Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 01-1
Images by : JTBC
Lee Kang tiba di sana dan
menatap kepada wanita yang ada di sebelahnya, Moon Cha Young yang sedang
menatap ke laut. Dia tidak berani menghampiri Cha Young dan tampak ragu. Dan
saat dia menoleh kembali, Cha Young sudah tidak ada lagi.
Episode 01
Lee Kang mengendarai sepedanya dengan kencang menuju suatu tempat. Dia tiba di sebuah tangga dan segera melempar sepedanya ke samping dan memanjat tangga menuju ke atas.
Dia tiba di depan sebuah tempat, dimana seorang wanita sedang berdiri menghadap ke laut (silahkan lihat di gambar, bentuk tempatnya).
“Aku sudah berlari lama sekali untuk datang kepadamu. Terkadang
aku ingin berhenti. Terkadang aku hampir tersandung dan terjatuh. Dan terkadang
aku tersesat. Tapi karenamu, aku sampai sejauh ini. Setelah sekian lama waktu
berlalu, ini adalah permulaan kisah kami.”
Lee Kang tampak lega melihat
sosok wanita tersebut dari belakang. Dia mendekat, dan wanita itu berbalik. Dia
adalah Moon Cha Young.
Dan pasangan ibu anak dari restoran Bada,
juga sudah bangun dan bersiap pergi ke pelabuhan untuk membeli hasil tangkapan
para nelayan.
--
Lee Kang dan ibunya, Jeong Su
Hui, sudah tiba di tepi pelabuhan. Dari jauh, nelayan Ha Dong Gyu sudah
berteriak menyapa mereka. Dia juga memberitahu kalau dia mendapatkan banyak
ikan. Lee Kang dan ibunya sangat senang mendengarnya.
Selesai membeli hasil tangkapan
ikan nelayan, Lee Kang meminta ibunya untuk kembali terlebih dahulu, sementara
dia akan menyusul sebentar lagi. Su Hui tersenyum, dia juga menyuruh Dong Gyu
untuk mampir ke restoran Bada untuk makan siang. Dong Gyu menganggukan kepala
dengan sopan. Su Hui langsung kembali dengan menarik gerobak yang berisi
ikan-ikan segar dan hasil laut lainnya.
Dong Gyu memberikan Kang
beberapa buah cokelat. Dia memberitahu kalau itu adalah cokelat Belgia yang di
bawa oleh temannya yang bekerja di penangkapan ikan laut. Dong Gyu kemudian
bergumam sedih melihat Su Hui yang menarik gerobak berat itu sendirian dan dia
ingin membantu mengantarkan.
Kang langsung mengomelinya
karena tidak memberitahu tadi. Dong Gyu bingung, memberitahu apa? Kang langsung
berteriak kalau seharusnya Dong Gyu menyatakan cinta pada ibunya dan
melamarnya. Dong Gyu panik dan langsung menutup mulut Kang. Bagaimana jika
mendiang ayah Kang mendengarnya? Bisa-bisa dia bangkit dari kubur dan
menghajarnya dan membuatnya lompat ke dalam laut.
Eh, Kang malah menantang Dong
Gyu untuk melakukannya. Nyatakan cinta pada ibunya dan lihat apakah ayahnya
bangkit dari kubur atau tidak. Dong Gyu langsung
menyindir Kang yang sangat berani. Mereka mulai saling bermain.
--
Su Hui mulai memasak semua
hasil laut yang di belinya. Ada gurita, abalone, ikan bawal, rumput laut dsb. Semua
masakannya tampak menggiurkan dan enak.
Di saat Su Hui memangang ikan halibut, Kang yang membantu, memberitahu kalau ikan itu harus di taburi teri asin. Dia dengan kalau daging ikan tidak akan hancur jika mereka menambahkan teri asin di atas halibut saat memanggangnya. Su Hui membenarkan, karena itu bisa mengeraskan daging dan mencegahnya hancur.
Kang kemudian mencicipi saus yang ibunya buat. Ekspresinya tampak aneh. Su Hui jadi penasaran dan ikut mencicipi. Dia membenarkan bahwa rasanya tidak enak. Seperti kurang sesuatu. Bukan gula ataupun sirup beras.
“Ubi kering,” beritahu Kang.
--
Seorang anak perempuan, Moon Cha Young, tiba di depan restoran Bada. Dia melihat ubi kering yang sudah di iris tipis dan di jemur. Setelah memastikan tidak ada siapapun, Cha Young mulai memakan ubi tersebut yang di jemur di lantai.
Kang yang datang untuk mengambil ubi, melihatnya. Dia segera memberitahu kalau itu untuk sapi. Cha Young terkejut dengan kemunculan Kang. Kang tidak marah karena dia mencuri makan. Malah sebaliknya, Kang menunjukkan ubi kering di atas meja, itu yang boleh mereka makan.
--
Kang membawa Cha Young ke restoran Bada dan menghidangkan banyak sekali makanan untuk Cha Young. Melihat semua makanan itu, Cha Young jadi ngiler, tapi dia tidak punya uang untuk membayar-nya. Kang tersenyum ramah dan memberitahu kalau dia tidak meminta Cha Young untuk bayar. Dia membiarkan Cha Young memakan semua makanan itu, di meja, di depan restoran Bada. Sementara dia masuk kembali ke dalam restoran, membantu ibunya menghindangkan makanan untuk para tamu.
Su Hui dan Kang juga tampak
bahagia melihat para tamu menikmati masakan mereka.
Su Hui melihat Cha Young yang
sedang makan dengan lahap dan bertanya pada Kang, apakah itu adalah temannya?
Kang membantah, gadis itu belum makan sejak tadi malam. Su Hui jadi kasihan.
Tapi, dia jadi heran karna Cha Young tampak seperti menangis.
Kang segera berlari keluar dan bertanya apakah Cha Young menggigit batu? Cabai pedas? Cha Young berkata bukan. Dia menangis karena makanan-nya terlalu enak hingga dia merasa bahagia. Kang segera mengambil tissue dan mengelap air mata Cha Young. Dia bahkan menawarkan untuk mengambilkan nasi tambah untuk Cha Young.
Sebelum masuk mengambil nasi,
Kang menyuruh Cha Young untuk datang lagi saat jam makan siang. Jika Cha Young datang,
dia akan membuatkan cokelat shasha. Dia
juga koki. Dan Cha Young boleh datang kemari kapan pun dia merasa lapar. Tidak
perlu membayar, jadi jangan khawatir.
Saat Kang sudah masuk, saudara
Cha Young malah muncul. Tae Hyun memarahi Cha Young yang malah makan di sini
padahal ibu dan ayah sudah mencarinya dengan panik. Dia bahkan berkata kalau
ibu akan sangat marah karena Cha Young makan.
--
Cha Young pulang bersama Tae Hyun. Baru sampai di rumah, ibu malah sudah menyuruhnya untuk menimbang berat badan. Dan saat melihat berat badan Cha Young naik 1,2 kg, ibu mulai marah. Audisinya tinggal dua hari lagi dan Cha Young kan sudah berjuang sangat keras untuk menurunkan berat badan! Dan sebanyak apa Cha Young makan hingga berat badannya naik begini?
Tae Hyun langsung melapor kalau
Cha Young makan semangkuk nasi penuh dan menjilat mangkuknya hingga bersih. Ibu
semakin histeris.
Saat itu, ayah pulang dengan
membawa ayam goreng. Dia pamer kalau dia membuat ayam itu di dapur hotel ini
sambil mengenang masa lalu, dan semua yang mencoba ayam gorengnya, bilang
rasanya sangat enak. Dia meminta
istrinya dan Cha Young untuk makan.
Tapi, ibu malah membuang semua
ayam goreng itu. Dia memarahi suaminya yang merasa bangga karena pernah menjual
ayam goreng di pasar pinggiran kota? Dia merasa hal itu sangat memalukan. Dia
ingin mereka segera kembali ke Seoul sekarang juga. Liburan mereka sudah usai!
--
Di dapur restoran Bada, Kang sedang bersemangat membuat cokelat shasha. Dia merebus air juga sambil melelehkan cokelat. Karena tidak berhati-hati, Kang menjatuhkan panci yang berisi air panas dan air panas itu tumpah mengenai tangannya. Kang langsung berteriak kesakitan.
--
Cha Young ada di mobil, mereka akan pulang ke Seoul. Dia memegang sendok dan menempelkannya di pipinya. Sementara Tae Hyun sibuk melihat cermin. Ibu memperingati Cha Young untuk menggosok sendok lebih keras agar bengkak di pipi Cha Young menghilang. Ayah membela dengan berkata kalau wajah Cha Young sangat kecil, jadi tidak bengkak sama sekali.
Cha Young teringat ucapan Kang
yang akan membuatkannya cokelat shasha,
jadi dia meminta ayahnya untuk menepikan mobil. Dia harus makan cokelat shasha.
--
Tangan Kang sudah di obati. Dan walau masih terasa sakit, Kang tetap memaksakan diri membuat cokelat shasha. Dia tersenyum puas saat akhirnya, cokelat shasha nya jadi.
Kang berdiri di luar restoran
sambil memegang cokelat shasha-nya,
menanti Cha Young. Dia meletakkan cokelat itu di atas kotak surat.
Tidak lama, 2 buah mobil mewah
berhenti di depan rumah mereka. Keluarlah seorang nenek, dan sebuah keluarga
(ayah ibu dan putrany). Kang memberitahu mereka kalau restoran mereka sudah
tutup.
Tapi, nenek malah bertanya,
apakah dia bernama Kang? Kang membenarkan. Nenek kembali bertanya, siapa nama
ayah Kang?
“Aku biasanya dapat nilai
tertinggi atau tertinggi kedua di kelas. Tapi sering kali, aku dapat nilai
tertinggi,” jawab Kang.
Su Hui yang keluar rumah,
begitu terkejut saat melihat nenek dan keluarganya. Kang yang tidak tahu
apapun, berteriak memberitahu kalau mereka kedatangan pelanggan.
Nenek (Han Yong Seol), tn. Lee
Seung Hun dan Ny. Yoon Hye Mi masuk ke dalam restoran, dan Su Hui
menghindangkan minuman. Ny. Han memberitahu kalau sekarang ini di rumah sakit
ada rumor seperti ini : Lee Jae Hun yang
akan mewarisi Rumah Sakit Geosung, kawin lari dengan putri pembantu dan meninggal
muda. Lalu kini, kakaknya, Lee Seung Hun, bertindak seolah Geosung miliknya.
tn. Lee dan Ny. Yoon langsung
panik dan beralasan tidak tahu bagaimana rumor seperti itu bisa muncul. tn. Han
tidak mau mendengarkan. Dia kembali memberitahu kalau dia melakukan balik nama
lahan di Osan ke nama Jae Hun untuk membangun pusat jantung, tapi dia mendengar
kalau tn. Lee dan Ny. Yoon berencana menjualnya.
Ny. Yoon berusaha menjelaskan.
Ny. Han tidak mau mendengar. Dia tahu kalau mereka berpikir semua akan menjadi
milik mereka setelah dia mati. Dia punya seorang putri sulung, tapi, hanya
tersisa tn. Lee putranya yang akan mewarisi seluruh harta.
tn. Lee membantah kalau dia
tidak pernah mempunyai pikiran seperti itu sama sekali.
Ny. Han tidak peduli. Sekarang
dia merasa lega karena Jae Hun ternyata mempunyai seorang putra. Jadi, kini,
dia mempunyai sebuah rencana cadangan. Ny. Yoon tidak terima, dia meminta nenek
untuk memikirkan putranya Jun, bukan yang lain. Jun adalah anak yang cerdas dan
pandai. tn. Lee membenarkan dan meminta ibunya memikirkan Ju, cucu tertua.
“Siapa namanya? Kang? Menurutmu
dia bisa mengalahkan Jun, putra mereka?” tanya Ny. Han. “Aku berencana
mewariskan Geosung kepada seseorang yang cakap dan kompeten.”
“Tolong jauhkan Kang dari
pertengkaran keluarga. Seperti yang kau lakukan selama ini, tolong teruskan
berpura-pura dia tak ada. Kang dan aku akan hidup dengan tenang di sini…,” ujar
Su Hui.
Ny. Han menggebrak meja, “Kau
pikir aku meminta pendapatmu? Cucuku telah kehilangan dan menyerahkan banyak hal
karena ibu yang payah sepertimu. Kau sadar itu?”
--
Jun yang di tinggal sendirian,
malah sibuk menendang kandang anjing yang ada tulisan : “Jangan sentuh, San
Sakit. Adik kecil Kang.”
Melihat itu, Kang langsung berteriak menyuruhnya berhenti. Jun tidak mau berhenti sama sekali. Kan terpaksa mendorongnya hingga terjatuh dan memarahinya karena mengganggu anjingnya. Jun tidak menyesal malah balik marah dan mengeluh karena tangannya tergores.
Kang meminta maaf karena sudah
mendorong Jun dan bahkan membersihkan baju Jun. Tapi, Jun malah menyerangnya
dan menyuruhnya untuk tinggal saja sampai mati dengan anjing itu, kenapa malah
membuatnya kesal?!
Mereka berkelahi. Tapi, saat
Kang mengangkat tinju-nya, Jun langsung mengangkat tangan ketakutan. Kang tidak
memukulnya dan hanya memperingatinya untuk makan dan langsung pergi.
Kang kemudian melihat keadaan
San. Jun tidak terima. Dia mengambil sebuah batu dan melemparkannya dengan
keras ke kepala Kang hingga berdarah.
Kang jelas marah. Mereka mulai saling memukul dan berkelahi. Dan perkelahian itu membuat mereka berdua terjatuh ke dalam laut.
--
Kang terluka parah. Tidak
sadarkan diri dan kepalanya terus mengeluarkan darah. Su Hui panik. dokter yang
memeriksa adalah dokter magang, dan mereka masih harus menunggu dr. Kim datang.
Sementara Jun yang tidak terluka begitu parah, masih sadarkan diri dan hanya mengalami luka kecil, di kelilingi oleh banyak sekali dokter dan perawat. Dokter bahkan berkata kalau Jun baik-baik saja dan tidak perlu khawatir. tn. Lee dan Ny. Yoon panik dan berkata bagaimana kalau Jun mengalami trauma? Dokter menenangkan dan berkata akan meredakan rasa sakit. Dan menyuruh anggotanya membawa Jun ke ruang operasi.
Su Hui yang dari tadi
memperhatikan, langsung menghentikan mereka. Dia merasa tidak adil. Putranya
yang terluka parah tapi malah di abaikan. Dia meminta tolong agar dokter memeriksa
putranya dan bukan mengalihkan ke dokter magang. Suster membujuknya agar mau
menunggu sebentar lagi karena dokter lain akan segera tiba. Su Hui sudah emosi,
dia sudah menunggu daritadi, tapi tidak ada dokter yang datang.
Ny. Yoon malah mendorongnya dengan kasar dan menyuruhnya untuk menyingkir. Su Hui tidak menyerah dan masih terus memohon. Ny. Yoon semakin kasar padanya dan bahkan dokter juga memarahinya. Dia menyuruhnya untuk menunggu.
Tidak hanya itu, tn. Lee bahkan memandangnya dengan hina. Hati Su Hui sangat terluka, apalagi saat melihat Kang yang terbaring tidak sadarkan diri. Dia jadi teringat ucapan mertua-nya tadi, bahwa Kang sudah kehilangan dan menyerahkan banyak hal karena ibu yang payah sepertinya.
“Tunggu!” teriak Su Hui, “Kang
juga anggota keluarga Geosung. Putraku, Kang, dia juga cucu Nyonya Han
Yong-seol!” teriak Su Hui, frustasi.
--
Cha Young datang kembali ke
Wando dengan menggunakan bus antar kota. Dia datang seorang diri dan langsung
menuju ke restoran Bada. Tapi, saat dia tiba di sana, restoran sangat sepi.
Dong Gyu yang kebetulan lewat dengan anjingnya, melihat Cha Young yang berdiri di depan restoran. Dia memberitahu Cha Young kalau keluarga yang tinggal di situ sudah pindah ke Seoul tahun lalu.
“Kenapa menurutmu? Sejak awal
mereka tak pantas tinggal di kota nelayan seperti ini,” jawab Dong Gyu.
Cha Young jadi sedih. Padahal dia
datang untuk makan cokelat shasha. Dan
juga, dia sudah tidak perlu menjadi artis lagi, jadi dia bisa makan sebanyak
yang di inginkannya. Dong Gyu kelihatan kasihan padanya.
--
Entah sudah berapa lama Cha Young
duduk di depan restoran Bada. Dia teringat ucapan Dong Gyu, kalau Kang
menunggunya sangat lama. Lengan Kang bahkan terluka saat membuat permen cokelat
untuknya.
Cha Young jadi sedih. Dia teringat
ucapan Kang kalau dia boleh datang kapapun dia merasa lapar, dan tidak perlu
khawatir untuk membayar.
--
Waktu sudah berlalu lama
sekali.
Kang mengenakan pakaian-nya
dengan rapi. Sahabatnya, Kwon Min Sung, memanggilnya dari depan pintu kamar
mandi, bertanya apakah dia sudah siap? Kang menjawab kalau dia akan segera
keluar.
Kang keluar dengan mengenakan jas hitam. Hari ini, dia akan memperingati hari kematian ibunya, Su Hui, di rumah Min Sung. Kang berterimakasih karena Min Sung mau memberikan tempat baginya memperingati hari kematian ibunya dan bahkan menemaninya.
Su
Hui mengajak Kang untuk ke Seoul, tapi Kang dengan tegas menolak. Dia bahkan
mau tinggal sendirian saja di Wando bersama dengan San. Dia tidak mau pindah. Dia
hanya ingin menjadi koki di Restoran Bada.
Mendengar
itu, Su Hui jadi marah. Dia menyuruh Kang untuk menjadi orang besar. Bukannya hanya
bermimpi menjadi koki di restoran kecil seperti ini.
“Ibu
pernah memberitahuku. Impianmu adalah membuat orang bahagia dengan masakanmu. Itu
juga impianku.”
“Ibuku
mati sebagai pembantu ibu ayahmu, tapi aku ingin mati sebagai menantunya. Aku
yakin itu yang diinginkan ayahmu. Dan itu impianku,” balas Su Hui, berbohong.
Dia
memaksa Kang untuk ikut dengannya. Kang masih menolak, tapi Su Hui terus memaksa.
End
Di depan foto mendiang ibunya, Kang berujar bahwa dia merasa bersalah pada ibunya. Karena impian ibunya tidak terwujud. Dia berlutut memberikan hormatnya.
--
Dokter Lee Jun datang ke UGD
tapi tidak ada orang di atas tempat tidur. Dia jelas heran. Tapi, saat dia
melihat ke bawah ranjang, pasien wanita itu sedang berada di bawah sana sambil
meringkuk ketakukan. Jun tampak kesal dan menyuruh pasien itu untuk keluar
karena dia tidak punya waktu untuk bermain petak umpet. Tapi, pasien itu tidak
merespon sama sekali.
Jun melihat rekam medis pasien
itu. Dan kemudian berujar pada suster kalau dia tidak perlu merawat pasien
tersebut, panggil saja psikiater. Setelah Jun pergi, suster berusaha memintanya
untuk keluar.
Seorang suster yang berjaga di
meja melihat dan membantu untuk meminta pasien itu untuk keluar.
“Nona Moon. Ini aku, Perawat
Park. Sudah setahun, 'kan? Kau tampak lebih baik sekarang. Saat pertama bertemu
enam tahun lalu, tampaknya sangat serius. Kau tak berteriak sejak tahun lalu. Kau
mau menyapaku? Nona Moon Cha-young?”
Cha Young akhirnya mau berbaring
di ranjang. Perawat Park memuji Cha Young yang sudah lebih baik dan mungkin
tidak perlu bertemu dengan-nya lagi tahun depan. Cha Young tiba-tiba memuji orang-orang
di rumah sakit sangat baik seperti perawat Park, kecuali satu orang.
“Maksudmu dokter Lee Jun?”
tanya Perawat Park. “Ku dengar dokter Lee kehilangan keluarganya di kecelakaan
yang sama denganmu. Tapi dia tidak suka membicarakannya. Kami tidak bisa membicarakannya
di dekatnya. Mungkin karena itu dia kesal saat di dekatmu. Kau mengingatkannya akan
hal yang ingin dia lupakan.”
--
Kang tiba di rumah sakit. Di saat dia menunggu lift, dia melihat pertengkaran sepasang kekasih. Sang pria memutuskan sang wanita, saat sang wanita baru saja di izinkan keluar dari rumah sakit. Wanita itu jelas tidak terima di putuskan seperti itu. Dia mulai memohon agar tidak di putuskan.
Kang memperhatikan kalau wanita itu tampak pucat, bernafas tidak stabil dan tidak fokus dalam berbicara. Dia segera menghampiri mereka dan memeriksa denyut nadi sang wanita. Dia juga meminta si wanita untuk melihat wajahnya. Eh, pria malah berteriak-teriak mengira wanita nya berselingkuh dengan Kang.
Wanita itu pingsan, dan Kang segera menggendongnya. Pria itu malah berteriak menyuruh Kang menurunkan wanitanya. Kang kesal dan menendangnya. Dia menyuruh pria itu untuk pergi menemui pacar barunya saja, karena tidak ada gunanya dia berada di sini.
--
Jun tiba di ruangan MRI dengan panik, bertanya pada petugas di sana, apa yang terjadi? Petugas MRI memberitahu kalau wanita itu (yang tadi pingsan dan di gendong oleh Kang) adalah pasien Jang Yu Suk yang di pulangkan hari ini. Dan tampaknya ada pendarahan lagi di titik operasi-nya.
Jun tidak percaya dan memeriksa
sendiri. Setelah melihat hasil scan MRI, dia bertanya siapa yang membawa pasien
ini kembali? Petugas itu kesulitan menjawabnya.
--
Kang sudah mengenakan jas
dokternya. Jun menghampirinya dengan marah dan bertanya, apakah Kang yang
membawa pasien Jang Yu Suk kembali?
“Kau pasti terlalu lelah
bekerja. Dokter sensitif sepertimu tak akan gagal menyadari gejala semacam itu,”
ujar Kang, tampak seperti menyindir.
“Hei. Apa kau mengikutiku ke
mana-mana? Kau menghabiskan waktumu mencari-cari kesalahanku?” marah Kang.
Kang tertawa, “"Terima kasih, Kang. Berkat kau, aku
terhindar dari kecelakaan serius. Aku akan mentraktirmu makan malam." Kurasa
itu maksudmu. Akan kusisihkan waktu untuk itu. Sebagai informasi, aku ingin
makan iga. Maksudku sapi, bukan babi,” balas Kang dengan tenang.
Dan kebetulan sekali, tn. Lee
tiba dan melihat mereka berdua. Kang memberikan hormat sekilas dan lanjut berjalan
pergi.
Tags:
Chocolate