Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 16 - part 1


Semua karakter, organisasi, tempat, kasus dan insiden dalam drama ini fiktif
Sinopsis K- Drama : Class Of Lies Episode 16 – part 1
Network : OCN

“Di penjara atau di dunia ini?” tanya Moo Hyuk sambil menatap tajam Beom Jin. Dan Beom Jin balas menatap nya dengan tatapan berani.

“Kamu pikir dirimu akan baik- baik saja? Jika tidak bisa buktikan kebenaran setelah semua keributan ini, lisensimu yang didapat susah payah akan di tarik lagi. Kamu mau jatuh lebih jauh? Lebih jauh daripada Han Su?” balas Beom Jin bertanya seperti mengancam.

Tepat disaat itu, hape Moo Hyuk berbunyi, karena Hyun Jung menelpon. Dan Moo Hyuk pun menjauh sedikit dan menjawab nya.
“Letnan Oh menyerahkan diri,” kata Hyun Jung, memberitahu. Dan Moo Hyuk terkejut serta heran. “Dia baru saja ke kantor kejaksaan, dan berkata akan menceritakan segalanya,” jelas Hyun Jung.

“Jangan lepaskan dia. Aku segera kesana,” balas Moo Hyuk. Tapi sebelum dia mematikan telponnya, tiba- tiba terdengar suara teriakan. Jadi dia pun tidak jadi mematikan nya.
“Beraninya kamu menyentuh kasus ku,” kata si anak buah Sang Bae, yang merupakan Jaksa pengganti yang mengurus kasus Han Su.

“Bukan begitu. Dia mendatangi ku dan berkata mau menyerahkan diri,” balas Hyun Jung. Dan dengan kesal, si Jaksa menyuruh Hyun Jung untuk tidak ikut  campur dalam urusan Kim Han Su dan Lee Tae Seok.

Hyun Jung menolak untuk mengikuti perintah tidak masuk akal. Dan si Jaksa tidak terima dibantah, dia menanyakan apa rencana Hyun Jung, apakah Hyun Jung akan menekan Letnan Oh dan membuat nya bunuh diri lagi. Dan Hyun Jung pun diam sambil menatap tajam kepadanya.
“Keluar dari sini sekarang juga!” teriak si Jaksa.

Beom Jin tertawa senang, mendengar pembicaraan tersebut. Jika Letnan Oh memang menyerahkan dirinya dan mengakui semua adalah perbuatannya, maka Moo Hyuk yang telah menuduh Yang Ki serta dirinya yang merupakan anak di bawah umur, itu akan dianggap sebagai informasi palsu. Dan Moo Hyuk akan berakhir di neraka.
“Setelah semua yang terjadi, kamu berusaha memperbaiki hal yang sudah kacau,” komentar Moo Hyuk.

“Aku tidak perlu melakukan itu. Aku hanya perlu membuat orang melihat ke tempat lain,” balas Beom Jin dengan bangga.
Moo Hyuk dengan santai menyuruh Beom Jin untuk terserah melakukan apa, dia akan melihat siapa yang akan masuk ke neraka, dirinya atau Beom Jin. Dan mendengar itu, Beom Jin tersenyum, karena sudah merasa menang.
Ki Hwan menunggu di ruang introgasi sendirian.

Si Jaksa menghubungi Yang Ki, dan memberitahukan bahwa Ki Hwan sudah datang, jadi dia akan segera mendapatkan pernyataannya, mengadilinya, dan menyelesaikannya.
“Bagus. Banyak yang harus kamu lakukan mewakili Yang Sang Bae,” kata Yang Ki.
“Anda bisa mengandalkan ku, Pak,” balas si Jaksa.

Yang Ki kemudian menghubungin asistennya, dan menyuruhnya untuk mempersiapkan konferensi pers. Namun jangan tanya apa alasannya.
“Pengakuan Letnan Oh akan memberitahu dunia bahwa ucapan Pengacara Gi semuanya palsu,” gumam Yang Ki dengan puas. “Pengacara itu tidak hanya menipuku, tapi juga seluruh negri. Orang- orang ..”
Tepat disaat itu, Beom Jin pulang. Menyadari itu, Yang Ki pun langsung berteriak menyuruh Beom Jin untuk keluar dari rumahnya. Dia tidak mau mempunyai anak seperti Beom Jin. Jadi dia tidak peduli Beom Jin mau belajar ke luar negeri atau melakukan apapun, asalkan Beom Jin pergi dari hadapannya selamanya.

“Ayah pikir masih bisa memerintahku seperti ini? Sebaiknya Ayah mengkhawatirkan masalah Letnan Oh. Aku lihat caranya atasi masalah, dan dia tidak terlihat bisa diandalkan. Jangan biarkan kecurigaan tumbuh seperti saat konferensi pers,” kata Beom Jin, tidak peduli dengan kemarahan Ayahnya.
Si Jaksa meneriaki Hyun Jung yang datang membawa Moo Hyuk bersamanya. Dia menyuruh Hyun Jung untuk enyah. Lalu dia meledeki Moo Hyuk yang telah di hajarnya sampai babak belur.
“Letnan Oh. Dia didalam, bukan?” tanya Moo Hyuk, tidak peduli di ejek.


“Ah. Itukah alasan mu datang kesini dengan perasaan gelisah? Kenapa kamu harus menyebarkan informasi palsu tentang seorang anggota kongres? Bagaimana jika kamu kehilangan lisensi pengacaramu lagi, padahal mendapatkannya kembali pun sangat sulit,”kata si Jaksa, merendahkan Moo Hyuk.
“Bukankah kamu harus mendengarkan pernyataannya untuk tahu informasiku palsu atau tidak?” balas Moo Hyuk tajam. Dan Hyun Jung tersenyum mendengar itu.

Si Jaksa dengan kesal pun menjawab tentu saja, lalu dia mempersilahkan mereka semua untuk masuk bersama dan mendengarkan pernyataan Letnan Oh bersama.
Si Jaksa masuk ke ruangan introgasi. Sementara Moo Hyuk serta Hyun Jung menonton diruangan sebelah.

“Kamu seharusnya mendatangi ku jika ingin menyerahkan diri. Jangan sampai bingung dengan salah alamat, jika menyangkut masalah penting,” kata si Jaksa dengan sikap mengintimidasi. Lalu dia pun memulai introgasi.

Diruangan sebelah, petugas menyalakan perekam untuk merekam pembicaraan mereka berdua selama di dalam ruang introgasi.
“Aku merusak TKP kasus Jung Su Ah. Dan memalsukan sidik jari Kim Han Su,” kata Ki Hwan, mengaku. Mendengar itu, si Jaksa tersenyum penuh kemenangan ke arah Moo Hyuk serta Hyun Jung.

“Aku juga membunuh Lee Tae Seok. Aku memalsukan wasiatnya dan ku rekayasa sebagai bunuh diri,” jelas Ki Hwan. Dan Si jaksa mengetik kan pernyataan itu di laptopnya.
“Ini sesuai dugaanku. Dia memotong ekornya,” keluh Hyun Jung.

Si Jaksa dengan puas mengatakan bahwa ini berarti Ki Hwan telah mengakui semua kejahatannya. Lalu dia pun menyuruh petugas untuk membawa Ki Hwan keluar. Dan dua orang petugas masuk untuk membawa Ki Hwan.


“Tunggu,” kata Ki Hwan, melepaskan dirinya dari dua petugas tersebut. “Ada yang lupa kukatakan. Semua ini perintah seseorang. Aku hanya menuruti perintah. Dari Anggota Kongres Yoo Yang Ki,” teriak Ki Hwan, mengaku.
Mendengar itu, si Jaksa merasa terkejut, dan langsung memberikan perintah agar petugas mematikan rekaman.

Namun Moo Hyuk langsung menghentikan si petugas. “Ayolah. Jangan berhenti, jika kesaksiannya belum selesai. Itu ilegal. Akan sangat memalukan bagi kejaksaan,” jelas Moo Hyuk dengan puas.
Hyun Jung yang tidak menduga hal itu merasa heran, dan diam saja.

Flash back
Ki Hwan duduk memperhatikan putrinya yang tampak bahagia bermain bola di lapangan. Kemudian disaat itu, Moo Hyuk datang dan duduk di sebelahnya.

“Kamu pasti sangat khawatir. Putrimu manis sekali, dan kamu harus meninggalkannya,” komentar Moo Hyuk. Dan Ki Hwan hanya diam. “Aku yakin Yang Ki sudah memberimu tawaran, apa dia berjanji akan menjaga masa depan putrimu, jika kamu yang menanggung semua kesalahan dan di penjara?” tanya Moo Hyuk.
“Enyalah. Kamu tidak masuk akal,” balas Ki Hwan, singkat. Lalu dia berniat pergi.

Moo Hyuk tidak mau membiarkan itu. Dia berbicara dengan suara keras, dan bertanya, apakah menurut Ki Hwan bahwa Yang Ki tidak akan menganggu Ki Hwan, setelah Ki Hwan di penjara. Dari pengalaman Ki Hwan seharusnya tahu, Yang Ki akan menyingkirkan siapapun yang bisa menghalangin masa depannya.
Mendengar itu, Ki Hwan teringat pada ancaman Yang Ki.

Flash back 2
“Bukankah kamu berjanji akan menuruti perintahku?” tanya Yang Ki, di telpon.
Dan dengan perasaan dilema, Ki Hwan pun bersedia untuk melakukan perintah Yang Ki. Namun dia ingin Yang Ki memberikan waktu kepadanya untuk bisa bersama dengan putri nya beberapa hari lagi.

“Bagaimana jika kamu tidak bisa melihat putri kesayanganmu lagi?” ancam Yang Ki. Dan Ki Hwan pun seperti ingin menangis, dan dia memohon. “Aku yang membuat jantung putrimu berdetak lagi. Aku juga bisa menghentikannya lagi. Hentikan omong kosong itu, dan serahkan dirimu sekarang juga, atau nyawa putrimu akan direnggut olehku, orang yang menyelamatkannya,” ancam Yang Ki, tidak peduli pada kondisi Ki Hwan.
Mendengar itu, Ki Hwan merasa syok. Tapi Yang Ki sudah mematikan telpon begitu saja.
Tulisan Pamflet Misi Yang Ki : “Kami akan melindungin rakyat. Kami akan bersama rakyat.
Flash back 2 end
Ki Hwan diam dan berpikir mengingat itu. Dan Moo Hyuk pun lanjut berbicara, dia mengatakan bahwa jika begini, maka bukan hanya Ki Hwan, tapi Putri Ki Hwan juga akan berada didalam bahaya.

Ki Hwan pun lalu berbalik dan memandang Moo Hyuk. “Bersaksilah bahwa itu perintah Yoo Yang Ki. Bekerjasama lah dengan penyelidikan, maka hukumanmu akan di ringan kan. Pikirkan baik- baik. Selama Yang Ki masih berkuasa, baik kamu maupun putrimu tidak akan aman,” jelas Moo Hyuk.
Flash back end

Ki Hwan tertawa. “Anggota Kongres Yoo Yang Ki! Dia yang menyuruhku memalsukan kasus Jung Su Ah dan menjebak Kim Han Su. Dia menyuruhku membunuh Lee Tae Seok dan menyamarkannya jadi bunuh diri!” teriak Ki Hwan, mengakui semuanya dengan jujur. “Ini semua perintahnya. Paham?” tegas Ki Hwan.

“Sial!” keluh si Jaksa. “Apa kamu bunya bukti? Apa ada cara untuk membuktikan ucapanmu tadi?” tanya nya dengan kesal.
“Ya, ada cara untuk membuktikannya. Aku merekam panggilan terakhirku dengan Anggota Kongres Yoo. Dia mengancamku dengan memanfaatkan putriku, dan menyuruhku menanggung kesalahannya,” desis Ki Hwan, marah.

Selesai mendengarkan pernyataan jujur dari Ki Hwan. Maka Moo Hyuk pun bertindak, dia berdehem untuk membersihkan tenggorokannya, lalu dia menyalakan speaker dan berbicara. “Jaksa Park, kamu bekerja dengan baik. Terima kasih,” katanya. “Ah, jangan coba-coba menghancurkan bukti, semua kesaksiannya terekam. Satu hal lagi. Semua yang didalam kini menjadi saksi,” jelas nya sambil tersenyum puas. Begitu juga dengan Hyun Jung yang tersenyum juga.


Dengan marah, Jaksa Park membanting kursinya dan mengumpat. “Dasar berandal! Sial!” teriak nya.
“Astaga, nanti suaranya habis,” komentar Moo Hyuk. Dan Hyun Jung tersenyum geli.

Post a Comment

Previous Post Next Post