang Tong Nian upload, mendapat respon dari para followers-nya. Mereka mengartikan
dari lagu tersebut kalau Tong Nian sudah menemukan Mr. Right-nya.
--
97 yang sedang latihan, malah sempat-sempatnya
melihat NetEase dan menemukan kalau Tong Nian mengupload lagu baru. Dia
langsung memberitahukannya pada anggota lainnya. Mereka langsung sibuk
bergosip.
Shangyan melihat mereka yang tidak berlatih dan
malah berkumpul di dekat 97, langsung curiga. Begitu melihat kedatangan
Shangyan, semua langsung kembali ke kursi masing-masing dan berlatih. Shangyan langsung
melihat ke komputer 97 dan tahu kalau Tong Nian mengupload lagu. Shangyan langsung
meminta 97 untuk membuatkannya akun Weibo. 97 langsung menggoda Shangyan yang
demi ‘kakak ipar’ kemarin membuat akun NetEase, dan sekarang akun Weibo.
--
Tong Nian heboh saat tahu kalau Shangyan membuat
akun Weibo. Dia bahkan memamerkannya pada Chunchun dan Yaya. Akun Weibo
Shangyan, beranda-nya penuh dengan ucapan selamat datang dari anggota K&K
dan juga team SP.
Yaya jadi
penasaran mengenai alasan Shangyan membuat akun Weibo. Apakah untuk
mempromosikan club atau untuk merekrut anggota baru? Tong Nian menjawab kalau
dia tidak tahu.
Mereka memutuskan untuk melihat postingan
Shangyan. Dan Shangyan memposting website yang Tong Nian buatkan itu. Mereka
kemudian heboh melihat followers Shangyan dalam sekejap telah menjadi 96392.
--
Para anggota K&K juga kagum karena Shangyan
baru membuka akun Weibo, tapi followers-nya telah menjadi lebih dari 100k. Demo
jadi iri, dia sudah menggunakan Weibo selama 3 tahun dan hanya mempunyai followers
60k.
--
Yaya memuji Shangyan yang seperti raja. Followers-nya
sekarang ini masih dikit. Lihat saja beberapa hari lagi, followers-nya akan tumbuh
sangat cepat!
Tong Nian memeriksa akun Weibo-nya dan terkejut
karena postingan lagu-nya mendapat komentar hingga 30k+, karena biasanya komentar
yang di dapatnya hanya 1k-an saja.
Dan ternyata itu karena Shangyan memfollow Tong
Nian. Dan satu-satunya yang di follow Shangyan, ya hanyalah Tong Nian. Tidak
hanya itu, Shangyan meninggalkan komentar di post lagu Tong Nian : Jadi kau adalah susu dan aku roti atau aku
susu dan kau roti? (lagu Tong Nian ada lirik mengenai susu dan roti).
Tong Nian girang sekali membaca-nya. Dia langsung
membalas komentar Shangyan.
Dan setelah itu, Tong Nian memutuskan untuk
menelpon Shangyan. Dia tidak sabar ingin bicara dengan Tong Nian.
--
Shangyan lagi di ruangan latihan dan saat ponselnya
berdering, para anggota K&K jadi kepo. Mereka yakin yang menelpon adalah
Shangyan. Shangyan sok jaim, langsung keluar untuk mengangkat telepon. Eh,
anggota K&K kepo, malah mau ngintip.
Ini bayangan Tong Nian, seolah dia sedang berbicara langsung pada Shangyan. |
Terpaksa deh, Shangyan pergi lebih jauh dan
tersembunyi, biar tidak di intip. Mulailah dia berbincang dengan Tong Nian.
Sebenarnya, mereka tidak ada yang mau di bicarakan sih. Tapi, Tong Nian berkata
ingin mendengar suara Shangyan. Jadi, Shangyan memberikan waktu Tong Nian
bicara 5 menit. Tong Nian tidak tahu mau bicara apa. Jadi, dia malah menawarkan
untuk membuatkan Shangyan mesin pengenalan wajah di pintu masuk, jadi, tidak
perlu lagi pakai kartu untuk keluar masuk. 5 menit habis. Tong Nian kecewa
karena waktu cepat sekali berlalu. Shangyan menyuruh Tong Nian untuk bicara serius
saja. Shangyan langsung berkata kalau “Aku rindu padamu.” Tong Nian tersenyum
mendengar itu. Dan setelah itu, dia baru ikhlas untuk mematikan telepon.
Usai teleponan, mereka berdua senyum-senyum kasmaran.
Hahahha. Apalagi Shangyan, nampak kali baru pertama kali pacaran (sebenarnya aku juga belum pernah. Hahahaha)
--
Hari Rabu,
Tong Nian sangat kecewa. Dia ingin pergi melihat
pertandingan CTF, tapi malah banyak saudara yang datang berkunjung. Dounan menyarankan
agar Tong Nian bilang langsung saja sama ibu kalau mau nonton pertandingan CTF.
Tong Nian dengan sedih memberitahu kalau ibu-nya tidak menyukai Shangyan, jadi
bagaimana bisa dia bilang mau pergi nonton pertandingan CFT team Shangyan. Dounan
kembali menyarankan agar Tong Nian bohong saja, bilang mau nonton konser. Tong Nian
membalas kalau ibunya itu tidak bodoh. Ibunya akan langsung mencari tahu di
internet ada konser apa hari ini.
Tong Nian sangat galau. Dia mau nonton online,
tapi sinyal di kamarnya sangat jelek. Dia mau nonton di ruang tamu, tapi para
orang tua pasti sedang berbincang. Dia tidak punya cara untuk melihat pertandingan.
Pas sekali, mereka mendengar suara ibu yang
membawa saudara ke kamarnya, jadi Tong Nian dan Dounan langsung diam-diam turun
ke ruang tamu.
--
Sebelum pertandingan di mulai, para team di
wawancara. Team Buff yakin kalua mereka akan bisa menang walaupun sudah pensiun
lama. Buff, ketua team, bahkan mengingatkan kalau dulu, dia sudah pernah
mengalahkan Shangyan sekali, jadi dia yakin bisa mengalahkan team bentukan
Shangyan saat ini, K&K.
--
Di ruang tunggu, Xiaomi memberikan semangat pada
para anggota yang akan bertanding. Shangyan juga memberikan Xiaomi kartu nama
Manager Mi Shaofei. Mulai hari ini, secara resmi Xiaomi telah menjadi manager
team K&K. Xiaomi tersenyum melihat name tag tersebut.
Pas mereka keluar dari ruang tunggu, mereka
berpas-pasan dengan team Buff. Dan entah kenapa, Buff malah memanas-manasi
Shangyan. Dia bahkan mengingatkan pernah mengalahkan Shangyan dulu (hanya
sekali pun).
“Bagaimana kau kalah dulu, hari ini kau juga akan
kalah seperti itu dari anggota team yang ku bina,” balas Shangyan.
Usai team K&K berlalu, Buff mengingatkan kalau
ini adalah pertandingan hidup dan mati mereka. Jika mereka menang, maka mereka
adalah juara Asia. Tapi jika kalah, maka ini adalah pertandingan terakhir
mereka. Pertandingan terakhir di hidup mereka!
--
Pertandingan team K&K dan team Buff di mulai.
Buff ini termasuk team yang hebat karena mereka
berdiri tanpa club dan semua hanya dengan dana pribadi dan ototidak. Tidak ada
manager atau sejenisnya.
Dounan dan Tong Nian menonton di ruang tamu,
mumpung tidak ada orang di ruang tamu.
Sementara di Guangzhou, team SP juga akan memulai
pertandingan semi-final mereka.
Solo merasa cemas mengenai pertandingan team K&K
karena melawan Buff. Ai Qing menanggapi dengan santai saja. Toh, dulu saat team
Buff berhasil mengalahkan Shangyan adalah karena waktu itu Shangyan mengalami
demam hingga suhu-nya mencapai 40 derajat celcius, tapi tetap memaksakan diri untuk
bertanding. Dan usai tanding, Shangyan harus mendapatkan infus. Kali ini, Han
Shangyan tidak akan membiarkan Buff menang.
--
Anggota keluarga turun ke ruang tamu, jadi Dounan
dan Tong Nian pindah ke meja makan. Ibu menegur mereka yang tidak menyapa sanak
saudara malah sibuk melihat laptop. Tong Nian cuma senyum dan lanjut nonton
sambil memakai earphone, bersama dengan Dounan.
Saat mereka nonton, Dounan yang tidak tahu
mengenai CFT terus bertanya pada Tong Nian, dan Tong Nian menjelaskannya dengan
baik. Sanak saudara yang mendengar penjelasan Tong Nian, memuji Tong Nian yang
sangat pandai menjelaskan. Ibu juga memperhatikannya dari tadi. Ibu kemudian
mengajak para sanak saudara untuk melihat ke perkarangan rumah.
Pertandingan antara team K&K dan team Buff berlangsung
sengit. Dan pemenangnya adalah….
Tentu saja, team K&K. Dengan kemenangan 3 vs 1.
Tong Nian dan Dounan yang menonton secara live
sampai bersorak sangat girang dan terdengar oleh ibu dan sanak saudara yang
berada di perkarangan rumah.
Team Buff menangis akan kekalahan mereka.
MC acara mengumumkan kalau pertandingan di Guangzhou
di menangkan oleh team SP. Dan dengan begitu, pertandingan final adalah antara
K&K dan SP. Dan pertandingan final akan di adakan di Beijing.
Walau kalah, Buff masih tetap sportif dengan
memberikan selamat pada Wu Bai, yang adalah kapten team K&K.
Xiaomi memberitahu Shangyan kalau dia mendengar
dari Ai Qing, bahwa untuk bisa mengikuti pertandingan ini, anggota team Buff termasuk
Buff sendiri mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Walau sudah berumur 30
tahun, Buf masih ingin tetap berjuang untuk mimpinya sekali lagi. Shangyan
menatap sosok Buff dan dia tampak memikirkan sesuatu.
Buff kembali ke kursinya. Dia menyentuh keyboard,
monitor dan mouse yang di gunakannya bertanding. Tampak raut kesedihan yang sangat
di wajahnya. Dia menatap para pendukungnya yang tetap mendukung mereka walau
sudah bertahun-tahun. Hatinya bergejolak dengan berbagai perasaan.
--
Para anggota team Buff berusaha menghibur Buff. Mereka
sudah berjuang dan inilah hasilnya. Mereka tidak bisa tetap di bidang ini karena
mereka juga butuh uang untuk makan. Mereka tidak bisa tetap menjadi pengangguran.
Anggap saja ini sebagai bagian dari perjalanan hidup dan menjadi kenangan.
Saat itu, staff datang dan memberitahu hasil kalau
team Buff mendapat peringkat ketiga dalam pertandingan ini. Dia memuji mereka
yang walau sudah cukup berumur tapi masih tetap mendapat peringkat 3.
Tampaknya, Buff benar-benar mengganggap CTF
sebagai mimpi dan hidupnya. Saat para anggota Buff sudah pergi, Buff masih
tetap berada di ruang tunggu. Mungkin, kakinya terasa berat untuk pergi dari
sana. Dia menangis.
Shangyan dan Xiaomi kebetulan lewat dan
melihatnya. Shangyan langsung berteriak, apa Buff tidak bisa menerima
kekalahan? Buff maju, menghampiri Shangyan. Dia menerima kekalahnnya dengan
sepenuh hati. Dia juga sadar kalau dulu, saat dia bisa mengalahkan Shangyan, itu
karena adalah keberuntungan (anggota team Buff belum pergi jauh, jadi saat
melihat Shangyan bicara dengan Buff, mereka berkumpul lagi).
Buff melepas tag nama-nya. Semua panik. Apalagi Buff
memegang baju Shangyan.
Tags:
Go Go Squid
Lanjut kak.. smangat 😊
ReplyDeleteLanjut teruuusss...
ReplyDelete