Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 10-1


Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 10-1
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, PERUSAHAAN, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI


 Kang memeriksa laporan kesehatan pasien Han Jeong Gi dari suster Nara dan memberitahu obat apa yang harus di lakukan dan pemeriksaan apa yang harus di lakukan. Di saat Kang sedang memberikan pengarahan, tiba-tiba saja ada suara wanita yang memanggil namanya dengan ceria. Wanita itu adalah Ny. Lee (bibi Lee Kang). Dia langsung menghampiri Kang dan berkata sangat merindukan Kang. Dia juga sangat mengkhawatirkan wajah Kang yang terluka.

Suster Nara yang masih ada di sana, tentu heran melihat wanita itu yang bicara sangat akrab dan perhatian pada Kang. Ny. Lee sadar hal itu dan malah berbohong kalau Kang adalah pacar Kang. Untuk membuktikannya, Ny. Lee mencium pipi Kang. Suster Nara berseru kaget sementara Kang hanya diam tak bereaksi apapun.
--

Kang membawa Ny. Lee keluar gedung sanatorium dan duduk di taman sanatorium. Ny. Lee masih terus tertawa senang memikirkan reaksi suster Nara tadi. Dia sangat yakin kalau Nara pasti sungguh percaya kalau dia adalah pacar Kang. Ny. Lee hendak duduk saja, harus mengeluarkan sapu tangan untuk mengalasi tempat duduknya. Dia masih terus mengoceh kalau dia bisa tahu kalau Nara menyukai Kang. Dia rela mempertaruhkan seluruh harta dan 1 jarinya untuk hal itu.

Kang yang dari tadi diam, bertanya alasan Ny. Lee datang kemari. Ny. Lee malah menjawab dia datang karena rindu pada Kang dan Jun. Dia juga tidak percaya kalau Jun bisa memukuli orang dan berakhir bekerja sosial di sanatorium ini. Padahal dia selalu mengira Jun tidak punya perasaan karena Jun selalu seperti robot yang tidak pernah salah. Setelah berbicara banyak omong kosong, tujuan Ny. Lee datang mulai terlihat jelas. Dia memuji pemandangan di sanatorium yang indah dengan udara yang bersih dan segar. Dan memang benar, lebih baik mereka menyingkirkan sanatorium ini dan membangun-nya menjadi kota mewah terbaik. Dan karena itu, mereka harus bekerja sama. Dia akan membantu Kang mulai dari sekarang. Kang boleh memakan ‘roti’-nya dan dia hanya akan makan ‘remah-remah’ dari meja.
Kang diam dan tampaknya tidak suka dengan semua perkataan Ny. Lee. Ny. Lee masih tidak sadar akan hal itu dan terus berkoar-koar mengenai cara agar sanatorium ini bisa di tutup. Dia hendak memanfaatkan kasus Kim Hui Ju. Dia bisa menghubungi Hui Ju menggunakan kenalannya dan kemudian akan mencoba membuat isu besar dari kejadian ini dan membujuk Hui Ju agar menuntut sanatorium ini dan dir. Kwon. Dia dengar suami Hui Ju, dulunya adalah murid kesayangan dir. Kwon. Dia sudah konsultasi ke pengacara dan jika mereka bekerja dengan benar, mereka bisa menuntut-nya sebagai kaki tangan pembunuhan.
Usai mengatakan semua omong kosong itu, Ny. Lee malah hendak merokok. Dia kehilangan pemantik-nya, dan kebetulan dia melihat Cha Young yang baru datang, jadi dia memanggilnya agak mendekat. Cha Young yang di panggil, mendekat dan bertanya apa yang bisa di bantunya?
Tanpa malu, Ny. Lee meminjam pemantik. Mendengar itu, Kang langsung menegur bibinya. Ny. Lee tidak mendengar dan malah lebih heran karna Cha Young tidak merokok. Cha Young dengan sopan menegur-nya agar tidak merokok di sanatorium ini, apalagi tempat mereka sekarang ini dekat dengan bangsal pasien.
“Astaga, aku akan pastikan baunya tak sampai ke bangsal,” ngeyel Ny. Lee.
“Jika kau ingin merokok, kau bisa merokok di luar sanatorium. Itu buruk untuk pasien,” nasehat Cha Young, lagi.
“Astaga, ini tak seburuk itu. Pasien di sini juga tak bisa disembuhkan, mereka akan mati akhirnya,” ujar Ny. Lee.

Cha Young dan Kang terkejut dengan ucapannya tersebut. Kang bahkan langsung melotot padanya dan menegurnya dengan menyebut namanya.
“Apa aku salah, Dr. Lee? Sedikit bau asap tak akan memengaruhi hidup seseorang,” ujar Ny. Lee, masih tidak merasa salah.
“Sudah cukup,” peringati Kang, marah.
“Orang-orang di sanatorium ini bukan hanya mereka yang sekarat. Mereka juga menjalani hidup di sini. Mereka menghargai setiap hari yang mereka miliki. Sama seperti kita, ahjummoni,” jelas Cha Young.  

Ny. Lee bukannya tobat mendengar perkataan Cha Young, malah lebih marah saat di panggil ‘ahjummoni’. Dia tidak terima karena dia tidak setua itu. Kang akhirnya berteriak dengan sangat keras agar Ny. Lee berhenti!!! Ny. Lee terkejut dan masih mengomel.
“Berhenti bibi. Dan minta maaf sekarang,” perintah Kang.


Ny. Lee tidak mau. Dia merasa tidak salah karena hanya menanyakan mengenai pemantik. Cha Young menegaskan kalau di sini tidak boleh merokok. Cha Young langsung beranjak pergi menuju dapur. Ny. Lee hendak mengejarnya dan berteriak-teriak. Kang langsung merebut rokok di tangan Ny. Lee dan menghancurkannya. Dia mengusir Ny. Lee untuk pergi.
Kang mengejar Cha Young, hendak minta maaf. Tapi, mengurungkan niatnya karena bingung harus bagaimana.
--



Cha Young tiba di dapur dan sudah ada Jun di sana. Jun sedang mengupas kulit bawang bombai. Matanya sampai sangat pedih. Cha Young hanya menganggukan kepala sepintas dan mulai sibuk memasak di dapur. Jun menatapnya kesal dan matanya terus berair karena pedih.
--

Kang menemui Min Yong. Dan Min Yong duduk jauh darinya, menjaga jarak. Kang menegaskan kalau dia tidak punya Zika. Apakah Cha Young tidak memberitahu? Min Yong baru melihat ponselnya dan memang ada SMS dari Cha Young yang memberitahu kalau Kang tidak terkena virus Zika. Setelah itu, Min Yong baru mau duduk di sebelah Kang. Dia meminta maaf. Gimanapun kan dia mau umur panjang, jadi jaga jarak tadi.
Kang mulai bertanya, apa yang harus di lakukan saat ingin minta maaf? Min Yong menjawab simple, ya tinggal minta maaf saja. Kang membenarkan, kalau merasa bersalah ya minta maaf saja. Dan karena itu, dia tidak jadi bertanya pada Min Yong, soalnya tidak ada solusi.

Tiba-tiba, Min Yong berkata kalau dia tahu Kang menyukai seseorang kan? Kang kaget dan bertanya memangnya siapa yang dia sukai?
Min Yong menulis dengan tangannya di udara : “Nuna” (sebutan untuk wanita yang lebih tua). Min Yong kan memanggil semua wanita di rumah sakit dengan sebutan Nuna. Dan sepertinya, Kang mengartikan Min Yong mengatakan bahwa itu Cha Young.
Min Yong yakin kalau tebakannya benar. Kang membantah. Min Yong semakin menggodanya karena wajah Kang memerah dan tampak bingung. Kang membantah dengan keras. Min Yong berkata kalau dia akan merahasiakannya.
“Ye-sol juga berjanji kepada wanita itu untuk merahasiakannya,” ujar Min Yong, keceplosan. “Tamatlah aku. Dia membuatku berjanji tak memberi tahu siapa pun.”
“Dia memberitahumu dia pikir aku menyukainya?” tanya Kang, penasaran.
Dan Min Yong mengangguk. Kang tertawa dan kemudian terdiam.
--
Min Yong mengirim pesan pada ‘nuna’ dan meminta maaf karena sudah tidak sengaja memberitahu dr. Lee. Dan sekarang, dr. Lee tahu kalau ‘nuna’ menaruh rasa.
Yang di kirimi pesan adalah suster Nara. Suster Nara jelas malu dan kesal karena perasaannya pada Kang sudah ketahuan.
--

Cha Young mewarnai brokoli menjadi beragam warna dan kemudian mencelupkannya ke tepung dan di goreng. Sambil melakukan itu, dia melirik Jun yang masih terus mengupas kulit bawang bombai sambil menangis.
Karena kasihan, Cha Young akhirnya mengeluarkan lilin dan menyalakannya di depan Jun. Dia memberitahu kalau dengan melakukan ini, maka mata Jun tidak akan terasa perih. Jun langsung mengomel kesal karena Cha Young tidak memberitahu dari tadi dan hanya menontonnya saja menderita dari tadi. Cha Young meluruskan kalau dia bukan menonton Jun mengupas, tapi dia sibuk membuat gorengan. Dan juga dia ingin membantu, tapi Jun di sini kan karena di hukum, jadi bekerjalah.


Usai memberikan tips pada Jun, Cha Young lanjut menggoreng brokoli warna-warni nya. Dan Jun terus melirik serta memperhatikannya. Setelah dari tadi memperhatikan, Jun akhirnya mulai membuka pembicaraan. Dia ingin tahu bagaimana Cha Young bertemu dengan Kang. Karena Cha Young tidak seperti pasien Kang. Dan juga, pekerjaan mereka berbeda jauh, koki dan dokter. Tapi, mereka berdua malah tampak dekat. Dia penasaran.

Cha Young tiba-tiba saja berjalan keluar. Dan dia membawa sekantong penuh bawang bombay lagi. Dia meminta Jun untuk membantu mengupasnya lagi. Hahahaha. Jelas Cha Young kesal dengan pertanyaan Jun.
Setelah itu, Cha Young lanjut menggoreng.
“Kau menyukai Kang?” tanya Jun, tiba-tiba.

Pertanyaan yang membuat Cha Young terkejut hingga tidak berhati-hati dan terkena cipratan minyak panas. Jun juga panik dan langsung memeriksa tangan Cha Young dan menariknya ke wastafel untuk di aliri air dingin. Kemudian, Cha Young mengoleskan sendiri tangannya dengan obat.
“Apa pertanyaanku soal Kang membuatmu sekaget ini? Hingga membakar tanganmu?” tanya Jun.
“Aku tak ada rasa pada Dr. Lee Kang. Dia dokter yang kuhormati karena menyelamatkanku. Tidak kurang atau lebih,” jawab Cha Young, sambil lanjut memasak.
Jun tampaknya tidak percaya dengan jawaban Cha Young.
Sialnya, Kang malah ada di depan pintu kantin dan mendengar jawaban Cha Young tersebut. (Yaaaahhh, jangan bilang ada kesalah pahaman nantinya).
--

Malam hari,
Seon Ae menghindangkan gorengan yang di buat oleh Cha Young ke ruangan dir. Kwon. Dan tentu saja, dir Kwon tidak mau memakannya dan menyuruh Seon Ae membawa kembali hidangan tersebut.
“Bukan aku yang membuatnya. Ini buatan Cha-young. Dia tahu staf dan penjaga selalu sibuk menjaga pasien. Jadi, dia ingin menunjukkan kepada semua soal sayuran dan bunga musiman dengan membuatnya menjadi masakan,” ujar Seon Ae.
“Aku tak peduli. Aku tak ingin makan, bawa kembali.”
“Aku minta Bu Ha menyewa orang baru untuk menggantikanku. Aku akan pergi setelah dapat gantinya karena Michael sudah bisa makan sup kimchi buatan ibunya. Terima kasih, Direktur Kwon,” beritahu Seon Ae.
Dir. Kwon tampak terkejut mendengar hal tersebut.
--

Jun mendapat pesan dari ayahnya kalau ibunya menggila dan menyuruh Jun untuk segera pulang ke rumah. Jun menghela nafas panjang, seolah sudah lelah.
--

Jun akhirnya tiba di rumah dan melihat ayah dan ibunya sedang berlutut di hadapan neneknya. Ternyata, Ny. Yoon ingin bercerai dari tn. Lee dan memohon agar Ny. Han mengizinkannya. tn. Lee tidak mau bercerai dan memohon pada ibunya karena dia tidak bisa hidup tanpa Ny. Yoon. Ny. Yoon dengan tenang berkata kalau dia sudah muak dan tampaknya juga Ny. Han sudah memutuskan. Dia tidak ingin hidup menderita memikirkan apakah ada harapan atau tidak. Jadi, izinkan dia pergi.

Ny. Han dengan tenang, menyuruh Ny. Yoon untuk melakukannya. tn. Lee dan Jun langsung memohon pada Ny. Han. Ny. Han tetap mengatakan kalau dia tidak akan menahan Ny. Yoon. Ny. Yoon tampak terkejut juga. Dia berdiri dan akan pergi. tn. Lee sampai menahan kakinya dan memohon kalau dia tidak bisa hidup tanpa Ny. Yoon. Jika Ny. Yoon pergi, dia akan menggigit lidah-nya dan bunuh diri.
“Pak Choe baru-baru ini diselidiki penuntut atas rekrutmen ilegal, 'kan? Kudengar yang meminta bantuannya adalah Kakek (ayah dari Ny. Yoon). Benarkah itu? Firma yang memasok bahan-bahan ke kantin rumah sakit membuat masalah memasok daging palsu bulan lalu. Dan kudengar Paman diuntungkan karena itu,” ujar Jun pada ibunya.  Semua tampak terkejut mendengar ucapan Jun itu pada ibunya.
“Kenapa kau tiba-tiba membicarakan pamanmu?” tanya Ny. Yoon panik.
“Nenek sudah tahu semuanya. Dia tahu semua kelemahanmu. Jika kau pergi, bagaimana mereka?” beritahu Jun, terang-terangan. “Nenek jelas takkan diam saja. Aku sudah cukup melihat sandiwaramu. Aku lelah menghadapi ini sekarang,” tegas Jun.
Jun sudah dari tadi bersandiwara, ikut memohon agar Ny. Yoon tidak meminta cerai, tapi pada akhirnya, dia lelah. Dia capek bersandiwara dan membongkar saja semuanya langsung.
Ny. Han langsung pergi ke kamarnya. Sementara tn. Lee malah lebih terkejut karena dari tadi Ny. Yoon hanya bersandiwara. Ny. Yoon terlihat kesal.
--

Yeong Sil melihat Susan di dalam kamar Michael seorang diri, menatap keluar jendela dan tampak sedih. Yeong Sil tampak sedih melihatnya. Yeong Sil memutuskan menelpon Cha Young dan memberitahu kalau dia merasa ada yang mencurigakan mengenai ibu kandung Michael dan saudara kembarnya.
“Susan sangat hati-hati saat memberitahuku. Menurutnya sup kimchi itu rasanya tak seperti bayangan Michael,” ujar Yeong Sil.
“Baik, aku mengerti,” jawab Cha Young.

Dan baru selesai berteleponan, pas sekali dia melihat Michael sedang bersama ibu kandungnya dan saudara kembarnya (kembar fratenal karena wajahnya berbeda) berjalan-jalan di sekitar taman. Ibu memuji wajah Michael yang tampan dan bisa menjadi aktor. Saudaranya menggerutu karena wajahnya seperti penjahat dan setiap kali dia masuk lift, orang pasti akan keluar karena takut. Itu membuatnya kesal, karena harusnya wajahnya setampan Michael juga.

Saudaranya kemudian membahas mengenai orangtua angkat Michael yang sangat kaya. Dia dengar ayah angkat Michael mempunyai perusahaan kan? Itu artinya keluarganya kaya. Michael berkata kalau keluarganya hanya sedikit kaya. Saudaranya mulai menggerutu lagi kalau hidup tidak adil. Dia juga memberitahu kalau ibu tidak bisa di operasi saat punggungnya cedera. Michael jadi khawatir dan bertanya pada ibu. Ibu menyuruh Michael untuk tidak khawatir karena punggung-nya baik-baik saja dan dia hanya perlu memakai korset.
Cha Young merasa aneh dengan perbincangan tersebut. Seolah ibu dan saudaranya itu mengincar uang Michael.
Saudara Michael bahkan bilang kalau Michael juga tidak akan bisa membawa uang setelah mati, jadi lebih baik habiskan untuk membantu Ibu. Jika ibu tidak melahirkan Michael ke dunia, maka Michael tidak akan ada. Ibu marah dan menyuruh anak nya itu diam. Itu bukan uang Michael tapi uang orang tua Amerika-nya.
--

Karena perasaan yang aneh itu, Cha Young menemui Ibu saat ibu sedang sendirian. Dengan sopan, dia meminta ibu untuk memasak sup kimchi lagi. Ibu heran, kenapa? Bukankah Seong Cheol (Michael) menyukai sup kimchi yang di buatnya.
“Masalahnya, kurasa dia bohong karena tidak ingin mengecewakanmu,” jelas Cha Young. “Ternyata, rasanya tidak sama seperti yang diindamkannya.”
Ibu marah-marah karna dia sudah menggunakan kimchi yang sama dan metode yang sama untuk memasak sup kimchi. Tapi, walau begitu, ibu mau memasaknya lagi.
--


Di dapur, ibu memasak dengan setengah hati sambil di perhatikan oleh Cha Young. Anaknya datang menemui-nya sambil marah-marah karena ibu memasak sup kimchi lagi. Ibu juga kesal karena di suruh masak lagi karena katanya rasanya tidak sama. Anaknya mencobanya dan merasa rasanya lezat. Ibu mencobanya dan mencoba berpikir. Dia baru teringat kalau dia belum menambahkan gula.

Ibu menambahkan gula ke sup kimchi tersebut. Dan setelah mencobanya, dia merasa puas. Cha Young terlihat marah melihat itu. Dia segera mengambil sup kimchi itu dan membuangnya ke wastafel. Ibu dan anaknya itu langsung memarahi Cha Young.

“Kenapa kau kemari? Kenapa kau muncul walau meninggalkannya?” tanya Cha Young, marah dan terdengar sedih.
Ibu dan anaknya itu bingung. Mereka menyebut Cha Young yang pasti sudah gila.
“Kau datang untuk uang? Kau kemari untuk mencuri uang dari anak sekarat?” tanya Cha Young lagi.
Ibu marah dan mencengkeram kerah baju Cha Young.
“Keluarga bukan hal yang bisa kau buang lalu ambil lagi semaumu,” teriak Cha Young.



Ibu semakin marah. Anaknya langsung mendorong Cha Young dengan keras hingga bagian kepala belakang Cha Young menabrak tiang lemari besi dengan sangat keras (besi itu sampai bengkok). Mereka memojokkan Cha Young. Ibu bahkan menyuruh Cha Young untuk memperhatikan ucapannya itu.
Cha Young kesakitan. Dia menangis, “Aku paham kau menelantarkannya, tapi aku tak percaya kau lupa. Setidaknya itu yang bisa kau lakukan sebagai manusia dan keluarganya. Putramu, Jo Seong-cheol, tak boleh makan gula. Kulitnya ruam jika dia makan gula. Dia tak bisa bernapas, jadi, dia akan pingsan. Aku tahu kau meninggalkannya, tapi seharusnya kau tak lupa. Lagi pula, kau adalah ibunya.”
Ibu terdiam dan teringat sesuatu.

Flashback
Saat masih kecil, Seong Cheol tinggal bersamanya. Seong Cheol berteriak gatal dan kesakitan di seluruh badannya. Ibu khawatir sekali dan memarahinya karena makan permen. Dia menyuruh Seong Cheol untuk tidak pernah memakan permen lagi. Dia juga memarahi kembaran Seong Cheol karena memberikan permen itu pada Seong Cheol.
End
Ibu shock. Dia baru teringat. Hatinya teriris. Dan dia langsung pergi keluar dari dapur. Rasa bersalah menyelimutinya.
Tapi, anaknya tidak merasa bersalah sama sekali. Dia malah mencengkeram kerah baju Cha Young dan memarahinya karena sudah bicara sembarangan. Dia terus menarik-narik kerah baju Cha Young walau Cha Young sudah kesakitan akan beturan tersebut.

Dan hal itu, malah membuat Cha Young teringat akan masa lalunya. Dimana ibunya meninggalkannya di mall sendirian. Dia menunggu dan terus menunggu. Hingga masuk ke dalam mall. Hingga akhirnya terjebak di dalam reruntuhan mall. Dan tidak peduli, seberapa lamanya dia menunggu, ibunya tidak pernah datang. Ibunya meninggalkannya.
--

Kang sedang melihat laporan dari suster Nara. Suster Nara merasa sangat canggung. Dan akhirnya dia meminta maaf karena Min Yong sudah membocorkan perasaannya pada Kang dan hal itu pasti membuat salah paham.
Kang awalnya tidak mengerti. Tapi setelah mendengar penjelasan Nara, Kang baru tersadar kalau ‘nuna’ yang di maksud Min Yong menyukainya adalah suster Nara.
--

Kang berjalan sendirian di sekitar sanatorium dan melihat Cha Young yang sedang menundukkan kepala. Cha Young sebenarnya masih merasa pusing akibat benturan tersebut, tapi Kang tentu tidak tahu.
Kang berjalan mendekat pada Cha Young. Dia berdiri di hadapan Cha Young dan meminta maaf jika sudah berbuat sesuatu yang menyebabkan kesalahpahaman. Cha Young mendongakkan kepala menatapnya. Dan dalam tatapan Cha Young, Kang tampak berbayang.

“Aku baru sadar yang kuperbuat padamu mungkin menyesatkan. Ini kekeliruan dan kesalahanku. Aku sahabat Min-seong. Aku sangat tahu Min-seong mencintaimu. Aku mendukung cinta kalian lebih dari siapa pun. Jadi, bagiku, kau... tetap milik Min-seong...,” ujar Kang, yang artinya, dia akan mengubur perasaan-nya pada Cha Young.
“Aku mengerti maksudmu. Bagiku, Dr. Lee... Kau tetap sahabat Min-seong. Aku tak pernah melupakannya. Kau tak perlu khawatir,” jawab Cha Young. Yang artinya, dia juga berusaha mengubur perasaan-nya pada Kang.

Mereka berdua tampak sedih, tapi berusaha untuk tampak baik-baik saja. Hah… menyakitkan melihat mereka yang seperti ini. (Kenapa penulis, sutradara dan produser drama ini, bisa membuat drama yang sedih namun di saat yang sama terasa menghangatkan hati ku? Terasa indah tapi di saat yang sama pedih. Mungkin terasa seperti cokelat. Manis tapi di saat yang sama pahit).

Kang kembali ke ruangannya. Dia menatap keluar jendela yang tertutup. Dia melepas kacamata-nya dan menyeka wajahnya. Dia teringat bagaimana Min Seong pertama kali mempertemukannya dengan Cha Young dan memperkenalkan mereka. Dia teringat ucapan Min Seong agar jika Kang jatuh cinta pada Cha Young, tahan saja perasaannya itu, karena dia tidak mau terlibat cinta segitiga dengan Kang. Dan ucapan Cha Young tadi bahwa baginya dia tetap sahabat Min Seong.

Kang melihat lipatan kertas burung bangau Cha Young yang masih ada di atas meja kerja-nya. Dan dia memutuskan untuk menyimpannya di dalam lemari.
--

Cha Young pulang bersama Tae Hyun dan memutuskan untuk makan bersama di pinggir jalan. Tapi, ada yang aneh, saat memakan sup, Cha Young terus saja menambahkan garam. Tae Hyun sampai harus menyuruhnya berhenti karena nanti sup-nya akan terasa asin. Dia mencoba dan menjerit keasinan. Tapi, Cha Young tidak merasakan apapun. Baginya, rasanya terlalu hambar.

Dan Cha Young menambah penuh garam ke dalam sup-nya. Tae Hyun memarahinya karna bersikap aneh. Cha Young lebih terkejut karena tidak merasakan apapun. Dia langsung mencoba sesendok garam di dalam mulutnya, dan memang tidak terasa apapun.
“Bagaimana ini? Tidak asin sama sekali,” ujar Cha Young, takut.
--



Cha Young akhirnya pergi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Dan entah apa hasil pemeriksaan itu, karena Cha Young tampak terguncang. Tae Hyun ada di sana, tapi dia hanya melihat dari jauh. Dia juga tampak sedih.


Post a Comment

Previous Post Next Post