Sinopsis Plerng Ruk Plerng Kaen Episode 6 –
part 5
Network : Channel 3
Di tempat
pembayaran tagihan telpon. Tom berterima kasih, karena Fae sudah mau menemanin
nya, dan dia juga meminta maaf untuk sikap nya kemarin. Dan Fae memaafkan.
Dengan heran, Tom bertanya, bagaimana bisa Fae memaafkan nya semudah itu. Dan
Fae menjawab bahwa hidup itu singkat, jadi dia tidak mau memendam amarah
terlalu lama dan membuat hidup nya tidak bahagia.
“Apa kamu
memikirkan itu sendiri, atau seseorang yang mengajari mu?” tanya Tom, curiga.
“Khun Yai
yang mengajariku, kalau aku tidak bisa memikirkan diriku sendiri. Aku tidak
pintar, jadi aku perlu seseorang untuk mengajariku,” jawab Fae, bangga.
Tom kemudian
menanyakan, apa yang Fae inginkan, karena dia akan traktir. Dan Fae menjawab
bahwa dia sedang diet, lalu dia pun memikrkan apa yang di inginkan nya.
“Green tea,
sedikit manis, dan susu, tanpa krim,” kata Fae.
“Bukankah
kamu bilang, kamu sedang diet?” tanya Tom, heran.
“Apa kamu
akan belikan atau tidak?” balas Fae. Dan Tom pun membelikan nya.
Mantan pacar
Fae. Dia memperhatikan itu dari jauh. Dan dia tampak tidak senang.
Diruang
rapat. Unthiga tidak fokus mendengarkan penjelasan tentang pekerjaan, yang di
jelaskan oleh Fai dan Suam. Dia lebih fokus menatap ke arah Ampu, yang sedang
membaca dokumen. Dan mereka berdua menyadari itu. Lalu setelah mereka selesai
menjelaskan, Ampu bertanya, design mana yang paling Unthiga sukai.
Dan sambil
tetap menatap ke arah Ampu, Unthiga menjawab, “Aku suka. Sangat suka.”
“Yang mana?”
tanya Ampu, tentang pekerjaan.
“Segalanya,”
jawab Unthiga, tetap menatap Ampu.
Ampu sadar
kalau Unthiga sedang tidak fokus, jadi dia menyuruh nya untuk segera memilih
sample mana yang Unthiga sukai, sehingga Fai dan Suam bisa segera menyelesaikan
design model. Dan dengan asal, Unthiga memilih yang paling terakhir.
Kemudian
setelah rapat selesai. Unthiga tidak mau membiarkan Ampu untuk keluar, dia
beralasan ingin membicarakan tentang pekerjaan. Tapi hanya antara dia dan Ampu
saja. Sementara Fai dan Suam harus keluar dari ruangan.
Ketika Fai
dan Suam telah keluar dari ruangan. Dua penggosip langsung menghampiri mereka,
dan bertanya apa yang terjadi di dalam. Dan Suam meminta mereka untuk
mentraktir nya ayam goreng sepot, barulah dia akan bercerita. Sementara Fai,
dia tidak mau ikut- ikutan.
Dan si
Senior penggosip mengajak si Junior nya untuk bagi dua dalam membeli ayam. Tapi
si Junior tidak mau, karena menurutnya, gosip di dalam ruangan, tidak terlalu
penting.
Di dalam
ruangan. Unthiga duduk di dekat Ampu dan menyentuh nya. Dia bertanya, apakah
Ampu membenci nya sekarang. Dan Ampu balas bertanya, untuk apa. Unthiga pun
menjawab bahwa itu karena dia telah melukai Urawee dan berbohong tentang Anik.
“Aku pikir
itu urusana pribadi mu. Aku tidak terlibat,” kata Ampu.
“Dan apa
kamu membenci ku? Jawab aku,” pinta Unthiga.
“Mengapa
kamu peduli, jika aku membenci mu atau tidak?”
“Aku peduli
tentang perasaan pribadi mu. Segalanya. Kamu tahu mengapa.”
Unthiga
dengan mesra memeluk Ampu dari belakang dan bersandar di bahu nya. Dan dengan
tegas, Ampu melepaskan tangan Unthiga dari tubuh nya, dan mengatakan bahwa dia
tidak bisa bekerja di dalam suasana yang tidak nyaman. Karena dia bekerja untuk
uang, bukan untuk menghangatkan tempat tidur orang.
“Kamu masih
punya kontrak setahun. Kamu tidak boleh berhenti. Tidak kah kamu ingat? Jika
kamu berhenti, aku akan menuntut mu!” ancam Unthiga.
Tom dan Fae
pergi ke parkiran, karena mau pulang. Tapi disana, mereka langsung di
kerubungin oleh Mantan Fae dan para bawahan nya.
“Setuju.
Kamu bisa menuntut ku!” balas Ampu.
Mendengar
itu, Unthiga terkejut. Dengan segera dia memeluk Ampu dari belakang dengan
erat, dan meminta maaf kepada nya karena telah berbicara seperti itu.
“Jangan
khawatir. Dari apa yang kamu katakan, tidak ada yang salah. Itu ada didalam
kontrak. Dan satu hal lagi, aku tidak akan keluar langsung, karena sekarang,
aku tidak punya kemampuan untuk membayar kembali uang mu,” jelas Ampu, tegas.
“Aku tidak
ingin memaksa mu bekerja disini. Aku ingin kamu nyaman bekerja disini,” kata
Unthiga, memohon maaf sambil memegang tangan Ampu.
“Tidak apa.
Kamu tidak perlu khawatir,” balas Ampu, sambil melepaskan tangan Unthiga.
Unthiga
kembali memegang tangan Ampu, sebagai permintaan maaf nya, dia ingin mengundan
Ampu untuk makan malam bersama. Karena dia ingin menyelesakan semua nya. Tapi
Ampu langsung menolak.
“Tolong
jangan tolak aku,” pinta Unthiga.
“Baiklah,”
balas Ampu dengan malas. Lalu dia pun pergi.
Urawee
datang menjenguk Anik di rumah sakit, dan dia merasa kasihan kepada Anik yang
terluka cukup parah. “Nik, siapa yang melakukan ini padamu?” tanyanya. Tapi
Anik tidak mau menjawab. “Kamu tidak perlu mengatakan apapun. Aku akan menelpon
dan memberitahu P’Non ya.”
“Tidak
perlu. Aku tidak ingin menjawab pertanyaan apapun. Aku tidak ingin bertemu
siapapun,” kata Anik. Dan Urawee mengerti.
Lalu dengan
perhatian, Urawee menaikan selimut dan meminta Anik untuk beristirahat. Anik
lalu memegang tangan Urawee dan meminta maaf. Dan Urawee balas memegang tangan
Anik sambil menatap nya dengan penuh pengertian.
Tom dan Fae
di bawa ke tempat yang sepi. Sesampainya disana, Tom mengelabui para bawahan si
mantan dan menyuruh Fae untuk segera kabur. Dan Fae pun menurutinya. Tapi si
mantan tidak terima, dan dia menyuruh para bawahan nya untuk mengejar Fae.
Sementara dia melawan Tom yang sendirian.
“Tolong!
Tolong!” teriak Fae, memanggil bantuan.
Tom berhasil
mengalahkan si mantan, tapi para bawahan si mantan kemudian datang. Dan mereka
membantu si mantan melawan nya.
Fae bertemu
polisi dan meminta tolong kepada mereka. Melihat itu, dua orang bawahan si
mantan langsung berhenti mengejar Fae dan berlari pergi ke tempat awal untuk
memberitahu si mantan dan kawan mereka yang lainnya.
Sehingga
ketika Fae dan para polisi sampai disana. Si mantan dan para bawahan nya telah
kabur duluan. Dan yang ada disana, hanyalah Tom yang telah terluka parah.
“Tolong bawa
aku ke rumah sakit. Jangan beritahu kakak ku,” kata Tom dengan pelan. Lalu dia
pun tidak sadarkan diri. Dan Fae menjadi sangat panik.
Urawee
dengan kesal bertanya, kenapa Anik tidak mau memberitahu nya, siapa yang
melakukan ini. Dan Anik menjawab bahwa dia tidak ingin bercerita. Tapi Urawee
tetap mendesak nya, supaya dia bisa mengurus nya untuk Anik. Namun Anik tetap
tidak mau bercerita, dia menganggap ini sebagai karma nya, dan dia tidak ingin
terlibat dengan wanita seperti itu lagi.
“Wanita?”
tanya Urawee, terkejut. Lalu dia teringat tentang Unthiga. “Itu Oun, kan? Dia
yang melakukan ini kepada mu, kan?” tebak nya
“Tidak, Wee.
Ini tidak seperti itu,” kata Anik.
Urawee tidak
percaya, dan dia pun mengambil hp Anik untuk memeriksa panggilan masuk. Dan
dugaan nya benar, orang yang telah memukul Anik adalah Unthiga. Tapi Anik tidak
mau membahas itu, dan dia meminta Urawee untuk berhenti bertanya.
“Kapan kamu
akan berhenti melindungi dia?” keluh Urawee.
“Aku bukan
melindungin nya. Tapi aku malu,” aku Anik. Lalu dia meminta Urawee untuk pergi,
karena dia ingin beristirahat. Dan Urawee pun mengerti.
“Wee,”
panggil Anik, sebelum Urawee pergi. “Aku berterima kasih, kamu sudah
mengkhawatirkan aku. Bahkan walaupun aku melakukan banyak hal buruk kepadamu.”
Mendengar
itu, Urawee diam untuk mengatur emosi nya. Lalu dia berbalik menatap Anik.
“Tidak apa. Tidak peduli apa, kita adalah teman,” jelas nya, tegas. Lalu dia
pergi. Dan dengan sedih, Anik mengerti serta menerima kenyataan itu.
Urawee
terkejut, ketika bertemu dengan Fae dirumah sakit, dan dengan cemas, dia
bertanya, siapa yang terluka. Dan Fae pun menceritakan bahwa Tom di pukuli.
Ketika
mendengar kabar dari Urawee, maka Ampu pun segera pergi meninggalkan kantor.
Dan Suam mulai menggosipi nya lagi.
“Pagi hari,
Khun Oun yang menelpon nya. Siang hari, Khun Wee yang menelpon nya. Dia tidak
punya waktu untuk bekerja, karena sibuk dengan para wanita,” kata Suam,
bergosip.
“Mengapa?
Kamu cemburu?” balas Fai, tertawa. Namun Suam tidak mau mengakui nya.
Unthiga
kemudian datang, dan bertanya kepada mereka berdua kemana Ampu pergi. Dan
mereka pun memberitahu, kalau Ampu seperti nya pergi menemui Urawee. Mengetahui
itu, Unthiga tampak kesal dan cemburu
Melihat itu,
kedua penggosip langsung menghampiri Suam untuk bergosip. Dan Suam memberitahu
mereka dengan bersemangat. Sementara Fai, tidak mau bergabung dengan mereka.
Didalam
kamar rawat Anik yang sedang tertidur. Ampu dan Urawee mengobrol. Mereka
membicara kan betapa kebetulan nya situasi mereka, karena orang yang mereka
kenal sama- sama di pukuli dan itu karena wanita. Tom dipukuli oleh mantan
pacar Fae. Sementara Anik dipukuli oleh Unthiga.
Tepat disaat
itu, Unthiga menelpon Ampu. Dan mengetahui itu, Urawee pun langsung merebut hp
Ampu dan berbicara nya.
Mendengar
suara Urawee, Unthiga terkejut. Lalu dia mengatai betapa tidak sopan nya
Urawee, karena dia ingin berbicara dengan Ampu. Serta dia bertanya, kenapa
Urawee bisa ada bersama dengan Ampu sekarang.
“Kami
kebetulan bertemu. Khun Pun mengunjungin adiknya di rumah sakit. Dan aku
mengunjungin Anik yang baru di pukuli oleh anjing,” jelas Urawee, menyindir
dengan tajam.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen