Original
Network : Naver TV Cast vLive
Jung Woo bertelponan dengan manajer nya. Dia tampak sangat riang sekali.
“Hanya sisa 4 hari lagi.”
“Kamu benar- benar tidak ingin pergi duluan?”
Jung Woo melihat buku komik milik Da Eun yang tertinggal di dalam
kamarnya. Dan mengingat Da Eun yang malam itu menemani nya sampai tertidur.
“Bro, tinggal disini lebih baik daripada yang kamu pikirkan.”
“Aku bahkan tidak bisa melupakan nya, walaupun aku mau,” gumam Da Eun
dengan ekspresi suram. Dia mengingat perkataan buruk Jung Woo di tangga hari
itu.
Jung Woo mengembalikan buku komik Dae Eun yang ketinggalan di kamarnya.
Dan Da Eun langsung merebut komik nya. Dengan heran, Jung Woo bertanya, apakah
Da Eun tidak ada membaca komik lagi sebelum tidur, karena tampak nya Da Eun
cukup suram seperti kurang tidur.
“Beberapa hari ini, ada banyak hal di kepalaku,” jawab Da Eun, singkat.
Kru film kemudian datang dan memberikan kertas misi kepada mereka
berdua. [Misi : Nikmati kencan terbuka diluar].
Da Eun merasa sangat capek, karena misi kencan terbuka tidak seperti
yang dipikirkan nya. Mereka berada di dalam café. Dengan para fans yang
mengerubungin mereka serta sibuk
memotret mereka.
“Ini adalah jenis syuting kencan terbuka,” jelas Jung Woo, yang sudah
terbiasa.
“Oh. Aku langsung tersadar kalau semua ini hanyalah syuting,” balas Da
Eun, malas.
“Maksud ku …”
Sebelum Jung Woo sempat menyelesaikan kalimat nya, kru film berteriak
kalau syuting akan segera dimulai. Lalu para fans ribut meminta tanda tangan
kepada Jung Woo. Sehingga Jung Woo pun menghampiri mereka dan memberikan tanda
tangan nya kepada mereka satu persatu.
Seorang fans berpakaian hitam memberikan kertas dan spidol ke hadapan Da
Eun. “Tanda tangan,” perintah nya dengan tidak sopan. Dan Da Eun pun mengiyakan
serta menanyakan nama si fans. Tapi si fans tidak mau memberitahu.
Lalu selagi Da Eun menanda tanganin kertas tersebut. Fans tersebut diam-
diam memasuk kan obat ke dalam gelas minuman Da Eun.
Jung Woo tidak sengaja melihat itu. Dan dia mengenali kalau fans
tersebut adalah fans stalker nya. Dia segera menghampiri nya, tapi fans stalker
tersebut langsung pergi darisana. Dan merasa curiga kepada minuman di dalam
gelas Da Eun, maka dia pun langsung membuang minuman tersebut.
Dengan heran, Da Eun memandangin Jung Woo. Serta dia juga heran, karena
fans yang barusan meminta tanda tangan padanya sudah tidak ada disana lagi.
Lalu saat dia melihat raut wajah Jung Woo yang tampak ketakutan, dia pun
mengerti. Dan dia langsung menghampiri seorang kru dan meminta izin untuk
istirahat sejam saja.
Da Eun menarik tangan Jung Woo dan membawa nya ke tempat yang sepi. Tapi
di pertengahan jalan Jung Woo berhenti, dan mengatakan kalau dia sudah baikan
sekarang, jadi mereka bisa segera kembali.
“Apa maksud mu kembali?” tanya Da Eun, tidak mengerti.
“Kita sedang di pertengahan syuting.”
“Terakhir kali kamu bilang bahwa kamu tidak suka orang- orang
memperlakukan mu seperti boneka. Tapi sekarang, kamu malah seperti ini. Kita
bisa mengambil istirahat sejam,” keluh Da Eun.
“Jika kita tiba- tiba istirahat, kemana para staf akan istirahat,” balas
Jung Woo.
Dengan kesal, Da Eun langsung mengumpat dan bertanya, apa yang salah
dengan Jung Woo. Dia ingin Jung Woo untuk bisa lebih jujur pada diri sendiri.
Jika sulit, akui. Jika takut, katakan takut. Bukan nya berpura- pura baik,
hingga membicarakan nya di belakang. Dengan bingung, Jung Woo bertanya, apa.
“Tidak ada. Cuma keceplosan,” kata Da Eun, ingin menghindari Jung Woo.
“Beritahu aku. Apa yang aku katakan?” tanya Jung Woo. Dia menahan lengan
baju Da Eun supaya Da Eun tidak bisa pergi.
Da Eun diam. Dan Jung Woo mendesak nya. Akhirnya, Da Eun pun mengakui
bahwa pada hari itu, dia tidak sengaja mendengar obrolan Jung Woo saat sedang
bertelponan dengan seseorang. Dan dia merasa … dia mengira kalau hubungan
mereka baik, tapi dia tidak menyangka kalau Jung Woo akan berbicara buruk
dibelakang nya.
“Angkat kepala mu,” pinta Jung Woo, tegas.
“Sudahlah. Lupakan saja.”
“Aku punya sesuatu untuk dikatakan. Lihatlah aku,” pinta Jung Woo. Lalu
tepat disaat itu, terdengar suara jepretan kamera. Dan ternyata disana ada
seorang reporter yang sedang memotret mereka secara diam- diam.
Melihat itu, Jung Woo pun segera mengejar orang tersebut dan meminta
kamera nya. Tapi orang itu tidak mau. Dan karena itu, Jung Woo pun juga tidak
mau melepaskan nya. Dengan kesal, orang tersebut pun terpaksa memberikan kartu
memori nya. Lalu dia segera kabur darisana.
Da Eun menghampiri Jung Woo, dan bertanya ada apa. Dan Jung Woo pun
langsung membalas bahwa ini tidak lah penting, yang paling penting sekarang
adalah mereka harus berbicara.
Da Eun dan Jung Woo duduk bersama di taman yang sepi. Jung Woo
menceritakan secara jujur, alasan mengapa dia berkata buruk tentang Da Eun di
belakang. Dan Da Eun mendengarkan nya.
“Terkadang ada pria yang menganggap wanita sebagai mainan. Dari semua
itu, ada hal aneh yang menganggu ku. Jika dia berpikir gadis itu dekat
denganku. Dia akan selalu menunjukan ketertarikan kepada gadis itu. Dia
menelponku waktu itu dan bertanya tentang mu. Jadi aku berbicara kepada nya
seperti kamu bukanlah apa- apa. Sehingga dia tidak akan menunjukan ketertarikan
padamu,” jelas Jung Woo. Lalu dia meminta maaf, karena sudah membuat Da Eun
salah paham.
Mengetahui alasan itu, Da Eun merasa bersalah, karena telah salah paham
kepada Jung Woo. Sehingga dia bersikap sedikit kasar dan dingin kepada Jung Woo
saat itu.
Jung Woo tersenyum manis dan menatap Da Eun, dia bertanya, kenapa Da Eun
tidak jujur kepadanya saat dia bertanya. Dan Da Eun menjelaskan bahwa bagaimana
dia bisa melakukan itu, mereka masih syuting, jadi dia tidak ingin menganggu.
“Beritahu aku. Dari sekarang apapun itu, baik saat syuting atau tidak.
Beritahu aku segalanya,” jelas Jung Woo sambil tersenyum.
Byul secara diam- diam memandangin Ji Han yang sedang duduk didekat
jendela sambil membaca buku. Saat Ji Han seperti mau menatap ke arah nya, dia
dengan cepat memaling kan wajah nya dan memakai lipstik. Kemudian dia kembali
memandangin Ji Han yang masih sibuk membaca buku.
“Unni, apa kamu suka oppa?” tanya Ari, curiga.
“Oh. Ya,” jawab Byul tanpa sadar. “Tidak,” gantinya.
“Tidak?”
“Tentu saja tidak.”
Mendengar itu, Ari merasa lega. Lalu dia meminum susu nya. Dan Byul pun
bertanya, apakah Ji Han sudah punya pacar. Tanpa curiga, Ari menjawab kalau Ji
Han belum punya pacar, bahkan dia tidak yakin kalau Ji Han akan berpacaran
lagi. Dan denga penasaran, Byul bertanya, kenapa.
“Kamu tidak boleh memberitahu dia ya,” jelas Ari, terlebih dahulu. “Dia
dan pacar pertama nya yang satu sekolah, mereka sudah berkencan hampir 10
tahun. Tapi pacar nya sangat sakit. Ini sudah 2 tahun (meninggal). Tapi dia
tidak pernah memikirkan tentang berkencan dengan siapapun,” jelas Ari, memberitahu.
Dan mengetahui itu, Byul kembali memandangin Ji Han.
Jung Woo menanyakan, kenapa Byul memberitahu Luni kalau di berwajah dua.
Dan mendengar itu, Da Eun terkejut, darimana Jung Woo tahu itu.
“Wow. Kamu juga membicarakan ku di belakang ku,” keluh Jung Woo sambil
tersenyum menggoda Da Eun.
“Tidak. Bukan berbicara di belakang. Ini kenyataan saat itu,” kata Da
Eun, mencoba untuk menjelaskan. “Coba pikirkan dari sisi ku. Mereka bilang kamu
playboy.”
“Playboy? Apa yang kamu bicarakan?” tanya Jung Woo. Dan Da Eun langsung
mengeluh, karena dia keceplosan lagi. Dengan lembut Jung Woo pun mengelus
kepala Da Eun. “Kamu hanya jujur saat keceplosan saja. Beritahu aku. Beritahu
aku,” pinta nya dengan lembut.
Tepat disaat itu, dua orang anak remaja sekolahan mendekat ke arah
mereka. Dan Da Eun serta Jung Woo pun segera pergi ke belakang pohon dan
bersembunyi. Lalu saat mereka melihat betapa mesra nya dua orang remaja yang
sedang berpacaran tersebut, Da Eun serta Jung Woo pun saling diam.
Ketika akhirnya dua remaja tersebut telah pergi, Da Eun berbalik ke arah
Jung Woo dan memberitahu. Tapi Jung Woo hanya diam saja sambil memandangin Da
Eun. Dengan gugup, Da Eun pun bertanya kenapa. Dan tanpa menjawab Jung Woo
langsung mendekat dan mencium bibir Da Eun.
Karena tidak ada tanda penolakan dari Da Eun, maka Jung Woo pun ingin
mencium Da Eun sekali lagi, tapi kali ini dia merasa gugup dan tidak berani.
Dan kali ini, Da Eun lah yang mendekat dan mencium bibir Jung Woo.
Merasakan bibir itu, Jung Woo pun langsung memegang bagian belakang
kepala Da Eun dan membalas ciumannya. Lalu setelah ciuman itu selesai, mereka
berdua sama- sama merasa malu dan gugup sendiri.
“Boss, mengapa kamu tidak ada berkencan dengan siapapun?” tanya Byul
secara langsung, tanpa basa- basi. Sehingga Ji Han pun hampir saja tersedak
oleh minuman yang sedang diminum nya.
“Siapa yang akan menyukai seseorang seperti ku?” tanya Ji Han sambil
tertawa.
“Kemudian, jika seseorang mengatakan kalau dia menyukai kamu. Akankah
kamu berkencan dengannya?” tanya Byul. Dan Ji Han menjawab tidak. “Mengapa?”
“Karena aku takut. Jika aku sangat menyukai dia, aku akan kehilangan
dia.”
Mendengar itu, Byul mengingat perkataan Ari siang tadi. Dan lalu dia
bertanya, apakah jika begitu, maka Ji Han tidak akan berkencan dengan siapapun lagi.
Dan Ji Han menjawab bahwa dia tidak tahu.
“Jika kamu takut karena kamu tidak tahu, maka kamu hanya harus
mempelajari nya. Ketika kamu takut kamera, hanya potret saja. Kamu bilang itu
kepadaku. Jadi itu apa yang aku lakukan sekarang,” jelas Byul.
“Itu benar. Mungkin aku mengatakan itu padamu, karena aku tidak bisa
melakukan nya sendirian,” balas Ji Han.
“Jika aku bisa melakukannya, kamu juga bisa melakukan nya.”
Byul kemudian memberikan kamera yang ada pada nya kepada Ji Han. Dan Ji
Han pun mengambil kamera itu. Lalu dengan perhatian, dia bertanya, apakah Byul
yakin. Dan Byul menjawab bahwa dia tidak bisa menjadi seperti ini selama nya,
jadi dia akan melakukan nya.
Ji Han pun kemudian mengarahkan kamera nya kepada Byul dan bersiap untuk
memotret nya.
Byul menutup mata nya dan mempersiap kan dirinya, dia mengingat semua
perkataan Ji Han selama ini kepada nya. Lalu setelah itu, dia pun membuka mata
nya dan tersenyum kepada Ji Han. Dan Ji Han memotret nya. Lalu setelah itu, dia
balas tersenyum kepada Byul.
Da Eun serta Jung Woo saling mengucapkan selamat malam kepada satu sama
lain. Lalu mereka pun masuk ke dalam kamar masing- masing.
Si fotografer yang pernah mencoba untuk melecehkan Da Eun. Dia tersenyum
puas dengan hasil foto teman reporter nya yang berhasil mendapatkan foto ciuman
Jung Woo dengan Da Eun di taman. Dan dia yakin ini akan menjadi sebuah berita
heboh yang menarik.
Tags:
One Fine Week
Hwaa tolong dilanjutkan, makin penasaran
ReplyDelete