Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 16 - part 2


Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 16 – part 2
Network : OCN

Tn. Kim datang ke tempat mantan karyawan CCTV, yang ada menerima uang transferan dari Tae Seok. Dia datang ke sana bersama dengan tim nya sambil membawa ‘Surat Penggeledahan dan Penyitaan.’ Dan Won Suk juga ikut bersama mereka
“Mau kubukan kuncinya?” tanya Won Suk, menawarkan diri.
“Astaga,” keluh Tn. Kim, lalu dia mengedor pintu rumah si mantan karyawan, Choi Seung Yoon, dengan keras. Dan Won Suk pun terkejut karena itu.

Saat Seung Yoon membuka pintu, Tn. Kim langsung memperkenalkan dirinya dan menjelaskan maksud ke datangannya sambil menunjukan surat izin yang dibawanya. Melihat itu, Won Suk memuji betapa keren nya Tn. Kim.

“Hei, bidal, bukankah sudah ku bilang? Kamu memata- matai, aku mengeksekusi,” kata Tn. Kim dengan sangat bangga.

“Bidal? Memata- matai? Beraninya kamu ..” protes Won Suk, menahan Tn. Kim. Tapi Tn. Kim tanpa ragu langsung menepis tangan Won Suk.
Tim memeriksa komputer milik Seung Yoon, sedang kan Tn. Kim bertanya- tanya kepada Seung Yoon. Dia menunjukan foto Tae Seok, dan bertanya apakah Seung Yoon mengenal nya, jika iya jawab. Dan Seung Ho pun menjawab iya.
“Kamu memasang kamera tersembunyi, setelah di bayar oleh pria ini?” tanya Tn. Kim. Dan Seung Yoon diam, karena ragu. “Apapun pengakuanmu, itu tidak akan memengaruhi hukuman. Benar atau tidak?” tanya Tn. Kim, lagi.

“Benar. Benar,” jawab Seung Yoon cepat, karena takut. Lalu dia menjelaskan kalau dia hanya memasang kamera nya saja, sementara rekaman nya ada didalam kartu memori yang ada pada Tae Seok.

Mengetahui itu, Tn. Kim merasa sedikit stres. Sementara Won Suk, dia tidak percaya sama sekali pada Seung Yoon, dia berdiri dan meneriaki Seung Yoon berbohong. Won Suk percaya kalau Seung Yoon pasti ada menyimpan rekamannya.
“Apa maksudmu?” tanya Tn. Kim.
“Aku tahu persis pemikiran orang cabul seperti nya,” jelas Won Suk. Dan Tn. Kim memandang aneh padanya. “Maksudku, aku punya banyak pengalaman dengan orang seperti mereka,” jelas Won Suk, gugup.

Tim tidak menemukan apapun di komputer Seung Yoon. Dan Seung Yoon pun menjelaskan bahwa memang tidak ada apapun di komputer nya. Tapi Won Suk tetap tidak percaya, dia menawarkan diri untuk memeriksa isi komputer Seung Yoon. Namun Tn. Kim mengabaikannya, dan bertanya kepada Tim Forensik, berapa lama pengecekannya. Dan mereka menjawab sekitar sebulan.
“Apa? Sebulan? Pada saat itu, aku yakin sidangnya sudah berakhir, dan pelaku nya akan kabur,” kata Won Suk, menakuti Tn. Kim.

“Hei, Bidal. Kamu ahli komputer, bukan? Kalau begitu, cobalah,” balas Tn. Kim.
Won Suk tidak mau di perintah. Dengan sedikit jual mahal, dia menyuruh Tn. Kim untuk meminta dengan benar padanya, dan juga sopan. Dengan kesal, Tn. Kim pun berusaha untuk mengatur emosinya

“Tolong bantu kami, Pak Bidal. Ah, maksudku, Won Suk- ssi,” pinta Tn. Kim dengan sopan sambil membungkuk. Dan Won Suk merasa senang, karena seorang jaksa baru saja meminta bantuannya. Dengan sabar Tn. Kim pun mengiyakan.
“Tentu saja. Serahkan padaku,” kata Won Suk, bangga. Dan Tn. Kim menepuk pelan bahunya. Lalu dia mempersilahkan Won Suk untuk duduk.

Won Suk melakukan pemanasan pada tangannya, selagi menunggu program hacker nya berjalan. Kemudian setelah itu, dia mulai mengetik dengan lihai di keyboard. Lalu dalam sekejap, dia berhasil menemukan data yang di carinya. Dan dia pun tertawa bangga. Kemudian mereka semua menatap kepada Seung Yoon yang telah berbohong.

“Aku sungguh tidak menonton nya. Aku mengunggahnya ke peladen secara otomatis. Ntah apa yang kalian cari. Aku serius,” sangkal Seung Yoon dengan gugup.

Tn. Kim kemudian kembali memuji Won Suk, dan mengulurkan tangannya untuk bertos. Dan dengan senang, Won Suk pun tertawa.

Pengakuan Letnan Oh Ki Hwan telah masuk ke berita di TV. Reporter memberitahu kalau pihak Kementerian kehakiman telah mengajukan permintaan penangkapan Anggota Kongres Yoo Yang Ki ke majelis Nasional. Jadi kini semua mata tertuju pada Majelis Nasional untuk melihat apa keputusan mereka.
Do Jin menonton berita tersebut di kantornya.
Yang Ki menyuruh asistennya untuk membatalkan konferensi pers dan semuanya. Kemudian dia menelpon Do Jin.

Menerima telpon dari Yang Ki, Do Jin pun mengangkat nya.
“Beraninya kamu mengkhianati ku. Pecat pengacara sialan itu, dan cari cara untuk mencabut lisensinya,” kata Yang Ki, memerintah.
“Dimana kamu? Mari bicara langsung,” balas Do Jin.

Post a Comment

Previous Post Next Post