Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 03-2


Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 03-2
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, PERUSAHAAN, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI

Cha Young tiba di rumah Seon Ae yang sederhana dan juga restoran Seon Ae. Banyak sekali hidangan yang di hidangkan. Cha Young yang merasa kedinginan, menghangatkan tangannya dengan memegang mangkok nasi yang panas.

Seon Ae dari dapur restoran berteriak memberitahu kalau dia menjadi relawan di sanatorium itu sepekan sekali. Dan ini adalah restoran-nya. Seon Ae keluar dengan membawa 2 mangkuk nasi. Cha Young memberitahu kalau dia sudah punya nasi. Seon Ae bingung dan kaget, dia lupa akan hal itu dan kembali masuk ke dapur.
Tapi, dia kembali keluar masih membawa dengan mangkok nasi lagi. Dan dia kembali terkejut saat melihat sudah ada nasi di meja. Dia sampai menampar wajahnya sendiri karena terus menerus lupa.
“Berapa kali aku sudah melakukan ini?” tanya Seon Ae, takut.
Untuk menenangkan Seon An, Cha Young berbohong bahwa dia ingin dua nasi, makanya Seon Ae mengambilkan-nya lagi. Seon Ae senang mendengarnya dan mereka mulai makan.
Baru saja makan, telepon restoran berbunyi. Temannya yang menelpon dan meminta di buatkan semur makerel dan sujebi pedas. Cha Young mendengarkan sekaligus memperhatikan Seon Ae. Dia bisa melihat dari saku baju Seon Ae, sepertinya ada kertas resep obat.
Seon Ae selesai teleponan. Dia akan memasakan semur makerel dan sujebi pedas untuk pelanggan yang akan datang 20 menit lagi. Suami pelanggan itu meninggal muda dan dia membesarkan dua anaknya sendirian dengan mengelola salon kecantikan.
Celaka! Seon Ae tidak ingat bagaimana caranya membuat sup makerel dan sujebi pedas. Dan itu membuat Seon Ae ketakutan sendiri.
--

Kang berada di rumah sakit dan hendak ke ruang operasi, tapi para petugas melarangnya untuk masuk. tn. Lee lewat dan memberi tahu kalau sementara ini, Kang tidak boleh masuk ke ruang operasi. Ini adalah hukuman dari direktur karena sudah mencuri operasi dr. Park. Kang harus menunggu komite disiplin resmi di bentuk.
“Direktur Lee. Ada dua pasien yang harus kuoperasi hari ini.”
“Dr. Lee Jun dan Dr. Jang Yong-su akan mengurusnya,” ujar tn. Lee.
Dan belum cukup, tn. Lee menelpon HRD dan memarahinya karena belum juga menghapus kartu identitas dan sandi Kang agar tidak bisa masuk ke ruang operasi.
Mereka tidak sadar kalau Jun ada di dekat sana dan mendengarkan semua pembicaraan mereka.
--
Kang pulang ke rumah, tapi dia malah melihat koper dan tas-nya ada di depan pagar rumah. Sebelum turun, dia mengangkat telepon dari In Ju yang memberitahu kalau Min Seong belum makan apapun hari ini.
Pelayan rumah memberitahu Kang kalau Ny. Han memerintahkannya agar tidak mengizinkan Kang masuk ke dalam rumah sementara ini.
“Apa yang terjadi? Kau selalu patuh padanya. Kenapa kau bisa membuatnya semarah ini? Kau punya tempat menginap? Sekarang Pengacara Kwon sedang sekarat, kau tak punya tempat tujuan.”
Kang tampaknya juga tidak terlalu peduli lagi. Dia hanya meminta tolong pelayan untuk mengambilkan sebuah kotak yang ada di dalam kamarnya.
--
Kang sudah kembali ke mobil dengan barang-barangnya. Kotaknya di mintanya tolong di ambilkan di kamarnya, adalah kotak yang berisi kenangannya semasa kecil di Wando. Di dalam kotak itu juga ada buku resep milik ibunya.
Flashback
Pelayan ahjumma itu heran melihat Kang hendak membuang buku itu padahal Kang bilang bercita-cita menjadi koki. Kang yang masih kecil, berkata kalau dia tidak mau menjadi koki. Dia akan menjadi dokter. Dia harus menjadi dokter yang lebih baik daripada Jun. Jadi, dia tidak memerlukan buku itu. Bakar saja!
End
Dan ahjumma tidak membakar buku itu. Dia masih menyimpannya. Kang melihat isi buku itu, dan ada satu resep yaitu : sup pangsit.
--


Cha Young membantu Seon Ae untuk memasak semur makerel dan sujebi pedas. Melihat kemampuan memasak Cha Young, Seon Ae jadi penasaran dengan pekerjaan Cha Young. Cha Young menjawab kalau pekerjaan-nya adalah koki.
Para pelanggan yang datang dan memakan semur makerel dan sujebi pedas buatan Cha Young, memuji rasanya yang sangat enak.
--
Para pelanggan sudah pulang. Seon Ae segera menemui Cha Young dan memberikannya uang. Itu adalah upah untuk Cha Young karna sudah memasakan semur makerel dan sujebi pedas. Dan juga mencuci piring. Tidak hanya uang upah, Seon Ae juga memberikan uang tip.
Cha Young menolak uang itu. Seon Ae sudah membuatkannya makanan yang enak dan membiarkannya membawa kubis dan mengupas bawang. Dan juga membiarkannya menangis.
Seon Ae menerima uang itu kembali. Tapi, dia ingin tahu dimana Cha Young bekerja? Cha Young memberitahu kalau dia bekerja jauh di Mediterania, restoran di Yunani. Seon Ae kaget, kalau begitu kenapa Cha Young sampai jauh-jauh datang kemari?
“Aku akan masak untuk seseorang,” jawab Cha Young.
--
Cha Young kembali datang ke Sanatorium dengan sayur-sayuran walau hari sudah sangat larut. Dia melihat tn. Kwon (ayah Min Seong) yang ada di sekitar Sanatorium sambil memegang alat pancing. Jadinya Cha Young menghampirinya dan bertanya apakah tn. Kwon bekerja di sanatorium ini? tn. Kwon membenarkan dan memberitahu kalau dia adala direktur-nya.
Cha Young menundukan kepala dengan hormat dan kemudian bertanya, apakah dia boleh memakai dapur yang ada di sanatorium? Ahjumma di King’s Table bilang dia bisa menggunakannya.
“Ya, kau boleh pakai. Tapi kurasa sudah ada orang di sana,” jawab tn. Kwon.
--
Cha Young berjalan menuju dapur. Dan dari luar dapur, dia melihat Kang. Kang yang sedang memasak di dalam dapur. Dia membuat pangsit untuk Min Seong berdasarkan resep sup pangsit milik ibu-nya.

Cha Young sangat terkejut melihat Kang di sana. Dia tidak berani masuk dan hanya berdiri di depan pintu.


Saat itu, Kang menerima telepon dari tn. Lee. tn. Lee menyuruh Kang untuk segera ke rumah sakit karena ada situasi darurat. tn. Lee mengingatkan kalau tn. Lee sendiri yang memutuskan untuk menghukum-nya. tn. Lee tanpa tahu malu memberitahu kalau Pimpinan Jo pingsan di pesawat, sepertinya itu karena pecahnya aneurisma besar. Dan dia akan tiba di rumah sakit dalam 10 menit lagi. Pimpinan Jo dan Ny. Han sudah berteman selama 30 tahun. Jadi, Kang harus berusaha menyelematkan Pimpinan Jo. Jika berhasil, dia akan mengizinkan Kang untuk kembali bekerja.

Kang tampak kesal. Dan pada akhirnya, dia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit, meninggalkan adonan pangsit yang belum selesai di kerjakannya.

Cha Young sempat bersembunyi hingga Kang tidak tahu dia ada di sana. Dan setelah Kang keluar dari dapur, Cha Young yang masuk ke dalam dapur.
--

Kang tiba di rumah sakit dan melihat hasil CT Scan Pimpinan Jo. Tampaknya, sangat parah. Teman sesama dokternya saja sampai bingung kenapa Kang yang datang padahal dokter penanggung jawab Pimpinan Jo adalah Jun. Kenapa malah Kang yang di perintahkan membedah dan bukannya Jun?
“Kau benar,” ujar Kang.
--
Kang sudah memakai baju operasi. Temannya sesama dokter menyuruh Kang untuk menolak saja melakukan operasi ini. Menurutnya, kemungkinan sukses-nya di bawah 20 persen.
“Sejak kapan kita bisa memilih operasi?” balas Kang.
“Jika dia mati di meja operasi, kau yang harus bertanggung jawab.”
“Aku tahu.”
“Kau tahu?”
“Ya, aku tahu. Itu alasan direktur memintaku melakukannya. Dia ingin menyalahkanku. Kau mungkin bisa memilih di situasi seperti ini. Tapi aku tidak bisa. Hanya ada dua hal yang bisa kulakukan. Berusaha membuatnya tetap hidup atau dipecat dari rumah sakit,” ujar Kang.
--

tn. Lee berlari terburu-buru menuju ruang kerja Jun. Dia berusaha menghentikan Jun yang sudah memakai pakaian operasi untuk mengoperasi Pimpinan Jo. Jun dengan tegas berujar kalau Pimpinan Jo adalah pasiennya. Tapi, tn. Lee meminta Jun untuk diam saja dan dia juga sudah menugaskan Kang untuk mengoperasi. Dia bahkan sudah membuat alasan kenapa bukan Jun yang mengoperasi. Alasannya adalah Jun sedang di luar kota karena harus menghadiri konferensi.
“Kau akan curang lagi?” tanya Jun, terdengar frustasi dan kesal. “Bagaimana jika operasinya gagal? Ini akan kau jadikan alasan untuk mengusirnya?”
“Kenapa kau memakai baju operasi?”
“Kubilang aku bisa mengalahkannya sendiri. Sudah berkali-kali kubilang aku bisa mengalahkannya sendiri. Kenapa kau tak percaya padaku?” marah Jun.
“Tidak, bukannya aku tak percaya.”
“Kau pikir Kang tak akan tahu? Kau pikir dia tak tahu kau menyuruhnya mengoperasi agar bisa mengusirnya?”
“Dia tetap setuju. Dia bersedia melakukan operasi.”
“Bagaimana jika dia sukses? Belasan orang melihatku di rumah sakit beberapa jam lalu. Bagaimana jika Kang sukses alih-alih dokter pengecut yang ketakutan dan kabur? Menurutmu apa kata staf rumah sakit nanti? Lalu apa pendapat Nenek? Pernahkah terpikir olehmu bahwa aku yang akan bermasalah jika operasi Kang sukses?”
“Sudah, tak apa. Biar Kang yang mengoperasi. Kau bisa menunggu di ruang operasi,” ujar tn. Lee, kembali membuat rencana. “Kang merasa tertekan setelah dihukum. Dia mencuri operasi ini lagi untuk mengambil hati Nenek. Itu alasan kita. Aku tahu kau merendahkanku. Operasi ini tak ada harapan. Tolong dengarkan sekali ini saja dan patuhi aku. Jun, kumohon. Kumohon,” mohon tn. Lee.
--
Ruang operasi sudah siap. Kang juga sudah bersiap untuk memulai operasi. Dia bahkan sudah memberikan pengarahan. Tapi, saat itu Jun masuk dan berkata kalau dia akan menjadi cadangan kalau terjadi masalah. Hufft, pada akhirnya, Jun mengikuti rencana tn. Lee.

Jun beralasan kalau dia tadi minum alkohol karena tidak menyangka akan ada pasien darurat. Tapi, sebentar lagi dia akan sadar kembali. Dengan sinis, Kang mengucapkan terimakasih karena Jun sudah mau datang. Tapi, Jun malah membalas dengan mengejek kalau dia lah yang harusnya berterimakasih karena Kang datang kemari hanya untuk pasiennya.

Sepertinya, Kang sedikit kesal pada Jun dan tn. Lee. Karena tiba-tiba saja, dia membatalkan niatnya mengoperasi Pimpinan Jo. Dia yang akan menjadi cadangan dan menyuruh Jun untuk mengoperasi. Bagaimanapun, Pimpinan Jo adalah pasien Jun.
“Sudah ku bilang aku minum-minum,” alasan Jun.
Kang tidak bodoh. Dia mendekat dan tidak mencium bau alkohol dari tubuh Jun. Apa Jun benar-benar minum? Apa Jun tidak berbohong hanya agar bisa menghindari operasi? Dan untuk membuktikan, Kang menyuruh dr. Oh untuk memeriksa kadar alkohol darah dr. Lee. Periksa apakah Jun bisa melakukan operasi atau tidak. Dia sedikit kesal karena mengira Jun berusaha menghindari operasi. Dan dia akan meminta maaf kalau keliru.


Jun jelas tersinggung. Ini tentang harga dirinya. Daripada kadar alkohol-nya di cek, dia lebih memilih beralasan kalau dia sudah sadar dan bisa melakukan operasi. Kang memberi saran mengenai langkah operasi yang harus Jun lakukan demi mengurangi resiko, tapi Jun mengabaikannya.
Jun tetap mengikuti caranya dan berkata tidak akan mengikuti arahan dari dokter tidak kompeten seperti Kang. Kang berusaha memperingati akibat dari metode itu pada pasien yang sudah tua seperti Pimpinan Jo, tapi Jun malah menyuruh Kang untuk diam dan keluar saja dari ruang operasi. Dialah dokter si pasien.
Awalnya cara Jun terlihat tidak ada masalah, tapi setengah jalan kemudian, apa yang Kang khawatirkan terjadi. Terjadi masalah. Kondisi Pimpinan Jo menjadi kritis.
Kang tidak bisa diam lagi. Dia hendak membantu. Tapi, Jun tetap pada harga dirinya berteriak menyuruh Kang keluar. Kang akhirnya berteriak menyuruh Jun yang keluar. Sepertinya Jun masih belum sadar sepenuhnya. Jadi, jika Jun tidak ingin Pimpinan Jo mati di meja operasi, maka Jun yang harus keluar!!!
Kang segera mengambil alih posisi Jun dan melakukan operasi. Jun hanya bisa berdiri di pojok memperhatikan.
Dan tidak butuh waktu lama bagi Kang untuk mengatasi kondisi kritis Pimpinan Jo. Dia berhasil. Jun tampak sekali marah dan mungkin juga malu.
--

Cha Young mengguakan dapur, mulai membuat sup pangsit untuk Min Seong.
tn. Kwon masih ada di lapangan sanatorium dan masih membersihkan alat pancingnya.

Setelah itu, tn. Kwon membawa tas alat pancing tersebut ke ruangan Min Seong. Min Seong masih tidur. tn. Kwon duduk di sebelahnya dan tampak sedih.
--
Hari sudah pagi,
Kang menelpon Min Seong dan memberitahu kalau dia baru saja selesai operasi dan akan segera ke sana. Dia tidak lupa kalau mereka janji memancing hari ini.
“Kau tahu sudah sepuluh tahun sejak kita memancing bersama? Kau bukan dokter hebat, tapi kau terus berkata sibuk,” ujar Min Seong.
“Ya, aku tahu. Aku yang jahat.”
Baru saja mengatakan itu, seorang intern masuk dengan baju penuh noda darah. Dia sudah daritadi menelpon Kang, tapi tidak di angkat. Dia datang karena Kang harus ke ruang operasi sekarang juga. Ada bus menabrak truk. Ini kode hitam!

Kang terburu-buru pergi ke ruang UGD. Banyak orang berlumuran darah dan terluka berat. Intern memberitahu kalau ada 9 pasien retak tengkorak dan tampak tanda pendarahan. Sudah ada tiga ruang opeasi. Masalahnya, terlalu banyak ruang operasi.
Kang mulai memeriksa setiap pasien dan memberikan pengarahan mengenai apa yang harus di lakukan. Suasana sangat hectic.
Kang berusaha yang terbaik untuk segera menyelesaikan operasi. Itu karena dia berjanji pada Min Seong kalau dia pasti akan datang ke tempat memancing. Dia janji. Dan Min Seong berkata kalau dia akan menunggu Kang di lokasi memancing. Dan juga, dia menyuruh Kang untuk menyelematkan banyak nyawa sebanyak mungkin.
--
Cha Young sudah selesai membuatkan sup pangsit, dan dia menyerahkannya pada In Ju yang adalah wali Min Seong. In Jue jelas tidak mengenalinya dan bertanya siapa Cha Young?
Cha Young berbohong kalau dia hanya datang karena di suruh. Ini adalah sup pangsit. dr. Lee Kang yang memintanya memberikan ini pada Min Seong. Untuk kuahnya, harus di panaskan sebelum di tuangkan ke mangku.
In Ju semakin bingung karena Kang sudah membelikan sup pangsit waktu itu untuk Min Seong dan Min Seong tidak memakannya.
“Ini bukan dari restoran. Ini buatan tangan,” ujar Cha Young.
“Ini buatan tangan? Siapa yang membuatnya?”
“Dr. Lee Kang.”
“Aku tak tahu Kang bisa memasak.”
“Tolong beri tahu Min-seong untuk menikmati makanannya. Katakan Dr. Lee berusaha keras untuk membuatnya,” ujar Cha Young, dan terlihat kalau dia berusaha keras untuk tidak menangis.
Usai mengatakan itu, Cha Young berbalik pergi.
--

In Ju mengantarkan sup pangsit itu pada Min Seong. Min Seong tertawa mendengar kalau Kang yang membuat sup pangsit tersebut. In Ju menyendokan pangsit ke piring kecil dan menyuruh Min Seong mencobanya karena Kang sudah berusaha keras.

Baru makan segigit, ekspresi Min Seong berubah. Dia sangat menikmati pangsit tersebut. In Ju senang melihatnya. Min Seong menyuruh In Ju untuk mencobanya juga. Ini adalah sup pangsit terbaik yang pernah di makannya. In Ju langsung mencoba dan memuji rasanya yang lezat.
Min Seong terdiam. Dia menatap keluar jendela. Jelas, dia sadar kalau itu adalah pangsit buatan Cha Young.

Cha Young ada di luar sanatorium. Matanya berkaca-kaca. Dia berkata di dalam hatinya, menatap gedung Sanatorium, seolah Min Seong-lah yang ada di hadapannya, berkata berulang kali : “Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf.” Dia menangis. Tangisan rasa bersalahnya pada Min Seong.

Min Seong tersenyum. Dia kembali memakan sup pangsitnya dengan wajah bahagia.
--

Hari sudah sangat sore saat Kang menyelesaikan operasinya. Dia juga tampak sangat kelelahan. Dia melihat jam di meja. Sudah jam 17.08.
Kang langsung menelpon Min Seong. Tapi tidak di angkat. Kang kembali mencoba. Jadinya, Kang meninggalkan pesan suara : “Kau marah? Karena itu kau tak menjawab? Maaf. Aku harus selesaikan operasi terakhir. Kau tidak di lokasi memancing, 'kan? Katakan kau di mana. Aku akan segera ke sana.”
Tidak lama setelah dia meninggalkan pesan suara, dia mendapat telepon dari Min Seong. Kang langsung mengangkatnya.
“Kang-ah,” suara tn. Kwon. “Min Seong sudah pergi.”
Itu menjadi pukulan hebat bagi Kang.
“Dia menunggumu di lokasi memancing. Dia baru saja meninggal,” beritahu tn. Kwon.
Sedih!!! Benar-benar sedih!!! Hatiku perih. Apalagi dengan Kang. Sahabat terbaik-nya, meninggal di saat menunggunya. Di saat seharusnya mereka bertemu. Dia tidak bisa menepati janjinya.
--


Cha Young ada di restoran Seon Ae. Menangis terisak-isak. Tampaknya, dia juga mendengar kabar kematian Min Seong.

--===--
Sudah sampai episode 03, dan aku merasa drama Chocolate ini memberi warna tersendiri. Terasa berbeda dengan drama Korea yang sudah pernah ku tonton. Menonton drama ini di dukung dengan ost-nya, dan scene-scene yang sederhana, seperti ngena ke hati. Aku menyukai karakter Min Seong. Dan tidak menyangka dia akan pergi secepat ini.
Aku berharap, sampai episode terakhir, drama Chocolate bisa tetap mempertahankan ritme drama-nya. Tidak terlalu slow, tapi juga tidak seperti terkejar-kejar. Berlalu dengan tenang dan hangat. Aku sedih saat Min Seong meninggal.

2 Comments

Previous Post Next Post