Sinopsis K- Drama : Crash Landing On You Episode 5 - part 1

Network : tvN Netflix
Tokoh, Kejadian, Organisasi, dan Latar Belakang adalah Fiksi

Selangkah demi selangkah. Se Ri berjalan mendekat ke arah cahaya yang di lihat nya, dan dia pun bertemu dengan Jung Hyuk.

“Kali ini bukan cuma lilin, tapi yang wangi. Benar, kan?”
“Benar.”
Se Ri tersenyum senang. Dan Jung Hyuk tersenyum juga.

Seung Jung mengomentari bahwa tampak nya Seo Dan baru saja di campak kan. Dan Seo Dan mengucap kan terima kasih dengan sopan. Dan Seung Jung mengiyakan, lalu dia pun pergi darisana.

Se Ri menanyakan, kenapa Jung Hyuk bisa berdiri disana di waktu yang tepat dengan lilin, karena itu membuat jantung nya jadi berdebar- debar. Dan Se Ri menebak bahwa Jung Hyuk pasti juga pernah melakukan hal yang sama dulu, karena Jung Hyuk sangat hebat, hebat dalam merayu. Mendengar itu, Jung Hyuk berhenti berjalan dan menatap Se Ri.
“Kenapa?” tanya Se Ri, bingung.

Jung Hyuk mengingat perkataan Ju Meok tentang hati. “Aku ragu soal ini, tapi ..”
“Ada apa?”
“Karena kamu bilang jantung mu berdebar ..” kata Jung Hyuk dengan gugup. “Aku hanya ingin memastikan agar tidak gugup, ada yang harus ku katakan.”
“Kenapa rumit sekali? Apa? Bilang saja,” balas Se Ri, bingung.
“Aku punya kekasih. Dia tunanganku.”

Se Ri terkejut dan meminta Jung Hyuk untuk mengulang kembali perkataan barusan. Lalu dia menjelaskan bahwa dia sama sekali tidak gugup, dan Jung Hyuk pasti telah salah paham, karena ntah Jung Hyuk sudah punya pacar atau tunangan dia sama sekali tidak peduli. Karena dia juga punya banyak pria di Seoul dan para pria itu pasti sedang menangis saat ini, karena itulah dia harus segera kembali.
Mengetahui itu, Jung Hyuk tampak cemburu, tapi dia sendiri tanpa tidak menyadari nya. Se Ri menjelaskan bahwa dia mau kembali ke Seoul untuk para pria nya dan dia tidak ingin tinggal di sini. Walaupun Jung Hyuk meminta nya untuk tinggal, dia tidak akan mau. Jadi dia tersinggung dengan perkataan Jung Hyuk yang menyiratkan seolah dia menyukai Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk pun mengerti.


“Tenang saja. Aku tidak pandai melewati batas. Aku tidak pernah di tilang saat menyetir. Aku tidak pernah begitu. Aku terus fokus dan tidak lihat ke samping,” jelas Se Ri dengan berapi- api.
“Bukankah kamu harus sedikit lihat ke samping?” tanya Jung Hyuk, bolos.
“Pentingkah itu? Kamu tidak paham?” balas Se Ri. Lalu dia pun berjalan pergi duluan sambil mendengus kesal. Dan Jung Hyuk segera mengikuti nya.

Cheon menanyakan, apakah Seung Jung adalah seorang aktor, karena Seung Jung sangat pandai dalam memakai logat Utara mereka. Dan Seung Jung menjelaskan bahwa seorang penipu bisa segala nya, bahkan dia bisa berbicara dengan logat Jeju. Dan Cheon tertawa pelan.

Tepat di saat itu, Se Ri dan Jung Hyuk lewat di samping mobil mereka. Dan Seung Jung pun langsung meminta Cheon untuk menghentikan mobil sebentar. Lalu dia turun untuk memastikan, tapi Se Ri dan Jung Hyuk sudah tidak kelihatan lagi.
“Ada apa?” tanya Cheon, heran.
“Tampaknya, aku lihat kenalan ku,” jawab Seung Jung.
“Kamu tidak kenal siapapun disini,” balas Cheon.
Ibu lain dan Ibu bermake up tebal (Ok Geum). Mereka menghampiri Seo Dan yang berdiri di depan rumah Jung Hyuk, dan bertanya siapa yang di cari nya. Dan Seo Dan menjawab bahwa dia mau menemui Jung Hyuk. Dengan penasaran, mereka berdua menanyakan siapa Seo Dan sampai datang semalam ini. Dan Seo Dan menolak untuk menjawab.

“Aku kepala desa ini. Biar kulihat identitas mu,” kata Ibu lain. Dan Seo Dan pun menunjuk kan kartu identitas nya kepada mereka. “Jadi, kamu masih tidak mau memberitahu apa hubungan mu dengan nya?” tanya Ibu lain, masih penasaran.
“Aku tunangann nya,” jawab Seo Dan. “Aku tunangan Ri Jung Hyuk.”
Mendengar itu, Ibu lain dan Ok Geum sangat terkejut. Dan memutus kan untuk pergi dari sana terlebih dahulu.
Sepanjang perjalanan. Se Ri terus mengomel tentang betapa tidak setia nya Jung Hyuk, karena memiliki dua tunangan. Dan Jung Hyuk pun menjelaskan bahwa itu tidak benar, sebab Se Ri bukanlah tunangan nya dan dia mengira bahwa Se Ri akan segera pergi.


“Aku tidak bisa pergi. Paham? Tidak bisa. Kenapa terus bilang begitu? Dan bagaimana kalau ini jadi masalah? Kita akan kena getah nya,” keluh Se Ri dengan kesal.
“Tidak akan terjadi,” jawab Jung Hyuk dengan yakin.
“Bagaimana kalau dia kemari? Kamu tidak perhitung kan?”
“Dia sedang belajar di Rusia. Berarti, dia tidak akan kemari untuk sementara. Menurut mu, aku tidak memperhitung kan itu? Aku tidak bodoh,” jelas Jung Hyuk, kesal. Lalu dia pun berjalan duluan.
Namun baru saja berjalan sedikit, Jung Hyuk langsung melihat Seo Dan berdiri di depan rumah nya. Dan dia merasa terkejut sendiri.


Seo Dan tersenyum kepada Jung Hyuk. Dan saat Se Ri melihat itu, dia menatap Jung Hyuk dengan heran, lalu akhirnya dia pun sadar siapa itu. “Masalah itu terjadi, kan?” keluh Se Ri, berbisik pelan. “Jadi kamu bodoh, pak Ri. Kamu akan bagaimana sekarang?”
Tanpa menjawab Jung Hyuk berjalan mendekati Seo Dan yang berjalan ke arah nya juga. “Kapan kamu pulang dari Rusia?”
“Sudah beberapa hari. Maaf, aku tidak mengabari mu,” jelas Seo Dan. Lalu dia menjelaskan maksud kedatangan nya yang mau mengambil mobil yang di pinjam oleh Jung Hyuk.

Dengan cepat, Jung Hyuk segera menjelaskan bahwa dia akan mengembalikan mobil itu pekan depan. Dan Seo Dan pun mengerti. Lalu Jung Hyuk ingin mengenalkan Se Ri, dan Se Ri tersenyum dengan ramah kepada Seo Dan. Tapi sebelum Jung Hyuk sempat berbicara, Seo Dan langsung berbicara lagi, seolah dia tidak peduli siapa Se Ri dan kenapa Se Ri ada disana.
“Ibuku ingin tahu kabar mu. Berkunjunglah ke Pyongyang. Mari kita makan malam bersama. Berikan aku kunci nya. Aku akan pergi,” jelas Seo Dan.
“Berbahaya menyetir sendiri semalam ini. Jalan nya jelek, tidak seperti di Pyongyang,” balas Jung Hyuk. Dan Seo Dan menanyakan, apa yang harus di lakukan nya. Jung Hyuk pun menjawab bahwa dia akan mengantarkan Seo Dan pulang. Dan Seo Dan setuju serta berterima kasih.

Jung Hyuk kemudian menjelas kan tentang Se Ri yang ada bersama nya. Dia menjelaskan bahwa Se Ri sedang menjalani misi bersama nya, Se Ri adalah kolega nya. Dan Se Ri mengiyakan. Dengan senang, Seo Dan menanyakan,  apa yang akan terjadi setelah misi Se Ri selesai, akankah Se Ri masih akan saling bertemu dengan Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk langsung menjawab dengan tegas bahwa dia tidak akan bertemu lagi dengan Se Ri.

Mendengar itu, Se Ri tampak terkejut, tapi dia langsung menutupi nya dan menjawab bahwa apa yang Jung Hyuk katakan adalah benar. Hubungan mereka hanya semacam aliansi strategis, jadi mereka tidak akan bertemu lagi begitu misi selesai. Jadi dia meminta Seo Dan agar tidak salah paham. Lalu dia menjelaskan tentang aksen aneh nya, dengan alasan dia adalah agen dari Divisi 11.
“Aku tidak peduli,” jawab Seo Dan, cuek dan dingin.
“Setidak nya tidak ada salah paham. Syukurlah,” balas Se Ri dengan ramah. Kemudian dia pun pamit untuk pulang duluan.



Namun sebelum Se Ri pergi, Jung Hyuk langsung memegang tangan nya dan menghentikan nya. Melihat itu, Seo Dan tampak cemburu. Tapi tanpa menyadari itu, Jung Hyuk menarik tangan Se RI ke arah rumah nya. “Rumah mu tetap disini. Diluar gelap, kunci pintu dan tetap di dalam. Aku akan kembali,” jelas Jung Hyuk dengan tegas.

Se Ri mengerti dan masuk ke dalam rumah. Jung Hyuk kemudian mengajak Seo Dan untuk berangkat. Namun sebelum menjauh pergi darisana, Jung Hyuk mengintip ke belakang dari kaca spion untuk memeriksa apakah Se Ri sudah menutup pintu rumah dengan benar. Dan Seo Dan menyadari itu.

Se Ri bersandar di belakang pintu pagar. Dia tampak sedih.
“Kamu tahu sudah berapa kali kita bertemu?” tanya Seo Dan. “Ini kali ketujuh. Kita bertemu dengan orang tua sebanyak empat kali, dan di kali kelima, kita bertunangan. Itu tujuh tahun yang lalu.”
“Sudah selama itu?” balas Jung Hyuk, cuek.
“Setelah pertunangan, pernikahan. Begitu urutannya. Tapi bukankah ada sesuatu yang hilang?”
Jung Hyuk tidak mengerti. Dan Seo Dan menjelaskan bahwa hal yang hilang dari mereka adalah cinta. Dia ingin mereka berdua untuk saling mencintai dan segera menikah. Jadi dia mohon kerja sama Jung Hyuk. Dan dengan kaku, Jung Hyuk menjawab bahwa dia akan mengusahakan nya.
Seo Dan lalu mengalihkan pembicaraan, dia menghubungin Ibu nya untuk memberitahu bahwa dirinya dan Jung Hyuk akan datang bersama.

Ibu Seo memamerkan dress biru panjang yang di pakai nya dan lalu mnenanyakan pendapat Myeong Seok. Kemudian saa tmelihat bahwa Myeong Seok seperti biasa saja. Ibu Seo pun segera mengganti pakaian nya menjadi dress merah panjang. Dan Myeong Seok menjelaskan bahwa itu terlalu mencolok. Ibu Seo kemudian berganti pakaian lagi. Dan dengan kesal Myeong Seok menjelaskan bahwa bukan Ibu Seo yang mau menikah, jadi kenapa Ibu Seo yang repot berdandan.
“Tolong perhatikanlah. Kakak mau bertemu menantu setelah bertahun- tahun,” keluh Ibu Seo.
“Pada dasarnya, dia belum jadi menantu kakak,” balas Myeong Seok.

Dengan sikap seperti preman, Ibu Seo langsung menatap nya dengan tajam. Dan Myeong Seok pun segera menyarankan supaya Ibu Seo cukup memakai pakaian yang sopan saja.
Ibu Seo dengan segera mengganti pakaiannya mengenakan hanbok putih. Dan Myeong Seok meminta nya untuk mengikat rambut, jika tidak, orang akan mengira bahwa Ibu Seo adalah hantu dan lalu pingsan.
“Diam dan tunggu di luar. Bagaimana kalau Jung Hyuk pergi setelah mengembalikan mobil nya? Pastikan ajak dia ke rumah kita, ya?” keluh Ibu Seo dengan kesal sambil terus menendang Myeong Seok supaya pergi dari rumah nya.

Myeong Seok berdiri di depan gedung apatermen dan merokok. Lalu saat dia melihat Jung Hyuk telah datang, dia pun segera menyapa Jung Hyuk dan menarik nya untuk segera masuk ke dalam rumah bersama nya dan menyapa keluarga mereka. Dan tanpa menolak, Jung Hyuk mengikuti nya.


Didalam lift. Petugas lift menanyakan, apakah Jung Hyuk datang dan mau menginap, karena jika iya, maka dia harus membuat laporan. Dan Jung Hyuk langsung menjawab bahwa dia hanya mampir saja.
“Kalian sudah lama tidak bertemu. Pasti senang bisa bertemu lagi. Tidak heran Jung Hyuk mengantar mu jauh- jauh kemari. Dan meskipun Jung Hyuk tampak dingin, tapi dia lebih tulus daripada pria yang lain. Dia berbeda. Kalian tujuh tahun tidak bertemu. Pria lain pasti sudah berselingkuh dua hingga tiga kali. Bahkan ada bajingan yang mengajak wanita untuk tinggal dengannya,” kata Myeong Seok dengan senang. Dan memuji Jung Hyuk.
Tapi mendengar itu, Jung Hyuk sama sekali tidak merasa dipuji, malahan dia jadi tampak bersalah sambil memandang sedikit ke arah Seo Dan. Dengan suara pelan, Seo Dan meminta Myeong Seok untuk lebih baik mereka diam saja. Dan walaupun merasa bingung, Myeong Seok pun diam.

“Kak Myeong Eun (Ibu Seo Dan), kamu hanya pakai kaus kaki,” komentar Myeong Seok, mengingatkan. Saat Myeong Eun menyambut mereka dan mengangkat sedikit pakaian nya.

Mendengar komentar itu, Myeong Eun langsung menurun kan pakaian nya. Dan dengan sikap seolah biasa saja, dia menyapa Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk pun membalas sapaannya.
“Lama tidak bertemu. Maaf, aku datang terlambat,” kata Jung Hyuk.
“Jangan begitu. Ini belum terlambat. Tapi pernikahanmu,” balas Myeong Eun, menyindiri sedikit. Kemudian dia pun mempersilahkan Jung Hyuk untuk masuk dan makan.
Jung Hyuk menolak karena dia hanya mampir. Tapi Myeong Eun memaksa karena dia telah memasak, jadi dia ingin mereka untuk makan bersama. Dan dengan heran, Myeong Seok mengingatkan bahwa mereka sudah makan tadi.
“Kamu belum pulang?” bentak Myeong Eun, kesal. Lalu dengan ramah dia tersenyum dan mengajak Jung Hyuk untuk masuk. Dan tanpa bisa menolak, Jung Hyuk pun mengganguk.
Dimeja makan. Terdapat banyak sekali macam makanan yang tampak sangat mewah dan bahkan ada anggur merah juga. Myeong Eun menjelaskan bahwa biasa nya mereka memang makan seperti ini. Dan mendengar itu, Myeong Seok memandang nya dengan bingung. Sementara Jung Hyuk mengucapakan terima kasih.

Myeong Eun kemudian membahas tentang Seo Dan. Saat Seo Dan baru saja pulang dari Rusia, banyak pencari jodoh yang tahu ntah bagaimana dan mereka memohon supaya dapat bertemu dengan Seo Dan sekali. Lalu dia pun bersikeras kepada mereka semua bahwa Seo Dan sudah memilki tunangan, tapi semuanya begitu bersikeras dan itu sangat menganggu nya serta membuat nya sangat keras.


“Bersikeras? Siapa?” tanya Myeong Seok, bingung. Dan Myeong Eun serta Seo Dan langsung memandang nya dengan tajam. “Maksudku, aku tidak pernah dengar soal ini,” jelas Myeong Seok dengan polos nya.

“Buka mulut mu,“ suruh Myeong Eun. Lalu dia memasukkan satu daging besar ke dalam mulut nya. “Kunyah ini dan tutup mulut mu.”
Jung Hyuk tidak memperdulikan hal itu dan mengecek jam nya.
Seung Jung duduk di rumah nya sambil merenung kan tentang Se Ri yang barusan tidak sengaja di lihat nya. Dia bertanya- tanya apakah itu tadi mungkin hanyalah orang yang mirip dengan Se Ri, karena mereka berdua tampak sangat mirip sekali.

Flash back
Dengan sikap elegan. Se Ri mengiris sedikit potongan daging nya dan memakan nya. Lalu dia mengelap mulut nya. Melihat itu, Seung Jung bertanya, apakah sudah selesai.
“Bukankah kakak ku bilang kalau nama julukan ku Putri Pemilih? Kecuali makanannya sangat enak, aku tidak akan makan lebih dari tiga suap,” jelas Se Ri.
“Koki disini juga andal.  Akan kuajak kamu ke tempat yang lebih baik.”
“Tidak perlu. Tidak akan ada lain kali.”

Seung Jung menjelaskan bahwa dia tidak tahu kalau Se Ri secantik ini, jadi dia berharap akan ada lain kali. Dan Se Ri membahas bahwa dia mendengar kalau nilai akademis Seung Jung sempurna serta Seung Jung memiliki naluri yang tajam walaupun masih mudah, bahkan Seung Jung berivenstasi dengan cerdas. Mendengar pujian itu, Seung Jung tersenyum senang.
“Kakak kedua ku tampak jatuh cinta kepada mu. Tapi pak Gu, aku tidak akan terbuai. Aku bisa lihat segala nya. Kamu hanay menyiapkan fondasi nya saat ini untuk tujuan yang lebih besar. Tampak nya kamu mau menikahi ku agar bisa memiliki semua nya. Kurasa itu tidak akan terjadi,” jelas Se Ri dengan tegas dan dingin. “Aku tumbuh di keluarga yang kompetitif. Jadi, pengamatan ku tajam. Ambillah uang jajan dari kakak ku dan selesaikan.”
Dengan ramah, Seung Jung terus tersenyum. Dan tanpa memperdulikan itu, Se Ri mencoba wine di dalam gelas nya lalu dia mengomentari bahwa wine itu juga tidak enak.
Flash back end
Seung Jung tersenyum lucu. “Dia yang terpandai di keluarga nya. Dia sedang apa, ya?”

Se Ri mengambil buku dan bersikap seolah dia sedang sibuk membaca. Namun saat dia mendengar suara ketukan di pintu, dia pun langsung berlari keluar sambil tersenyum senang. Tapi ternyata itu hanya angin saja dan dengan kecewa Se Ri langsung menutup pintu.

“Sedang apa aku sekarang? Ini seperti aku menantikan kepulangan nya. astaga. Aku sungguh malu. Lucu sekali. Sangat lucu sekali,” gumam Se Ri kepada dirinya sendiri sambil tertawa pelan dan memungut kembali buku yang sempat dibuangnya ke lantai begitu saja.


Kemudian tiba- tiba terdengar suara pagar di ketuk, dan Se Ri pun langsung membuang kembali ke lantai begitu saja. Dan berlari keluar rumah. Dengna senang dia tersenyum dan membuka pintu pagar. Tapi ternyata yang berada di luar adalah para Ibu- Ibu kampung yang menatap nya dengan kasihan. Dan Se Ri pun langsung merasa kecewa serta bingung.
“Kenapa kalian kemari?” tanya Se Ri dengan bingung.
“Kami lihat semuanya tadi. Kamu pasti patah hati,” kata Ok Geum.
“Aku pernah lihat banyak monster, tapi aku tidak tahu kalau Jung Hyuk setega it. Aku turut berduka,” tambah Ibu lain dengan raut bersimpati.


Young Ae kemudian mengajak semuanya untuk langsung masuk ke dalam dan makan PK serta Bir untuk menghibur Se Ri yang pasti sedang patah hati. Dan sebelum Se Ri bisa menolak, mereka sudah mendorong nya dan masuk ke dalam rumah begitu saja.
Dengan bingung, Se Ri menahan Myeong Sun dan menanyakan, apa itu PK serta Bir, apakah itu sama dengan Ayam dan Bir. Dan Myeong Sun pun menunjuk kan Pollack kering dan bir yang di bawa nya.

“Tapi kenapa kalian lakukan ini di tengah malam?” tanya Se Ri dengan bingung, saat mereka semua mengajak nya untuk bersulang. Dan tanpa menjawab Young Ae mengajak semua nya untuk minum. Dan Se Ri pun meminum nya.

Ok Geum menjelaskan bahwa selama ini mereka terus menggujingkan kalau Se Ri tidak memiliki moral. Tapi hari ini mereka bertemu dengan wanita yang lebih tidak bermoral. Dan mereka merasa kasihan kepada Se Ri.
Se Ri merasa bingung dengan apa yang mereka semua bicarakan, jadi dia pun bertanya, apa tidak bermoral itu maksud nya jalang. Dan mereka semua balik bingung, karena mereka tidak tahu apa maksud nya kata ‘Jalang’. Se Ri pun menjelaskan dengan detail, jalang itu artinya pelacur, brengsek, dan bajingan tengik. Dan mereka pun mengerti.

“Ada banyak juga kata- kata makian di Selatan,” komentar Myeong Sun, kagum. Dan Ok Geum pun menjelaskan bahwa tidak bermoral itu artinya Jalang.
Ok Geum kemudian mengulangin perkataan Seo Dan barusan. “Aku adalah tunangan Ri Jung Hyuk. Dan yang membuat ku kesal, Jung Hyuk kita memasuk kan wanita itu ke mobil dan pergi begitu saja,” jelas nya. Dan semuanya langsung berkomentar kasihan kepada Se Ri.
“Astaga.”
“Itu menyedihkan.”

Se Ri tersenyum dengan tenang kepada mereka semua yang menatap nya dengan kasihan. Dia berterima kasih atas perhatian mereka semua dan menjelaskan bahwa dia serta Jung Hyuk bisa mengurus urusan mereka sendiri.
“Kalian pasti tahu, aku selalu mengira Jung Hyuk adalah pria yang baik,” kata Young Ae, ikut berbicara. “Tapi, jika dia bertunangan dengan orang lain sementara sudah bertunangan, kamu harus patah kan leher nya,” jelas Young Ae kepada Se Ri sambil mematahkan kepala Pollack kering nya sebagai contoh.
“Apa? Patahkan apa nya?” tanya Se Ri. Terkejut.

Young Ae melemparkan Pollack kering nya dan menjelaskan dengan kesal bahwa dia akan memberikan pelajaran kepada Jung Hyuk. Dan semuanya setuju. Myeong Sun menambahkan bahwa mereka harus melakukan sesuatu demi desa mereka. Dan semuanya setuju juga.
“Akulah yang dicampakkan. Kalian semua, tenanglah,” kata Se Ri mencoba untuk menenangkan mereka semua. Tapi mereka semua malah semakin ribut, mereka tidak bisa terima yang namanya berselingkuhan, jadi mereka semua ingin memberikan pelajaran kepada Jung Hyuk. Kemudian dengan kompak mereka bersulang dan minum bersama.
“Pantas saja penggemar musiman lebih menakutka dari anti-fan,” gumam Se Ri merasa ngeri. Mendengar kata ‘penggemar musiman’, Ok Geum tidak mengerti dan bertanya apa itu. Malas menjelaskan Se Ri pun mengalihkan pembicaraan dan mengajak mereka semua untuk bersulang. Lalu mereka semua pun minum bersama- sama.
“Astaga, kita tidak bisa menilai buku dari sampulnya,” gumam Pria penyadap, ikut mengomentari Jung Hyuk yang berselingkuh.

Young Ae menjelaskan bahwa dia akan memberitahu suaminya, yaitu Kolonel Senior, kalau Jung Hyuk harus mendapatkan kesulitan tambahan di kemiliteran. Karena menurutnya bagaimana bisa orang yang tidak bermoral memimpin sebuah kompi. Dan semua nya setuju.
Mendengar itu, Se Ri terkejut. “Sejujurnya, kedua orang tua Pak Ri dan wanita tadi, ingin mereka bersama. Ini semacam pernikahan yang di atur,” kata Se Ri, menjelaskan.
“Lalu bagaimana denganmu, Sam Suk?” tanya Young Ae, perhatian.

“Aku .. kalian tahu Romeo dan Juliet?” tanya Se Ri. Dan semuanya tidak tahu apa itu dan siapa itu. “Kalau Gyeonu dan Jiknyeo?” tanya Se Ri. Dan semuanya langsung berseru bahwa mereka mengerti. “Aku seperti Jiknyeo. Aku begitu mencintainya, tapi ada tembok realitas yang menghalangi,” jelas Se Ri dengan sikap seolah dia merasa sangat sedih dan menderita.

“Lalu maksudmu, pertentangan orang tua mereka menghalangi cinta mu?” tanya Young Ae.
“Kamu menyimpulkan nya dengan baik. Itulah situasi sebenarnya,” jelas Se Ri. Dan Young Ae langsung merasa betapa baik nya Se Ri dan betapa tegar nya Se Ri. “Dia tidak mau melawan keinginan orang tua nya, dan aku bisa memahami nya. Jadi, kalian harus memahami nya juga,” pinta Se Ri.


Dengan terharu, Young Ae memegang tangan Se Ri dan memuji betapa baik nya Se Ri yang rela membiarkan pria nya sendiri pergi dengan wanita lain ke Pyongyang. “Sam Suk, kamu sungguh hebat.”
“Jangan memuji ku. Bagaimana kalau kita minum saja?” balas Se Ri. Dan semuanya langsung setuju serta mengangkat kaleng bir mereka, lalu mereka pun minum bersama- sama.

Seo Dan menanyakan, apakah Jung Hyuk akan mampir ke stasiun. Dan Jung Hyuk menjawab bahwa dia mau mampir ke tempat lain dahulu. Myeong Seok menawar kan diri untuk mengantarkan Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk menolak, sebab dia bisa naik taksi, lalu dia pun memberikan hormat dan pamit lalu pergi.
Kemudian Myeong Seok segera masuk kembali ke dalam gedung, karena dia merasa sangat dingin. Sementara Seo Dan tetap berdiri di sana dan memperhatikan Jung Hyuk yang pergi.


Saat petugas penjaga melihat Jung Hyuk berada didalam taksi, dia langsung memberikan hormat kepada Jung Hyuk dan menyingkirkan penghalang untuk membiarkan taksi Jung Hyuk melalui jalan ke tempat mereka. Kemudian sesampainya di depan sebuah rumah besar, Jung Hyuk masuk ke dalam nya dan dia disambut oleh suara burung unta yang berkicau.


“Jung Hyuk. Kamu tidak bilang mau datang. Sudah makan?” sambut Ibu dengan senang.
“Sudah. Tapi kenapa ada burung unta?” tanya Jung Hyuk.
“Sekarang pelihara burung Unta lebih bagus dari anjing. Tren baru. Lebih lantang daripada anjing.”

Jung Hyuk kemudian menemui Ayahnya diruang belajar. Ibu Jung menjelaskan bahwa dua hari lalu Seo Dan ada datang berkunjung dan dia tampak semakin cantik. Lalu Ayah Jung menjelaskan bahwa sebaiknya mereka segera mengadakan pernikaha tahun ini, karena Jung Hyuk dan Seo Dan sudah bertunangan selama tujuh tahun. Dan Ibu Jung terkejut sebab Seo Dan baru saja pulang dan Jung Hyuk masih bekerja di garis perbatasan.
“Aku turuti Ayah. Tapi bolehkah aku meminta sesuatu?” pinta Jung Hyuk.
Dengan perhatian, Young Ae mengatakan bahwa jika Se Ri membutuhkan bantuan soal hubungan Se Ri dengan Jung Hyuk, maka Se Ri bisa menghubungi nya, karena dia siap untuk membantu. Dan Se Ri pun menjelaskan bahwa seandainya Jung Hyuk bisa mendapatkan promosi dan bisa semakin sukses, maka orang tua Jung Hyuk mungkin saja akan bermurah hati. Contohnya, jika Jung Hyuk mendapatkan Bintang Prestasi.

“Ah,” kata Young Ae, mengerti. “Jangan khawatir. Akan kuberi tahu suami ku.”
“Sungguh?’ tanya Se Ri dengan senang. Dan Young Ae mengiyakan. “Kak Young Ae,” panggil Se Ri dengan manis sambil memeluk tangan Young Ae.

Ibu lain yang sudah mabuk meneriaki Se Ri supaya memutuskan Jung Hyuk saja dan jangan menikahi Jung Hyuk. Karena begitu menikah, pria yang Se Ri cintai akan tiada dan akan menghilang. Jadi jika Se Ri cinta, maka lebih baik Se Ri menyimpan itu saja di dalam hati nya. Dengan begitu, Jung Hyuk tidak akan menghilang.
“Kamu ini kenapa? Kamu sudah mabuk?” bentak Young Ae. Dan Ok Geum meminta maaf menggantikan Ibu lain.

Ibu lain yang sudah benar- benar mabuk memegang wajah Young Ae dan bertanya dengan perhatian. “Young Ae, kamu sungguh suka suami mu? Kamu menyukai nya karena dia Kolonel Senior? Selain Kolonel Senior, apa yang hebat dari nya? Dia cuma rakun tua,” kata nya.
Ok Geum langsung menutup mulut Ibu lain. Dan Myeong Sun langsung mengingat kan nya. Dengan kesal, Young Ae menyuruh mereka semua untuk menyeret Ibu lain supaya pergi. Dan mereka semua pun langsung melakukannya.
“Kenapa aku tidak boleh bilang kalau dia cuma rakun tua?” teriak Ibu lain, tidak mengerti. Dan semua nya langsung meminta maaf menggantikannya, lalu mengangkat nya untuk pergi darisana. Dan dengan kesal, Young Ae mengeluh lalu pergi darisana juga.
Se Ri kemudian berniat untuk masuk ke dalam, namun sebelum itu dia memeriksa apakah Jung Hyuk sudah akan pulang. Dan saat dia melihat bahwa tidak ada siapapun disana, dengan kecewa Se Ri pun menutup pintu dan masuk ke dalam rumah.
Sampai pagi. Se Ri masih minum. Dan lalu saat minumannya telah habis, dengan kesal dia meremas kaleng minum nya dan melemparkan nya.

Jung Hyuk akhirnya pulang. Dan Se Ri langsung mengatakan kalau Jung Hyuk tidur di luar. Jung Hyuk menjelaskan bahwa dia tidak tidur di luar rumah dan tidak menginap. Tapi bagi Se Ri itu tetap sama saja, karena Jung Hyuk tidak pulang semalaman.
Jung Hyuk kemudian mau masuk ke dalam rumah, tapi Se Ri langsung mengingat kan nya untuk tidak melewati batas kaleng yang telah di susun nya menjadi barisan di lantai. Dia menjelaskan bahwa itu adalah garis perbatasan mereka, jadi Jung Hyuk tidak boleh melewati garis itu, jika Jung Hyuk tidak mau ada perang.

“Kamu marah?” tanya Jung Hyuk, menebak.
“Tidak. Untuk apa?” balas Se Ri.
“Jika kamu tidak marah …”
“Tidak,” tegas Se Ri, menyangkal.

Dengan ngeri, Jung Hyuk meminta Se Ri untuk menurun kan pisau yang Se Ri pegang sekarang terlebih dahulu. Dan Se Ri pun menusuk kan pisau itu ke apel nya, baru dia meletak kan nya ke atas meja. Kemudian dia menjelaskan bahwa dia tidak bisa tidur semalam, jadi dia pun menghitung nya. Menghitung waktu yang Jung Hyuk perlukan dari sini ke Pyongyang dan dari Pyongyang ke sini. Karena sebelum pergi Jung Hyuk mengatakan ‘Aku akan kembali’, tapi ternyata tidak.
Kemudian Se Ri mengambi kembali pisau nya dan melanjutkan kegiatannya dalam mengupas kulit apel.

“Aku ada urusan,” jelas Jung Hyuk. “Aku menjadikanmu anggota tim nasional yang ikut serta kompetisi trek internasional.”
“Apa katamu?!”
“Lalu kamu bisa ke Eropa dengan pesawat terbang.”
Se Ri tidak menyangka bahwa Jung Hyuk ternyata sedang membantu nya untuk mencari cara supaya dia bisa pulang, dan dia menjelaskan bahwa Jung Hyuk seharusnya bilang dari awal, sehingga dia tidak jadi merasa bersalah. Dan Jung Hyuk pun melangkah masuk ke dalam rumah.

“Tapi … Aku memang cukup atletis dan bisa berlari. Tapi tidak cukup baik untuk menjadi tim nasional …” kata Se Ri, ragu dan cemas.
“Kau anggota cadangan, jika ada yang cedera. Kau tidak perlu berlari sungguhan. Begitu kamu sampai sana, kamu akan menghilang,” jelas Jung Hyuk.
“Lalu setelahnya?”
“Kamu akan pulang.”
Pria penyadap terkejut mendengar pembicaraan itu.

Se Ri mengerti, lalu dia pun menanyakan kapan jam penerbangannya. Dan Jung Hyuk menjawab senin depan. Se Ri pun merasa lega serta cukup senang, karena itu berarti dia masih bisa menghadiri rapat pemegang saham. Dan Jung Hyuk menjelaskan bahwa mereka harus segera mengambil foto untuk membuat paspor. Tapi Pyongyang tidak sama seperti disini, jadi Se Ri harus mengubah beberapa hal, jika tidak ingin tampak mencurigakan.

Disalon. Se Ri memperhatikan 8 jenis potongan rambut wanita Korea Utara yang ada di poster. Dan hanya ada 8 jenis rambut itu saja yang bisa di pilih.

“Sebaiknya aku mencukur semua rambutku,” gumam Ibu lain dengan lemas. “Lalu Young Ae mungkin akan memaafkan ku,” jelas nya.
“Dia tidak akan memaafkanmu. Jangan sia- sia mencukur rambut mu,” balas Ok Geum.
Setelah berpikir cukup lama, Se Ri pun akkhirnya memutuskan gaya rambut yang di inginkannya. Dan dia langsung duduk di kursi untuk di eksekusi. “Aku pilih Gaya Perpisahan. Aku akan berpisah dari negara ini. Pilihan tepat,” jelas nya.
Selesai rambut nya di tata, Se Ri pun keluar dari salon dengan sikap malu- malu. “Rambutku jadi tipis. Mungkin karena itu dinamakan Gaya Perpisahan.”
“Kau tampak cantik,” puji Ok Geum dan Ibu lain.


Kemudian setelah itu, mereka pun lanjut membeli baju. Setelah mencoba berbagai pakaian Se Ri pun akhirnya memutuskan pakaian yang ingin di beli nya. Dan lalu Ok Geum memasang kan kain di kepala Se Ri dan memberikan nya semangat dalam menghadapi wanita Pyongyang.
“Kamu lihat, aku tidak perlu berdandan untuk membuat nya sadar. Begitu kami bertemu kemarin, aku menghajar nya dengan wajah ku,” jelas Se Ri dengan percaya diri.
“Tidak. Dia tidak dihajar,” komentar Ibu lain, kasihan.
“Aku melihat nya,” kata Ok Geum, menambahkan. Dan Se Ri mengabaikan itu.


Se Ri kemudian menemukan sebuah jaket yang tampak sangat bagus dan menarik. Tapi dengan sinis penjual langsung mengatakan bahwa jaket itu sangat mahal, jadi jika Se Ri tidak mau beli maka tolong kembalikan jaket itu biar tidak kotor. Harga jaket itu 15.000 won, sangat mahal.
“Aku tidak pernah bilang ini seumur hidupku. Kanu benar. Aku tidak punya uang,” aku Se Ri dengan kesal kepada si penjual.

Myeong Sun membawa Se Ri ke pergadaian. Disana Se Ri merasa ragu, apakah dia harus menggadai kan kalung emas nya atau jam tangannya. Dan setelah berpikir, Se Ri pun memberikan jam tangan nya untuk di gadai. Dia menjelaskan kepada petugas bahwa dia membeli jam tangan itu langsung dari desainer nya di butik utama. Dan itu cuma ada lima di dunia. Jadi dia pun meminta 20.000 dolar.

Namun karena jam nya sangat ringan saat ditimbang, maka si petugas pun memberikan harga 20.000 won. Itupun setelah Myeong Sun memohon supaya petugas menolong teman nya. Dan mendengar itu, Se Ri merasa sangat terkejut dan tidak terima.

Kemudian seorang pria datang dan memberikan sabuk pinggang nya untuk di gadai. Dan petugas memberikan harga 35.000. Dengan tidak senang, Se Ri pun langsung protes, kenapa bisa jam nya lebih murah dibandingkan sabuk biasa. Kepadahal jam nya adalah edisi terbatas.
“Itu tidak ada artinya. Hitung dari berat. Seharusnya pakai kulit lagi. Ini terlalu ringan,” jelas petugas.
“Membuatnya ringan seperti ini adalah teknologinya. Tidak semua orang bisa buat seperti ini. Ini tidak ternilai,” protes Se Ri, menjelaskan. Dan petugas tidak peduli.

Se Ri pun melunak, dia meminta supaya harga jam nya dinaikkan 5.000 won lagi. Dan petugas pun setuju. Mendengar itu, Myeong Sun merasa sangat senang untuk Se Ri. Tapi Se Ri nya sendiri tidak bisa merasa terlalu senang dengan harga segitu.
“Jangan dijual, ya? Aku akan ambil kembali,” pinta Se Ri sambil mengelus jam berharga nya. Kemudian petugas pun menyimpan jam itu di dalam tempat penyimpanan milik nya.

Disaat itu, Se Ri melihat sebuah jam asli disana, dan dia pun merasa bahwa pasti ada orang yang sama seperti nya, menggadaikan jam tangan karena butuh uang. Tapi si penjual langsung menjelaskan bahwa jam itu tidak di gadaikan tapi dititip kan padanya, tapi sayangnya, pemilik nya sudah lama tidak kembali untuk mengambil jam itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post