Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 01-2


Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 01-2
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, PERUSAHAAN, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI


Cha Young sudah keluar dari rumah sakit. Dia menghirup udara dan menatap ke langit, melihat matahari.
--

Cha Young tiba di rumahnya. Dia membuka kulkas untuk mengambil air minum, tapi malah teralihkan dengan kotak cokelat yang ada di dalam kulkas. Melihat cokelat tersebut, Cha Young jadi sedih.

Flashback
Sebuah gedung bangunan runtuh. Dan Cha Young terjebak di dalamnya, tanpa bisa bergerak. Dia menangis memanggil ibunya. Dan saat itu, sebuah tangan terulur dari reruntuhan puing bangunan dan memberikan sesuatu padanya (tidak begitu jelas apa itu).
“Kau harus keluar dari sini hidup-hidup,” terdengar suara wanita tersebut.
End
Cha Young memakan cokelatnya sambil mengucapkan terimakasih dan berkata akan menjalani hidupnya dengan sepenuhnya.
Di foto-foto Cha Young yang tertempel, terlihat kalau Cha Young suka membuat kue.
Cha Young teringat ucapan perawat Park kalau dokter Lee Jun kehilangan keluarganya di kecelakaan yang sama dengan Cha Young. Dan karena itu, Cha Young memutuskan untuk membuat kue untuk Jun.

Dia sangat fokus dalam membuat kue. Dia teringat dengan perbincangannya dengan wanita yang menyelamatkannya dulu, dimana ahjumma itu adalah seorang koki. Dan karna itu, dia berkata bahwa saat dia besar nanti, dia ingin menjadi koki yang membuat makanan yang hangat dan lezat untuk yang menderita dan kelaparan. Setelah dia keluar dari sini.
(Kok feeling ku seolah, wanita yang menyelamatkan Cha Young adalah Su Hui? Dan keluarga Jun yang meninggal yang di maksud oleh perawat Park adalah Su Hui? Tapi, entahlah, masih episode awal. Terlalu cepat untuk menyimpulkan).
--
Sementara itu, Kang sibuk melakukan operasi. Asistennya memberitahu kalau aneurisme pasien pecah dan tekanan darah 80 dan 40.
Flashback
Saat upacara peringatan kematian Su Hui, Min Sung mengingatkan Kang yang bilang ingin menjadi koki. Bukankah impian Kang adalah menjadi koki di Restoran Bada?  
End
Tapi, pada kenyataan-nya, sekarang dia adalah dokter ahli bedah saraf. Dan sekarang, dia sedang berusaha menyelamatkan nyawa pasien.
--
Sementara itu, Cha Young mulai menghias kue cupcake-nya.
--
Pendarahan pasien berhasil di hentikan dan tekanan darahnya menjadi stabil. Kang sangat lega mendengarnya.
Flashback
Min Sung memberitahu kalau Kang sekarang harus kembali. Kembali ke tempat bahagia Kang.
End
Cha Young mulai memberikan topping hiasan pada kue cupcakenya.
--
Operasi selesai di lakukan.
Flashback
Kang menjawab Min Sung kalau ibunya pernah bilang, jika dia mendapat sesuatu yang bukan miliknya, dia harus mengembalikannya ke pemilik sebenarnya. Rasa sakit, luka dan amarah yang tidak pernah wajar baginya, bukan miliknya. Jadi, dia akan mengembalikannya. Dia akan mengembalikan semuanya dan keluar dari neraka ini.
End
--
Cha Young menyelesaikan kue-nya. Dia tampak sangat puas.
--

Esok hari,
Jun mendapatkan sekotak cupcake dan beberapa kotak bekal makanan. Rekannya memuji cupcake itu yang terlihat lezat dan sepertinya berasal dari fans. Karena juga tidak ada nama pengirimnya. Hanya ada memo bertuliskan : Kepada dokter Lee Jun, semoga kau menikmatinya.
Jun heran dengan siapa pengirimnya, karena lima menit yang lalu belum ada apapun di atas meja.

Jun segera berlari keluar. Dia menemukan seorang wanita berpakaian cokelat dan tampak mencurigakan. Jun segera memanggilnya ‘wanita berbaju cokelat’ dan memintanya berhenti. Wanita itu mengabaikannya dan terus berjalan cepat.
Jun berhasil mengejarnya. Dia adalah Cha Young. Dia berpura-pura tidak tahu kalau Jun memanggilnya. Dia malah membuat alasan aneh kalau warna bajunya bukan cokelat tapi lebih mirip warna kotoran.
Jun tidak peduli, dia hanya bertanya apakah Cha Young yang memberikan makanan itu?
“Tidak,” bohong Cha Young, tapi di dalam hati dia menjawab Ya.
“Kenapa?” tanya Jun lagi.
“Bukan aku,” Cha Young masih membantah. Tapi, di dalam hatinya, dia menjawab, alasannya adalah karena dia ingin menghibur Jun. Dia yakin Jun masih sedih, jadi dia ingin menghiburnya.
Jun tidak memaksa. Jika memang itu bukan milik Cha Young, maka dia akan membuangnya ke tong sampah. Cha Young panik. Kenapa harus di buang? Jun dengan santai menjawab kalau tidak ada yang tahu apakah makanan itu beracun atau tidak.
“Kenapa meracuni makanan? Aku tidak pernah melakukan…,” keceplosan Cha Young. “Bagaimana kalau kuperiksa sendiri dan lihat apa beracun?” ujar Cha Young, segera mengubah pertanyaannya.
Tanpa menunggu jawaban Jun, Cha Young segera membuka rantang bekal dan memakan 1 buah nasi kepal.
“Perhatikan apa aku mati. Jika aku tidak mati, kau harus menerima dan menikmati makanannya. Ini enak. Ini nasi kepal terbaik yang pernah kumakan. Ini tidak beracun, 'kan? Sungguh tak apa-apa.”
Eh baru saja mengatakan itu, Cha Young malah merasa perutnya sangat sakit hingga dia terjatuh ke tanah. Jun jelas panik.
--
Kang lagi melakukan operasi. Dan kali ini, dia gagal menyelamatkan nyawa pasiennya. Dia mengumumkan waktu kematian si pasien.
Dokter lain menyuruh Kang untuk tidak terlalu sedih. Bahkan dokter Kwon juga sudah menyerah terhadap pasien tersebut.
--
Tapi, pada kenyataannya, kematian pasien di hadapannya, membuat Kang muntah-muntah di toilet. Tampaknya, dia terpukul.
Untungnya, seolah bisa tahu kalau Kang dalam suasana hati tidak baik, Min Sung datang berkunjung ke rumah sakit dengan membawa makanan.
--
Mereka makan bersama di taman rumah sakit. Min Sung memberitahu kalau dia membeli makanan itu dari restoran yang baru buka di depan kantornya. Dan ahjumma penjualnya adalah koki hebat. Kang mencobanya dan memuji rasanya sangat enak.
“Apa gunanya menjadi cucu direktur kaya? Kau tak bisa mengadakan peringatan kematian ibumu di tempatmu. Dan kau terlalu sibuk untuk makan,” ujar Min Sung dan menyemprotkan parfum ke tubuh Kang. Itu karna dia tidak menyukai bau etanol di tubuh Kang.
Kang menyuruhnya berhenti bicara omong kosong dan makan saja tteokbokki dan sundae. Mereka mulai saling bercanda.
--
Kang sedang mencuci tangannya di kamar mandi.
Sementara Cha Young berkeliling di sekitar taman. Dia menelpon seseorang yang di panggilnya ‘guru’ memberitahu kalau operasi-nya berjalan lancar dan dia sedang berjalan-jalan. Dia sungguh baik-baik saja. Dan juga operasi usus buntu itu menurutnya tidak di anggap operasi lagi.

Cha Young berjalan dengan meletakkan kantong infus di atas kepalanya. Eh, kebetulan dia lewat di tempat dimana Kang dan Min Sung makan bersama tadi. Masih ada tteokbokki dan sundae di atas kursi. Cha Young malah ngiler melihat makanan-makanan sisa yang tergeletak di atas kursi. Dia menggerutu kalau orang-orang benar-benar malas membuang sampah pada tempatnya.
Eh, tapi dia malah memakan sisa makanan tersebut dengan sangat lahap. Dia memuji rasanya sangat enak.
“Rumah sakit tidak memberimu makanan?” terdengar suara dari belakangnya.
Cha Young terkejut hingga keselek. Dia sampai meminta air minum Kang. Setelah minum, dia baru menjelaskan kalau dia mengira orang membuang makanan tersebut.
“Aku tak membuangnya. Aku akan menghabiskannya setelah mengantar temanku,” jelas Kang.
“Ini milikmu?” kaget Cha Young, sekaligus malu.
“Kau mau makan lagi?”
“Tidak, tak apa-apa,” tolak Cha Young.
Kang akhirnya membungkus kembali makanan itu. Cha Young masih memperhatikannya, dan saat membaca tag name Kang, yang bertuliskan : Lee Kang, Cha Young langsung berteriak terkejut.
“Kau mengenalku?” tanya Kang.
“Siapa ya?” tanya Cha Young balik, sambil berpikir.
Kang heran melihat tingkahnya. Dia langsung pergi setelah selesai membereskan makanan. Cha Young masih terus memperhatikannya sambil mengingat siapa itu Lee Kang, karena terdengar tidak asing. Karena tidak bisa ingat, Cha Young sambil memukul kepalanya dan bertanya-tanya, apa dokter sudah melakukan sesuatu pada otaknya saat operasi usus buntu tadi?!
Dan dia teringat!!! Cha Young langsung panik.
--

Tae Hyun, adik Cha Young datang berkunjung. Dia menilai penampilan Cha Young.
“Sepertinya kau belum mencuci muka selama dua hari. Kau punya kantong mata. Astaga. Jangan sampai kubicarakan rambut berminyakmu dan kancingmu. Aku yakin salah mengancingkan baju bukan tren saat ini. Astaga. Lalu kenapa bajumu kotor begini? Kau menjijikkan.”
Mendengar semua komentar Tae Hyun, Cha Young jadi ingin berganti pakaian. Tae Hyun langsung berkata kalau semua sudah percuma. Kang sudah melihat penampilannya tadi. Cha Young masih berpikir positif kalau dia kan punya fitur wajah dan kulit yang bagus. Tae Hyun langsung mengejek-nya.
Tae Hyun kemudian tanya, apakah Cha Young yakin kalau dokter Lee Kang adalah cinta pertamanya? Cha Young menjawab kalau namanya sama “Lee Kang.” Dan namanya bukan nama yang umum. Dan juga, dia merasa kalau Lee Kang mirip seperti saat kecil dulu. Eh, tidak, menjadi lebih tampan.
Tae Hyun tertawa dan berkata kalau Cha Young juga tidak akan bisa mendekati Kang. Cha Young tidak terima, kenapa dia tidak bisa?
“Tak hanya kau berantakan saat bertemu dengannya, kau bahkan tertangkap basah mencuri makanannya,” ingati Tae Hyun.
Cha Young awalnya membantah mencuri makanan, tapi saat dia menyebutkan makanan yang tadi di makannya, dia jadi menyesal karena makan begitu banyak. Tae Hyun bukannya menyemangati malah semakin membuatnya minder.
Cha Young merasa sedih karna harus bertemu Kang dalam keadaan memalukan begini. Dan dia mencoba berpikir kalau bsia saja Kang bukan orang yang sama dengan yang di kenalnya. Bisa saja hanya namanya yang mirip.
--

Dan untuk mencari tahu, Cha Young mulai mengikuti Kang. Semakin di ikuti, dia malah semakin merasa itu mirip dengan Kang yang di kenalnya.

Karena hampir ketahuan, Cha Young memilih untuk kembali ke kamarnya. Dia mengira Kang tidak tahu dia mengikutinya, tapi ternyata Kang tahu. Tidak hanyaitu, Kang sudah berada di sampingnya saat dia sedang menunggu lift dan bahkan membantu mengambilkan infus-nya yang terjatuh ke lantai.

Panik, Cha Young malah mau kabur padahal infus-nya di pegang oleh Kang. Dan karena masih terpasang di tangannya, tentu saja jadi berdarah.
--


Kang membawa Cha Young ke ruangan-nya dan mengobati serta mengganti infus Cha Young dengan yang baru. Saat itulah, Cha Young melihat ada bekas luka bakar di lengan tangan Kang. Dia jadi teringat ucapan Dong Gyu kalau lengan Kang terluka saat membuatkan permen cokelat untuknya.
Melihat bekas luka itu, Cha Young yakin kalau Lee Kang di hadapannya ini adalah Lee Kang cinta pertamanya. Kang melihat tatapan Cha Young padanya.
“Saat ini aku tak ada niat berpacaran. Aku juga tak punya waktu. Kuberi tahu agar waktumu tak sia-sia. Jika kau punya waktu mengejarku, seharusnya kau punya waktu untuk fokus sembuh. Kau harus tetap di ruanganmu. Semoga kau cepat sembuh,” ujar Kang dan langsung pergi.
Cha Young menatapnya dengan sedih.
--
Jun sudah pulang ke rumah dan sedang makan malam bersama nenek, ayah ibu dan bibi-nya (anak tertua keluarga Geosung). Jun sangat akrab dengan nenek sambil membicarakan mengenai pemain baseball, Yong Deok Han.
Ny. Lee Seo Hoon tidak mengerti yang mereka bicarakan, siapa itu Yong Deok Han? Ny. Yoon langsung menjawab kalau itu adalah pemain team Giants yang baru di beli dari Bears. Ny. Lee langsung menyindir Ny. Yoon yang tahu mengenai hal itu. Sebagai wakil direktur rumah sakit, tampaknya Ny. Yoon memiliki banyak waktu luang. Ny. Yoon menjawab kalau dia tahu Ny. Han menyukai baseball, jadi dia mempelajarinya.
“Ya, tentu saja. Kau harus melakukan segalanya untuk memenangkan hati ibuku,” sindir Ny. Lee. “Jun. Pasti berat bagimu mempelajari bisbol kalau tak menyukainya.”
“Bibi, mau kukenalkan ahli bedah plastik bagus? Tampaknya botoksmu mulai hilang,” ejek Jun balik.
Ny. Lee kesal dan memberitahu kalau dia baru suntik 1 minggu yang lalu.
Kang pulang saat itu. Dia meminta maaf karena pulang terlambat. Dia langsung duduk untuk makan bersama. Ny. Lee memarahinya karena terlalu bekerja keras sementar Jun sibuk merayu nenek. Dia menyuruh Kang untuk mempelajari baseball saja.
Nenek melirik padanya. Dan tiba-tiba, dia bertanya pada Jun, pendapatnya mengenai pemain Kang Min Ho.
“Jang Seong-u akan kembali ke tim dua tahun lagi dan mereka sudah punya penangkap cadangan terbaik di liga. Pemain bebas transfer sekitar delapan miliar tahun depan. Kurasa nilainya tak semahal itu,” pendapat Jun.
“Menurutmu begitu? Kurasa pendapatmu bagus. Kalau begitu, kurasa tak ada gunanya membayar sebanyak itu...”
“Menurutku itu sepadan,” tiba-tiba Kang memberikan pendapatnya. “Kang Min-ho adalah penangkap terbaik di Liga KBO. Rata-rata pukulannya 0,27 dan banyak pertandingan internasional. Terlebih lagi, dia cukup bugar untuk main sepanjang musim. Sebagian mengkritiknya karena terlalu agresif, tapi Persentase Caught Stealing-nya 0,355 tahun lalu. Dia juga masuk daftar tiga pemain teratas tahun ini. Sekalipun ada pemain bintang baru, masih diperlukan pemain berpengalaman di dalam tim. Pelempar cenderung tak stabil jika tak bisa percaya penangkap.”
“Kau benar. Kang Min-ho yang terbaik di bidangnya. Aku setuju denganmu. Sepuluh miliar takkan percuma untuk pemain sepertinya,” senang nenek.
Jun, tn. Lee dan Ny. Yoon jadi tampak kesal.

Dan tiba-tiba saja, tn. Lee memberitahu pada nenek kalau Kang akan pergi ke Libia bulan depan. Semua kaget, termasuk Kang. Ny. Lee juga protes karena Libia kan berbahaya karena perang sipil. Dia dengar kalau tempat itu penuh senjata, bom dan serangan teror. Dia melarang Kang di kirim ke sana.
Ny. Yoon langsung beralasan kalau mereka mempunyai rumah sakit afiliasi di sana. Sudah cukup lama mereka mengirimkan dokter ke sana dan berita tampaknya melebih-lebihkan situasi dan membuatnya tampak berbahaya. Tapi kenyataannya, tidak seburuk itu.
Nenek bertanya, apakah Kang setuju untuk pergi? Kang belum menjawab, tapi tn. Lee sudah menjawab duluan. Dia berkata kalau itu sudah di putuskan sejak lama, saat rapat eksekutif.
“Kami berencana memberitahumu hari ini. Kebanyakan dokter di rumah sakit kita punya tanggungan keluarga. Jadi, mereka semua coba menghindari pergi ke Libia. Kita harus memberi contoh. Kau tahu, ini tanggung jawab, Kang,” ujar tn. Lee, licik dalam beralasan.
“Lalu Jun?” tanya Ny. Lee. “Kenapa tidak dia saja dan jadikan contoh?”
“Dia cucu tertua di keluarga. Kita butuh dia di sini untuk memimpin upacara persembahan leluhur,” ujar Ny. Yoon.

Jun juga tampaknya kesal dengan keputusan orangtuanya. Kang juga tampak marah. Dia pasti sadar kalau ini adalah rencana untuk menyingkirkannya.
--
Tidak terasa, akhirnya tahun baru kembali tiba. Tahun 2013.
Dong Gyu berdiri di tepi pantai, menatap ke laut. Dia teringat dengan ucapan Kang dulu kalau dia akan segera kembali ke Wando.
--

Cha Young sibuk memasak. Dia sangat fokus.
--

Libia, 2013
Kang sudah tiba di Libia. Perang sedang terjadi. Banyak korban berjatuhan. Begitu tiba, Kang sudah langsung turun ke lapangan. Pemandangan di depan matanya, membuat hatinya miris. Korban-korban tergeletak tidak berdaya. Bom ada di mana-mana.
--
Cha Young  masih memasak.
--
Kang ada di rumah sakit. Banyak korban anak-anak juga di sana.
Dan kita di perlihatkan perbedaan kehidupan Kang dan Cha Young. Mereka sama-sama berjuang dalam hidup mereka. Kang di Libia dengan menyelamatkan manusia. Cha Young di Korea, mewujudkan mimpinya menjadi koki.



Kang melihat anak-anak korban yang sedang berkumpul bermain bersama, menggali tanah. Kang hendak merokok, tapi di saat itu, dia melihat anak-anak menemukan sesuatu dari dalam tanah yang mereka gali. Granat!
Kang berteriak agar mereka tidak menyentuhnya. Terlambat!!
Duaaaaarrrr!!!


Granat meledak dengan dahsyat. Semua terlempar. Kang juga demikian. Terbaring tidak berdaya. Tangannya sulit di gerakkan.

Cha Young menyelesaikan hiasan kuenya, dan entah kenapa, air matanya menetes membasahi hiasan yang ada.



Post a Comment

Previous Post Next Post