Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 06
Images by : iQiyi
Kalau aku nulis dengan highlight itu artinya, tokoh sedang di dalam
game. Untuk nama karakter Ye Xiu di dalam game adalah Jun Moxiao.
Dan untuk nama karakter pemain lain di Glory, aku menggunakan nama
bahasa Inggrisnya saja ya. Biar lebih mudah di ingat. Contoh : Tang Rou == nama
karakter : Han Yanrou (dalam bahasa Inggris : Soft Mist)
===
“Tidak. Jiashi akan kalah.”
“Kenapa?”
“Yu Wenzhou menggunakan taktik
andalan-nya. Taktik Box One,” beritahu Ye Xiu.
Team Blue Rain yang kabur, tiba-tiba berhenti dan berbalik menghandang
team Jiashi. Swoksaar memberi instruksi untuk membuka kotak. Entah apa
maksdunya, karena semua mulai menyerang team Jiashi dengan agresif. Troubling
Rain juga langsung menyerang LOA sambil mengejek LOA yang pasti tidak tahu cara
menggunakan jurus Dragon Raising its
Head. Tentu saja tidak bisa, karena hanya Ye Qiu yang bisa melakukannya.
Tidak hanya itu, Troubling Rain juga menyuruh Sun Xiang untuk mengubah namanya
menjadi One Sun Xang. Dia bahkan mengejek kura-kura yang lebih profesional dari
pada Sun Xiang.
Lama-lama, LOA geram juga mendengar cerocosan Troubling Rain dan
berteriak menyuruhnya untuk diam saja. Troubling Rai tidak mau diam dan malah
semakin memancing LOA. LOA sangat terpancing hingga mulai hanya terfokus
menyerang Troubling Rain bahkan mengikuti Troubling Rain yang lari ke dalam
gedung.
Dancing Rain melihat hal itu, meminta LOA untuk kembali ke posisi. Tapi,
LOA mengabaikannya. Dia hanya ingin mengalahkan Troubling Rain. Dan ternyata
itu memang taktik Blue Rain, dimana Troubling Rain bertugas menarik LOA agar
formasi Jiashi menjadi berantakan.
Karena LOA tidak ada di dalam formasinya, dengan mudah team Blue Rain
menghancurkan para pemain lainnya. Tidak hanya itu, ternyata, Swoksaar telah
menyiapkan sihir Chaotic Rain di sekitar sana, dimana hujan yang turun,
menguras banyak HP para pemain yang terkena hujannya. HP anggota Jiashi kini
berada jauh di bawah 40 persen!
Para komentator akhirnya
menyadari kalau Wenzhou menggunakan Taktik Box One.
Chen Guo jadi bersemangat dan
bertanya darimana Ye Xiu bisa tahu kalau team Blue Rain memakai taktik itu?
“Karena dia Yu Wenzhou!” jawab
Ye Xiu, tersenyum. “Dia licik.”
Para komentator juga
berkomentar kalau Sun Xiang masih terlalu muda hingga masih belum menyadari
taktik lawan. Mereka memuji Wenzhou yang adalah ahli strategi. Dan kini, posisi
team Blue Rain sangat menguntungkan.
LOA masih saja terus menyerang Troubling Rain. Dancing Rain berteriak
menyuruh LOA untuk
Mu Cheng tampak kesal karena
Sun Xiang terus saja mengabaikannya dan hanya terfokus pada Shaotian. Dan Sun
Xiang bahkan tidak menyadari posisi team-nya yang dalam keadaan genting.
Komentator saja sampai berkata kalau kini team Jiashi bertempur tanpa kapten.
Dan kalau tidak ada yang memimpin, mereka rasa Jiashi akan kalah malam ini.
Mu Cheng tidak bisa membiarkan
Jiashi kalau begitu saja karena sifat egois Sun Xiang. Karena itu, dia
mengambil alih dan memberikan instruksi, dengan mengabaikan Sun Xiang yang
bahkan sudah melepas headphone-nya
dan hanya terus menerus melawan Shaotian.
Mu Cheng memberikan
instruksinya dan semua mengikutinya.
Dengan instruksi dari Mu Cheng, setidaknya, team Jiashi dapat sedikit
bertahan dan membunuh satu anggota team Blue Rain. Swoksaar tetap tenang dan
menyuruh pemain cadangan untuk segera datang ke tempat mereka. Dan juga,
halangi Dancing Rain masuk. Semua bersiap di posisi karena mereka akan membuka
kotak-nya sekarang.
Semua anggota bisa mengikuti instruksi dari Swoksaar dengan baik,
termasuk Troubling Rain. Mereka mulai menyebar. Swoksaar mengeluarkan sihir
Curse Arrow. Terlihat di langit-langit, sebuah panah-pahah tajam mulai
berjatuhan. Para anggota Jiashi yang terlambat menyadari itu, terlambat
melarikan diri. Dalam sekejap, 4 pemain Jiashi mati.
Komentator mengumumkan hal itu.
Akan tetapi, mereka juga memuji Mu Cheng yang mampu memimpin tim dengan baik
dan membunuh 1 orang lawan walau Sun Xiang tidak ada. Mereka memuji permainan
Mu Cheng yang sempurna. Dan karna 4 anggota Jiashi sudah meninggal, maka hanya
tersisa 1 orang pemain cadangan yang harus segera mencapai posisi dan juga Sun
Xiang.
Para pemain Blue Rain mulai menyerang LOA yang tinggal seorang diri
karna pemain cadangan yang belum tiba. Troubling Rain langsung mengejeknya yang
hanya tersisa seorang diri. Dia bahkan menyuruh LOA untuk kembali ke TK saja
untuk belajar. Dan LOA sekarang tidak bisa di bandingkan dengan LOA zaman Ye
Qiu yang hebat.
“Akan ku berikan kau pelajaran terakhir. Ku ajarkan cara menjadi
manusia layak!” ejek Troubling Rain.
LOA terpancing emosi. Tapi, 4 vs 1 dengan hujan panah berjatuhan, LOA
akhirnya pun kalah!
Hanya tersisa 1 orang pemain cadangan Jiashi yang baru datang ke arena.
Pemenangnya adalah BLUE RAIN!
Para pendukung Blue Rain di
arena langsung bersorak girang. Chen Guo juga senang karena Jiashi kalah,
karena dia tidak terima Sun Xiang yang anak baru menggantikan posisi Ye Qiu
begitu saja dan bahkan merebut karakter LOA milik Ye Qiu.
Komentator menambahkan karena
Blue Rain mau membunuh semua anggota Jiashi maka Blue Rain mendapatkan poin
tambahan. Dan jika di totalkan dengan poin pertandingan individu sebelumnya (di
episode 05), maka pemenangnya adalah : BLUE RAIN (Lan Yu)!
Sun Xiang tampak marah dan mungkin
juga malu karena telah kalah. Salah satu anggota berusaha menghiburnya dengan
berkata kalau taktik dari Blue Rain terlalu kotor. Mu Cheng mendengar ucapan
itu dan tampak tidak suka. Dia memutuskan untuk keluar duluan dari ruangan
pertandingan.
Dengan berat hati, Sun Xiang
naik ke panggung dan memberikan salam sebagai bentuk ucapan selamat. Saat dia
menyalami Shaotian, Shaotian malah mengejeknya sebagai murid kecil dan dia akan
menjadi ayah yang akan selalu mengajarinya.
--
Acara sudah selesai. Para
pengunjung warnet yang tadi berdiri di depan TV juga kembali ke meja komputer
mereka masing-masih. Chen Guo dan Ye Xiu membersihkan lantai dan meja. Chen Guo
sambil membersihkan, memuji Yu Wenzhou yang sangat pintar. Dia mampu memanfaatkan
pertandingan tim dan mengubah seluruh jalannya permainan.
“Saat Sun Xiang menang di satu
lawan tiga (pertandingan individu), itu bagian dari rencana Yu Wenzhou,”
beritahu Ye Xiu.
“Apa? Rencana macam apa yang
membiarkan lawan menang?”
“Satu lawan tiga kuras waktu
dan energi. Itu membuat Sun Xiang sombong. Saat pertandingan tim, di momen
Shaotian terus bergerak, emosi Sun Xiang meledak. Yu Wenzhou sudah
merencanakannya. Siap mengalahkan mereka sekali tebas,” jelas Ye Xiu.
Chen Guo langsung memuji Ye Xiu
yang hebat dalam membuat analisa.
Saat itu, salah seorang
pelanggan datang menghampiri mereka untuk menanyakan letak bir. Sepertinya,
pelanggan itu adalah pelanggan lama karena caranya berbicara dengan Chen Guo
terdengar akrab. Chen Guo juga teringat kalau Ye Xiu kan sedang mencari seorang
ahli pedang untuk melakukan misi, rekrut saja pelanggan ini yang adalah ahli
pedang (misi di Pemakaman untuk memecahkan rekor yang di buat Sun Xiang).
Ye Xiu langsung menolak dengan
sopan dan berterimakasih. Tapi, Ahli Pedang-nya akan datang seorang diri.
--
Umur panjang, Ahli Pedang yang
Ye Xiu bilang akan datang sendiri, adalah pria aneh dengan memakai syal yang
menutupi separuh wajahnya. Dia bahkan masuk ke dalam warnet Xingxin dengan
mengedap-edap sehingga membuat orang yang melihatnya, mengira dia sebagai orang
gila.
Sang Ahli Pedang tampak sangat
waspada dan memastikan tidak ada satupun orang yang melihatnya. Dia pergi ke
meja counter dan bertanya pada Ye Xiu yang sedang mengelap-ngelap, apakah ada
manajer jaringan di sini yang bermarga Ye? Pasti ada kan? Nama orangnya juga
mirip kapten Jiashi, eh maksudnya mantan kapten Jiashi.
Ye Xiu tersenyum mendengar
cerocosan pria itu.
“Kau siapa?”
“Siapa aku? Aku Huang Shao…,”
hampir mengungkap jati dirinya, tapi untungnya sempat ngerem.
Di abaikan oleh Ye Xiu, dia
malah terus saja bicara mengira Ye Xiu adalah pekerja warnet yang sudah di
sakiti oleh ucapan Ye Qiu yang kejam (wkwkw, padahal orang yang sama). Dia
bahkan berkata walau Ye Qiu bicara kasar, sombong, menyebalkan, bertampang
biasa dan agak menyedihkan, tapi tidak boleh berpikir buruk tentangnya.
Usai bicara panjang kali lebar,
Shaotian baru melihat wajah orang yang di ajaknya bicara dari tadi (daritadi
dia bicara tanpa lihat wajah Ye Xiu). Dia langsung terdiam. Hahahaha. Dia
ternyata tahu wajah sebenarnya Ye Qiu, dan kaget karena sudah menjelekan Ye Qiu
secara langsung. Dia langsung mengalihkan topik biar tidak di marahi dengan
berkata ingin bermain di warnet Xingxin selama 2 jam.
Wusssh. Tas-nya di lempar
keluar oleh Ye Xiu dari dalam warnet. Shaotian langsung ngomel kalau Ye Qiu
sudah berubah! Berbeda! Jika Ye Qiu tidak minta maaf padanya, dia akan pergi
sekarang juga! Selamat tinggal!
Ngomongnya pergi, tapi dia
balik lagi. Dia bahkan berdiri di depan counter dan bicara panjang lebar dengan
Ye Xiu. Dia bilang kalau Ye Xiu terlalu ceroboh hingga memutuskan berhenti dari
Jiashi dan bekerja jadi manager jaringan warnet. Woaah… cerewet sekali dia.
Ye Xiu sampai harus mengancam
kalau Shaotian bicara terus, dia akan melempar Shaotian ke tong sampah. Bukannya
berhenti, Shaotian terus nyerocos. Dia baru bertanya tujuan Ye Xiu memanggilnya
kemari ada apa? Memang di kira dia punya banyak waktu apa? Dia harus
menghabiskan waktu latihan seharian! Jika bukan demi persahabatan mereka, dia
tidak akan kemari menghadapi sikap Ye Xiu yang seperti ini. Apa tidak bisa
bersikap sedikit hangat padanya?
Woaah. Letih dengarnya.
Hahahaha.
Ye Xiu mengajak Shaotian menjalani
misi di Glory bersamanya. Mereka menggunakan komputer yang kosong. Shaotian
bertanya password komputernya apa?
“Ye Qiu pria tampan tiada
tanding,” jawab Ye Xiu.
“Kau memuji diri sendiri?”
tanya Shaotian. “Aku tanya password komputernya.”
Ye Xiu sedikit malu
mendengarnya, “Ye Qiu pria tampan tiada tanding,” jawabnya lagi.
“Cukup. Hanya aku yang boleh
mengatakan hal semacam itu. Cepat kasih tahu aku passwordnya,” ujar Shaotian,
masih tidak percaya.
“Itu kata sandinya,” tegas Ye
Qiu. “Percaya atau tidak.”
Shaotian sedikit ragu
mencobanya, dan ternyata benar. Dia langsung tertawa ngakak karena Ye Xiu
membuat kalimat pujian diri sendiri menjadi password. Hahhaha. Kenapa jadi
kekanak-kanakan. Ye Xiu menyuruhnya untuk berhenti tertawa.
Mereka mulai membahas misi.
Shaotian penasaran karena Ye Xiu bilang rekor yang harus di kalahkan di misi
Pemakaman sangat tinggi, memang siapa yang membuat rekor itu? Ye XIu tidak
menjelaskan dan hanya menunjukkan catatannya. Saat tahu Jiashi yang membuat rekor
itu, Shaotian jadi makin kepo. Apa yang terjadi antara Ye Xiu dan Jiashi.
Mereka mulai bermain. Ye Xiu
memberikan akun yang dapat di gunakan oleh Shaotian, karena tidak mungkin
Shaotian menggunakan akun Troubling Rain, karna bisa ketahuan. Saat melihat akun
yang harus di pakainya adalah akun yang hanya berlevel 27, Shaotian mulai
mengomel panjang lebar lagi.
Shaotian melihat daftar pemain
yang baru login baru 4 orang yaitu dirinya, Jun Moxiao, Soft Mist dan Steamed
Bun. Harusnya ada 5 pemain. Satu lagi mana? Ye Xiu menjawab kalau yang satu
lagi mungkin sedang bersiap.
--
Siapa yang terakhir? Mucheng.
Dia sudah bersiap di depan komputernya. Dan mendapat telepon dari Shaotian yang
memberitahu kalau dia mengunjungi Ye Qiu dan akan ikut bermain. Walau di telepon,
dia masih saja nyerocos panjang lebar.
Ye Xiu mengambil alih telepon
dan memberitahu Mucheng kalau mereka akan bermain jam 3.
Begitu telepon di matikan,
seorang anggota Jiashi datang ke kamarnya dan memberitahu kalau Sun Xiang
menyuruh Su Cheng untuk ke ruang rapat. Sekarang juga.
--
Tang Rou sudah bersiap di depan
komputer-nya, menunggu waktu menjalani misi.
Shaotian sudah bosan menunggu
dan menggerutu kenapa Mu Cheng lama sekali login?
Ye Xiu yang sangat mengenal Mu
Cheng, memberitahu kalau Mu Cheng tidak pernah terlambat. Jadi, pasti ada
sesuatu yang menghalangi Mu Cheng. Baru saja berkata begitu, Ye Xiu mendapat
pesan dari Mu Cheng kalau dia tidak bisa ikut dalam misi kali ini.
Shaotian langsung tanya mereka
harus bagaimana sekarang? Mereka kekurangan satu orang. Ye Xiu tidak panik dan
mulai mengirim pesan ke orang yang ada di serikat Blue Brook. Shaotian langsung
gugup dan bertanya siapa?
“Ketua Serikat Blue Brook,”
beritahu Ye Xiu.
Shaotian tampak cemas. Ye Xiu
tahu kecemasannya langsung berkata kalau Shaotian itu tidak terkenal, jadi
tidak usah khawatir. Tidak akan ada yang mengenalinya. Shaotian tidak terima di
sebut tidak tenar.
“Kau takut pada Yu Wenzhou.
Semua orang tahu hal itu,” ujar Ye Xiu.
“Tidak. Aku hanya tidak pamer
untuk mencegah histeria publik!” alasan Shaotian.
Jam 3 pas. Semua pemain sudah
berkumpul dan tentu saja Blue River juga ikut. Permainan di mulai!
Ye Xiu memimpin jalannya
permainan dengan baik. Dia memberikan perintah dan semua bisa mengikutinya
dengan baik.
Pertandingan berlangsung seru. Semua berusaha melakukan yang terbaik
untuk mengalahkan monster lebih cepat daripada sebelumnya. Target mereka adalah
memecahkan rekor. Walau ada dua pemain amatir (Steamed Bun dan Soft Mist), Ye
Xiu tetap tidak gentar dan yakin mereka bisa memecahkan rekor.
Moxiao memberikan perintah pada Shaotian untuk berhenti menyerang, dan
gunakan kecepatan maksimalnya untuk melempar monster ke batu besar. Hanya butuh
4 detik untuk setiap monster. Targetnya
bukan untuk membunuh monster, tapi memenangkan pertandingan.
Shaotian mengikuti instruksi Moxiao. Dan mereka bisa mengalahkan lebih
banyak monster lebih cepat. Dan karena itu, mereka menang!
Muncul notifikasi pemberitahuan bahwa pemain Blue Brook mematahkan
rekor Pemakaman dengan waktu 16 menit 24,67 detik.
Semua memuji Moxiao yang sangat hebat hingga bisa mematahkan rekor.
Bahkan banyak yang jadi ingin bergabung dengan serikat Blue Brook.
Eh, tapi ada juga gosip bahwa Blue Brook menang hanya karna bantuan
Moxiao. Tidak adil. Karena mereka menang dengan bantuan orang luar serikat.
Jadi, ada yang memanas-manasi agar serikat Blue Brook harus enyah dari Server
10. Cegah Blue Brook di bantu Jun Moxiao.
Gosip semakin berkembang. Pasti banyak serikat yang ingin merekrut
Moxiao. Mengandalkan para ahli.
Ye Xiu, Shaotian dan Tang Rou
nampak senang karena berhasil memecahkan rekor.
--
Lan Yu bersorak senang karena berhasil merebut kembali rekor mereka. Dia langsung memamerkannya pada Xi Zhou. Xi Zhou sampai terkejut karena mereka berhasil memecahkan rekor. Mereka semakin kagum dengan Jun Moxiao. Lan Yu bahkan sampai bilang kalau mulai dari sekarang, Mo Xiao adalah milik serikat Blue Brook!
--
Mucheng berada di ruang rapat bersama dengan para anggota lainnya. Sun Xiang duduk di depan dan memimpin. Mereka mendengarkan berita mengenai babak delapan di Kompetisi Liga Glory dimana Jiashi kalah dari Blue Rain. Sun Xiang marah mendengar berita tersebut dan langsung mematikan kembali TV yang menyala.
Para anggota mulai
berbisik-bisik berkata kalau taktik bermain mereka kemarin cukup bagus. Hanya
Mu Cheng yang berani bicara jujur pada Sun Xiang kalau permainan mereka sangat
buruk di kompetisi. Dan karena itu, bukankah mereka harus melakukan evaluasi
ulang? Semua setuju dengan pendapat Mu Cheng.
Sun Xiang masih saja bersikap congkak. Dia berkata kalau semua itu tidak ada hubungannya dengannya. Mu Cheng mengingatkan kalau anggota Jiashi dan kapten tidak pernah saling membeda-bedakan. Sun Xiang masih terus bersikap congkak dan berkata bahwa sekarang sudah berbeda.
Tidak hanya itu, Sun Xiang
bahkan bertanya dengan cara mengintimidasi mengenai pertandingan kemarin, di
saat dia berusaha mengalahkan musuh, apa yang mereka lakukan? Apakah dia harus
mengalahkan semua pemain Blue Rain agar kita menang? Jika bukan karena dirinya yang
mendapatkan banyak poin saat pertandingan individu, dan menang lawan tiga, apa
yang bisa mereka berikan untuk tim? Dia bahkan dengan tegas menyuruh Mu Cheng
yang harus merenungkan diri.
Wow… kesombongan tiada tara.
Usai mengatakan itu, dia langsung pergi dari ruang rapat bersama Ye Hui yang
sudah menunggunya di depan pintu. Para pemain lain di ruang rapat tampak sangat
marah dan kesal dengan sikap Sun Xiang. Mereka menyuruh Sun Xiang yang hanya
terus pamer dan menyalahkan mereka.
--
--
Usai membantu Ye Xiu, Shaotian makan ramen bersama. Tapi, bukannya di kasih banyak, dia malah hanyadi berikan Ye Xiu sepiring kecil mie. Dia langsung memasang tampang memelas dan Ye Xiu malah hanya menambahkan kuah mie padanya. wkwkwkw.
Shaotian jelas kesal. Dia
mengingatkan jasanya karena sudah membantu Ye Xiu, dan bukankah dia seharusnya
di beritahu mengenai gosip Jiashi (masalah Ye Qiu hingga keluar dari Jiashi). Ye
Xiu malah sepertinya menghindarinya. Shaotian jelas tidak menyerah dan terus
mengikutinya. Karena Ye Xiu belum memberitahu, dia menebak kalau Jiashi tidak
menginginkan Ye Qiu lagi ya? Mereka mereka harga diri Ye Qiu dan memaksanya
kabur, benar?
Ye Xiu langsung menutup mulut Shaotian. Di sini terlalu banyak orang. Jangan sampai ucapan Shaotian mengungkap identitas-nya. Shaotian kesal karena Ye Xiu terus mengabaikannya. Dia langsung mengancam kalau dia akan pergi sekarang juga!
Dia sudah mau pergi, tapi Ye Xiu memanggilnya. Shaotian langsung berbalik dengan girang karena mengira Ye Xiu tidak mau dia pergi. Eh, nggak tahunya, Ye Xiu memanggilnya kembali untuk menyuruhnya membayar tagihan internet 10 yuan dan kopi sebesar 20 yuan.
Shaotian tambah kesal. Dia memberikan uangnya sambil menyebut Ye Xiu sebagai orang yang kejam. Kalau sampai mereka berdua berjumpa, saling mengabaikan saja! Jangan dekati dia lagi! Dia tidak akan datang lagi mencari Ye Qiu! Kalau dia datang, marganya akan bertukar menjadi Ye!!!
Shaotian langsung berkata kalau
dia datang untuk mengambil kembalian uangnya, bukan mencari Ye Xiu. Ye Xiu
tidak mau mengembalikan uang Shaotian, dan malah menyuruh Shaotian untuk
membeli minuman saja seharga 70 yuan.
“Tidak mau. Aku mau kau,” jawab
Shaotian. “Jalan denganku seharga 70 yuan.”
Ye Xiu setuju.
--
Shaotian dan Ye Xiu berjalan
memasuki gang kecil. Setelah di tempat yang cukup sepi, Shaotian mulai bertanya
dengan serius, apa Ye Qiu tahu apa artinya pensiun? Ye Xiu menjawab kalau dia
tidak tahu dan bertanya balik pada Shaotian.
“Pensiun artinya kembali lagi
setelah setahun dan mengandalkan kejayaan masa lalu, tidak ada yang
menginginkan mu lagi!” jawab Shaotian menggebu-gebu. Maksudnya, dia kesal
karena Ye Qiu bilang ingin pensiun, dan sama saja membuang kesepatan yang telah
ada.
Ye Xiu masih bersikap santai
hingga membuat Shaotian mulai menceramahinya panjang x lebar. Setelah mendengar
ceramahan Shaotian, Ye Xiu dengan serius berkata kalau dia ingin menuntaskan
sesuatu yang seharusnya dia tuntaskan, tapi tidak pernah tuntas.
“Apa itu?” tanya Shaotian,
penasaran.
“Aku punya seorang sahabat.
Jika masih hidup, dia akan menjadi salah satu pemain terbaik di Glory. Dia
genius.”
“Maksudmu payung itu?”
“Ya. Payung Qianji mau ku
bangkitkan. Aku ingin memakainya untuk menambah keseruan permainan Glory saat
ini.”
Mendengar Ye Xiu ingin
menambahkan keseruan permainan Glory saat ini, membuat Shaotian senang. Itu
artinya, Ye Xiu belum menyerah terhadap Glory. Ye Xiu bahkan berkata kalau bagi
pemain veteran sepertinya, setiap detik itu berharga dan tidak bisa di sia-siakan.
Dia adalah pemain profesional.
Shaotian senang. Benar-benar
senang. Itu karna Ye Qiu tidak menyerah dan akan kembali ke Glory.
Ye Qiu tahu dia berbohong. Dan
Shaotian juga mudah sekali keceplosan dengan bilang dia keluar dari pintu
keluar staff hotel (yang artinya, dia kabur diam-diam). Ye Xiu memuji dengan
berkata kalau takut pada Ketua Tim adalah hal yang bagus. Shaotian tidak terima
dan terus berkata kalau dia tidak takut.
Beberapa
tahun silam, di Kamp Latihan Glory
Shaotian
yang harusnya berada di dalam kamp, diam-diam kabur keluar dengan melompat dari
dinding belakang gedung. Dia sudah senang saat mengira sudah berhasil kabur, sialnya,
malah sedang ada petugas yang berpatroli. Shaotian panik dan hendak kabur, tapi
seseorang menariknya untuk bersembunyi di balik semak-semak.
Dan
orang itu adalah Ye Xiu. Dia memberi tanda pada Shaotian agar tidak berisik
sampai para petugas itu pergi.
Setelah
para petugas itu pergi, mereka baru bisa bernafas lega. Shaotian juga langsung
bertanya kenapa Ye Qiu (dia manggil Ye Qiu dengan sebutan guru) bisa ada di
luar? Apakah untuk membantunya? Ye Xiu sok baik menjawab kalau memang sudah
tugas guru untuk membantu muridnya. Shaotian yang masih lugu, percaya dengan mudahnya
dan bahkan memberikan ucapan terimakasih dengan sangat sopan.
Shaotian
bahkan terus mengikuti Ye Xiu dan memujinya sebagai orang baik. Dia sudah tahu
dari awal kala Ye Qiu berbeda dari guru lain di kamp ini. Ye Qiu besar dan
tinggi dan juga memancarkan aura kemuliaan! Dia terus menurus memuji Ye Xiu
hingga membuat Ye Xiu merasak tidak nyaman.
Shaotian terus saja berceloteh, dan tanpa sengaja menendang kaleng kosong yang ada di tanah dan mengenai anjing petugas patroli. Refleks, mereka berdua langsung melarikan diri dan kejaran anjing tersebut.
Sialnya, Shaotian malah terjatuh. Sementara anjing itu semakin dekat. Ye Xiu tanpa di duga, kembali untuk menolong Shaotian. Tidak hanya itu, dia bahkan melindungi Shaotian saat anjing itu hendak menggigit, hingga akhirnya, tangannya yang tergigit oleh anjing itu.
End
Ye Xiu tertawa mengingat
kejadian masa lalu itu. Shaotian merasa terharu jika mengingat kejadian itu
karna Ye Qiu rela mengorbankan diri demi melindungi murid. Dan dari sanalah hubungan
mereka semakin akrab.
--
Usai bertemu dengan Ye Qiu, Shaotian kembali ke hotel dan pergi ke ruang latihan. Dia berusaha tampak seperti baru bangun dan tampak jelas kalau dia takut pada Wenzhou. Dia berakting menguap dan berkata baru bangun tidur dan ada masalah apa Wenzhou mencarinya?
Wenzhou memberitahu kalau dia
mendapat rekaman misi di Server Kesepuluh dari Lan Yu. Shaotian dapat merasakan
firasat buruk, sehingga dia mencoba menghindar dengan alasan sangat mengantuk
dan akan menoton video itu besok saja. Wenzhou tidak bisa di bohongi kaerna
saat dia menelpon, Shaotian sepertinya berada di tempat yang ribut.
Shaotian tidak bisa lagi
menghindar dan akhirnya memilih menonton misi yang di kirimkan Lan Yu. Itu adalah
video misi di Pemakaman diman team Jun Moxiao berhasil memecahkan rekor dengan
catatan waktu 16 menit 24,67 detik. Shaotian berusaha keras tidak mengerti dan
memberikan berbagai komentar bodoh. Tapi, saat melihat wajah Wenzhou yang
serius, Shaotian semakin takut. Apalagi saat Wenzhou membahas pemain bernama
Flowing Tree (karakter yang tadi di gunakannya), dia semakin takut. Dan bahkan
membuat komentar kalau dari cara bermainnya, karakter itu pasti aslinya di
mainkan oleh nenek-nenk yang pengecut lemah.
Wenzhou sebenarnya tahu kalau
itu adalah Shaotian. Dia langsung mengintimidasi dan menilai karakter pemain
itu, dimana semua nya sangat mirip seperti Shaotian. Shaotian masih mencoba
menyangkal dengan berkata kalau itu mungkin saja fans-nya dan meniru gaya bermainnya.
--
Wenzhou membawa Shaotian ke kamar
untuk investigasi lebih dalam. Begitu masuk ke dalam kamar Wenzhou, Shaotian
langsung dengan sengaja duduk jauh-jauh dari Wenzhou. Saat di suruh mendekat,
dia hanya maju 1mm.
“Aku seseram itu?” tanya
Wenzhou.
“Tidak,” jawab Shaotian, tapi
wajahnya sangat tegang.
Dia takut kalau Wenzhou akan
marah dan mulai membuat berbagai alasan. Tidak di sangka, Wenzhou malah bilang
kalau dia memaafkan Shaotian. Tapi, dia ingin Shaotian menjawab semua
pertanyaan-nya dengan jujur. Shaotian setuju.
Wenzhou menanyakan mengenai
senjata yang di pakai Moxiao. Shaotian dengan cepat menjawab semua pertanyaan
tersebut.
“Ye Qiu sehat?”
“Jun Moxiao adalah Ye Qiu, kan?”
“Ahhh. Benarkah?” tanyanya sok tidak
tahu.
“Benar,” akui Shaotian dengan
begitu cepatnya.
Shaotian mulai bercerita dari
awal mengenai Ye Qiu yang menelponnya dan mengajaknya main bersama. Dia juga
menceritakan mengenai Ye Qiu yang bilang kalau dia akan menambahkan keseruan
permainan Glory. Untuk menyakinkan, Shaotian bahkan meniru gaya bicara Ye Qiu saat
bilang akan menambahkan keseruan permainan Glory.
“Kau masih sempat menuntaskan
misi setelah kompetisi? Kami belum melihatmu giat berlatih,” komentar Wenzhou.
Shaotian langsung ketakutan. Dia
mengingatkan kalau Wenzhou kan tadi bilang akan memaafkannya. Tidak mungkin di
tarik kembali kan.
“Kecuali apa?”
“Salin payung Qianji untukku.”
“APA?! Kau menyuruhku mencuri? Kapten,
bukankah itu memalukan? Blue Rain selalu bersikap terhormat. Bukankah…”
“Kenapa memalukan? Kita hanya
meminjam untuk mempelajarinya. Setelah selesai, kita kembalikan. Benar juga,
kau mungkin tidak bisa mengalahkannya.”
Shaotian malah terpancing saat
mendengar kalimat Wenzhou yang meremehkannya. Dia yakin dengan kemampuannya
sekarang, dia bisa mengubah payung Qianji menjadi abu!
“Tiga jam. Ku tunggu,” perintah
Wenzhou.
“Sungguh?”
Wenzhou tidak menjawab dan
hanya tersenyum. Shaotian tahu arti senyuman itu dan langsung kabur keluar.
Wenzhou yang di tinggal
sendiri, berkata di dalam hatinya : “Kapan
kau menyelesaikan latihan itu untuk bertanding denganku, guru Ye Qiu?”
Tags:
The King’s Avatar